KELAS : XB
Seekor anjing peliharaan yang telah dikebiri lantas kehilangan hasrat dan naluri
liarnya, dibelai dengan kasih sayang dan dibuai oleh kesenangan dalam berbagai
permainan, karena ia telah menjadi milik seseorang. Ia telah dilabeli sebagai
mahluk terdidik, dikondisikan untuk patuh. Sebagian implan memori yang terberi
memberinya pilihan atas kenyamanan dalam hidup yang telah diatur sedemikian
rupa.
Sampai suatu ketika ia berada dalam kondisi yang menekan, napasnya berat
menggeram tertahan di tenggorokan, parau, dan mencekam, agresi yang tidak
tertahan menyembul ke luar menghambur amarah. Teriakan terdengar, dan bau
amis darah di udara tercium semerbak, menggugah selera. Si anjing peliharaan
menancapkan giginya yang tajam di salah satu kaki seorang pencuri. Si Anjing
peliharaan terus menggigit semakin kuat, semakin tergugah, semakin haus akan
mangsanya, semakin bengis, ia telah menjadi, merupa warna aslinya,
pandangannya hanya melihat merah.
Dari kejauhan terdengar suara derap langkah para tetangga. Si pencuri akhirnya
pasrah saja. Ia telah melihat waktunya. Ia dan anjing peliharaan telah
menuntaskan perannya.