Anda di halaman 1dari 2

PIDATO GILA

Monolog

SEORANG GILA MEMBERI CERAMAH PADA SEJUMLAH ORANG GILA


Di sini banyak orang gila. Karena ini memang rumah sakit gila. Saya akan memberi mereka
siraman batin, untuk melatih mereka terus berpikir supaya otaknya tidak menciut.

Saya harus berhati-hati, karena semua orang gila tidak mau disebut gila. Kita oranglah yang
dianggapnya gila.

Oke, saya mulai sekarang sebelum mereka kumat.


Selamat pagi saudara-saudara, bapak-bapak, ibu-ibu, adik-adik, kakak-kakak yang semuanya
tidak gila.

Belakangan ini populasi orang gila di Indonesia melonjak drastis. Ada karena gagal calon,
ada sebab ditangkap KPK. Ada juga karena tidak lulus Ujian Nasional.

Karena itu proyek pendirian rumah sakit gila diprioritaskan.

Disamping orang gila, juga banyak anjing gila. Tapi tidak ada yang mengusulkan dibangun
rumah sakit anjing gila. Kenapa? Karena anjing gila langsung ditembak mati.

Ada Wakil Rakyat mengusulkan, untuk menghemat belanja negara modus anjing gila
diterapkan saja pada orang gila. Tapi Wakil Rakyat itu ternyata gila.

Itulah beda orang gila dan anjing gila. Tapi meskipun berbeda, banyak persamaanya. Antara
lain:
Persamaan yang prinsipal antara orang gila dan anjing gila adalah kedua jenis makhluk
Tuhan yang berbeda itu sama-sama gila.

Kedua: dua-duanya atheis. Tidak mampu lagi bersosialisasi dalam masyarakat. Tidak mampu
hidup damai damai dalam perbedaan. Anti bhineka tunggal ika, menentang gotong royong.
Dus bertentangan dengan Pancasila.

Itu persamaanya. Adapun perbedaanya banyak sekali.


Anjing itu keturunan dewa. Maka, apapun yang dia lakukan, dari kencing, berak
sembarangan, sampai telanjang bulat di ruang publik, diperbolehkan. Tidak ada yang berani
melarang. Mereka kebal hukum.

Anjing diantar berak oleh orang, tapi tidak ada anjing yang mengantar orang berak kecuali
makan hasil berak. Sedangkan manusia tidak ada makan tai anjing.

Orang gila adalah lambang sejati kebebasan manusia. Anjing gila, sebaliknya. Begitu anjing
mulai gila, semua hak-hak azasinya pretel. Anjing gila tidak boleh melakukan apapun. Tidak
ada tempat bagi anjing gila.

Itulah sebabnya, kalau saudara-saudara sudah panik, darah tinggi, kesabaran hilang, muak,
saudara akan berteriak: anjing!
Persamaan dan perbedaan orang gila dan anjing gila bersinergi, menyebabkan baik orang atau
anjing yang gila menjadi ancaman pembangunan. Sebab baik orang maupun anjing yang gelo
tidak punya mimpi-mimpi indah seperti kita semua yang tidak gila ini.

Syukur alhamdulillah tidak seorangpun diantara saudara-saudara disini termasuk saya sendiri,
yang termasuk anjing gila. Orang gia? Jelas bukan.

Kita dalah benteng terakhir dari kemanusiaan murni yang sejati. Alhamdulillah kita masih
waras, awas, utuh, otentik dalam dunia yang sudah semakin gila ini.

Namun, tak ada gading yang tak retak kecuali Kelapa Gading. Meskipun tidak gila, kita
semua kadang-kadang terpaksa berpura-pura gila. Kenapa?

Berpura-pura gila supaya rumah sakit gila yang didirikan dengan biaya triliyunan uang rakyat
itu tidak mubazir. Contohnya, kita semua. Kita Berpura-pura gila disini untuk ber korban
demi eksistensi para perawat, suster, dan dokter-dokter gila itu.

Bayangkan kalo tidak ada kita, semua akan di PHK. Buntut-buntutnya mereka semua akan
pura-pura gila, tapi keterusan gila.

Walhasil, kehadiran kita semua disini, adalah pengorbanan dan kepahlawanan tanpa bintang
jasa.

Yang mengherankan kita, belakangan ini, makin hari makin banyak penghuni disini.
Membuat galau, kita sampai stres membedakan antara orang yang pura-pura gila seperti kita,
dan orang gila yang pura-pura tidak gila seperti mereka.

Walhasil saya ingatkan kepada saudara-saudara, berhati-hatilah mengahadapi orang gila yang
mengaku gila itu. Anda harus waspada catat: pada prinsipnya, orang gila yang berpura-pura
gila, adalah musuh negara nomer 1

Mereka anjing gila! Hanya 1 peluang untuk anjing gila: bunuh!, basmi!, sikat! Sodomi ! apa
ini?

IA MERASA SEPERTI DUA PETUGAS MEMBERANGUSNYA. DIA TERUS NGOCEH


SAMBIL MERONTA TAPI KEMUDIAN REDA. DIA MEMANDANG SEMUA
HADIRIN. DENGAN HERAN

O, sudah waktunya minum obat. Okelah! Besok siraman batin ini diulangi untuk keseribu
kalinya. Merdeka! Sekali merdeka, merdeka sekali! Sialan, molor semua. Anjing! Memang
susah ngomong sama orang gila !

PERGI SEPERTI LENGANNYA DISERET DUA PETUGAS.

Anda mungkin juga menyukai