Anda di halaman 1dari 6

1.

Data dan Informasi


Data adalah fakta mentah atau rincian peristiwa yang belum diolah, yang terkadang
tidak dapat diterima oleh akal pikiran dari penerima data tersebut, maka dari itu data harus
diolah terlebih dahulu menjadi informasi untuk dapat di terima oleh penerima. Data dapat
berupa angka, karakter, simbol, gambar, suara, atau tanda-tanda yang dapat digunakan
untuk dijadikan informasi. Suatu informasi bisa saja menjadi data apabila informasi
tersebut digunakan kembali untuk pengolahan sistem informasi selanjutnya. Dalam dunia
komputer data adalah segala sesuatu yang disimpan di dalam memori menurut format
tertentu. Contoh data:
1) Kecelakaan di jalan raya
2) Barcelona menang
Informasi adalah hasil pengolahan data yang sudah dapat diterima oleh akal pikiran
penerima informasi yang nantinya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Informasi dapat berupa hasil gabungan, hasil analisa, hasil penyimpulan, dan juga hasil
pengolahan sistem informasi komputerisasi. Contoh informasi:
1) Telah terjadi kecelakaan mobil di Jalan Raya Lintas Timur tadi malam pukul 23:00,
korban jiwa sebanyak delapan orang, enam orang diantaranya luka ringan dan dua
lainnya luka berat.
2) Pertandingan sepakbola Liga Spanyol antara Club FC Barcelona dengan Real
Madrid pukul 02:00 dinihari tadi berakhir dengan skor 2 : 0 untuk kemenangan FC
Barcelona.
2. Jenis Data
Dilihat dari jenisnya data dapat dibedakan menjadi data kuantitatif dan kualitatif.
Secara umum suatu penelitian social khususnya bidang ekonomi dalam mengumpulkan
data menggunakan kedua jenis data tersebut.
Data kualitatif adalah data yang sifatnya hanya menggolongkan saja dan tidak dapat
diwujudkan dalam bentuk angka. Yang termasuk dalam klasifikasi data kualitatif adalah
data yang berskala ukur nominal dan ordinal. Jenis jabatan yang diemban seseorang dalam
suatu perusahaan.
Data kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka, yang
termasuk dalam data kuantitatif adalah data yang berskala ukur interval dan rasio. Contoh
jumlah karyawan, jumlah penjualan, jumlah piutang, jumlah hutang dan lain-lain.

Data juga dapat dibedakan menurut tahapan waktu dan pada waktu serta tempat
tertentu. Dalam hal ini data dibedakan menjadi data time series dan cross section. Data time
series dan cross section. Data time series atau data deret waktu adalah data yang
dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu secara kronologis. Data deret waktu pada
umumnya merupakan kumpulan data dari suatu penomena tertentu yang didapat dalam
beberapa interval waktu tertentu, misalnya dalam mingguan, bulanan, tri wulan, catur
wulan, semesteran dan tahunan.
Data cross section adalah data yang dikumpulkan pada waktu dan tempat tertentu
saja. Data ini umumnya mencerminkan suatu penomena tertentu dalam satu kurun waktu
tertentu saja, misalnya data tentang prilaku konsumen pengguna ponsel merk tertentu, data
tentang tanggapan konsumen untuk menabung di suatu bank dalam tahun 2004 tersebut.
3. Sumber data
Sumber data dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber
data sekunder. Data yang diperoleh dari sumber primer disebut data primer dan data yang
diperoleh dari sumber sekunder disebut data sekunder. Pengumpulan data primer maupun
sekunder mempergunakan cara yang berbeda.
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpulan data. Data ini diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer
menjadi data sekunder bila dipergunakan orang yang tidak berhubungan langsung dengan
peneliti yang bersangkutan
Sumber sekunder: Sumber yang tidak langsung memberikan sumber data kepada
pengumpul data. Misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen, data dari biro statistik,
majalah, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya. Jadi data sekunder berasal dari
tangan kedua, ketiga dan seterusnya.
Keuntungan menggunakan data sekunder adalah lebih murah, lebih cepat dan dalam
kenyataan sering peneliti tidak terlalu mampu untuk mengumpulkan data primer sendiri
misalnya sensus penduduk.
Bentuk data sekunder ada dua katagori yaitu berasal dari sumber internal dan
sumber eksternal. Data internal tersedia dan tempat penelitian dilakukan misalnya faktur
2

penjualan, laporan penjualan, laporan hasil aset yang lalu dan lain-lain. Data eksternal
diperoleh dari sumber-sumber luar misalnya data sensus penduduk dan registrasi. Data
yang diperoleh dari badan atau perusahaan yang aktivitasnya mengumpulkan keteranganketerangan yang relevan alam berbagai masalah.
Adapun manfaat dari data primer adalah dikumpulkan untuk mencapai tujuan
penelitian, tidak ada resiko kedaluwarsa katena dikumpulkan setelah proyek penelitian
dirumuskan, semua data dipegang oleh peneliti, mengetahui kualitas metode-metode yang
dipakainya karena dialah yang mengatur sejak awal.
4. Metode Pengumpulan Data Sekunder
Metode pengumpulan data sekunder sering disebut metode pengumpulan bahan
dokumen, karena peneliti tidak secara langsung mengambil data sendiri tetapi meneliti dan
memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan oleh pihak-pihak lain.
Pada umumnya data sekunder yang digunakan oleh pihak peneliti untuk
memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap ataupun untuk diproses lebih lanjut.
Dalam, metode pengumpulan data sekunder observator tidak meneliti langsung, tetapi data
didapatkan misalnya dari mass media, BPS baik yang dipublikasikan dalam edisi khusus
maupun data yang belum dipublikasikan, lembaga pemerintah maupun swasta, lembaga
penelitian maupun pusat bank, data hasil peneliti lain penelitian kepustakaan dalam hal
untuk mengetahui berbagai pengetahuan dan karya yang pernah dicapai oleh para peneliti
pendahulu. Dengan penelitian kepustakaan akan melatih peneliti untuk membaca kritis
segala bahan yang dijumpainya kecermatan dan ketelitian peneliti akan sangat teruji dalam
memuluskan sumber yang dipercayainya.
Jika seorang peneliti memutuskan menggunakan data sekunder umuk membahas
permasalahan yang dihadapi pertama yang harus dilihat adalah sumber data karena tidak
jarang masing-masing sumber data sekunder. Data sekunder akan menghasilkan informasi
yang berbeda. Perbedaan yang ada kemungkinan disebabkan karena adanya perbedaan
terhadap batasan konsep yang digunakan dan tingkat ketelitian dalam pengumpulan data
dan berbagai peneliti sebelumnya. Bila diperoleh hasil yang janggal, ia akan segera
mengetahui penyebabnya dan dilakukan pengecekan ulang terhadap data tersebut.
3

5. Metode Pengumpulan Data Primer


Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan wawancara, observasi dan
kuesioner.
Metode Wawancara
Metode wawancara merupakan metode pengambilan data secara lisan langsung
dengan sumber datanya. Metode ini dapat digunakan melalui wawancara pribadi, melalui
tatap muka, lewat telephone atau teleconference. Jawaban responden direkam dan
dirangkum sendiri oleh peneliti. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak
terstruktur.
a) Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa
informasi yang ingin digali dari responden sehingga pengumpul data telah
menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang dibuat
secara sistematis serta menyiapkan alternatif jawaban. Peneliti juga dapat
menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat
membantu kelancaran wawancara.
b) Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan
secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari
responden. Pedoman wawancara yang digunakan hanya garis-garis besar
permasalahan yang ditanyakan.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada jumlah responden yang
terlalu besar, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai
teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)
Metode Observasi
4

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks yang tersusun dari proses
biologis dan psikologis. Teknik ini di pergunakan berkenaan dengan prilaku manusia,
proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Observasi dapat dibedakan menjadi observasi prilaku dan observasi non prilaku.
Dilihat dari proses pelaksanaan pengumpulan data maka observasi dibedakan menjadi :
1. Observasi partisipan yaitu peneliti terlibat langsung pada kegiatan yang sedang
diamati, sambil mengamati peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh
sumber data.
2. Observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terlibat langsung dalam aktivitas tetapi
hanya sebagai pengamat independen.
Dilihat dari segi instrumen yang digunakan observasi dibagi menjadi :
1. Observasi terstruktur yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang
apa yang akan diamati dan dimana tempatnya. Peneliti telah tahu dengan pasti
tentang variabel apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan
menggunakan instrumen peneliti yang telah teruji validitas dan rehabilitas.
2. Observasi tidak terstruktur yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis
tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu
tentang apa yang diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak
menggunakan instrumen yang telah baku tetapi hanya berupa rambu-rambu
pengamatan.

Metode Angket/Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden.
Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat atau direkam.
Kuesioner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka. Dapat dilakukan
secara langsung maupun lewat pos atau internet. Kuesioner digunakan untuk penelitian
yang luas, responden cukup banyak menyebar secara luas.
Prinsip penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
5

1) Isi dan tujuan pertanyaan, artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka
harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
2) Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden.
3) Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau tertutup. Jika terbuka artinya jawaban
yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya
diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
4) Pertanyaan tidak memiliki makna ganda
5) Tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa
6) Pertanyaan tidak mengarahkan
7) Panjang pertanyaan
8) Acuan pertanyaan
9) Penampilan fisik, yaitu dicetak dalam kertas yang bagus sehingga direspon oleh
responden. Bila menggunakan kertas buram akan kurang direspon oleh responden.

Anda mungkin juga menyukai