BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan
BAB II
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
Nama
: By. Ny. N W 1
Jenis kelamin
: perempuan
Umur
: 1 hari
Identitas keluarga
: Anak kandung
Alamat
: ampenan
Tanggal MRS
: 31 januari 2016
Tanggal pemeriksaan : 31 januari 2016
Anamnesis (Heteroanamnesis
ayah&ibu pasien-)
Keluhan utama : Kurang berat badan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Bayi lahir normal, masuk ruang perawatan intensive
pasien
mengaku
ini
adalah
kehamilannya yang kedua. Ibu pasien biasa
melakukan pemeriksaan kehamilan rutin di
puskesmas dan diperiksa oleh bidan. Ibu
pasien tidak mengingat kapan hari pertama
haid terakhirnya. sebelum melahirkan, ibu
pasien mengeluh beberapa jam sebelum
tiba rumah sakit perut dirasakan mules.
Selama hamil, ibu pasien tidak pernah sakit
atau pun minum obat-obatan.
Riwayat Persalinan :
Bayi lahir kembar dengan kelahiran normal
Pemeriksaan
Fisik
Keadaan Umum :
baik
Ballard score
:
30 (36-37 minggu)
SpO2
: 97% (by.I)
95% (by.II)
: 36,7 oC
HR
: 140 x/menit
Respirasi : 38 x/menit
: 36,3 oC
HR
: 132 x/menit
Respirasi : 39 x/menit
Antropometri (by. I) :
A-S
: 7-9
Berat Badan : 2200
gram
Panjang Badan : 47
cm
Lingkar Kepala: 31
cm
Lingkar dada : 30 cm
Lingkar lengan : 10
cm
Antropometri (by. I) :
A-S
: 7-9
Berat Badan
: 1900 gram
Panjang Badan : 44 cm
Lingkar Kepala: 29 cm
Lingkar dada : 27 cm
Lingkar lengan : 9 cm
pulmo
Inspeksi: dinding dada simetris,
simetris
Perkusi: sonor dikedua lapang paru
Auskultasi: vesikuler +/+, rh -/-, wh
-/-
Jantung
S1S2 tunggal
regular, mur mur
(-), gallop (-).
Abdomen
Kelainan congenital
(-) ,bising usus (+)
Ekstremitas
Akrar hangat, tidak ada edema dan
Diagnosis Kerja
BBLR gemeli dengan prematuritas murni
Rencana Terapi
Rawat Inkubator
Pemberian vitamin
K 1 mg
Cek GDS
Observasi asi/pasi
semau bayi
Observasi berat
badan perhari
Follow up
RESUME
Bayi lahir normal, masuk ruang perawatan intensive bayi RSUD
BAB III
PEMBAHASAN
Definisi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah
Klasifikasi
A. Prematuritas murni
B. Dismaturitas
Prematuritas murni
Adalah masa gestasinya kurang dari 37
Dismaturitas
Adalah bayi lahir dengan berat badan
Epidemiologi
Prevalensi BBLRdiperkirakan 15% dari
etiologi
Faktor ibu
Faktor Janin
Faktor Lingkungan
Faktor ibu
Komplikasi pada kehamilan : Komplikasi
Faktor Janin
Faktor Lingkungan
Prematur,
hidramion,
kehamilan
kembar/ganda
(gemeli), kelainan
kromosom.
Diagnosis
1). Anamnesis
Umur ibu
Riwayat hari pertama haid terakir
Riwayat persalinan sebelumnya
Paritas, jarak kelahiran sebelumnya
Kenaikan berat badan selama hamil
Aktivitas
Penyakit yang diderita selama hamil
Obat-obatan yang diminum selama hamil
Pemeriksaan Fisik
Berat badan
Tulang rawan telinga belum terbentuk.
Masih terdapat lanugo.
Refleks masih lemah.
Alat kelamin luar; perempuan: labium
mayus belum menutup labium minus; lakilaki: belum terjadi penurunan testis & kulit
testis rata.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara
lain
Pemeriksaan skor ballard
Tes kocok (shake test), dianjur untuk bayi kurang bulan
Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia
fasilitas diperiksa kadar elektrolit dan analisa gas
darah.
Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi
baru lahir dengan umur kehamilan kurang bulan
dimulai pada umur 8 jam atau didapat/diperkirakan
akan terjadi sindrom gawat nafas.
USG kepala terutama pada bayi dengan umur
kehamilan kurang lebih
Penatalaksanaan/ terapi
1 Medikamentosa
Pemberian vitamin K1 :
Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, atau
Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3
Bayi Sakit
Apabila bayi dapat minum per oral dan tidak memerlukan
bayi stabil. Anjurkan pemberian ASI apabila ibu ada dan bayi
menunjukkan tanda-tanda siap untuk menyusu.
Apabila masalah sakitnya menghalangi proses menyusui (contoh;
gangguan nafas, kejang), berikan ASI peras melalui pipa lambung.
Berikan cairan IV dan ASI menurut umur
Berikan minum 8 kali dalam 24 jam (contoh; 3 jam sekali). Apabila
bayi telah mendapat minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih
tampak lapar berikan tambahan ASI setiap kali minum. Biarkan
bayi menyusu apabila keadaan bayi sudah stabil dan bayi
menunjukkan keinginan untuk menyusu dan dapat menyusu tanpa
terbatuk atau tersedak
Bayi Sakit
Berikan cairan intravena hanya selama 24 jam
pertama
Beri ASI peras dengan pipa lambung mulai hari ke2 dan kurangi jumlah cairan IV secara perlahan.
Berikan minum 8 kali dalam 24 jam (contoh; tiap 3
jam). Apabila bayi telah mendapatkan minum
160/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar, beri
tambahan ASI setiap kali minum.
Lanjutkan pemberian minum menggunakan
cangkir/ sendok apabila kondisi bayi sudah stabil
dan bayi dapat menelan tanpa batuk atau
tersedak
Bayi Sakit
Beri cairan intravena hanya selama 24 jam
pertama.
Beri ASI peras melalui pipa lambung mulai
hari ke-2 dan kurangi jumlah cairan
intravena secara perlahan.
Beri minum 8 kali dalam 24 jam (setiap 3
jam). Apabila bayi telah mendapatkan
minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih
tampak lapar, beri tambahan ASI setiap kali
minum
Lanjutkan pemberian minum menggunakan
cangkir/ sendok.
jam pertama
Berikan ASI melalui pipa lambung mulai
pada hari ke-3 dan kurangi pemberian
cairan intravena secara perlahan.
Berikan minum 12 kali dalam 24 jam
(setiap 2 jam). Apabila bayi telah
mendapatkan minum 160 ml/kgBB per hari
tetapi masih tampak lapar, beri tambahan
ASI setiap kali minum
Lanjutkan pemberian minum menggunakan
cangkir/ sendok.
Prognosis BBLR
Kematian perinatal pada bayi BBLR 8
Komplikasi
Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi
DAFTAR PUSTAKA
Azis, Abdul Latief. 2006. Pedoman Diagnosis dan