Infections: Screening,
Diagnosis, Management
ABSTRACT
Chlamydia trachomatis ada bakteri gram
negatif yang meng infeksi epitel columnar
dari cervix, urethra, dan rectum, bisa juga
mengenai paru-paru dan mata.
Orang yang terinfeksi bakteri ini gejalanya
asimptomatik.
Apabila tidak diobati bisa menyebabkan
komplikasi seperti : PID, infertil, kehamilan
ektopik, epididymitis dan orchitis pada
pria.
Terapinya menggunakan
azithromycin atau doxycycline.
Screening dianjurkan untuk wanita
dibawah 25 thn, wanita hamil, dan
wanita yang berisiko tinggi.
Pada bayi dan anak-anak bisa
menyebabkan konjungtivitis dan
pneumonia.
Genitourinary Infections
Insidensi
Young adults and person with multiple
sex partner.
Wanita : pria = 3:1 (karena wanita lebih
banyak melakukan screening)
Wanita usia 15-19 thn insidensi
tertinggi.
Mengenai hampir semua ras.
Pria yang berhubungan sex dengan pria.
Faktor risiko
Sosial ekonomi yang rendah.
Tidak memakai kondom
Hidup di kota besar
Memiliki banyak teman sex
Gejala klinik
Sekret vagina yang abnormal
Perdarah pervaginam , termasuk
perdarahan setelah coitus
Dysuria
Pemeriksaan fisik
Sekret mucopurulent/purulent dari
endocervikal, dan kerapuhan pada cervix.
Pada pria: sekret dari penis, pruritus,
dysuria.
Anal sex rectal infection (nyeri, keluar
sekret, dan perdarahan)
Oral sex faringitis
Pemeriksaan penunjang
NAATs (Nucleic acid amplification tests):
test yang sangat sensitive untuk
mendeteksi terinfeksi chlamydia dan
gonococcal.
Test ini dapat dilakukan untuk
endocervikal, urethral, vaginal,
pharyngeal, rectal, urine samples (firstvoid is preferred).
Treatment
Tanpa komplikasi
Azithromycin 1g single dose
Doxycycline 100 mg, 2x1, 7 hari
Alternatif lain:
Wanita hamil
Azithromycin, 1g, single dose
Amoxicillin, 500 mg, 3x1, 7 hari
Alternatif lain:
Erithromycin, 500 mg, 4x1, atau 250
mg,4x1, 14 hari
Erithromycin etilsuksinat, 800 mg,4x1, 7
hari, atau 400 mg, 4x1, 14 hari.