Anda di halaman 1dari 10

BUDI DAYA TERNAK KESAYANGAN

Budidaya ternak kesayangan merupakan suatu upaya pemeliharaan dan


pengembangbiakkan hewan kesayangan baik untuk dipelihara sendiri maupun
penyiapan untuk kelak diadopsi oleh orang-orang yang tertarik untuk memelihara
hewan kesayangan tersebut.
Apa itu hewan kesayangan? Hewan ternak kesayangan adalah hewan yang dipelihara
karena kekhasan dan keunikan, seperti keindahan bulunya,suaranya, dan kelucuan
perilakunya (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 108). Contoh hewan ternak kesayangan
meliputi kucing, kelinci, hamster, burung, dan lain-lain.
Ternak yang ada saat ini sebelumnya adalah hewan-hewan yang liar. Manusia
melakukan penjinakan atau sering disebut dengan domestikasi karena adanya
kepentingan terhadap hewan liar tersebut. Beberapa hewan dipelihara sebagai sumber
bahan baku industri, hewan laboratorium, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia.
Semua kepentingan tersebut rasanya jauh adalah alasan yang jelas dan bernilai guna
tinggi bagi kehidupan masyarkat. Namun, mengapa ada ternak yang dipelihara hanya
karena keunikan, kelucuan, atau kekhasan yang dimilikinya? Itulah mengapa ternak ini
disebut sebagai hewan kesayangan. Hewan ini tidak bernilai guna secara langsung
namun memiliki banyak penggemar untuk dipelihara.
Keunikan hewan kesayangan yang memesona masyarakat meliputi suara yang unik,
bulu yang halus dan indah, perilaku lucu, dan sebagainya. Keunikan yang dimiliki ternak
kesayangan dapat membuat semua orang yang melihatnya merasa senang dan
nyaman, sehingga dapat mengurangi rasa stres seseorang.
Memelihara ternak kesayangan juga akan memunculkan sikap peduli, tanggung jawab,
penyabar, dan penyayang bagi pemiliknya, bahkan bisa mendatangkan banyak sahabat
baru melalui kontes dan kompetisi ternak kesayangan. Tak jarang hewan kesayangan
juga membentuk komunitas kuat dan melakukan berbagai pergerakan penting seperti
pergerakkan menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Jadi, sangat tidak tepat jika budidaya ternak kesayangan dianggap hal yang tidak
berguna. Guna, manfaat, atau fungsi suatu hal terkadang tidak terlihat secara langsung
namun memancar melalui berbagai cara. Oleh karena itu, berikut adalah berbagai
pengetahuan yang akan membantu kita untuk lebih memahami berbagai aspek dari
budidaya ternak kesayangan.
Jenis-Jenis Ternak Kesayangan
Terdapat banyak komunitas pencinta hewan kesayangan di Indonesia. Biasanya mereka
berkumpul untuk saling berbagi keunikan hewan hias (ternak kesayangan) dan saling
berbagi pengalaman serta solusi jika muncul kendala dalam pemeliharaan ternak
kesayangan tersebut. Berikut adalah beberapa contoh ternak kesayangan yang biasa
dipelihara.
Kelinci Hias
Kelinci adalah hewan ternak kecil Aung multiguna karena dapat dibudidayakan sebagai
ternak penghasil daging, kulit, dan untuk kepentingan berbagai pekerjaan di
laboratorium. Selain itu, beberapa bangsa kelinci dibudidayakan karena keindahan
bentuk mulai dari bulu hingga rupanya yang lucu, sehingga banyak dipelihara sebagai
binatang kesayangan atau ternak kesayangan.
Bangsa kelinci yang dipelihara karena keindahannya mempunyai daging sedikit,
sehingga tidak dapat dimanfaatkan sebagai hewan pesaing, namun kulitnya jauh lebih
berharga. Berbagai kegiatan, event, dan pameran telah diadakan untuk hewan kelinci
hias. Begitu juga kejuaraan atau kompetisi yang penilaiannya didasarkan pada ciri-ciri
bulu beraneka warna dan telinganya yang panjang. Angora dan Rex merupakan dua
jenis bangsa kelinci penghasil bulu lebat yang berwarna putih dengan wol yang tumbuh
panjang.
Ada beberapa keuntungan jika memelihara kelinci baik sebagai pedaging maupun
sebagai ternak kesayangan. Kelinci mempunyai potensi biologis yang tinggi karena:
1. dapat dikawinkan kapan saja setelah dewasa;
2. waktu bunting pendek (30-32 hari);
3. beranak banyak bahkan dalam satu tahun seekor induk kelinci dapat melahirkan 6-8
kali, dengan jumlah anak per kelahiran 6-8 ekor.
Jika kelinci akan dikembangbiakkan sebagai hewan kesayangan, disarankan bagi
pemula untuk membeli kelinci berumur 2-4 bulan untuk memperkecil risiko kematian.
Hamster
Hamster adalah hewan kecil yang masuk dalam ordo Rodentia (hewan pengerat).
Hamster berasal dari Timur Tengah dan Eropa bagian tenggara. Sejak tahun 1930-an,
hamster sudah dipelihara, tetapi pada waktu itu hanya sebagai hewan percobaan di
laboratorium.

Hamster memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil. Tubuh hamster dewasa memiliki
panjang 7-10 cm, ada juga yang berukuran 18-20 cm. Tubuhnya kuat dan lentur. Tidak
seperti tikus, hamster memiliki bulu lebat dan halus di sekitar tubuhnya yang memenuhi
bagian telinga, ekor, dan kaki.
Hamster adalah hewan yang aktif pada malam hari dan beristirahat pada siang hari
(nokturnal). Satwa mungil ini tidak tahan panas, dan akan mati jika terpapar terik
matahari dalam waktu lama. Ketika matahari tenggelam, barulah hewan ini keluar dari
lubang persembunyian untuk melakukan aktivitas seperti mencari makan, pasangan,
dan bermain.
Menjelang pagi, aktivitas hamster akan berhenti dan kembali ke dalam lubang
sarangnya untuk tidur sepanjang hari sampai malam kembali datang. Terdapat lima (5)
jenis hamster yang banyak dipelihara di Indonesia, yaitu: hamster Siria, Champbell,
Winter White, Roborovski, dan Cina.
Burung Merpati
Merpati jenisnya sangat beragam dan tersebar luas di seluruh negara di dunia. Berbagai
jenis merpati tersebut memiliki ciri atau sifat sendiri-sendiri sesuai dengan kondisi alam
tempat hidupnya. Saking beragamnya, terdapat sekitar 200 jenis merpati yang hidup di
Benua Eropa, Asia, dan Australia.

Merpati yang hidup di negara-negara di belahan bumi Selatan, terutama di Indonesia


dan Papua Nugini, ukuran tubuhnya lebih besar dan memiliki postur yang lebih elegan.
Jika dibandingkan dengan jenis merpati dari negara lain, panjang tubuh merpati dari
wilayah ini bisa mencapai 75-85 cm.
Warna bulu merpati juga sangat beraneka ragam, meliputi warna ungu, biru laut,
cokelat, putih, atau kombinasi dari beberapa warna, dan tampak mengkilap. Khusus
merpati jantan, bulunya lebih tampak indah dan mengkilap, terutama pada bagian leher
hingga kepala.
Di alam, merpati hidup dengan membuatsarang di berbagai tempat, seperti di ranting
pepohonan, celah gunung karang, atap bangunan, atau rumah penduduk. Pembuatan
sarang dilakukan ketika memasuki masa perkawinan, yakni ketika merpati betina
hendak bertelur dan mengerami telurnya.
Proses pengeraman dilakukan bergantian antara merpati jantan dan betina. Merpati
dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu merpati hias, pos, balap, dan pedaging
yang memiliki karakteristik yang berbeda.
Burung Kicauan
Burung kicauan adalah salah satu hewan ternak kesayangan yang paling populer di
Indonesia. Beberapa jenis burung kicauan yang banyak dipelihara masyarakat Indonesia,
antara lain murai batu/medan, love bird, kenari, cucak hijau, kacer, poksai, anis, dan
jalak.

Di alam, atau pada habitat aslinya, burung pengicau jantan biasanya hidup
berkelompok terdiri atas 2-10 ekor. Tiap kelompok mempunyai pemimpin (jantan
dominan) yang biasanya memiliki kicauan sangat merdu dan panjang, yang tidak
dimiliki pejantan lain.
Berbeda dengan burung pengicau di alam, semua burung pengicau yang dipelihara
manusia dapat berkicau karena tidak berada dalam kelompok. Apalagi saat berada di
lingkungan yang banyak terdapat burung jantan sejenis (misalnya di area lomba).
Burung yang terlatih dan bermental kuat dapat berjaya di arena lomba, seakan-akan
tampak sebagai jantan dominan.
Kicauan burung banyak memberikan manfaat kepada manusia. Orang Jawa
menyebutnya dengan istilah “klangenan”, yang b erarti dirawat untuk dipandang dan
dijadikan hiasan. Jenis burung ini dipelihara untuk penyaluran hobi, maka seseorang
memanfaatkan waktu luang dengan aktivitas positif, memperbanyak teman, dan
sekaligus menghasilkan uang (budi daya, lomba).
Sarana dan Teknik Budi Daya Ternak
Kesayangan
Terdapat beragam teknik budidaya ternak kesayangan yang dapat dilakukan untuk
memastikan perkembangan hewan kesayangan berjalan lancer dan sesuai keinginan.
Teknik budi daya ternak yang harus diperhatikan antara lain meliputi pemeliharaan
kandang, pemilihan bibit, pemberian pakan, dan pencegahan hama, dan penyakit.
Sementara itu, sarana yang tepat dan memadai perlu diperhatikan sebelum melakukan
usaha budi daya ternak kesayangan. Mengapa? dibutuhkan sarana yang tepat dan
memadai sehingga dapat diperoleh hasil optimal yang menguntungkan agar sesuai
dengan target.
Bahan-bahan Budidaya Ternak Kesayangan
Setiap jenis ternak kesayangan membutuhkan sarana produksi dan bahan budi daya
yang berbeda-beda. Bahan yang diperlukan dalam sarana budi daya ternak kesayangan,
antara lain adalah sebagai berikut.
Anakan Hewan Kesayangan
Secara umum, pemilihan ternak kesayangan yang baik harus memiliki kriteria, seperti:
tubuh tegap, gerakannya gesit dan lincah, bulu halus mengkilap dan tidak rontok,
pandangan mata tajam, nafsu makan baik, bagian kaki tidak bengkok.
Pada kelinci, bibit kelinci yang baik untuk dipelihara adalah kelinci yang berumur di atas
35 hari, atau sudah berumur 60 hari. Saat di bawah umur 35 hari, anak kelinci masih
membutuhkan susu dari induk dan rentan terhadap kematian bibit.
Sementara itu bakalan kenari yang berkualitas baik memiliki ciri tidak cacat fisik;
berkepala besar; bermata besar dan terlihat melotot; memiliki paruh yang berpangkal
lurus; lebar, panjang, besar, dan tebal; lubang hidung dekat dengan mata; sayap yang
mengepit dan cengkeraman kuat; leher panjang dan padat; nafsu makan tinggi; lincah;
dan sering berkicau.
Pakan Hewan Ternak Kesayangan
Pakan ternak berarti semua bahan yang akan diberikan sebagai asupan makanan
kepada ternak. Biasanya pakan berupa campuran berbagai macam bahan organik dan
anorganik untuk memenuhi kebutuhan zat makanan bagi pertumbuhan,
perkembangan, dan reproduksi dari masing-masing jenis ternak kesayangan.
Pakan memegang peran penting dalam budi daya ternak kesayangan, karena
manajemen pakan yang baik membuat pertumbuhan ternak dapat mencapai hasil
sesuai target yang ditentukan. Setiap pakan yang diberikan harus mengandung nutrisi
lengkap dengan komposisi seimbang agar pemberian pakan efisien dan sesuai dengan
kebutuhan ternak tersebut.
Nutrisi yang harus terkandung dalam pakan, di antaranya energi, protein, mineral,
vitamin, dan air. Pakan yang berkualitas baik atau mengandung cukup gizi, akan
berpengaruh baik terhadap ternak, sehingga ternak tumbuh sehat, cepat gemuk,
berkembang dengan baik, jumlah ternak yang mati atau sakit akan berkurang,
sementara jumlah anak yang lahir dan hidup sehat meningkat.
Pakan yang dapat diberikan pada ternak kesayangan dapat berasal dari pakan alami
dan buatan. Pakan alami berasal dari alam sekitar, contohnya adalah sayuran, buah-
buahan, biji-bijian,serangga, cacing, ulat, jangkrik, dan kroto.
Sementara itu, pakan buatan terbuat dari berbagai campuran bahan baku hewani dan
nabati dengan memperhatikan kandungan gizi, sifat, dan jenis ternak yang
mengonsumsi pakan tersebut. Pakan buatan umumnya berbentuk pelet.
Obat-obatan
Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu kendala berat yang dapat dialami
dalam kegiatan budi daya ternak kesayangan. Selain menghambat pertumbuhan,
penyakit juga dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, obat-obatan dapat
diberikan baik untuk pencegahan, maupun penanggulangan hama dan penyakit.
Obat yang dapat diberikan pada hewan kesayangan juga dapat didapatkan secara alami
dan buatan. Obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan (misalnya lidah buaya, daun
pisang, atau daun pepaya) dan lebih efektif sebagai pencegah. Sementara obat buatan
berasal dari zat kimia yang dapat mematikan sumber penyakit seperti hama atau
parasit.
Air
Seperti pada budi daya hewan lainnya, air tetap memiliki peranan penting dalam
budidaya ternak kesayangan. Air sangat diperlukan untuk melancarkan makanan dalam
saluran pencernaan, terlebih lagi terkait dengan produksi susu bagi induk yang sedang
menyusui. Air harus memenuhi persyaratan tertentu, agar ternak dapat tumbuh dengan
baik. Pemberian air untuk ternak sebaiknya diberikan secara ad libitum atau berarti tidak
terbatas.
Peralatan Budidaya Ternak Kesayangan
Peralatan budidaya ternak kesayangan sangatlah beragam tergantung dari jenis hewan
kesayangannya. Namun, secara umum alat-alat yang akan diperlukan sebagai sarana
budi daya ternak kesayangan, antara lain: kandang, tempat minum, tempat pakan,
timbangan, sprayer, dan pembersih kotoran.

Tahapan Budi Daya Ternak Kesayangan


Tujuan pemeliharaan ternak kesayangan berbeda-beda, bergantung pada jenis
ternaknya. Tahapan budi daya ternak antara lain : perencanaan, persiapan sarana budi
daya, dan proses budi daya yang akan dipaparkan secara terperinci di bawah ini.
Pemeliharaan Kandang
Kandang yang bersih dan nyaman sangat penting dalam budi daya ternak kesayangan.
Hal ini ditujukan untuk menjaga kesehatan serta memastikan hewan tidak dalam
keadaan stres yang dapat berdampak buruk pada pertumbuhannya. Kandang harus
rutin dibersihkan untuk menjaga kebersihan dan kelembabannya minimal seminggu
sekali. Hal tersebut penting untuk menghindari tumbuhnya jamur atau bakteri penyakit
yang tidak diinginkan. Tempat pakan, minum, dan lantai kandang yang terdapat dalam
kandang juga harus rutin dibersihkan.
Pemilihan Bibit
Bibit ternak adalah ternak yang mempunyai dan mewariskan sifat unggul serta
memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan. Pemilihan bibit yang baik
merupakan kunci utama keberhasilan budi daya ternak kesayangan. Calon bibit yang
baik dapat diketahui dengan melakukan seleksi.
Seleksi dapat dilakukan dengan memperhatikan catatan kemampuan produksi setiap
individu, dan penampilan fisik ternak. Calon yang dipilih adalah yang memiliki bentuk
tubuh seimbang dan tidak cacat.
Pemberian Pakan
Pakan merupakan faktor utama penentu produktivitas ternak. Biaya pakan menempati
60%-80% dari jumlah total biaya usaha peternakan. Pakan yang diberikan kepada ternak
berbeda-beda, sesuai dengan jenisternak, umur, dan produktivitas ternak. Pemberian
pakan harus memperhatikan jumlah kebutuhan, waktu pemberian, dan cara pemberian
pakan.
Contohnya, pakan untuk kelinci harus memiliki porsi 80% tumbuhan hijau, dan 20%
konsentrat (pakan tambahan). Untuk jenis pakan hijauan, pastikan harus dalam keadaan
layu namun tidak busuk. Proses pelayuan berguna untuk mempertinggi serat kasar, juga
untuk menghilangkan getah atau racun yang dapat menimbulkan kejang- kejang dan
diare. Pakan tambahan dapat diberikan dalam bentuk pelet atau bekatul yang dicampur
dengan sayuran.
Pencegahan Hama dan Penyakit
Kesehatan ternak mutlak diperhatikan. Kesehatan ternak sangat erat hubungannya
dengan tingkat produksi yang berpengaruh pada masalah penghasilan usaha
peternakan tersebut. Pada umumnya, pencegahan dan pengendalian hama dan
penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan
yang sesuai dan memenuhi gizi, serta penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjaga kesehatan ternak kesayangan
antara lain adalah sebagai berikut.
1. Lahan yang hendak didirikan kandang harus bebas dari penyakit menular.
2. Kandang harus kuat, aman, nyaman, dan bebas penyakit.
3. Periksa kesehatan ternak yang baru dibeli. Jika terdapat tanda-tanda kurang sehat,
ternak dapat segera diobati.
4. Jaga kandang dan lingkungannya agar tidak lembab, dan bebas genangan air.
5. Lakukan penyemprotan desinfektan, atau proses penyucihamaan kandang dan
lingkungan sekitarnya.
6. Lakukan vaksinasi secara teratur.
Contoh Budidaya Ternak Kesayangan
Berikut adalah beberapa contoh perencanaan, persiapan, dan proses budidaya
beberapa hewan ternak kesayangan (kelinci dan hamster).
Budidaya Ternak Kesayangan Kelinci
Kelinci mudah ditemui di semua daerah dan disukai oleh hampir seluruh kalangan.
Kelinci dapat menjadi hewan peliharaan yang menyenangkan dengan perawatan dan
perhatian yang baik dari pemiliknya.
Perencanaan
1. Menentukan jenis ternak kesayangan yang akan dibudidayakan (menentukan jenis
bangsa/ras kelinci).
2. Menentukan dan mempersiapkan kandang yang akan digunakan untuk budi daya
ternak kesayangan.
3. Menyusun jadwal kegiatan budi daya.
4. Menyiapkan kebutuhan sarana, alat, dan bahan.
5. Menentukan tugas individu.
Persiapan Sarana Produksi
1. Bahan-bahan : (1) kelinci umur 35 – 60 hari; (2) Pakan hijauan dan konsentrat; (3) Obat-
obatan (4) Vitamin atau probiotik 2).
2. Alat-alat : (1) Timbangan; (2) Tempat makan dan minum; (3) Pembersih kotoran.
Proses Budi Daya
Ternak Kesayangan Kelinci memiliki kemampuan adaptasi yang baik, bersifat sosial, dan
sangat senang jika mendapatkan banyak perhatian dari pemiliknya. Rata-rata kelinci
dapat hidup 5-10 tahun, tetapi dengan tata laksana pemeliharaan yang baik, kelinci
dapat hidup sampai 15 tahun. Berikut ini adalah tahapan pelaksanaan budi daya kelinci.
1. Siapkan kandang sesuai dengan jenis kelinci yang akan dipelihara. Kelinci berukuran
rata-rata dari 3,6 kg atau lebih, membutuhkan kandang dengan panjang kurang lebih
1,2 meter, lebar 0,6 meter, dan tinggi 0,6 meter. Kelinci harus bisa berbaring dan
meregangkan diri dengan nyaman, dan masih ada ruang untuk tempat makanan dan
air, serta kotak kotoran. Kandang luar ruangan untuk kelinci dapat dibeli atau dibangun
sendiri. Kandang harus memiliki ruang bagi kelinci untuk bersarang, melompat di
sekitar, tempat pakan dan air, kotak kotoran, dan kandang latihan (exercise pen) untuk
memberikan ruang ekstra pada kelinci untuk bergerak.
2. Berikan pakan dua kali sehari yaitu pagi hari pukul 08.30 dan sore hari pukul 13.30. Air
minum diberikan setiap hari dalam jumlah tidak terbatas dan diganti setiap pagi dengan
membersihkan dahulu sisa air minum sebelumnya. Kelinci adalah hewan herbivora.
Mereka membutuhkan sayuran agar sistem pencernaannya tetap lancar. Mengunyah
serat panjang batang juga membantu mencegah masalah gigi dan menumpulkan gigi
kelinci yang terus berkembang (hipsodon). Kelinci terkenal sangat menyukai wortel,
namun hanya boleh diberikan sesekali karena wortel mengandung banyak gula.
Perkenalkan sayuran sedikit demi sedikit untuk menghindari gangguan pencernaan.
3. Pisahkan kelinci jantan dan betina ketika sudah memasuki masa puber/ siap kawin,
masukkan ke dalam kandang satu per satu. Umur betina siap kawin 5-6 bulan dan umur
jantan siap kawin 6-7 bulan. Kawin alam dilakukan dengan membawa kelinci betina ke
kandang kelinci pejantan.
Budi daya Hamster
Hamster merupakan binatang pengerat yang disukai anak-anak karena bentuknya yang
mini, gerakan lincah, dan tingkahnya yang lucu.
Bentuknyayangminimembuathamstermudahuntukdibawakemana-mana dan tidak
memerlukan kandang yang terlalu besar untuk merawatnya. Hamster bisa dipelihara
dan dibudidayakan dengan mudah. Berikut hal yang perlu dipersiapkan dan cara
pemeliharaan hamster.
Bahan
1. Hamster sehat yang akan dipelihara.
2. Pakan berupa: pellet, kacang hijau, wortel, mentimun, selada, atau jagung.
3. Obat-obatan: obat anti parasite, sampo, pewangi, dan pasir mandi.
Peralatan
Hamster merupakan salah satu hewan kesayangan yang memiliki kemampuan
pendengaran dan penciuman yang baik serta senang bermain atau beraktifitas. Oleh
karena itu, pemilihan perlengkapan dan bahan-bahan yang dipakai dalam memelihara
hamster penting untuk diperhatikan. Berikut adalah perlengkapan yang diperlukan
dalam memelihara hamster.
1. Kandang Hamster
Jenis kandang hamster yang paling umum adalah kandang plastik, kandang kawat,
kandang akuarium, kandang baja, dan kandang buatan sendiri. Semua jenis kandang
tersebut punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun yang paling penting
adalah dapat membuat hamster merasa nyaman, dapat memfasilitasi hamster yang suka
berlarian, memiliki sirkulasi udara yang baik, dan bebas dari gangguan hewan
peliharaan lain seperti anjing dan kucing.

2. Alas kandang
Penutup lantai diperlukan untuk menyerap air seni hamster dan membuat hamster lebih
nyaman. Lantai kandang hamster dapat menggunakan serbuk kayu yang kasar dan
tidak terlalu halus dan sekam padi. Keuntungan menggunakan serbuk kayu untuk alas
kandang hamster meliputi: a) alas kandang agar hamster bisa lebih nyaman dan empuk;
b) sebagai penghangat bagi hamster terutama di saat udara sedang dingin; c) dapat
digunakan sebagai bahan untuk membuat sarang oleh hamster; d) sebagai penyerap
kelembaban dan sangat berguna untuk menyerap air seni; e) sebagai tempat menaruh
bayi hamster.Selain serbuk kayu, zeolit juga bisa digunakan sebagai alas kandang
hamster. Campuran zeolit di dasar kandang dan menutupnya dengan serutan kayu bisa
menyerap cairan jauh lebih baik dan membuat kandang menjadi lebih nyaman untuk
hamster.

3. Tempat Pakan dan Minum


4. Mainan
5. Alat kebersihan
Tahapan Memelihara Hamster
Proses atau tahapan memelihara hamster tentunya dimulai dari pemilihan hamster yang
baik. Bagaimana cara memilih hamster yang baik? Untuk lebih jelasnya, berikut adalah
tahapan lengkap untuk memelihara hamster.
Memilih Hamster
Memilih hamster yang tepat untuk dipelihara merupakan hal penting yang perlu
diperhatikan. Memilih hamster dengan cara melihat kesehatan dan tingkat
agresifitasnya. Berikut penjelasan cara memilih hamster.
1. Perhatikan kesehatan hamster. Hamster yang sehat memiliki telinga yang bersih, anus
yang bersih dan kering, perut yang kecil dan bulat, dan tidak ada bagian kulit yang
botak atau benjolan pada kulit (kecuali kelenjar bau pada pahanya yang seringkali dikira
sebagai luka atau kudis). Selain itu, hamster yang sehat juga memiliki mata yang bening
dan gigi yang sehat yang tidak tumbuh menumpuk atau melengkung.
2. Tingkat agresifitas hamster. Pilih hamster yang mudah beradaptasi, hal ini dapat
dilihat dari perilaku hamster yang suka mengendus ketika kita memasukkan tangan ke
dalam kandangnya, sedikit menggigit tangan untuk mengetahui makanan atau bukan.
Sebaliknya jangan pilih hamster yang senang menggigit atau mencakar dengan agresif
dan juga jangan pilih hamster yang sangat penakut. Hal itu karena biasanya hamster
penakut akan berlari dengan cepat, bersembunyi, dan tidak mau muncul kembali.
Proses Adaptasi Hamster di Lingkungan Baru
Hamster akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Proses
adaptasi awal dilakukan dengan menempatkan hamster ke dalam kandang yang
diberikan penutup berupa kain tipis yang terlihat samar dari luar, sehingga hamster
dapat menjelajah dengan tenang dan nyaman di rumah barunya.
Selanjutnya, sediakan makanan dan air yang segar dan mainan untuk menjaga aktifitas
hamster selama beberapa saat. Setelah 3 hari proses adaptasi dengan membiarkan
hamster sendiri, saatnya mulai berteman dengan hamster.
Pemeliharaan Hamster dengan Pemberian Pakan dan Minum
Hamster diberi makanan pokok yang dicampur seperti pelet sebagai makanan utama
untuk hamster, dan campuran biji-bijian sebagai makanan tambahan. Sediakan cukup
makanan setiap hari untuk hamster agar asupan gizinya terpenuhi. Pemberian makanan
dapat dilakukan pada sore hari.
Hamster merupakan hewan penimbun, sehingga mereka akan selalu memiliki tempat
rahasia untuk menimbun makanan. Gantilah makanan yang ditimbun hamster dengan
makanan baru agar kualitasnya tetap terjaga.
Air bersih yang segar harus selalu tersedia. Penambahan vitamin ke dalam air minum
dapat dilakukan agar berpengaruh baik bagi hamster. Seekor hamster memerlukan
akses tetap ke air. Botol air atau dispenser merupakan wadah terbaik karena dapat
menjaga kandang tetap kering. Untuk menjaga kesegarannya, gantilah airnya setiap hari
atau maksimal 3 hari.
Beberapa jenis buah dan sayuran dapat diberikan untuk hamster sebagai camilan
seperti buah apel, pisang, avokad/alpukat (tidak berbiji), mangga, semangka, pepaya,
wortel, brokoli, mentimun, jagung, kacang hijau, paprika, selada, seledri, kubis daun,
sawi, dan beberapa jenis sayuran dan buah-buahan lain. Berikan camilan secara teratur,
dua atau tiga kali seminggu.
Beberapa makanan yang tidak boleh diberikan di antaranya adalah cokelat, bawang
putih, permen, pasta, daging mentah (termasuk daging ikan), gula, dan makanan
penutup (misal es krim).
Gunakan tempat pakan yang terbuat dari tembikar atau logam. Jenis tempat pakan
tersebut aman digunakan karena hamster adalah hewan pengerat yang senang
menggigit sesuatu untuk mengasah giginya.
Memberikan wadah atau tempat pakan untuk hamster merupakan pilihan, sebab
hamster lebih suka makan dari lantai dan hal ini lebih alami. Hamster merupakan hewan
yang sangat aktif bergerak, untuk memeliharanya diperlukan kandang yang dilengkapi
dengan peralatan yang dapat terus menunjang hamster tetap dapat bermain dan
bergerak aktif. Meletakkan makanan pada lantai akan membuat hamster lebih aktif
untuk mencari makanannya.
Perawatan Kandang Hamster
Kebersihan kandang merupakan hal yang penting diperhatikan karena akan
mempengaruhi kesehatan hamster. Kandang harus dibersihkan minimal seminggu
sekali dengan cara memindahkan hamster dan membuang serbuk-serbuk kayu serta
makanan yang disimpan hamster. Gantilah makanan segar yang ditimbun hamster dua
hari sekali untuk menghindari pembusukan. Berikut hal yang harus diperhatikan saat
membersihkan kandang,
1. Tempatkan hamster di dalam bola hamster atau di area bermainnya.
2. Gunakan sabun pencuci khusus kandang hewan.
3. Bilas kandang setelah dibersihkan dan pastikan kandang benar-benar kering (air telah
menguap) dan tidak ada sisa larutan pencuci yang menempel pada bagian-bagian
kandang. Hamster memiliki indra penciuman yang sensitif dan dapat terganggu dengan
adanya bau sabun.
4. Gantilah alas kandang yang lama dengan yang baru dengan sedikit mencampurkan
serbuk kayu yang lama di dalam kandang mereka yang sudah bersih.
Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan hamster dapat dilakukan ketika membersihkan kandang.
Kesehatan hamster dapat dilihat dari keadaan jenis kotorannya. Kotoran yang lembut
menandakan hamster terkena diare. Ketiadaan kotoran dalam kandang menandakan
hamster mengalami konstipasi/sembelit (penyakit penyumbatan usus).
Hamster bisa diajak bermain. Saat kamu mengajak hamster bermain, tetaplah menjaga
hamster dengan baik. Perlakukan hamster dengan baik. Tidak membuatnya stres
misalnya menarik ekornya atau mencengkeramnya terlalu kuat. Gunakan sarung tangan
saat memegang hamster agar terhindar dari gigitan dan cakaran. Cuci tangan
menggunakan sabun sampai bersih setelah bermain dengan hamster.

Anda mungkin juga menyukai