Anda di halaman 1dari 1

Ayu, Ginanjar. 2012.

Proses Pengembangan
Kurikulum.http://ayuginanjar.blogspot.com/2012
/05/proses-pengembangan-kurikulum.html.
Diakses pada tanggal 15 Maret 2014.
Azmi. 2013. Pengertian dan Hakikat
Kurikulum.http://azmi648.blogspot.com/2013/03
/pengertian-dan-hakikat-kurikulum.html. Diakses
pada tanggal 15 Maret 2014.
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep; Karakteristik dan
Implementasi. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.
Arifin, Zainal, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya,
2012
Sanjaya, Wina. Kajian Kurikulum dan Pembelajaran, Sekolah Paqscasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia, 2007

Kurikulum memang harus dibuat.Disusun dengan proses tertentu. Negara yang


memiliki UU tentang Sistem Pendidikan Nasional mempunyai kepentingan untuk
menyusun kurikulum tersebut berdasarkan amanat yang ada di dalam undangundang tersebut.
Untuk menyusun kurikulum nasional, sudah barang tentu ada lembaga tertentu yang
telah diberikan tugas dan tanggung jawab untuk menyusun atau mengembangkan
kurikulum yang akan digunakan secara nasional. Di Indonesia, lembaga itu dikenal
sebagai Pusat Kurikulum, yang berada di bawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Pendidikan Nasional (Balitbang Diknas). Di negara lain tentu saja ada
lembaga seperti itu. Ada beberapa pemangku kepentingan yang menurut David G.
Amstrong biasanya dilibatkan dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Curriculum specialist (spesialis kurikulum, ahli kurikulum);


Teacher/instructors (guru/instruktur);
Learners (peserta didik);
Principals/corporate unit supervisors (kepala sekolah/unit pengawas sekolah);
Central office administrators/corporeate administrators (administrator kantor
pusat/administrator perusahaan;
Special experts (ahli special);
Lay public representatives (perwakilan masyarakat umum).

Anda mungkin juga menyukai