Anda di halaman 1dari 91

REKAMAN PROSES

PELATIHAN PEMBUATAN DOKUMEN KERJA


KPAPD (KELOMPOK PERLINDUNGAN ANAK DAN
PEREMPUAN DESA)

KECAMATAN OMESURI
KABUPATEN LEMBATA
TANGGAL 1 2 DESEMBER 2015

KERJASAMA KEMITRAAN
PLAN INTERNASIONAL
INDONESIA
PROGRAM UNIT LEMBATA

JALAN TRANS NAGAWUTUNG,


KELURAHAN LEWOLEBA BARAT
LEWOLEBA, FLORES, NTT

YS3L

(YAYASAN SOLIDARITAS SEDON


SENAREN LAMAHOLOT)
DEPAN KANTOR POS LEWOLEBA
LEMBATA 86600
FLORES, NTT

BAGIAN PERTAMA
YS3L-layout-PPM

Page 1

PELATIHAN PEMBUATAN DOKUMEN KERJA


KPAPD (KELOMPOK PERLINDUNGAN ANAK DAN
PEREMPUAN DESA)

PADA 8 (DELAPAN) DESA


DI KECAMATAN OMESURI
1. BALAURING

5. ARAMENGI

2. HOELEA 2

6. WALANGSAWA

3. LEUWAYAN

7. WOWONG

4. LEUDANUNG

8. WAILOLONG

I. PENDAHULUAN

A. PENGANTAR
Hingga awal abad ke -20, kehidupan dan nasib anak-anak belum menjadi
kesadaran bersama masyarakat dunia. Anak masih dipandang sebagai
urusan keluarga, komunitas local dan paling jauh dari Negara. Setelah
perang dunia pertama, begitu banaak anak menderita akibat perang yang
tidak dperhatikan dan diurus secara baik. Karena itu, aktivis perempuan
mulai berkampanye kepada semua pihak untuk untuk memperhatikan nasib
anak-anak akibat perang dunia pertama, dan untuk melindungi anak-anak
maka lahirlah Konvensi Hak Anak yang selanjutnya menjadi tanggung jawab
YS3L-layout-PPM

Page 2

Negara-negara yang ada di dunia, termasuk Indonesia yang menjadi anggota


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Begitu pun hak perempuan, mulai dari timbulnya gerakan-gerakan
perempuan di dunia pada abad ke-18, dengan Konvensi-konvensi tentang
perempuan, karena ada kesadaran bahwa hak perempuan meripakan hak
asasi manusia juga. Maka, ketidakadilan dalam dunia politik yang tidak
mengakomodir hak pilih bagi perempuan, ada diskriminasi dan kebiasaankebiasaan atau adat istiadat yang tidak adil terhadap peempuan, kondisi
yang buruk terhadap tenaga kerja perempuan, perbudakan dan lain
sebagainya harus dihapuskan dari muka bumi.
Gerakan perempuan ini, didorong oleh ideology Pencerahan (aufklrung)
yang menyatakan bahwa manusia diberi kemampuan mencari kebenaran
dengan menggunakan rasio (akal). Semua manusia, laki-laki dan perempuan
pada dasarnya adalah makluk rasional, maka pendidikan menjadi sangat
penting untuk meningkatkan kecersadan yang merupakan syarat mutlak
untuk membangun masyarakat yang sejahtera. (Perempuan dalam
Pembangunan, hal. 31, Bab III).
Sejarah gerakan perempuan di Indonesia sebagai gerakan social,
menghendaki agar adanya perubahan di masyarakat sehingga bergabunglah
dalam satu tindakan bersama, dalam semangat nasionalisme dan persatuan.
Organisasi perempuan dibentuk pertama dengan nama Poetri Mardika pada
tahun 1912 di Jakarta (Batavia) yang didukung oleh kelompok mahasiswa
yang mendirikan Boedi Oetomo pada tahun 1908. Dasar pemikirannya
adalah organisasi perempuan merupakan wadah dimana perempuan belajar
memperluas wawasannya, tampil di muka umum, memikirkan masalahmasalah masyarakat, terkhusus masalah perempuan.
Setelah Poetri Mardika didirikan, bermunculanlah berbagai perkumpulan
perempuan lain yang didukung oleh organisasi-organisasi umum yang
dipimpin laki-laki, maupun yang terbentuk secara mandiri oleh kaum
perempuan sendiri, yang tersebar di kota-kota dan desa-desa seluruh
Indonesia. Dan pada tanggal 22 Desember 1928 diadakan Konggres
Perempuan yang pertama di Jogyakarta. Konggres ini membentuk federasi
organsiasi-organisasi perempuan dengan perhatian awalnya yakni:
Perlindungan perempuan dan anak
Mencegah perkawinan anak-anak
Pendidikan bagi anak-anak, khususnya bagi anak perempuan
Penyelidikan perburuhan kaum perempuan
Pemberantasan perdagangan perempuan dan anak.
Disinilah kita belajar dengan jelas bahwa apa yang dilakukan saat ini
merupakan lanjutan perjuangan yang harus diperkuat sampai ke akar
rumput (di desa-desa) agar usaha yang dituju dapat terealisir, yaitu
mencapai keadilan dan kesejahteraan dalam masyarakat yang lebih
manusiawi dan damai, tanpa kekerasan
Sebuah kenyatan bahwa membangun system perlindungan perempuan dan
anak itu, kekuatannya ada pada organisasi jaringan, mulai dari organisasi
besar dan organisasi kecil, dari tingkat yang lebih luas hingga ke tingkat
masyarakat basis (desa)
YS3L-layout-PPM

Page 3

Maka, pembentukan KPAPD dan pelatihan-pelatihan untuk mengkapasitasi


atau memampukan pengurus yang ada, menjadi sangat penting untuk
prioritas untuk pencegahan masalah-masalah anak dan perempuan di desa,
selain penanganan kasus-kasus yang terjadi. Model kerjanya secara
kolaboratif dengan melibatkan semua stakeholders dalam rangka menjamin
terpenuhinya hak-hak anak dan perempuan serta terhindarnya anak-anak
dan perempuan dari segala bentuk perlakuan yang salah atau tindak
kekerasan.

B. TITIK KEGIATAN
1. DESA BALAURING,
UNTUK DESA-DESA
a. ARAMENGI
b. BALAURING
c. HOELEA 2
d. LEUDANUNG
e. LEUWAYAN
f. WAILOLONG
g. WALANGSAWA
h. WOWONG

II. ALUR PROSES DAN AGENDA KEGIATAN PELATIHAN


A. LOKASI: BALAURING
1. Alur Proses Pelatihan pembuatan Dokumen Kerja KPAPD di titik
BALAURING
YS3L-layout-PPM

Page 4

A. Hari Pertama : 1 Desember


2015
PEMBUKAAN
Pemandu Acara
Doa
Sambutan Kepala Desa
Balauring sekaligus
membuka kegiatan
secara resmi
Istirahat/Snack

2. Proses Inti Kegiatan


Pengantar
Refleksi kehidupan
berkaitan dengan
anak
Penjelasan tentang
tujuan dan konsep
CBCP
Materi Pendukung:
VISI MISI
Struktur Organisasi
KPAPD
Tupoksi (Uraian Tugas)
KPAPD
Prinsip kerja dan Kode
Etik KPAPD
Pengambilan data
pendukung di desa
masing-masing

B. Hari Kedua : 2 Desember


2015
Doa Solidaritas
Review Proses kegiatan
hari ke 1
Materi Pendukung:
Alur Rujukan Kasus
Pembuatan Rencana Kerja
KPAPD
Lembaga jejaring KPAPD
4. Acara Penutupan dan
Administrasi

2. Agenda Kegiatan Pelatihan Pembuatan Dokumen Kerja KPAPD


WAKTU
HARI
PERTAMA
1 Desember
2015
09.30-10.00

KEGIATAN

PEMBUKAAN
- Pemandu Acara
- Doa

YS3L-layout-PPM

METODE

FASILITATOR

Panitia

Page 5

10.00-10.30

10.30-11.00
11.00-11.30
11.30-13.00
13.00-14.00
14.00-15.30
15.30-17.00
HARI KE DUA
2 Desember
2015
09.30-09.45
09.45-10.15
10;15-11.15
11.15-13.00
13.00-14.00
14.00-15.30
15.30-16.00
16.00-17.00

- Sambutan kepala Desa Balauring


sekaligus
membuka
kegiatan
denan resmi
- Istirahat/Snack
PROSES INTI KEGIATAN
a. Pengantar
- Refleksi kehidupan berkaitan
dengan perempuan dan anak
- Penjelasan tentang tujuan dan
konsep CBCP
b. materi Pendukung:
- VISI-MISI KPAPD
- Struktur Organisasi KPAPD
- TUPOKSi Pengurus KPAPD
Makan siang
Prinsip Kerja dan Kode Etik KPAPD
Pengambilan data pendukung di desa
masing-masing

Kepala
Desa
Panitia

Renungan
dan disko
Penjelasan
Penjelasan
Penjelasan
Penjelasan

Penjelasan
Tugas
lapangan

Doa Solidaritas
Review Materi dan Proses kegiatan
Hari Pertama
Alur Rujukan Kasus
Pembuatan Rencana Kerja KPAPD
Makan Siang
- Finalisasi rencana Kerja KPAPD
- Lembaga jejaring Kerja KPAPD
ACARA PENUTUPAN
- Sambutan
Kepala
Desa
sekaligus menutup kegiatan
secara resmi
- Doa
ADMINISTRASI
SAYONARA

Fasilitator &
CoFasilitator
Sda
Sda
Sda
Sda
Panitia
Fasilitator
Cofasilitator

Fasilitator
Cofasilitator
Fasilitator
sda
Panitia
Fasilitator
sda
Kepala
Desa
Peserta
Panitia

III. LAPORAN KEGIATAN LENGKAP/PENJELASAN


A. HARI PERTAMA : 1 DESEMBER 2015
1. PEMBUKAAN.
Pemandu Acara menyapa peserta dan semua pihak yang hadir dengan
mengucapkan Selamat Pagi, selamat dating dan terima kasih atas kehadiran.
Selanjutnya Pemandu mengundang Peserta yang membawa doa tampil ke
depan dan langsung ke acara berikut.

YS3L-layout-PPM

Page 6

Doa dibawakan oleh Pengurus KPAPD dari Balauring. Pembawa doa mewakili
Forum Pelatihan mengucak syukur dan pujian kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
atas rahmat yang diberikan sehingga KPAPD bisa terbentuk di desa dan
pegnurusnya memperoleh pelatihan pada hari ini untuk memampukannya
mengelola organisasi kecil di dea ini untuk membantu melindungi perempuan
dna anak yang mengalami kekerasan serta mencegah hal-hal
yang
mengarah ke tindakan perlakuan salah terhadap perempuandan anak.
Sambutan Kepala Desa sekaligus membuka Kegiatan secara resmi.
Kaur Pemerintahan desa Balauring mewakili Kepala Desa menyampaikan satu
dua pikiran dalam sambutannya sebagai berikut:
- Hari ini kita patut bersyukur kepada Tuhan atas penyelenggaraanNya
sehingga pelatihan pengurus KPAPD terjadi di desa Balauring untuk semua
desa se Kecamatan Omesuri
- Pemerintah setempat menyampaikan terima kasih kepada YS3L/Plan
Indonesia yang memfasilitasi kegiatan pelatihan ini untik para peserta di
Kecamatan Omesuri dlam rangka pencegahan dan penanganan kasus
kekerasan terhadap perempuan dan anak.
- Diharapkan para peserta mengikuti kegiatan ini dengan baik sampai selesai
selama dua hari ini dan materi-materi dapat diperhatikan sebagai bekal
pengelolaan KPAPD di desa masing-masing.
- Dengan demikian, atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Mahakuasa kegitan
pelqatihan hari ini dibuka secara resmi.
2. PROSES INTI KEGIATAN
a. PENGANTAR
Refleksi Kehidupan Berkaitan dengan Anak dan Perempuan.
-

Peserta seluruhnya dipersilakan berdiri membentuk lingkaran. Dalam


lingkaran, pada empat titik diletakkan 4 lembar kertas HVS masing-masing
bertuliskan: PERMPUAN pada satu lembar, ANAK pada lembar ke dua,
PERLINDUNGAN di lembar ke tiga, dan PEDULI di lembar ke empat.
Fasilitator mulai dengan membacakan dua tulisan PEREMPUAN dan ANAK,
sebagai renungan untuk merefleksikan kehidupan kita masing-masing selama
ini dengan perilaku dan tindakan terhadap perempuan dan anak.
Setelah fasilitator membacakan tulisan PEREMPUAN DAN ANAK, para
peserta dipersilakan secara bebas memilih kelompok sesuai tulisan yang ada
pada kertas HVS, yaitu kelompok Perempuan, kelompok Anak, kelompok
Perlindungan dan kelompok Peduli.
Setelah memilih, empat kelompok yang ada masing-masingnya duduk dalam
kelompok dan mendiskusikan penuntun sebagai berikut:
Satu : Perkenalan dalam kelompok (nama, asal KPAPD)
Dua : Harapan dan kecemasan terhadap pengelolaan KPAPD ke depan
sebagai pengurus/pemimpin organsiasi KPAPD
Presentase hasil ke empat kelompok (per kelompok).
Teks Renungan tentang Perempuan:
Ketika tengah malam gelap gulita,
Anak merasa aman berada dalam pelukan mama
Ketika anak mulai belajar bicara
mamalah kata yang pertama keluar dari mulut anak

YS3L-layout-PPM

Page 7

Ketika rumah tanpa perempuan


Kehidupan rasanya buyar
Karena kehangatan kasih mama tidak Nampak
Ketika garam ditempatkan di dapur
Namun enaknya dirasakan di atas meja hidangan yang lezat
Ketika perempuan dinomorduakan
Namun masakannya menjadi nomor Satu
Di atas meja hidangan para tamu.
Perempuan adalah seseorang , bukan sesuatu
Bayangkan.
Kalau perempuan tidak ada
Siapa yang melahirkan kehidupan?
Karena itu,
Kekerasan terhadap perempuan,
Merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
-

Teks renungan tentang Anak.


1. Jika anak dibesarkan dengan celaan,
Ia belajar memaki
2. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan
Ia belajar berkelahi
3. Jika anak dibesarkan dengan cemoohan,
Ia belajar rendah diri
4. Jika anak dibesarkan dengan toleransi,
Ia belajar menahan diri
5. Jika anak dibesarkan dengan dorongan,
Ia belajar percaya diri
6. Jika anak dibesarkan dengan sebik-baiknya perlakuan,
Ia belajar keadilan
7. Jika anak dibesarkan dengan penghinaan,
Ia belajar menahan diri.
(DOROTHY NOLTE)

Hasil diskusi ke empat kelompok:


Kelompok SATU (Kelompok PEREMPUAN):
Harapan:
Martabat perempuan setara dengan laki-laki
Tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan dalam rumah tangga
(KDRT)
Perempuan tidak menjadi obyek pelampiasan nafsu seks (obyek seks)
Kecemasan:
Kemungkinan ada masyarkat yang belum menerima kehadiran KPAPD
Tidak ada keterbukaan pada pihak perempuan terhadap masalah yang
dihadapi
KelompoK DUA (Kelompok ANAK)
Harapan:
Dengan terbentuknya KPAPD hak-hak anak bisa terpenuhi
Anak-anak menjadi generasi berbobot
Kecemasan:
Apabila hak-hak anak tidak dapat terpenuhi

YS3L-layout-PPM

Page 8

Bagaimana dengan generasi ke depan?

Kelompok TIGA (Kelompok PERLINDUNGAN)


Harapan:
Agar semua perempuan dan anak mendapat perlindungan dari semua
pihak
Perempuan dan anak tidak lagi menjadi kelompok nomor dua di
masyarakat
Kecemasan:
Program KPAPD tidak seluruhnya diterima oleh masyarakat dengan
sepenuh hati
Nantinya ke depan, bagaimana.?
Kelompok EMPAT (Kelompok PEDULI)
Harapan:
Semoga ketika KPAPD hadir di desa,dapat diterima baik oleh
masyarakat
KPAPD dapat meminimalisir kasus-kasus kekerasan terhadap anak dan
perempuan.
Kecemasan:
Identifikasi masalah terhadap perempuan dan anak, apakah isa
dilakukan oleh pengurus KPAPD
Asumsi masyarakat (mitos-mitos yang melemahkan) bahwa dengan
kekerasan, masalah dapat diatasi. , Apakah ini bisa diatasi?
Penjelasan tentang Tujuan dan Konsep CBCP (Community-Based
Child Protection)
Tujuan Jangka Panjang (Goal)
Membangun masyarakat yang aman untuk kedua-duanya anak-anak dan
orang dewasa
Tujuan Jangka Menengah (Purpose)
Mewujudkan peningkatan dan perlindungan hak-hak anak khususnya yang
paling rentan melalui sistem yang berbasis masyarakat yang melibatkan
anak-anak dan stakeholder orang dewasa lainnya secara aktif.
Tujuan Jangka Pendek Strategis (Objective)
1. Anak-anak yang rentan berpartisipasi, mengakses dan memperoleh
manfaat dari pelayanan-pelayanan yang melindungi, meningkatkan dan
menegakkan hak-hak mereka
Output Objective 1 :
a. Pemetaan dan analisa situasi hak-hak anak telah diselesaikan di
masyarakat
b. Rencana perlindungan yang berbasis masyarakat berlaku dan
dimonitor di masyarakat.
c. Menguatnya kapasitas dan pengetahuan dari anak-anak dan orang
dewasa untuk ikut serta didalam upaya promosi hak-hak anak dan
perlindungan hak-hak anak didalam kehidupan masyarakat seharihari.
d. Replikasi dari sistem perlindungan anak yang berbasis masyarakat
di masyarakat (desa) lainnya dimana Plan beroperasi

YS3L-layout-PPM

Page 9

2. Instansi pemerintah daerah dan pusat yang utama melakukan tindakan


untuk mempromosikan dan melindungi anak-anak dan mengikutsertakan
mereka didalam ketatapemerintahan dari pelayanan-pelayanan utama
yang berkenaan dengan perlindungan anak
Output objective 2 :
a. Menguatnya kapasitas dari sebuah kelompok inti dari instansi
pemerintah daerah daerah yang utama memberikan tanggapan
atas pelanggaran hak-hak anak ditingkat masyarakat
b. Menguatnya kapasitas dari pejabat publik (pemerintah) dari
instansi pemerintah daerah yang utama untuk ikut serta dan mau
menerima anak-anak dan stakeholder masyarakat lainnya untuk
merencanakan dan memonitor pelayanan-pelayanan untuk
promosi dan perlindungan hak-hak anak
c. Terdokumentasikan-nya model-model untuk pelayanan-pelayanan
pemerintah daerah yang terkoordinasi untuk perlindungan anak
Konsep CBCP: Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat untuk menekan tindak
kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Caranya:
Satu :
Pemerintah dan masyarakat membangun mekanisme perlindungan
anak yang lebih komprehensif menekankan aspek pencegahan.
Dua
Aspek penanganan kasus dan rehabilitasi korban merupakan aspek
ikutan, bukan menjadi aspek utama
Tiga
membangun mekanisme local, yang bertujuan untuk menciptakan
jaringan dan lingkungan yang protektif dengan melibatkan warga
dan juga naka-anak
Empat
keterlibatan anak-anak dibutuhkan sebagai salah satu referensi
untuk mendeteksi adanya kasus kekeraan yang mereka alami.
Minimal anak-anak diajarkan untuk mengenali, menolak dan
melaporkan potensi ancaman kekerasan.
Dengan adanya peningkatan kasus kekerasan dan pelecehan seksual
terhadap anak saat ini, memperlihatkan dengan jelas, atau menjadi suatu
pertanda bahwa ketidakhadiran keluarga, masyarakat dan Negara dalam
melindungi anak dari ancaman kekerasan. JIka mekanisme perlindungan anak
di level keluarga dan masyarakat bisa berjalan, maka kejadian-kejadian
seperti: kehamilan anak perempuan oleh kakak kandung atau pencabulan
terhdap anak kelas 3 SD, anak perempuan berusia 3 tahun, 5 tahun, dll bisa
diantisipasi dan diminimalisir. Oleh karena itu, mekanisme perlindungan anak
di tingkat akar rumput sangat penting dan prioritas dengan mengutamakan
aspek pencegahan dan mempertahankan nilai-nilai local yang mendukung.
Suatu kenyataan bahwa keberadaan organisasi akar rumput mampu
menggerakkan masyarakat untuk proaktif melaksanakan upaya-upaya
perlindungan anak dan perempuan dari tindak kekerasan yang terjadi, sesuai
kemampuan mereka.
Kalau pada kasus-kasus yang berat seperti perkosaan, persetubuhan,
pelecehan seksual terhadap anak, dan anak berhadapan dengan hokum,
maka mereka berkordinasi dan memberikan rujukan kepada jejaring lainnya
yang ada di kabupaten, yaitu P2TP2A (Pusat Pelayanan terpadu Perlindungan
Perempuan dan Anak), dinas-dinas terkait, kepolisian dan LSM peduli
perempuan dan anak. Dalam konteks ini, organisasi akar rumput seperti
KPAPD tetap mempunyai peran untuk mengawal penyelesaian kasus yang

YS3L-layout-PPM

Page 10

sudah dirujuk, dengan cara memantau keseluruhan proses penanganan,


memberikan bantuan atau dukungan yang dibutuhkan oleh perempuan dna
anak beserta keluarga serta lembaga rujukan.
b.

MATERI PENDUKUNG
VISI MISI

PENGANTAR: Visi, Misi dan Tujuan dari sebuah organisasi:


VISI adalah sebauh pandangan yang jauh ke depan yang akan dicapai.
Harapan masa depan yang diinginkan terjadi bagi organisasi
Contoh VISI KPAPD Melati:
TERBEBASNYA DESA MELATI DARI TINDAK KEKERASAN DAN
KEJAHATAN
Atau:
TERCIPTANYA SUASANA DESA MELATI YANG RAMAH BAGI
PEREMPUAN DAN ANAK
MISI adalah kegiatan atau kerja-kerja yang dijalankan atau dilakukan untk
mencapai VISI yang sudah dirumuskan bersama. Jadi Misi itu, penjabaran dari
VISI supaya tercapailah harapan yang diinginkan tersebut.
Contoh MISI KPAPD Melati:
- Mengembangkan model penanganan permasalahan anak dan
perempuan secaqra komprehensif dan bertanggung jawab
- Advokasi/penyebarluasan
informasi
yang
berkaitan
dengan
perempuan dan anak secara terus menerus
- Advokasi kebijakan anggaran dalam rangka mendukung program kerja
KPAPD di desa
- Membangun pola relasi yang setara antara laki-laki dan perempuan
dalam pelaksanaan berbagai aktivitas tanpa diskriminasi (kesetaraan
gender dalam pelaksanaan program kerja).
TUJUAN KPAPD adalah capaian yang diinginkan terjadi untuk menjawab MISI.
Harapan masa depan atau mimpi-mimpi yang mau dicapai dalam rumusan
VISI dan dijabarkan dalam MISI dengan kerja-kkerjanyan itu harus bisa
tercapai. Perumusan Tujuan haruslah SMART, artinya:
S
SISTEMATIC.
Perumusan
Tujuan
harus
sistematis
sehingga
memudahkanuntk difahami
M
MEASURABLE. Rumusan Tujuan harus dapat diukur atau terukur,
Misalnya berapa banyak, berapa orang, berapa luas, dll
A
ACHIEVABLE. Rumusan Tujuan harus mencakup hal-hal yang dapat
dicapai secara nyata
R
REALISTIC. Rumusan Tujuan harus realistis, nyata dan tidak mulukmuluk.
T
TIME MANAGEMENT. Rumusan Tujuan harus bisa menjelaskan
kerangka waktu/ukuran waktu yang dipakai secara tepat.
Contoh Tujuan KPAPD Melati:

YS3L-layout-PPM

Page 11

Pada akhir tahun 2015, anak-anak dan perempuan di desa Melati,


terutama yang paling rentan, bisa berpartisipasi dan mendapatkan
layanan perlindungan secara baik
- Pada akhir tahun 2015, masyarakat, anak dan perempuan di desa
Melati dapat mengakses system perlindungan anak dan perempuan
yang dibangun oleh KPAPD
- Pada akhir tahun 2015, pemerintahan desa dan seluruh masyarakat
desa Melati menjadi sensitive terhadap isu perlindungan perempuan
dan anak dan menjadikannya sebaai bagian dari agenda
pembangunan desa.
DISKUSI
Peserta dibagi dalam kelompok per desa, untuk secara spesifik desa
mendiskusikan VISI, MISI, dan TUJUAN KPAPD, dan setelah selesai,
MEMPRESENTASIKANNYA.
HASIL DISKUSI KELOMPOK PER DESA:
KPAPD WALANGSAWA
VISI
TERWJUDNYA MASYARAKAT DESA WALANGSAWA YANG PEDULI
TERHADAP PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK DAN PEREMPUAN DALAM
BERBAGAI ASPEK KEHIDUPAN
MISI:
Membangun kerjasama antara orang tua anak terkait dengan
perlindungan anak dan perempuan secara menyeluruh
Mengurangi tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan di desa
WSalangsawa
Mengadvokasi kebijakan anggaran desa melalui APBDes untuk
mendukung pelaksanaan program kerja KPAPD.
KPAPD HOELEA 2
VISI
TERCIPTANYA KEHARMONISAN DALAM RUMAH TANGGA MENUJU
KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG LEBIH BAIK, AMAN, DAMAI
MISI:
Meningkatkan peran kelembagaan desa dalam bermitra dengan KPAPD
Mensosialisasikan peran KPAPD kepada masyarakat
Mengaktifkan peran KPAPD agar mampu mengurangi kasus kekerasan
dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak
Mengadvokasi kebijakan pemerintah desa untuk mengalokasikan
anggaran dalam mendukung program kerja KPAPD
Meminimalisir kasus kekerasan dalam masyarakat di desa
KPAPD WAILOLONG
VISI
TERWUJUDNYA KESETARAAN GENDER DAN PERLINDUNGAN ANAK
MENUJU KELUARGA SEJAHTERA
MISI:
Meningkatkan kesetaraan gender dan kualitas hidup anak
perempuan
Meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan keluarga

YS3L-layout-PPM

dan

Page 12

Membangun kerjasama yang baik antara lembaga yang ada di desa


dan juga pihak lain yang mendukung upaya perlindungan perempuan
dan anak
Menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang perlindungan
anak dan perempuan
Mengadvoasi pemerintah desa untuk mengalokasikan anggaran bagi
KPAPD
KPAPD WOWONG
VISI
TERWUJUDNYA KEPEDULIAN MASYARAKAT WOWONG UNTUK HIDUP
AMAN DAMAI, DAN RAMAH TERHADAP ANAK DAN PEREMPUAN DALAM
SEGALA ASPEK KEHIDUPAN
MISI:
Meminimalisir terjadinya tindak kekerasan dalam rumah tangga
Meningkatkan pelayanan dan perlindungan terhadap hak-hak anak dan
perempuan
Bermitra dengan pemerintah desa dalam menangani kasus-kasus
social masyarakat, khususnya kekerasan terhadap anak dan
perempuan
Mengadvokasi pemerintah desa untuk mengalokasikan anggaran lewat
APBDes guna mendukung operasional KPAPD
KPAPD BALAURING
VISI
TERWUJUDNYA MASYARAKAT DEA BALAURING YANG BEBAS DARI
KEKERASAN DAN PENINDASAN
MISI:
Mensosialisasikan fungsi dan peran KPAPD di wilayah dusun masingmasing
Menangani masalah kekerasan terhadap anak dan perempuan yang
terjadi dalam desa
Memberikan pemahaman kepada masyarakat desa mengenai bahaya
miras
Mengadvokasi kebijakan Pemerintah desa dalam mengalokasikan dana
lewat APBDes untuk mendukung program kerja KPAPD
Membangun relasi dengan semua pihak di desa untuk meminimalisir
masalah social yang terjadi di desa
Menciptakan keharmonisan dalam masyarakat sesuai sesuai ajaran
agama, adat dan budaya.
KPAPD LEUDANUNG
VISI
TERWUJUDNYA KEHIDUPAN YANG HARMONIS TANPA ADA KEKERASAN
TERHADAP ANAK DAN PEREMPUAN
MISI:
Memaksimalkan peran KPAPD melalui kegiatan-kegiatan pelatihan
Mensosialisasikan Undang-undang Perlindungan Anak dan undangUndang Penghapusan kekerasan Dalam Rumah Tangga kepada seluruh
komponen masyarakat

YS3L-layout-PPM

Page 13

Menjalin kebersamaan yang baik antara Pemerintah, KPAPD dan


komponen terkait dalam desa, dalam rangka menyamakan persepsi
tentang hahekat penciptaan manusia
Mengadvokasi pembentukan peraturan desa tentang Perlindungan
Anak dan perempuan
Mengadvokasi Pemerintah desa untuk mengalokasikan anggaran
dalam APBDes untuk mendukung program kerja KPAPD
KPAPD ARAMENGI
VISI
TERWUJUDNYA DESA ARAMENGI YANG TERHINDAR DARI KEKERASAN
TERHADAP ANAK DAN PEREMPUAN
MISI:
Bersama Pemerintah Desa membuat Peraturan Desa tentang
Perlindungan Anak dan Perempuan
Mensosialisasikan Peraturan desa kepada seluruh masyarakat
Mengontrol pelaksanaan peraturan desa
Mengidentifikasi masalah kekerasan terhadap anak dan perempuan
yang terjadi di desa Aramengi
Menindaklanjuti permasalahan kekerasan terhadap anak dan
perempuan, baik dengan pola pendekatan keluarga maupun lewat
proses hukum
Mengadvokais kebijakan desa melalui APBDes untuk mendukung
operasional KPAPD
KPAPD LEUWAYAN
VISI
TERWUJUDNYA DESA LEUWAYAN YANG AMAN DAN NYAMAN BAGI ANAK
DAN PEREMPUAN
MISI:
Mengadvokasi Pemerintah desa
mengalokasikan anggaran lewat
APBDes untuk mendukung program kerja KPAPD
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak-hak anak dan
perempuan
Mengadvokasi hukum serta memberikan pendampingan kepada anak
dan perempuan agar terpenuhi hak-haknya.
STRUKTUR ORGANISASI KPAPD
KPAPD sebagai organsisasi akar rumput, mempunyai struktur sederhana
sebagai berikut:
1. Pelindung/Penasehat
2. Ketua
3. Wakil Ketua
4. Sekretaris
5. Bendahara
6. Divisi-Divisi: (Layanan, Advokasi dan Jejaring, Informasi dan
Dokumentasi,dan Divisi Anak/Pendampingan
Gambar Struktur Organisasi KPAPD sebagai berikut:

YS3L-layout-PPM

Page 14

KETUA

PELINDUNG
KADES - BPD

WAKIL KETUA

SEKERTARIS

Divisi/Unit
Jejaring dan
Advokasi

BENDAHARA

Divisi/Unit
Layanan

Divisi/Unit
Informasi dan
Dokumentasi

Divisi/Unit
Pendampinga
n/ Anak

MASYARAKAT

TUPOKSI
TUPOKSI PENGURUS KPAPD
Pelindung:
Melindung keberadaan KPAPD
Ketua:
Memimpin/memfasilitasi dan mengkoordinasikan semua kegiatan dan
aktivitas KPAPD
Menandatangani surat-surat
Koordinator dan pemberi keputusan akhir
Mengkoordinir seluruh anggota KPAPD
Mengkoordinir dan memimpin rapat rutin KPAPD
Wakil ketua:
Mewakili ketua jika ketua berhalangan
Membantu tugas-tugas ketua
Sekretaris:
Membuat notulensi
Mengelola sekretariat
Mencatat sirkulasi surat-surat
Menyimpan dokumen-dokumen KPAPD
Mendata aset KPAPD
Bendahara:
Mengelola keluar masuk keuangan
Mengembangkan sumber keuangan
Membuat laporan keuangan
Divisi Pelayanan

YS3L-layout-PPM

Page 15

Menerima pengaduan kasus dan konsultasi tentang perlindungan anak


Melakukan pencatatan kasus
Melakukan pendampingan kasus (dari pelaporan medis psikologi reintegrasi)
Mengantar kasus untuk penyelesaian secara adat
Mengantar kasus ke kepolisian
Berhubungan dengan P2TP2A dan LPA untuk pendampingan hukum
kasus anak (korban dan atau pelaku)
Berhubungan dengan Dinas Sosial (untuk rehabilitasi dan re-integrasi
korban dan atau pelaku anak)
Divisi Informasi dan Dokumentasi
Melakukan sosialisasi tentang perlindungan anak
Mendorong adanya program perlindungan anak pada lembagalembaga di desa
Melakukan sosialisasi tentang fungsi KPAPD kepada masyarakat
Menyimpan data-data kasus dan penanganan kasus
Mendokumentasikan kegiatan-kegiatan KPAPD
Divisi Advokasi dan Jaringan
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait di level desa, kecamatan
dan kabupaten
Mendorong adanya kebijakan dan penganggaran untuk perlindungan
anak di level desa
Berhubungan dengan media massa
Mengupayakan penggalangan dana bagi KPAPD
Divisi Anak/Pendampingan
Memperjuangkan dan mempertahankan Kepentingan dan Hak-Hak
Anak di Desa
Melaksanakan dan mengelola program-program yang disiapkan oleh
berbagai pihak kepada anak-anak.
Membantu Pemerintah Desa Untuk Membuka Ruang Partisipasi Bagi
Anak Dalam Proses Pembangunan
Membuat Rencana Strategis Anak Desa Yang Disampaikan Ke BPD,
LPM dan Pemerintah Desa.
Membantu Pemerintah Desa melakukan pendataan situasi anak.
Membantu mengkapasitasi anak-anak Desa untuk pengembangan
minat dan bakatnya.
Bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada di tingkat Desa
dalam menghadapi masalah anak-anak.
Memperhatikan anak-anak yang sering mendapat kekerasan, baik di
lingkungan sekolah, keluarga dan dilingkungan masyarakat.
Bekerjasama dengan aparat Desa untuk melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan hak anak, agar anak dapat lebih mengerti
tentang hak-haknya.
Sebagai narasumber, untuk memberikan informasi kepada sesama
anak di Desa tentang pentingnya perlindungan anak
Catatan Penting:
Kelompok perlindungan anak dan perempuan desa merupakan kelompok
yang dibentuk secara kolaboratif dengan melibatkan semua unsure yang

YS3L-layout-PPM

Page 16

berkepentingan dengan perlindungan anak dan perempuan, dalam rangka


menjamin terpenuhinya hak-hak anak dan perempuan, dan terhindarnya
anak-anak dan perempuan dari segala bentuk perlakuan salah.
Ruang Lingkup KPAPD:
KPAPD bekerja dalam lingkup pencegahan dan penanganan masalah
perlindungan anak dan perempuan dari kekerasan, penelantaran, eksploitasi,
marginalisasi dan diskriminasi

PRINSIP KERJA DAN KODE ETIK KPAPD


PRINSIP KERJA yang perlu diperhatikan dalam Pengelolaan KPAPD antara lain:
Satu

Dua

Tiga

Empat

Lima

Kepentingan yang terbaik bagi anak


Semua tindakan yang berhubungan dengan anak akan dilakukan atas
pertimbangan kepentingan terbaik bagi anak. Kesukarelaan menjadi dasar
bagi KPAPD dalam memberikan yang terbaik untuk anak. KPAPD perlu
menjadikan issue anak sebagai pusat perhatian dari pekerjaan KPAPD
Non Diskriminasi (Tanpa Pembedaan)
Semua hak-hak berlaku bagi semua anak tanpa pengecualian. KPAPD
memiliki kewajiban untuk melindungi semua anak dengan tanpa
membeda-bedakan latar belakang anak dari bentuk diskriminasi apapun
dan mengambil tindakan positif untuk mendukung hak-hak mereka.
Tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan
Seluruh aktifitas KPAPD, harus dapat dipertanggungjawabkan dan dapat
dilaporkan secara periodik ( 3 bulanan, semester dan 1 tahun) kepada
masyarakat dan pemerintah desa.
Kesetaraan Jender
Dalam melaksanakan berbagai aktifitas, tidak membedakan antara lakilaki dan perempuan.
Semua anak laki laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama
untuk mengkases layanan perlindungan anak
Partisipasi
Partisipasi adalah penghormatan atas hak-hak anak untuk berpartisipasi
dan menyatakan pendapatnya dalam pengambilan keputusan terutama
jika menyangkut hal-hal yang mempengaruhi kehidupannya.
Partisipasi anak harus menjadi bagian dari kerja utama KPAPD.
STRATEGI KERJA KPAPD

Program dibuat dari, oleh dan untuk masyarakat yang melibatkan partisipasi
semua
Mendorong akuntabilitas KPAPD dan Pemerintah desa
Advokasi dan Jejaring
Penguatan Kapasitas masyarakat dan pemdes terkait Perlindungan anak

KODE ETIK KPAPD

Berperilaku yang baik sesuai dengan norma dan adat istiadat setempat
Menggunakan kata kata yang sopan untuk membangun rasa percaya dari
korban/pelaku
Tidak memprovokasi baik fisik maupun seksual

YS3L-layout-PPM

Page 17

Tidak melakukan kekerasan ataupun penyalahgunaan terhadap anak


Tidak berafiliasi dengan suku, agama ataupun ras tertentu
Menjunjung tinggi musyawarah dan mufakat
Mengedepankan kepentingan yang terbaik bagi anak
Menghormati sesama pengurus
Disiplin, konsistensi, dan loyal dalam bekerja
Tidak diskriminatif

Catatan Penting:
Satu. Peran utama KPAPD yaitu pencegahan melalui:
Peningkatan kesadaran (anak, perempuan, keluarga dan masyarakat)
Peningkatan kapasitas (pemerintah, keluarga, masyarakat, anak,
perempuan)
Mempengaruhi praktek-praktek local sehingga berperspektif anak
Dua
Penanganan kekerasan melalui:
Pemberian
nasehat-nasehat
mengenai
perlindungan
anak
dan
perempuan
Menerima pengaduan dari korban/siapapun
Menindaklanjuti pengaduan yang diterima
Melakukan kordinasi dan mediasi untuk merespons kasus
Merujuk kasus ke system layanan yang ada
Memantau, memonitor dan mengevaluasi kegiatan
Tiga
Hal penting yang selalu harus diperhatikan KPAPD
Upaya perlindungan anak di semua lini
Perlindungan anak dan perempuan merupakan tanggung jawab semua
komponen masyarakat dan pemerintah
Harus ada langkah proaktif dari pemerintah untuk mengaddress issue
perlindungan anak dan perempuan di desa.
c.

PENGAMBILAN DATA PENDUKUNG DI DESA MASING-MASING.


Para peserta dibagikan format potensi dea masing-masing dan kembali ke
desanya untk mengisi data yang perlu dan dikembalikan atau disetor ke
panitia pada kegiatan hari ke dua esoknya. Kemudian format program kerja
KPAPD juga dibagikan bersama dengan format potensi desa. Maksudnya
supaya sesampai di desa masing-masing dapat berdiskusi bersama pengurus
yang lain (yang belum sempat hadir di kegiatan hari pertama) atau
pendukung KPAPD lainnya untuk merumuskan program kerja satu tahun dari
KPAPD. Pada hari ke dua, pada sesi Penyusunan Program Kerja, dilakukan
diskusi kelompok dan presentase.

B. HARI KEDUA : TANGGAL 2 DESEMBER 2015


1. Doa Solidaritas
Peneguhan untukk mencintai tanah tumpah darah, lewotana, leu auq agar
dalam menjalankan tugas sebagai Pengurus KPAPD memperoleh semangat
baru sehingga direstui dan diberkati demi kebaikan banyak orang,
khususnya anak dan perempuan, terkhusus lagi bagi anak dan perempuan
yang sangat rentan mendapat perlakuan salah di desa.
Semua peserta dan panitia berdiri dalam satu lingkaran bersama fasilitator.
Kemudian dalam keheningan fasilitator mengucapkann doa solidaritas:
Dari barat ke timur : Sabang Merauke

YS3L-layout-PPM

Page 18

Dari utara ke selatan : Sangihe Sabu Rote,


Dan untuk kabupaten Lembata:
Dari barat ke timur : tanjung Naga Tanjung Leur
Dari utara ke selatan : Nuhanera Tanjung Atadei;
Satukan kekuatan dalam satu kesatuan NKRI
Dengan mengucap syukur dan pujian kepada yang Mahakuasa, Sang
Pencipta dalam lagu Wawasan Nusantara;: Nyiur melambai
Tanah airku Indonesia, negeri elok amat kucinta;
Tanah tumah darahku yang mulia, yang kupuja spanjang masa.
Tanah airku aman dan makmur, pulau kelapa yang amat subur.
Pulau melati pujaan bangsa, sejak dulu kala
Melambai-lambai nyiur di pantaiberbisik-bisik. Raja kelana
Memuja pulau..yang indah permai Tanah airku Indonesia.
2. Review Proses kegiatan hari pertama
- Co fasilitator memulai sesi ini dengan mengucqp syukur atas kegiatan
hari pertama yang sudah dilewat dengan baik.
- kemudian co fasiltator member kesempatan kepada peserta untuk
menyampaikan kesan terhadap reningan dalam doa solidaritas dengan
lagu Wawasan Nusantara
o Kesan : terharu, ada semangat baru yang muncul, cinta tanah tumpah
darah, mengabdi dengan sungguh-sungguh bagi Lewotna, leu auq.
- Selanjutnya review kegiatan hari pertama;
Ada beberapa peserta yang mengulangi kembali/mengingat kembali
proses yang sudah dilewati hari pertama antara lain: acara pembukaan,
sesudah itu ada renungan yang berkaitan dengan perempuan dan anak;
penjelasan tentang organisasi basis, visi misi KPAPD, struktur dan uraian
tugas serta kode etik. Kemudian peserta dibagikan dua format, yaitu
format potensi desa dan format rencana kerja KPAPD. Setelah diberikan
penjelasan oleh co fasilitator, para peserta pulang ke desa masingmasing.
- Sesi ini diakhiri dengan penegasan-penegasan proses hari pertama
oleh fasilitator; bahwa perjuangan solidaritas dalam persatuan
merupakan kekuatan untuk mengatasi semua tantangaj yang dihadapi
oleh KPAPD. Setelah dokumen kerja KPAPD ini dijilid dan dibagikan
maka uraian tugas dank ode etik perlu diperdalam oleh Pengurus
KPAPD saat ada pertemuan, agar lebih memahami secara baik.
3. Materi Pendukung
ALUR RUJUKAN KASUS
Hal-hal yang perlu diketahui:
- Pihak-pihak di desa yang terkait dengan upaya penanganan kasus
kekerasan baik terhadap anak maupun terhadap perempuan;
- Kalau ada kasus, apa yang harus dilakukan:
Penerimaan laporan kasus, mendengarkan dan mencatat
Dirujuk atau tidak dirujuk
Butuh dukungan medis atau konseling
Penanganan masalah hokum ke polsek atau ke polres
Reintegrasi social, pemulihan.

YS3L-layout-PPM

Page 19

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Jika ada laporan tentang masalah anak ke KPAPD, laporan diterima dan
dicatat kan dalam buku LAPORAN KASUS. KPAPD mengisi LEMBAR
LAPORAN KASUS dan dan ditandatangai oleh PELAPOR.
KPAPD akan melakukan identifikasi baik bagi korban atau pun anak
sebagai pelaku berdasarkan Lembar Laporan Kasus. Jika anak baik
sebagai korban maupun pelaku dalam kondisi yang berbahaya, maka
KPAPD perlu mengambil tindakan untuk mengamankan anak di tempat
yang aman dan dirahasiakan atau dirujuk ke layanan kesehatan
terdekat (Puskesmas Kecamatan)
KPAPD membangun komunikasi dengan pihak keluarga anak untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut terhadap laporan yang diterima.
KPAPD melakukan koordinasi dan komunikasi dengan aparat desa
untuk mendiskusikan kasus anak tersebut untuk mencarikan solusi
dengan mempertimbangkan prinsip KEPENTINGAN YANG TERBAIK BAGI
ANAK
KPAPD melakukan proses mediasi dengan mengundang kedua orang
tua/wali baik korban maupun pelaku untuk penyelesaian kasus. Jika
diperlukan anak yang terlibat dalam kasus tersebut juga bisa
dihadirkan dengan mempertimbangkan prinsip kepentingan yang
terbaik bagi anak baik anak sebagai korban maupun anak sebagai
pelaku. Pertemuan tersebut juga menghadirkan pihak lainnya seperti
Kepala Desa, RT, RW, Bimaspol, Mitra Kerja Polisi (didesa).
Jika dalam proses mediasi tersebut terjadi kesepakatan damai antar
kedua belah pihak, maka perlu dibuatkan surat keputusan bersama
sesuai dengan kesepakatan yang diputuskan. Jika tidak terjadi
kesepakatan damai, maka kasus anak tersebut dirujuk ke Kepolisian
atau proses hukum
KPAD akan membawa surat pengantar dari Pemerintah Desa untuk
merujuk kasus anak tersebut ke Kepolisian atau lembaga yang
menyediakan layakan perlindungan anak baik medis maupun
psikologis.
Selama proses rujukan (Polisi, Psikologis, Medis), KPAD akan melakukan
monitoring dan pendampingan (jika diperlukan) terhadap kasus
tersebut.

Jika kasus tidak dapat diselesaikan di KPAPD, maka


- Harus dilaporkan ke lembaga yang menyediakan layanan
perlindungan perempuan dan anak
- Jika ada masalah mesis, harus ditangani lebih dahulu
REMBU ditangani kemudian (setelah medis)
- Jika adaKASUS
masalah psikologis,
RINGAN
G DESA
- Penanganan masalah hokum atau secara kekeluargaan
- Laporkan ke P2TP2A (LPA dan Dinsos belum berperan)

KPAPD

LAPORA
N/
KORBAN

MEKANISME
RUJUKAN
KASUS
POLSEK
BERAT

POLRES

PPT
KEC

YS3L-layout-PPM

BIDAN

PUSKESMAS

DISNAKE
R
TRANSOS

P2TP2A

RSU

Page 20

4. Matrix RENCANA KERJA KPAPD


Para peserta dibagikan Matriks rencana kerja KPAPD, setelah itu membentuk
kelompok berdasarkan desa untuk mendiskusikan bersama-sama 5 (lima)
nomor program kerja yang ada dalam matriks dana menjabarkannya ke
dalam aktivitas/kegiatan sesuai dengan situasi desanya masing-masing,
sehingga menjadi program kerja tahunan KPAPD desa masing-masing yang
harus dilaksanakan.
Setelah
selesai
diskusi
kelompok,
setiap
kelompok
per
desa
mempresentasekan hasil diskusi kelompoknya dalam pleno.
Hasil diskusi kelompok per desa adalah sebagai berikut:

PROGRAM KERJA
MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA ARAMENGI
TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O
1

PENANGGU
PROGRAM

AKTIVITAS

KAPAN

SUPPORT

NG

Peningkatan

Sosialisasi tentang

Setelah

Pemdes,

JAWAB
KPAPD dan

kesadaran anak,

peran, fungsi dan

pelantikan

Mitra Plan

Pemdes

warga masyarakat,

program kerja

pengurus,

keluarga, dan

KPAPD kepada

januari

pemerintah desa
Peningkatan

masyarakat desa
Advokasi

2016
April 2016

Pemdes,

KPAPD dan

kapasitas anak

Pembuatan

BPD, Plan,

Pemdes

keluarga,

peraturan Desa

Mitra Plan,

masyarakat dan

tentang

BPPKB

YS3L-layout-PPM

ketr

Page 21

pemerintah dalam

perlindungan anak

upaya perlindungan

dan perempuan

anak dan perempuan


3

Peningkatan

Pelatihan bersama

Maret

YS3L, Plan,

KPAPD dan

hubungan kemitraan

tentang

2016

Pemdes,

Pemdes

dan jejaring dengan

penanganan kasus

semua KPAPD untuk

bagi pengurus

tujuan advokasi

KPAPD desa se

peningkatan kualitas

kecamatan
Sosialisasi dan

disesuaika

Mitra kerja

KPAPD dan

lanyanan dalam

Konsultasi

di semua

Pemdesa

merespon kasus

penanganan kasus

kekerasan pada anak

kepada mitra

perempuan
Program monitoring

terkait
Evaluasi kegiatan

tiap

Pemdes,

KPAPD dan

dan pemantauan

secara periodik

triwulan

Mitra kerja

Pemdes

kasus

BPPKB

tingkatan

dan
semester
tahun
2016

PROGRAM KERJA
MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA BALAURING
TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O
1

PROGRAM

AKTIVITAS

KAPAN

SUPPORT

Peningkatan

Sosialisasi tentang

Minggu ke

Pemdes dan

kesadaran anak,

keberadaan, peran,

1 Januari

KPAPD

warga masyarakat,

fungsi dan program

2016

keluarga, dan

kerja KPAPD

pemerintah desa

YS3L-layout-PPM

PENANGGU
NG

KETERANG
AN

JAWAB
KPAPD

Pemanfaat
:
masyaraka
t per
dusun

Page 22

Peningkatan

Pelatihan usaha

disesuaika

Pemdes dan

KPAPD dan

Karang

kapasitas anak

ekonomi produktif

Dinsos,

Pemdes

taruna

keluarga,
masyarakat dan

Aktifkan Sanggar

pemerintah dalam

Budaya

Dinas
pariwisata

upaya perlindungan

dan

Masyaraka

anak dan perempuan

kebudayaan

Karang
Taruna
Anak
sekolah

Peningkatan

Studi Banding ke

disesuaika

Pemdes dan

Pemdes

hubungan kemitraan

desa yang

KPAPD

dan KPAPD

dan jejaring dengan

manajemen

semua KPAPD untuk

KPAPDnya sudah

tujuan advokasi
peningkatan kualitas

maju
Peka dan responsif

disesuaika

Pemdes dan

KPAPD dan

pemanfaat

lanyanan dalam

terhadap kasus

Pihak ke-3,

Pemdes

: seluruh

merespon kasus

kekerasan terhadap

komsosdes,

masyaraka

kekerasan pada anak

perempuan dan

lembaga

perempuan

anak yang yerjadi

adat, tokoh

Program monitoring

di desa
Kunjungan rumah

dan pemantauan

disesuaika

masyarakat
Pemdes

KPAPD

Keluarga
bermasala

kasus

PROGRAM KERJA
MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA HOELEA2
TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O
1

PROGRAM

AKTIVITAS

Peningkatan

Sosialisasi peran/

kesadaran anak,

fungsi, program dan

warga

kegiatan KPAPD

masyarakat,

YS3L-layout-PPM

KAPAN
Maret 2016

PENANGGU
NG

KETERANG
AN

KPAPD dan

JAWAB
KPAPD dan

Masyarakat

Pemdes

Pemdes

mengetahui

SUPPORT

keberadaan
KPAPD

Page 23

keluarga, dan
pemerintah desa

Peningkatan

Sosialisasi

kapasitas anak

Juni 2016

Pemdes

KPAPD dan

Masyarakat

kesetaraan jender,

dan Mitra

Pemdes

memahami

keluarga,

dan penghapusan

Kerja

masyarakat dan

kekerasan terhadap

pemerintah dalam

anak dan perempuan

kesetaraan
jender dan
menghindari
KDRT dan

upaya

kekerasan

perlindungan

terhadap

anak dan

anak

perempuan
Peningkatan

Membangun

hubungan
kemitraan dan

Juli 2016

P2TP2A,

KPAPD dan

Menjalin

kerjasama antar

YS3L, Plan,

Pemdes

kerjasama

KPAPD

Pemdes,

jejaring dengan

Pem.

semua KPAPD

Kecamatan

penanganan
kasus dan
menyamaka
n persepsi

untuk tujuan
4

advokasi
peningkatan

Pelatihan/bimtek

Bln

Pemdes,

KPAPD,

Optimalisa

kualitas lanyanan

penanganan kasus

September

P2TP2A,

Pemdes

si peran

dalam merespon

sosial kekerasan

2016

Plan,

kasus kekerasan

terhadap anak dan

kapasitasi

pada anak

perempuan

pengurus

dan

perempuan

dalam
menangani

Program

Evaluasi kinerja

monitoring dan

KPAPD

Des 2016

pemantauan

Pemdes,

KPAPD,

kasus
Melihat

masyaraka

Pemdes

keberhasila

n dan

kasus

kegagalan
proses

PROGRAM KERJA
MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA LEUDANUNG
TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O

PENANGGU
PROGRAM

AKTIVITAS

KAPAN

SUPPORT

NG

KETR.

JAWAB

YS3L-layout-PPM

Page 24

Peningkatan

Sosialisasi tentang

Januari

YS3L, Plan,

KPAPD dan

kesadaran anak,

keberadaan, peran

2016

Pemdes

pemdes

warga masyarakat,

dan fungsi KPAPD

keluarga, dan

Identifikasi Kasus

pemerintah desa
Peningkatan

Sosialisasi Undang2

Januasri

YS3L, Plan,

KPAPD dan

kapasitas anak

Perlindungan anak

2016

Pemdes

pemdes

keluarga,

dan penghapusan

masyarakat dan

Kekerasan Dalam

pemerintah dalam

Rumah tangga

upaya perlindungan
3

anak dan perempuan


Peningkatan

Membangun

Februari

YS3L,

KPAPD dan

hubungan kemitraan

kordinasi dan

2016

KPAPD,

pemdes

dan jejaring dengan

komunikasi antar

Pemdes,

semua KPAPD untuk

KPAPD

Pem.

tujuan advokasi
peningkatan kualitas

Mengidentifikasi

Maret

Kecamatan
YS3L,

KPAPD dan

lanyanan dalam

dan melakukann

2016

P2TP2A,

pemdes

merespon kasus

penanganan kasus

Plan,

kekerasan pada anak

yang

Pemded

perempuan
Program monitoring

terjadi/dilaporkan
Rapat bulanan,

Triwulan,

YS3L, Plan,

KPAPD dan

dan pemantauan

insidental dan

akhir

Pemdes

pemdes

kasus

evaluasi

semester
dan akhir
tahun

PROGRAM KERJA
MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA LEUWAYAN
TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O

PROGRAM

AKTIVITAS

KAPAN

SUPPORT

PENANGGU
NG

KETR.

JAWAB

YS3L-layout-PPM

Page 25

Peningkatan

Penyebaran

Januari

Pemdes,

KPAPD dan

kesadaran anak,

informasi ke publik

2016

BPD, Dinsos,

Pemdes

warga masyarakat,

tentang

BPPKB,

keluarga, dan

keberadaan, peran,

Dinkes,

pemerintah desa

fungsi dan program

Plan, YS3L

Peningkatan

kerja KPAPD
Sosialisasi Undang2

Januari

Pemdes,

KPAPD dan

kapasitas anak

Perlindungan Anak

2016

BPD, Dinsos,

Pemdes

keluarga,

dan Undang2

BPPKB,

masyarakat dan

Penghapusan

Dinkes,

pemerintah dalam

Kekerasan Dalam

Plan, YS3L

upaya perlindungan

Rumah Tangga

anak dan perempuan


Peningkatan

Membangun kerja

disesuaika

Pemdes,

KPAPD dan

hubungan kemitraan

sama dan

BPD, Dinsos,

Pemdes

dan jejaring dengan

komunikasi dengan

BPPKB,

semua KPAPD untuk

semua KPAPD Desa

Dinkes,

tujuan advokasi
peningkatan kualitas

se Kecamatan
Segera merespons

disesuaika

Plan, YS3L
Pemdes,

lanyanan dalam

dan menangani

BPD, Dinsos,

merespon kasus

setiap kasus yang

BPPKB,

kekerasan pada anak

terjadi, terdeteksi

Dinkes,

perempuan
Program monitoring

atau dilaporkan
Identifikasi Kasus,

disesuaika

Plan, YS3L
Pemdes,

dan pemantauan

Rapat Kasaus dan

BPD, Dinsos,

kasus

Evaluasi

BPPKB,

penanganan

Dinkes,

KPAPD

KPAPD

Plan, YS3L

PROGRAM KERJA
MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA WAILOLONG
TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O

PROGRAM

AKTIVITAS

KAPAN

SUPPORT

PENANGGU
NG

KETR.

JAWAB

YS3L-layout-PPM

Page 26

Peningkatan

Sosialisasi tentang

Minggu

Pemdes/APBD

KPAPD dan

kesadaran anak,

peran dan fungsi

ke2 Januari

es, Pihak ke 3

pemdes

warga masyarakat,

KPAPD di desa

2016

pemerintah desa
Peningkatan

Survei data

Minggu ke

Pemdes,

KPAPD dan

kapasitas anak

lapangan

3 Januari

Pihak ke 3

pemdes

Pemdes,

KPAPD dan

Pihak ke 3

pemdes

keluarga, dan
2

keluarga,

2016

masyarakat dan
pemerintah dalam
upaya perlindungan
anak dan
3

perempuan
Peningkatan

Mengadvokasi

hubungan

pembuatan Perdes

kemitraan dan

tentang

jejaring dengan

perlindungan anak

semua KPAPD untuk

dan perempuan

tujuan advokasi
peningkatan

Evaluasi tentang

Minggu ke

Pemdes,

KPAPD dan

kualitas lanyanan

kinerja KPAPD

1 Mei 2016

Pihak ke 3

pemdes

perempuan
Program monitoring

Pendampingan

Disesuaika

Pemdes,

KPAPD dan

dan pemantauan

terhadap korban

Tokoh

pemdes

Apr-16

dalam merespon
kasus kekerasan
pada anak
5

kasus

masyarakat

PROGRAM KERJA
YS3L-layout-PPM

Page 27

MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA WALANGSAWA


TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O
1

PROGRAM

AKTIVITAS

KAPAN

SUPPORT

PENANGGU
NG

KETR

Peningkatan

Sosialisasi tentang

Minggu ke

Pemdes dan

JAWAB
KPAPD dan

kesadaran anak,

keberadaan, peran,

1 Januari

Pihak ke-3

Pemdes

warga masyarakat,

fungsi dan program

2016

keluarga, dan

kerja KPAPD

pemerintah desa
Peningkatan

Penyuluhan kepada

1 kali

Pemdes dan

KPAPD dan

sesuaika

kapasitas anak

masyarakat

setiap

Pihak ke-3

Pemdes

n dengan

keluarga,

tentang pentingnya

bulan

masyarakat dan

perlindungan

dalam

pemerintah dalam

terhadap permpuan

tahun

upaya perlindungan

dan anak

2016

anak dan perempuan


Peningkatan

Rapat Kordinas BP

3 bulan

Pemdes dan

KPAPD dan

hubungan kemitraan

KPAPD antar desa

sekali,

Pihak ke-3

Pemdes

dan jejaring dengan

tahun

semua KPAPD untuk

2016

jadual
Posyandu

tujuan advokasi
peningkatan kualitas

Penyuluhan kepada

minggu ke

Pemdes dan

KPAPD dan

lanyanan dalam

ortu yang

4 Mei 2016

Pihak ke-3

Pemdes

merespon kasus

mempunyai anak

kekerasan pada anak

perempuan tentang

perempuan

pentingnya

Program monitoring

melindungi anak
Indetifikasi kasus,

disesuaika

Pemdes dan

KPAPD dan

dan pemantauan

Rapat kasus dan

Pihak ke-3

Pemdes

kasus

dan evaluasi pasca


penanganan

YS3L-layout-PPM

Page 28

PROGRAM KERJA
MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA WOWONG
TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O
1

PROGRAM

AKTIVITAS

KAPAN

JAWAB
KPAPD

KETR.

Sosialisasi tentang

Minggu ke

Pemdes ,

kesadaran anak,

keberadaan, peran,

1 Januari

YS3L,

pemerintah

warga masyarakat,

fungsi dan program

2016

Dinkes,

dan

keluarga, dan

kerja KPAPD

t: Taksasi

BPPKB
2016

Pemdes ,

Pemanfaat:

masyaraka

Dinsos,

biaya: Rp.

KPAPD

2.000.000
Pemanfaat:

Peningkatan

Memberikan

kapasitas anak

penyuluhan

YS3L,

masyaraka

keluarga,

tentang

Dinkes,

t, biaya:

masyarakat dan

perlindungan

Dinsos,

pemerintah dalam

perempuan dan

BPPKB

upaya perlindungan

anak sesuai UUPA

anak dan perempuan


Peningkatan

dan UUPKDRT
Rapat Kordinas

Maret

Pemdes ,

hubungan kemitraan

Badan pengurus

2016

YS3L, Plan,

10.000.00

dan jejaring dengan

KPAPD Desa se

P2TP2A

semua KPAPD untuk

kecamatan

tujuan advokasi

Rp.
3.000.000

KPAPD

biaya

KPAPD se
Pelatihan

April 2016

manajemen kasus
4

PENANGGU
NG

Peningkatan

pemerintah desa
2

SUPPORT

Pemdes ,

kecamatan

YS3L, Plan,

biaya Rp.
10.000.00

peningkatan kualitas

Pemberian layanan

Disesuaika

P2TP2A
Pemdes,

lanyanan dalam

yang baik melalui

n Januari

YS3L, Plan,

at desa

merespon kasus

penerimaan

2016

P2TP2A

wowong

kekerasan pada anak

pengaduan,

sebagai

perempuan

konseling,

pemanfaa

penguatan spiritual

t.

KPAPD

0
Masyarak

Pelatihan tentang
tupoksi Pengurus
5

Program monitoring

KPAPD
Bekerjasama

disesuaika

Pemdes,

dan pemantauan

denganlinmas

n per

YS3L, Plan,

kasus

memantau situasi

semester

P2TP2A

KPAPD

sosial
kemasyarakatan
terutama yang
menyangkut anak
dan perempuan

YS3L-layout-PPM

Page 29

5. LEMBAGA JEJARING KPAPD


Pihak-pihak yang berpartisipasi dalam KPAPD
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Sekolah
Pemerintahan desa
Bidan/Perawat
Posyandu/Kader
Sanggar anak
PKK
KUB
PLKB
Komite Sekolah

j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.

Tokoh adat
Linmas
BPD
LKMD
Tokoh agama
Karang Taruna
Kelompok Tani
Kelompok Simpan Pinjam
Kelompok Arisan
Lain-lainnya

Catatan Penting:
Berjuang sendiri, kekuatannya terbatas. Karena itu harus berjuang bersamasama dengan para pihak terkait sebagai jejaring kita maka kekuatannya lebih
besar untuk mencpqai sukses
6. ACARA PENUTUP
- Pemandu Acara mengucapkan terima kasih atas proses yang sudah
dilewati selama dua hari, dan sekaligus mempersilakan Kepala Desa
atau pejabat yang mewakili untuk menyampaikan sambutan dan
menutup kegiatan pelatihan dengan resmi
- Sambutan kepala Desa yang diwakili Kaur Pemerintahan pada acara
penutupan:
Ucapan syukur sepantasnya kepada Tuhan atas berkat dan rahmatnya
dalam penyelenggaraan pelatihan KPAPD Kecamatan Omesuri. Terima
kasih kepada penyelenggara pelatihan dan memohon maaf kalau ada
yang kurang berkenan selama kegiatan dua hari ini. Dengan demikian,
atas berkat dan ridho Tuhan, pelatihan ii dinyatakan ditutup dengan
resmi.
-

Doa syukur

URUSAN ADMINISTRASI

SELESAI DAN SAYONARA

Balauring,
Desember 2015
Mengetahui
Notulis
Yayasan Solidaritas Sedon Senaren Lamaholot
Ketua

YS3L-layout-PPM

02

Page 30

( MARTINUS KAIALI)
Ina Bibi Rianghepat

BAGIAN KE DUA

PELATIHAN PEMBUATAN DOKUMEN KERJA


KPAPD (KELOMPOK PERLINDUNGAN ANAK DAN
PEREMPUAN DESA)

PADA 8 (DELAPAN) DESA


2 DESA KECAMATAN OMESURI
6 DESA KECAMATAN BUYASURI
1. NORMAL

5. ATUWAQLUPANG

2. BARENG

6. BENIHADING 2

3. UMALEU

7. PANAMA

4. ATULALENG

8. MAHAL 1

I.

YS3L-layout-PPM

PENDAHULUAN

Page 31

1. Rasionale
Tujuan jangka Panjang Sistem perlindungan Anak Berbasis Masyarakat
adalah :
Membangun masyarakat yang aman untuk
anak-anak dan
orang dewasa
Membangun sistem jaringan komunikasi, informasi, dan kemitraan
strategis, yang mendukung pelaksanaan aktivitas-aktivitas utama
dengan berbagai sektor dan komponen masyarakat.
Tujuan jangka Menengahnya antara lain:
Mewujudkan peningkatan dan perlindungan hak-hak anak khususnya
yang paling rentan melalui sistem yang berbasis masyarakat yang
melibatkan anak-anak dan stakeholder orang dewasa lainnya secara
aktif.
Tujuan Jangka Pendeknya adalah:
Anak-anak yang rentan berpartisipasi, mengakses dan memperoleh
manfaat dari pelayanan-pelayanan yang melindungi, meningkatkan
dan menegakkan hak-hak mereka
Agar memudahkan KPAPD merumuskan kegiatan kegiatannya secara
baik dan terarah, perlu kemampuan untuk menyusun dokumen kerja
yang bertalian sebagai dasar dan pedoman kerja antara lain Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Program, mekanisme dan prosedur
kerja. Kegiatan tanpa adanya dasar dan program kerja jelas mustahil
membuahkan hasil yang maksimal, terlebih mengingat bahwa tugas
KPAPD cukup komplek dan beraneka ragam karena menyangkut
masalah masalah kemasyarakatan.
Untuk itu, para pengurus KPAPD terpilih perlu diberi pembekalan
pengetahuan dan ketrampilan lewat latihan penyusunan Dokumen Kerja,
dengan berpedoman pada Ketentuan yang digariskan dalam Peraturan
Menteri Sosial nomor 77/Huk/2010.
2. Tujuan Kegiatan:
a. Memperkuat kapasitas kerja Pengurus KPAPD yang sudah terbentuk di
10 desa Kecamatan Omesuri dan 6 Desa Kecamatan Buyasuri.
b. Membekali para Pengurus KPAPD dengan kemampuan dan ketrampilan
menganalisis masalah dan mengumpulkan data pendukung bagi
penyusunan Dokumen Kerja yang akurat dan rasional.
3. Sasaran
Kecamatan Omesuri: 10 buah desa, dan Kecamatan Buyasuri: 6 buah
desa, dengan 128 anak/pemuda yang terlibat dalam kegiatan (8
pengurus per desa)
4. Output Kegiatan:
a. Pengurus KPAPD mampu mmebuat dokumen kerja berupa Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Program kerja KPAPD secara
baik, viable dan sesuai dengan kondisi masing-masing desa.
b. Ada dokumen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
Program Kerja KPAPD di setiap desa.

YS3L-layout-PPM

Page 32

II. ALUR PROSES DAN AGENDA KEGIATAN PELATIHAN


1. Alur Proses Pelatihan pembuatan Dokumen Kerja KPAPD

A. Hari Pertama : 1 Desember


2015
1). PEMBUKAAN
Pemandu Acara
Doa
Sambutan Kepala Desa
Atulaleng sekaligus
membuka kegiatan secara
resmi
Istirahat/Snack

2) . Proses Inti Kegiatan


Pengantar
Perkenalan dengan
model Name Crossword
Puzzle
Penjelasan tentang
tujuan dan konsep CBCP
Materi Pendukung:
VISI MISI
Struktur Organisasi KPAPD
Tupoksi (Uraian Tugas)
KPAPD
Prinsip kerja dan Kode Etik
KPAPD
Pengambilan data
pendukung di desa
masing-masing

B. Hari Kedua : 2 Desember 2015

Review Proses kegiatan hari


ke 1
Materi Pendukung:
Alur Rujukan Kasus
Pembuatan Rencana Kerja KPAPD
Lembaga jejaring KPAPD
Acara Penutupan dan
Administrasi

2. Agenda Kegiatan Pelatihan Pembuatan Dokumen Kerja KPAPD

YS3L-layout-PPM

Page 33

WAKTU
HARI
PERTAMA
1 Desember
2015
09.30-10.00

10.00-10.30

10.30-11.00
11.00-11.30
11.30-13.00
13.00-14.00
14.00-15.30
15.30-17.00
HARI KE DUA
2 Desember
2015
09.30-10.00
10.00-11.15
11.15-13.00
13.00-14.00
14.00-15.30
15.30-16.00
16.00-17.00

KEGIATAN

PEMBUKAAN
- Pemandu Acara
- Doa
- Sambutan kepala Desa Atulaleng
sekaligus
membuka
kegiatan
dengan resmi
- Istirahat/Snack
PROSES INTI KEGIATAN
A. Pengantar
- Perkenalan
dengan
model
Name Crossword Puzzle
- Penjelasan tentang tujuan dan
konsep CBCP
B. materi Pendukung:
- VISI-MISI KPAPD
- Struktur Organisasi KPAPD
- TUPOKSi Pengurus KPAPD
Makan siang
Prinsip Kerja dan Kode Etik KPAPD
Pengambilan data pendukung di desa
masing-masing

METODE

FASILITATOR

Panitia
Kepala
Desa
Panitia

Penjelasan

Penjelasan
Penjelasan
Penjelasan
Penjelasan
Tugas
lapangan

Review Materi
kegiatan Hari
Pertama
Alur Rujukan Kasus dan SOP
Pembuatan Rencana Kerja KPAPD
Makan Siang
- Finalisasi rencana Kerja KPAPD
- Lembaga jejaring Kerja KPAPD
ACARA PENUTUPAN
- Sambutan
Kepala
Desa
sekaligus menutup kegiatan
secara resmi
- Doa
ADMINISTRASI
SAYONARA

Fasilitator &
CoFasilitator
Fasilitator

Sda
Sda
sda
Panitia
Fasilitator
Co
fasilitator

Fasilitator
Cofasilitator
Fasilitator
Panitia
Fasilitator
sda
Kepala
Desa
Peserta
Panitia

III. LAPORAN KEGIATAN LENGKAP/PENJELASAN

YS3L-layout-PPM

Page 34

HARI PERTAMA : 1 DESEMBER 2015


1. PEMBUKAAN.
Pemandu Acara menyalami para peserta dan Kepala Desa Atulaleng yang
hadir, mengucapkan selamat datang kepada para peserta pelatihan dan
mengucapkan terima kasih atas kehadiran memenuhi undangan YS3L.
Selanjutnya Pemandu mengundang peserta yang sudah dihubungi (Emanuel
dari KPAPD Benihading 2) untuk membawakan doa pembukaan yang intinya
menyampaikan puji syukur kepada Tuhan. Sang Pencipta alam dan segala
isinya, atas perkenanNya sehingga semua bisa hadir dalam keadaan sehat
untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini. Lebih lanjut Pembawa doa meohon
berkat dan rahmat Tuhan bagi semua peserta, agar diberi rahmat kesehatan
dan kekuatan sehingga boleh mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sejak
awal hingg akhir dengan sebaik-baiknya. Juga memohon berkat Tuhan bagi
YS3L dan Plan agar tetap setia menjalankan visi misinya melindungi anak dan
perempuan beserta hak-haknya agar mereka boleh hidup aman dan nyaman
sehingga boleh menggapai mimpi, dan keinginan-keinginannya.
Pemandu selanjutnya mengundang Kepala Desa Atulaleng untuk berkenan
membawakan sambutan sekaligus membuka kegiatan Pelatihan secara
resmi.
Sambutan Kepala Desa Atulaleng.
- Atas nama Pemerintah Desa Kepala Desa Atulaleng mengawali
sambutannya dengan mengucapkan terima kasih kepada YS3L dan Plan
yang untuk kali kedua memberikan kepercayaan kepada Desa Atulaleng
untuk boleh menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan pelatihan
pengurus karang taruna bulan lalu, dan sekarang pelatihan untuk
pengurus KPAPD, yang memberikan kebanggan tersendiri bagi
Pemerintah dan masyarakat desa Atulaleng.
- Kepada para peserta pelatihan, Kepala Desa Atulaleng menghimbau
kiranya momentum pelatihan yang begini bagus dimanffat sebaik-bainya
untuk emmperoleh bekal pengetahuan dan ketrampilan yang boleh
dipakai untuk menyusun dokumen kerja terutama program kerja. Karena
dokumen kerja, terutama program kerja sangat penting sebagai dasar
bagi Kepala Dea untuk bisa mengajukan alokasi dana bagi lembaga dan
aktivitas. Dana baru bisa dialokasikan kalau lembaga masyarakat ini
resmi ada, dan menyerahkan rencana kerjanya untuk diakomodir dalam
RAPDesa.
- Kepala Desa menyampaikan permohonan maaf mungkin akan ada
banyak kekurangan yang dialami dalam seluruh proses fasilitasi kegiatan
ini.
- Dengan memohon restu seluruh peserta dan perkenan Tuhan dan restu
lewotana, leu auq, kegiatan Pelatihan pembuatan dokumen kerja dibuka
dengan resmi.

2. PROSES INTI KEGIATAN


a. PENGANTAR
Perkenalan.

YS3L-layout-PPM

Page 35

- Pemandu menyerahkan pelaksanaan seluruh acara kepada Fasilitator, dan


fasilitator bersama co fasilitator memulai kegiatan ini dengan meminta para
peserta memperkenalkan diri.
- Cara perkenalan diri ialah dengan model Name Crossword Puzzle, yakni:
Setiap peserta diminta membuka lembar pertama block note yang
diterimanya pada saat pendaftaran peserta. Di bagian tengah atas,
peserta diminta menuliskan namanya mendatar dengan huruf besar.
Setelah itu tiap peserta mendatangi temannya dan menanyakan
namanya. NAma itu ditulis sepeti melanjutkan pengisian kolom atau
baris teka-teki silang. Mintakan sebanyak mungin nama yang bisa
dimasukkan menjadi isian teka-teki silang.
Waktu yang diberikan 15 menit.
Selesai waktunya, fasilitator memanggil seorang peserta secara acak,
lalu peserta dimaksud tampil ke depan, memperkenalkan diri dengan
menyebut Nama lengkap, nama panggilan, jabatan di KPAPD dan asal
desa, lalu peserta dimaksud memanggil satu per satu nama yang
berhasil ditulisnya dalam Teka-teki silangnya. Peserta yang dipanggil
tampil ke depan, dan memperkenalkan diri. Kalau tidak ada nama lagi
dalam TTS-nya, peserta terakhir yang disebut, berdiri dan mulai
menyebutkan nama2 yang berhasil ditulisnya. Kalau peserta tersebut
telah dipanggil sebelumnya, pindah ke peserta yang namanya belum
disebut, dsl, hingga semua berhasil memperkenalkan diri. Kalau ada
peserta yang namanya tidak ditulis oleh peserta lainnya, silakan ajukan
tangan dan perkenalkan diri.
Makna permainan perkenalan ini bagi organisasi:
a.Kita sering suka bergaul dengan orang tertentu saja
b.Ada orang yang kurang tampil sehingga tidak dikenal, namun bisa
saja dalam dirinya ada potensi yang luarbiasa.
c. Orang yang selalu kita akrabi, mungkin popular, tetapi belum tentu
bisa memberi banyak manfaat
d.Dalam berorganisasi, semua memiliki peran yang perlu dijalankan,
dilimpahkan dan diberdayakan.
Penjelasan tentang Tujuan dan Konsep CBCP (Community-Based Child
Protection)
Tujuan Jangka Panjang (Goal)
Membangun masyarakat yang aman untuk kedua-duanya anak-anak dan
orang dewasa
Tujuan Jangka Menengah (Purpose)
Mewujudkan peningkatan dan perlindungan hak-hak anak khususnya yang
paling rentan melalui sistem yang berbasis masyarakat yang melibatkan
anak-anak dan stakeholder orang dewasa lainnya secara aktif.
Tujuan Jangka Pendek Strategis (Objective)
1. Anak-anak yang rentan berpartisipasi, mengakses dan memperoleh
manfaat dari pelayanan-pelayanan yang melindungi, meningkatkan dan
menegakkan hak-hak mereka
Output Objective 1 :
e. Pemetaan dan analisa situasi hak-hak anak telah diselesaikan di
masyarakat
f. Rencana perlindungan yang berbasis masyarakat berlaku dan
dimonitor di masyarakat.
g. Menguatnya kapasitas dan pengetahuan dari anak-anak dan orang
dewasa untuk ikut serta didalam upaya promosi hak-hak anak dan

YS3L-layout-PPM

Page 36

perlindungan hak-hak anak didalam kehidupan masyarakat seharihari.


h. Replikasi dari sistem perlindungan anak yang berbasis masyarakat
di masyarakat (desa) lainnya dimana Plan beroperasi
2. Instansi pemerintah daerah dan pusat yang utama melakukan tindakan
untuk mempromosikan dan melindungi anak-anak dan mengikutsertakan
mereka didalam ketatapemerintahan dari pelayanan-pelayanan utama
yang berkenaan dengan perlindungan anak
Output objective 2 :
a.
Menguatnya kapasitas dari sebuah kelompok inti dari instansi
pemerintah daerah daerah yang utama memberikan tanggapan atas
pelanggaran hak-hak anak ditingkat masyarakat
b. Menguatnya kapasitas dari pejabat publik (pemerintah) dari instansi
pemerintah daerah yang utama untuk ikut serta dan mau menerima
anak-anak dan stakeholder masyarakat lainnya untuk merencanakan
dan
memonitor
pelayanan-pelayanan
untuk
promosi
dan
perlindungan hak-hak anak
c. Terdokumentasikan-nya model-model untuk pelayanan-pelayanan
pemerintah daerah yang terkoordinasi untuk perlindungan anak
Konsep CBCP: Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat untuk menekan
tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Caranya:
Satu :
Pemerintah dan masyarakat membangun mekanisme perlindungan
anak yang lebih komprehensif menekankan aspek pencegahan.
Dua
Aspek penanganan kasus dan rehabilitasi korban merupakan aspek
ikutan, bukan menjadi aspek utama
Tiga
membangun mekanisme local, yang bertujuan untuk menciptakan
jaringan dan lingkungan yang protektif dengan melibatkan warga
dan juga naka-anak
Empat
keterlibatan anak-anak dibutuhkan sebagai salah satu referensi
untuk mendeteksi adanya kasus kekeraan yang mereka alami.
Minimal anak-anak diajarkan untuk mengenali, menolak dan
melaporkan potensi ancaman kekerasan.
Dengan adanya peningkatan kasus kekerasan dan pelecehan seksual
terhadap anak saat ini, memperlihatkan dengan jelas, atau menjadi suatu
pertanda bahwa ketidakhadiran keluarga, masyarakat dan Negara dalam
melindungi anak dari ancaman kekerasan. JIka mekanisme perlindungan anak
di level keluarga dan masyarakat bisa berjalan, maka kejadian-kejadian
seperti: kehamilan anak perempuan oleh kakak kandung atau pencabulan
terhdap anak kelas 3 SD, anak perempuan berusia 3 tahun, 5 tahun, dll bisa
diantisipasi dan diminimalisir. Oleh karena itu, mekanisme perlindungan anak
di tingkat akar rumput sangat penting dan prioritas dengan mengutamakan
aspek pencegahan dan mempertahankan nilai-nilai local yang mendukung.
Suatu kenyataan bahwa keberadaan organisasi akar rumput mampu
menggerakkan masyarakat untuk proaktif melaksanakan upaya-upaya
perlindungan anak dan perempuan dari tindak kekerasan yang terjadi, sesuai
kemampuan mereka.
Kalau pada kasus-kasus yang berat seperti perkosaan, persetubuhan,
pelecehan seksual terhadap anak, dan anak berhadapan dengan hokum,
maka mereka berkordinasi dan memberikan rujukan kepada jejaring lainnya
yang ada di kabupaten, yaitu P2TP2A (Pusat Pelayanan terpadu Perlindungan

YS3L-layout-PPM

Page 37

Perempuan dan Anak), dinas-dinas terkait, kepolisian dan LSM peduli


perempuan dan anak. Dalam konteks ini, organisasi akar rumput seperti
KPAPD tetap mempunyai peran untuk mengawal penyelesaian kasus yang
sudah dirujuk, dengan cara memantau keseluruhan proses penanganan,
memberikan bantuan atau dukungan yang dibutuhkan oleh perempuan dna
anak beserta keluarga serta lembaga rujukan.

b.

MATERI PENDUKUNG
b.1. VISI MISI
PENGANTAR: Visi, Misi dan Tujuan dari sebuah organisasi:
VISI adalah sebauh pandangan yang jauh ke depan yang akan dicapai.
Harapan masa depan yang diinginkan terjadi bagi organisasi
Contoh VISI KPAPD DUAWUTUNG:
TERBEBASNYA DESA DUAWUTUNG DARI TINDAK KEKERASAN
DAN KEJAHATAN
Atau:
TERCIPTANYA SUASANA DESA DUAWUTUNG YANG RAMAH BAGI
PEREMPUAN DAN ANAK
MISI adalah kegiatan atau kerja-kerja yang dijalankan atau dilakukan untk
mencapai VISI yang sudah dirumuskan bersama. Jadi Misi itu, penjabaran dari
VISI supaya tercapailah harapan yang diinginkan tersebut.
Contoh MISI KPAPD DUAWUTUNG:
- Mengembangkan model penanganan permasalahan anak dan
perempuan secaqra komprehensif dan bertanggung jawab
- Advokasi/penyebarluasan
informasi
yang
berkaitan
dengan
perempuan dan anak secara terus menerus
- Advokasi kebijakan anggaran dalam rangka mendukung program kerja
KPAPD di desa
- Membangun pola relasi yang setara antara laki-laki dan perempuan
dalam pelaksanaan berbagai aktivitas tanpa diskriminasi (kesetaraan
gender dalam pelaksanaan program kerja).
TUJUAN KPAPD adalah capaian yang diinginkan terjadi sehingga bisa
menjawab MISI. Harapan masa depan atau mimpi-mimpi yang mau dicapai
dalam rumusan VISI dan dijabarkan dalam MISI dengan kerja-kkerjanyan itu
harus bisa tercapai. Perumusan Tujuan haruslah SMART, artinya:
S
SISTEMATIC.
Perumusan
Tujuan
harus
sistematis
sehingga
memudahkanuntk difahami
M
MEASURABLE. Rumusan Tujuan harus dapat diukur atau terukur,
Misalnya berapa banyak, berapa orang, berapa luas, dll
A
ACHIEVABLE. Rumusan Tujuan harus mencakup hal-hal yang dapat
dicapai secara nyata
R
REALISTIC. Rumusan Tujuan harus realistis, nyata dan tidak mulukmuluk.
T
TIME MANAGEMENT. Rumusan Tujuan harus bisa menjelaskan
kerangka waktu/ukuran waktu yang dipakai secara tepat.

YS3L-layout-PPM

Page 38

Contoh Tujuan KPAPD Melati:


- Pada akhir tahun 2015, anak-anak dan perempuan di desa Melati,
terutama yang paling rentan, bisa berpartisipasi dan mendapatkan
layanan perlindungan secara baik
- Pada akhir tahun 2015, masyarakat, anak dan perempuan di desa
Melati dapat mengakses system perlindungan anak dan perempuan
yang dibangun oleh KPAPD
- Pada akhir tahun 2015, pemerintahan desa dan seluruh masyarakat
desa Melati menjadi sensitive terhadap isu perlindungan perempuan
dan anak dan menjadikannya sebaai bagian dari agenda
pembangunan desa.
DISKUSI
Peserta dibagi dalam kelompok per desa, untuk secara spesifik desa
mendiskusikan VISI, MISI, dan TUJUAN KPAPD, dan setelah selesai,
MEMPRESENTASIKANNYA.
HASIL
DISKUSI
TENTANG
VISI
MISI
DAN
DIPRESENTASIKAN SEBAGAI BERIKUT:
BUYASURI 1. KPAPD BARENG

TUJUAN

YANG

VISI
TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA BARENG YANG MENJUNJUNG
TINGGI MARTABAT PEREMPUAN DAN ANAK YANG BEBAS DARI TINDAK
KEKERASAN
MISI:
1. Meningkatkan kapasitas peran dan fungsi KPAPD
2. Menanggapi setiap permasalahan yang terjadi terhadap perempuan dan
anak
3. Mengadvokasi anggaran yang pro perlindungan perempuan dan anak
4. Membangun kehidupan social yang rukun dan aman dalam masyarakat
5. Meingkatkan kenyamanan hidup dan kesejahteraan perempuan dan anak
TUJUAN
1. Meningkatkan pola pemahaman masyarakat desa Bareng terhadap upaya
menghindari tindakan kekerasan terhadap anak dan perempuan dalam
masyarakat
2. Menjadikan masyarakat desa Bareng yang aman dan harmonis.

BUYASURI 2.

KPAPD UMALEU

VISI
TERWUJUDNYA MASYARAKAT UMALEU YANG BERADAB,
BERMARTABAT SERTA BEKESETARAAN GENDER
MISI:
1.
2.
3.
4.

Melakukan sosialisasi tentang Perlindunagn anak dan Perempuan


Menjaga dan melindungi hak anak dan peempuan
Meningkatkan kesehatan anak dan perempuan secara jasmani dan rohani
Mendorong terwujudnya kebijakan yang responsive gender untuk
peningkatan kualitas hidup dan

YS3L-layout-PPM

Page 39

5. Mendorong upaya perlindungan perempuan dan anak dari tindakan


kekerasan
6. Memperhatikan hak tumbuh kembang serta perlindungan anak dari
tindakan kekerasan
TUJUAN
1. Menjadikan masyarakat desa Umaleu sadar hokum
2. Melindungi dan mengayomi msyarakat, khususnya permepuan dan anak,
dari segala tindak kekerasan.

BUYASURI 3. KPAPD ATULALENG


VISI
TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA ATULALENG YANG
BERPENGETAHUAN, KREATIF, TRAMPIN DAN TANGGUH SERTA SADAR
HUKUM
MISI:
1. Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat tentang pentingnya
perlindungan perempuan dan anak
2. Meningkatkan kesetaraan jender
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada ibu dan anak
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya mengurangi
kekerasan terhadap anak dan perempuan
TUJUAN
1. Melindungi hak-hak anak dan perempuan
2. KPAPD menjadi tempat untuk menyelesaikan masalah kekerasan
terhadap anak dan perempuan.

BUYASURI 4. KPAPD ATUWAQLUPANG


VISI
TERCIPTANYA MASYARAKAT DESA ATUWAQLUPANG YANG RAMAH
TAMAH, DILIPUTI SUASANA CINTA KASIH DAN RAMAH TERHADAP
PEREMPUAN DAN ANAK
MISI:
1. Mewujudkan kerukunan hidup dalam keluarga antara orang tua dan anak
2. Mewujudkan masyarakat peduli perempuan dan anak
3. Melakukan sosialisasi berkelanjutan terhadap masyarakat tentang
pentingnya melindungi perempuan dan anak dari aneka tindak
kekerasan
4. Mengadvokasi kebijakan anggaran yang pro perlindungan perempuan dan
anak
5. Menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
TUJUAN
Agar semua masyarakat, (orang tua dan anak-anak mampu melindungi diri
sendiri, dan mewujudkan kerukunan hidup keluarga

YS3L-layout-PPM

Page 40

BUYASURI 5 - KPAPD BENIHADING 2


VISI
TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA BENIHADING 2 YANG RAMAH,
TANGGAP DAN KRITIS TERHADAP MASALAH PEREMPUAN DAN ANAK
BERSAUDARA DAN
MISI:
1. Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat tentang pentingnya
melindungi perempuan dan anak dari aneka tindak kekerasan
2. Meningkatkan kapasitas peran dan fungsi KPAPD di desa
3. Mengadvokasi kebijakan anggaran yang berpihak kepada perlindungan
perempuan dan anak
4. Menanggapi setiap persoalan dan kasus terhadap perempuan dan anak
5. Mengkritisi setiap informasi yang dating dari berbagai pihak yang
berhubungan dengan perempuan dan anak.
TUJUAN
1. Meningkatkan pola piker dan pemahaman masyarakat agar dapat
mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak
2. Mengarahkan setiap tindakan amsyarakat agar sesuai dengan aturan dan
norma yang berlaku
3. Menjadikan KPAPD sebagai wadah untuk menyelesaikan persoalan yang
berhubungan dengan perempuan dan anak
4. Meningkatkan kelancaran program KPAPD
5. Memberi kenyamanan hidup serta kesejahteraan bagi perempuan dan
anak yang bebad dari tindak kekerasan
6. Melindungi dan mengayomi setiap hak perempuan dan anak yang masih
terisolir
7. Memperjelas setiap kasus yang dialami oleh perempuan dan anak yang
belum terungkap.

BUYASURI 6 - KPAPD PANAMA


VISI
TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA PANAMA YANG RAMAH, AMAN
BERSAUDARA DAN SALING MENGHARGAI
MISI:
1.
2.
3.
4.
5.

Melakukan sosialisasi /memberikan pemahaman tentang KPAPD


Meningkatkan kapasitas peran dan fungsi KPAPD
Menangani kasus minuman keras yang terjadi dalam masyarakat
Mengurangi penelantaran anak (dalam kaitan dengan perantauan)
Menjalin kemitraan antara instansi terkait (kesehatan, pemerintah,
keamanan, LSM, pendidikan)

TUJUAN
Mewujudkan masyarakat bermartabat dan berwibawa yang ramah dan
melindungi hak perempuan dan anak.
OMESURI 11 - KPAPD NORMAL
VISI

YS3L-layout-PPM

Page 41

TERWUJUDNYA RASA CINTAH KASIH DAN SAYANG AKAN PEREMPUAN


DAN ANAK
MISI:
meningkatkan pelayanan konseling dan bimbingan kepada anak dan
perempuan secara komprehensif dan akuntabel
membangun hubungan yang harmonis antar masyarakat dan lembaga
untuk mempercepat laju informasi.
Menanggapi setiap permasalahan yang terjadi terhadap perempuan dan
anak
Mengadvokasi anggaran yang pro perlindungan perempuan dan anak
Membangun kehidupan social yang rukun dan aman dalam masyarakat
Mengadvokasi terbentuknya peraturan desa tentang perlindungan anak
dan perempuan
TUJUAN
Pada tahun 2020, kesadaran masyarakat melindungi hak perempuan dan
anak meningkat
Anak dan perempuan mendapat akses akan kehidupan yang nyaman dan
aman, jauh dari tindak kekerasan.
OMESURI 12- KPAPD MAHAL
VISI
TERWUJUDUNYA
HAK-HAK
ANAK
DAN
PEREMPUAN
DALAM
KESINAMBUNGAN
DAN
KESELARASAN
DALAM
HIDUP
BERMASYARAKAT
MISI:
Melakukan sosialisasi tentang hak-hak anak dan Perempuan dalam
hokum adat dan budaya untuk melindungi hak-kanya
Mengadvokasi permasalahan pelanggaran
terhadap anak dan
perempuan
Memberikan pendamping terhadap korban agar memperoleh hak-haknya
secara adil
Mengadvokasi kebijakan anggaran yang berpihak kepada hak anak dan
perempuan
Membangun kerjasama dengan semua pihak yang ada di desa dalam
penyelesaian masalah yang bertalian dengan kekerasan terhadap anak
dan perempuan
TUJUAN
Menyadarkan seluruh masyarakat
akan pentingnya memberikan
perlindungan kepada perempuan dan anak
Menciptakan keseimbangan hidup social dalam masyarakat bagi anak
dan perempuan

b.2. STRUKTUR ORGANISASI KPAPD


Struktur Kelompok Perlindungan Anak dan Perempuan Desa (KPAPD)
menganut pola Minimalis, sehingga kelihatan ramping dan sederhana,
sebagai berikut:

YS3L-layout-PPM

Page 42

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pelindung/Penasehat
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Bendahara
Divisi-Divisi: (Layanan, Advokasi dan Jejaring, Informasi dan
Dokumentasi,dan Divisi Anak/Pendampingan

Gambar Struktur Organisasi KPAPD sebagai berikut:


KETUA

PELINDUNG
KADES - BPD

WAKIL KETUA

SEKERTARIS

Divisi/Unit
Jejaring dan
Advokasi

BENDAHARA

Divisi/Unit
Layanan

Divisi/Unit
Informasi dan
Dokumentasi

Divisi/Unit
Pendampinga
n/ Anak

MASYARAKAT

b.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)


Kelompok perlindungan anak dan perempuan desa merupakan kelompok
yang dibentuk secara kolaboratif dengan melibatkan semua unsur yang
berkepentingan dengan perlindungan anak dan perempuan, dalam rangka
menjamin terpenuhinya hak-hak anak dan perempuan, dan terhindarnya
anak-anak dan perempuan dari segala bentuk perlakuan salah.
Ruang Lingkup Tugas KPAPD adalah bekerja dalam lingkup pencegahan dan
penanganan masalah perlindungan anak dan perempuan dari kekerasan,
penelantaran, eksploitasi, marginalisasi dan diskriminasi

TUPOKSI PENGURUS KPAPD


Pelindung:
Melindung keberadaan KPAPD
Ketua:
Memimpin/memfasilitasi dan mengkoordinasikan semua kegiatan dan
aktivitas KPAPD
Menandatangani surat-surat

YS3L-layout-PPM

Page 43

Koordinator dan pemberi keputusan akhir


Mengkoordinir seluruh anggota KPAPD
Mengkoordinir dan memimpin rapat rutin KPAPD
Wakil ketua:
Mewakili ketua jika ketua berhalangan
Membantu tugas-tugas ketua
Sekretaris:
Membuat notulensi
Mengelola sekretariat
Mencatat sirkulasi surat-surat
Menyimpan dokumen-dokumen KPAPD
Mendata aset KPAPD
Bendahara:
Mengelola keluar masuk keuangan
Mengembangkan sumber keuangan
Membuat laporan keuangan
Divisi

Divisi

Pelayanan
Menerima pengaduan kasus dan konsultasi tentang perlindungan anak
Melakukan pencatatan kasus
Melakukan pendampingan kasus (dari pelaporan medis psikologi reintegrasi)
Mengantar kasus untuk penyelesaian secara adat
Mengantar kasus ke kepolisian
Berhubungan dengan P2TP2A dan LPA untuk pendampingan hukum
kasus anak (korban dan atau pelaku)
Berhubungan dengan Dinas Sosial (untuk rehabilitasi dan re-integrasi
korban dan atau pelaku anak)
Informasi dan Dokumentasi
Melakukan sosialisasi tentang perlindungan anak
Mendorong adanya program perlindungan anak pada lembagalembaga di desa
Melakukan sosialisasi tentang fungsi KPAPD kepada masyarakat
Menyimpan data-data kasus dan penanganan kasus
Mendokumentasikan kegiatan-kegiatan KPAPD

Divisi Advokasi dan Jaringan


Melakukan koordinasi dengan pihak terkait di level desa, kecamatan
dan kabupaten
Mendorong adanya kebijakan dan penganggaran untuk perlindungan
anak di level desa
Berhubungan dengan media massa
Mengupayakan penggalangan dana bagi KPAPD
Divisi Anak/Pendampingan
Memperjuangkan dan mempertahankan Kepentingan dan Hak-Hak
Anak di Desa

YS3L-layout-PPM

Page 44

Melaksanakan dan mengelola program-program yang disiapkan oleh


berbagai pihak kepada anak-anak.
Membantu Pemerintah Desa Untuk Membuka Ruang Partisipasi Bagi
Anak Dalam Proses Pembangunan
Membuat Rencana Strategis Anak Desa Yang Disampaikan Ke BPD,
LPM dan Pemerintah Desa.
Membantu Pemerintah Desa melakukan pendataan situasi anak.
Membantu mengkapasitasi anak-anak Desa untuk pengembangan
minat dan bakatnya.
Bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada di tingkat Desa
dalam menghadapi masalah anak-anak.
Memperhatikan anak-anak yang sering mendapat kekerasan, baik di
lingkungan sekolah, keluarga dan di lingkungan masyarakat.
Bekerjasama dengan aparat Desa untuk melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan hak anak, agar anak dapat lebih mengerti
tentang hak-haknya.
Sebagai narasumber, untuk memberikan informasi kepada sesama
anak di Desa tentang pentingnya perlindungan anak

DISKUSI / TANYA JAWAB


Fasilitator memberikan kesempatan selama 30 menit untuk Tanya
jawab
Pertanyaan 1: Mahal
Kalau saya lihat ada kekerasan terhadap perempuan atau anak yang terjadi,
sementara, yang mengalami kekerasan diam saja dan tidak membuat laporan,
bagaimana sikap saya: Apakah saya perlu melaporkan hal tersebut
Jawab:
Dikaji dulu masalahnya. Apabila kekerasan itu dampaknya serius dan
dilakukan secara terus menerus, dilaporkan atau dibawah ke KPAPD untuk di
diskusikan. Pada tahap awal begini, mulailah dengan melakukan sosialisasi
kepada keluarga-keluarga yang diketahui sering melakukan kekerasan, supaya
mereka mulai insyaf dan mengetahui peran lembaga KPAPD yang ada di desa.
Pertanyaan 2: Umar Atuwaqlupang
Dalam kaitan dengan tindakan mencegah, bagaimana dengan pendidikan
anak. Karena masyarakat ini akan menjadi baik kalau perilaku anak-anak itu
baik.
Jawab:
Untuk merubah sesuatu yang telah membudaya, memerlukan waktu. Karena
itu pola didik dan asuh dari dalam keluarga hingga ke sekolah harus dibenahi.
Anak-anak mulai diajar etika sopan santun terutama melalui naseha dan
keteladanan
Pertanyaan 3: Bides Umaleu.
Di Buyasuri ini ada banyak kasus anak hamil dibawah umur dengan org desa
laki-laki yang tidak mau bertanggungjawab. Sementara anak dimaksud
orangtuanya di perantauan, dan tinggal bersama nenek atau keluarganya.
Ketika dilayani dPosyandu atau polindes, nama ayah tidak disebutkan, hanya

YS3L-layout-PPM

Page 45

nama ibunya. Apakah ini pelecehan atau kekerasan terhadap anak


perempuandan bayi? Apakah kita perlu melaporkan.
Jawab.
Satu masalah yang masih membelenggu adalah kungkungan adat atau
kekerasan budaya. Biasanya orangtua atau keluarga cenderung mencari solusi
adat, tanpa pemperhitungkan usia anak. Di sisi lain, orang tua kandungnya
tidak ada, sehingga keluarga yang ada tidak mengambil keputusan tegas.
Untuk itu perlu anak dimotivasi untuk memperjuangkan haknya. Dia tidak
boleh menjadi sasaran kekerasan seksual, Kalau dia mau, kasus ini dapat
dilaporkan untuk disikusikan di KPAPD guna mencari solusi terbaik baginya
Pertanyaan 4: Sekretaris KPAPD Umaleu
Anak dilindungi dengan Undang-Undang, baik dia korban maupun pelaku.
Apakah hal semacam ini tidak malah membuat anak berbuat kekerasan,
karena merasa dilindungi undang-undang.
Jawab:
Negara tidak melindungi perbuatan salah/kekerasan yang dilakukan anak.
Negara melindungi haknya untuk diperlakukan sebagai anak dalam
keseluruhan proses penanganan. Kalau kesalahannya patut dikenaik sanksi
hokum, dia patur menjalaninya namun dalam kridor haknya sebagai anak.
Pertanyaan 5: Ibu Panama:
Banyak anak kami berbuat tidak sesuai yang orang tua ajar dan didik, antara
lain karena adanya alat komunikasi hp. Apa yang harus kami lakukan terhadap
kenyataan seperti ini.
Anak perempuan tekun dan rajin sekolah sementara anak laki-laki tidak mau
sekolah tetapi tetap menuntut haknya. Bagaimana sikap kami menghadapi ini.
Jawab:
Pertama, ajarkan anak untuk memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan.
Kalau pun mau, jangan belikan anak hp yang mahal2, Kalau dia terpengaruh
temannya untuk memiliki hp, arahkan dan jelaskan ekses negative memiliki
hp. Dukung upaya guru di sekolah yang sering menertibkan anak yang
membawa hp masuk kelas.
Motivasi anak laki-laki supaya sekolah terus, tekun belajar dan jangan mau
kalah sama saudarinya yang sekarang rata-rata peringkat sekolah dimanamana itu perempuan.
Setelah Tanya jawab, MAKAN SIANG, dan pada jam 13.15 dilajutkan
dengan Materi Pendukung yang berikutnya
b.4. PRINSIP KERJA DAN KODE ETIK KPAPD
PRINSIP KERJA yang perlu diperhatikan dalam Pengelolaan KPAPD antara
lain:
Satu
Kepentingan yang terbaik bagi anak

YS3L-layout-PPM

Page 46

Semua tindakan yang berhubungan dengan anak akan dilakukan atas


pertimbangan kepentingan terbaik bagi anak. Kesukarelaan menjadi
dasar bagi KPAPD dalam memberikan yang terbaik untuk anak. KPAPD
perlu menjadikan issue anak sebagai pusat perhatian dari pekerjaan
KPAPD
Dua
Non Diskriminasi (Tanpa Pembedaan)
Semua hak-hak berlaku bagi semua anak tanpa pengecualian. KPAPD
memiliki kewajiban untuk melindungi semua anak dengan tanpa
membeda-bedakan latar belakang anak dari bentuk diskriminasi
apapun dan mengambil tindakan positif untuk mendukung hak-hak
mereka.
Tiga
Tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan
Seluruh aktifitas KPAPD, harus dapat dipertanggungjawabkan dan
dapat dilaporkan secara periodik ( 3 bulanan, semester dan 1 tahun)
kepada masyarakat dan pemerintah desa.
Empat Kesetaraan Jender
Dalam melaksanakan berbagai aktifitas, tidak membedakan antara
laki-laki dan perempuan.
Semua anak laki laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama
untuk mengkases layanan perlindungan anak
Lima
Partisipasi
Partisipasi adalah penghormatan atas hak-hak anak untuk
berpartisipasi dan menyatakan pendapatnya dalam pengambilan
keputusan terutama jika menyangkut hal-hal yang mempengaruhi
kehidupannya. Partisipasi anak harus menjadi bagian dari kerja
utama KPAPD.
b.5. STRATEGI KERJA KPAPD
Program dibuat dari, oleh dan untuk masyarakat yang melibatkan partisipasi
semua
Mendorong akuntabilitas KPAPD dan Pemerintah desa
Advokasi dan Jejaring
Penguatan Kapasitas masyarakat dan pemdes terkait Perlindungan anak
CATATAN:
Satu. Peran utama KPAPD yaitu pencegahan melalui:
o Peningkatan
kesadaran
(anak,
perempuan,
keluarga
dan
masyarakat)
o Peningkatan kapasitas (pemerintah, keluarga, masyarakat, anak,
perempuan)
o Mempengaruhi praktek-praktek local sehingga berperspektif anak
Dua

Tiga

Penanganan kekerasan melalui:


o Pemberian nasehat-nasehat mengenai perlindungan anak dan
perempuan
o Menerima pengaduan dari korban/siapapun
o Menindaklanjuti pengaduan yang diterima
o Melakukan kordinasi dan mediasi untuk merespons kasus
o Merujuk kasus ke system layanan yang ada
o Memantau, memonitor dan mengevaluasi kegiatan
Hal penting yang selalu harus diperhatikan KPAPD
o Upaya perlindungan anak di semua lini

YS3L-layout-PPM

Page 47

o
o

Perlindungan anak dan perempuan merupakan tanggung jawab


semua komponen masyarakat dan pemerintah
Harus ada langkah proaktif dari pemerintah untuk mengaddress
issue perlindungan anak dan perempuan di desa.

b.6. KODE ETIK KPAPD

Berperilaku yang baik sesuai dengan norma dan adat istiadat setempat
Menggunakan kata kata yang sopan untuk membangun rasa percaya dari
korban/pelaku
Tidak memprovokasi baik fisik maupun seksual
Tidak melakukan kekerasan ataupun penyalahgunaan terhadap anak
Tidak berafiliasi dengan suku, agama ataupun ras tertentu
Menjunjung tinggi musyawarah dan mufakat
Mengedepankan kepentingan yang terbaik bagi anak
Menghormati sesama pengurus
Disiplin, konsistensi, dan loyal dalam bekerja
Tidak diskriminatif

DISKUSI TAHAP KEDUA


Pertanyaan 1 (Bp Tajudin-Atuwaqlupang):
Ada kekerasan seksual, yang laki2nya tak mau bertanggungjawab, Saya tidak
mau diselesaikan secara adat, tetapi mau supaya diproses sampai ke kepolisian.
Masalahnya saya masyarakat kecil yang tidak punya biaya untuk pengurusan ke
atas. Apakah yayasan atau Lembaga ini bisa membantu memberikan jalan
untuk hal ini?
Jawab:
Ini lembaga berjejaring, yang pelindungnya Kepala Desa. Dengan kegiatan
pelatihan hari ini, diharapkan Pengurus KPAPD kemudian menyusun program
kerja dan menyampaikannya kepada Kepala Desa untuk dijadikan materi
penyusunan Rencana kerja Pemerintah Desa, yang nantinya diajukan
pendanaannya. Dalam menyusun rencana anggaran, dimasukkan perkiraan
kebutuhan bila ada kasus menimpa yang tidak mempunyai biaya.
Pertanyaan 2 (Ibu dari Panama):
Di sini ada perempuan yang sudah punya laki yang pergi merantau, ternyata
kemudian hamil lalu mencari orang yang membuat ramuan untuk minum
sehingga kehamilannya tidak berlanjut. Juga ada laki-laki yang tidak mau
bertanggungjawab yang justru mencari ramuan atau meminta bantuan orang
pintar untuk memberi minum perempuan selingkuhannya. Saya mau supaya
dukun atau siapa yang memberi ramuan itu mesti diseret lebih dahulu ke polisi.
Jawab:
Siapapun yang tahu, dan memiliki bukti san saksi wajib melaporkan ke polisi,
karena itu tindak criminal. Janin yang baru dua minggu dalam kandungan saja
sudah dianggap bernyawa.
Harus tahu, dengan bukti dan saksi. Jangan hanya kata orang atau dugaan
karena bisa jadi boomerang untuk kita yang melapor.
Pertanyaan 3 (Baco Oliwulo - Bareng.

YS3L-layout-PPM

Page 48

Kalau kita tahu bahwa terjadi kekerasan dalam rumah tangga, si istri dipukul
dan dianiaya, tetapi dia mengatakan sangat mencintai suaminya sehingga tidak
melapor. Apa yang harus saya lakukan?
Jawab:
Mulailah dengan tindakan preventif. Kalau si perempuan yang harus dilindungi
itu sendiri tidak mau dilindungi, apa yang mau kita buat. Bisa saja dia menuntut
balik kita. Karenanya sebaiknya ketika dalam keadaan baik-baik, sambil kelakar,
coba ingatkan si suami supaya bisa secara perlahan meninggalkan kebiasaan
burunya memperlakukan istri dengan kasar.
c.

PENGAMBILAN DATA PENDUKUNG DI DESA MASING-MASING.


Para peserta dibagikan format potensi desa masing-masing dan kembali ke
desanya untk mengisi data yang perlu dan dikembalikan atau disetor ke
panitia pada kegiatan hari ke dua esoknya. Kemudian format program kerja
KPAPD juga dibagikan bersama dengan format potensi desa. Maksudnya
supaya sesampai di desa masing-masing dapat berdiskusi bersama pengurus
yang lain (yang belum sempat hadir di kegiatan hari pertama) atau
pendukung KPAPD lainnya untuk merumuskan program kerja satu tahun dari
KPAPD. Pada hari ke dua, pada sesi Penyusunan Program Kerja, dilakukan
diskusi kelompok dan presentase.

HARI KEDUA : TANGGAL 2 DESEMBER 2015


1`.

Review Proses kegiatan hari pertama


- Fasilitator memulai sesi ini dengan mengucapkan Selamat Pagi, dan
terima kasih kepada para Peserta yang kehadirannya menjadi lebih
banyak disbanding hari pertama. Juga terima kasih khusus kepada KPAPD
Normal yang baru bergabung pada hari kedua, karena kordinasi internal
desa yang sempat macet. Dan juga terima kasih kepada Bapak Kepala
Desa Atulaleng yang setia hadir sejak hari pertama hingga hari kedua ini.
- Kemudian fasiltator secara acak meminta peserta mengungkapkan materi
atau pokok-pokok pembicaraan yang diingatnya dari kegiatan pelatihan
hari Pertama.
Enam orang peserta menyampaikan apa yang diingatnya dari pertemuan
hari pertama, sebagai berikut:
Peserta 1: Umaleu
Visi sesungguhnya adalah Misi atau gambaran tentang apa yang mau dan
ingin kita capai dalam suatu kurun waktu panjang tertentu ke depan, dan
untuk mewujudkannya diperlukan sejumlah langkah yang dirinci dalam
MISI
Perserta 2: Benihading 2:
Yang paling utama untuk dilakukan Pengurus KPAPD adalah langkah
tindakan Pencegahan atau Preventif dalam bentuk antara lain Sosialisasi,
sehingga masyarakat makin sadar untuk mengurangi tindak kekerasan
Peserta 3: Atuwaqlupang:
Dalam peremuan hari pertama ternyata ada banyak pertanyaan yang
diajukan tentang contoh jenis kasus kekerasan dan cara penanganannya,

YS3L-layout-PPM

Page 49

dan mendengar jawaban dari pemandu. Hal ini menunjukkan bahwa


peserta semakin memahami tugas pokok dan fungsinya ke depan
Peserta 4: Mahal
Konsep Perlindungan Anak dan Perempuan yang berbasis masyarakat
adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bersama
menjaga agar tidak melakukan kekerasan dan bisa melaporkan tindak
kekerasan yang dialami atau disaksikannya.
Peserta 5: Mahal
Kemarin dijelaskan dan dipertunjukkan gambar Struktur Organsisasi
KPAPD, yang terdiri atas Pelindung/Penasehat, Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris, Bendahara dan 4 (empat) Seksi/Divisi.
Peserta 6: Bareng
Pertemuan hari pertama menguraikan Tugas pokok dan fungsi unsureunsur dalam Struktur Organsisasi KPAPD.
Diakhir Kegiatan Review ini peserta diberi penguatan oleh Fasilitator
untuk senantiasa berjalan dalam koridor kelembagaan sambil
memperhatikan baik-baik ruang lingkup tugas pokoknya dalam
melaksanakan tugas perlindungan kepada perempuan dan anak di desa.
Dan selanjutnya diingatkan uantuk memberi perhatian secara baik dan
menekuni keseluruhan materi pada hari kedua ini hingga selesai.

2. Lanjutan Materi Pendukung


2.1.

ALUR RUJUKAN KASUS

Hal-hal yang perlu diketahui:


- Pihak-pihak di desa yang terkait dengan upaya penanganan kasus
kekerasan baik terhadap anak maupun terhadap perempuan;
- Kalau ada kasus, apa yang harus dilakukan:
Penerimaan laporan kasus, mendengarkan dan mencatat
Dirujuk atau tidak dirujuk
Butuh dukungan medis atau konseling
Penanganan masalah hokum ke polsek atau ke polres
Reintegrasi social, pemulihan.
2.2.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Jika ada laporan tentang masalah anak ke KPAPD, laporan diterima dan
dicatat kan dalam buku LAPORAN KASUS. KPAPD mengisi LEMBAR
LAPORAN KASUS dan dan ditandatangai oleh PELAPOR.
KPAPD akan melakukan identifikasi baik bagi korban atau pun anak
sebagai pelaku berdasarkan Lembar Laporan Kasus. Jika anak baik
sebagai korban maupun pelaku dalam kondisi yang berbahaya, maka
KPAPD perlu mengambil tindakan untuk mengamankan anak di tempat
yang aman dan dirahasiakan atau dirujuk ke layanan kesehatan
terdekat (Puskesmas Kecamatan)
KPAPD membangun komunikasi dengan pihak keluarga anak untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut terhadap laporan yang diterima.

YS3L-layout-PPM

Page 50

KPAPD melakukan koordinasi dan komunikasi dengan aparat desa


untuk mendiskusikan kasus anak tersebut untuk mencarikan solusi
dengan mempertimbangkan prinsip KEPENTINGAN YANG TERBAIK
BAGI ANAK
KPAPD melakukan proses mediasi dengan mengundang kedua orang
tua/wali baik korban maupun pelaku untuk penyelesaian kasus. Jika
diperlukan anak yang terlibat dalam kasus tersebut juga bisa
dihadirkan dengan mempertimbangkan prinsip kepentingan yang
terbaik bagi anak baik anak sebagai korban maupun anak sebagai
pelaku. Pertemuan tersebut juga menghadirkan pihak lainnya seperti
Kepala Desa, RT, RW, Bimaspol, Mitra Kerja Polisi (didesa).
Jika dalam proses mediasi tersebut terjadi kesepakatan damai antar
kedua belah pihak, maka perlu dibuatkan surat keputusan bersama
sesuai dengan kesepakatan yang diputuskan. Jika tidak terjadi
kesepakatan damai, maka kasus anak tersebut dirujuk ke Kepolisian
atau proses hukum
KPAD akan membawa surat pengantar dari Pemerintah Desa untuk
merujuk kasus anak tersebut ke Kepolisian atau lembaga yang
menyediakan layakan perlindungan anak baik medis maupun
psikologis.
Selama proses rujukan (Polisi, Psikologis, Medis), KPAD akan melakukan
monitoring dan pendampingan (jika diperlukan) terhadap kasus
tersebut.

Jika kasus tidak dapat diselesaikan di KPAPD, maka


- Harus dilaporkan ke lembaga yang menyediakan layanan
perlindungan perempuan dan anak
- Jika ada masalah mesis, harus ditangani lebih dahulu
- Jika ada masalah psikologis, ditangani kemudian (setelah medis)
- Penanganan masalah hokum atau secara kekeluargaan
- Laporkan ke P2TP2A (LPA dan Dinsos belum berperan)
2.3.
KASUS
RINGAN

KPAPD

MEKANISME RUJUKAN
REMBU
G DESA

KASUS
BERAT

POLSEK

LAPORAN/
KORBAN

POLRES

PPT
KEC
BIDAN

PUSKESMAS

DISNAKE
R
TRANSOS

P2TP2A

RSU

3. PEMBUATAN RENCANA KERJA KPAPD

YS3L-layout-PPM

Page 51

Matrix RENCANA KERJA KPAPD


Para peserta dibagikan Matriks rencana kerja KPAPD, setelah itu membentuk
kelompok berdasarkan desa untuk mendiskusikan bersama-sama 5 (lima)
nomor program kerja yang ada dalam matriks dan menjabarkannya ke dalam
aktivitas/kegiatan sesuai dengan situasi desanya masing-masing, sehingga
menjadi program kerja tahunan KPAPD desa masing-masing yang harus
dilaksanakan.
Setelah
selesai
diskusi
kelompok,
setiap
kelompok
per
desa
mempresentasekan hasil diskusi kelompoknya dalam pleno, Hasil diskusi
kelompok per desa adalah sebagai berikut:

MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA ATULALENG


TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O

PROGRAM

AKTIVITAS

KAPAN

SUPPORT

PENANGGUN
G

KETR

JAWAB

Peningkatan
kesadaran
anak, warga
masyarakat,
keluarga, dan
pemerintah
desa
Peningkatan
kapasitas anak
keluarga,
masyarakat dan
pemerintah
dalam upaya
perlindungan
anak dan
perempuan
Peningkatan
hubungan
kemitraan dan
jejaring dengan
semua KPAPD
untuk tujuan
advokasi
Peningkatan
kualitas layanan
dalam
merespon kasus
kekerasan pada
anak
perempuan
Program
monitoring dan
pemantauan
kasus

YS3L-layout-PPM

Sosialisasi
tentang KPAPD
kepada
masyarakat

Januari
2016

Plan,
Kepala
Desa,
KPAPD

KPAPD dan
Pemerintah
desa

Sosialaisasi
tentang
Undang-Undang
Perlindungan
Anak, dan
Undang-Undang
Penghapusan
Kekerasan
Dalam Rumah
tangga
Temu Wicara
antar KPAPD se
kecamatan

Januari
2016

Plan,
Kepala
Desa,
KPAPD

KPAPD dan
Pemerintah
desa

Juli 2016

YS3L, Plan,
KPAPD

KPAPD dan
Pemerintah
desa

Pelatihan
penanganan
kasus

disesuaika
n

Plan, YS3L,
KPAPD

KPAPD dan
Pemerintah
desa

Pencatatan dan
evaluasi kasus

Juli 2016

Pemerintah
Desa

KPAPD dan
Pemerintah
desa

Page 52

MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA ATUWAQLUPANG


TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O

PROGRAM

AKTIVITAS

KAPAN

SUPPORT

PENANGGUN
G

KETR.

JAWAB

Peningkatan
kesadaran anak,
warga
masyarakat,
keluarga, dan
pemerintah
desa

Peningkatan
kapasitas anak
keluarga,
masyarakat dan
pemerintah
dalam upaya
perlindungan
anak dan
perempuan
Peningkatan
hubungan
kemitraan dan
jejaring dengan
semua KPAPD
untuk tujuan
advokasi

Peningkatan
kualitas layanan
dalam
merespon kasus
kekerasan pada
anak
perempuan

YS3L-layout-PPM

*Seminar
mengenai
dampak
kekerasan
terhadap anak
dan perempuan
*Melakukan
sosialisasi ke
sekolah-sekolah
yang ada di
Atuwaqlupang
Mengadakan
pengajian dan
lomba cerdas
cermat bagi
anak-anak

Meningkatkan
hubungan
kemitraan yang
responsif
dengan semua
KPAPD dalam
upaya
penyelesaian
kasus
perlindungan
anak dan
perempuan
Membangun tim
Pengurus yang
responsif
akomodatif
melalui
pelatihan
berorganisasi

18
Desember
2015

Kepala
Desa

KPAPD

Disesuaika
n

Kepala
Desa

KPAPD

Disesuaika
n

Kepala
Desa

KPAPD

Disesuaika
n

Kepala
Desa

KPAPD

Page 53

Program
monitoring dan
pemantauan
kasus

Melakukan
pengawalan
kasus dan
mendampingi
setiap kasus
yang menimpah
perempuan dan
anak

Disesuaika
n

Kepala
Desa

KPAPD

MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA BARENG


TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O

PROGRAM

PENANGGUN
G

AKTIVITAS

KAPAN

SUPPORT

Melakukan
sosialisasi
tentang
pentingnya
pengasuhan
anak dan
perlindungan
perempuan
*
Melakukan
sosialisasi
tentang UndangUndang
Perlindungan
Anak dan
Undang-Undang
Penghapusan
kekerasan dalam
Rumah tangga
Melakukan
sosialisasi
tentang Hak-hak
anak dan
perempuan

5 Januari
2016
10
Januari2016

Dinsos dan
Plan
Dinsos dan
Plan

KPAPD/Sek
si
Dokumenta
si
KPAPD/Sek
si Informasi

2 Agustus
2016

Dinsos dan
Plan

KPAPD dan
Pemerintah
Desa

KETR

JAWAB
1

Peningkatan
kesadaran
anak, warga
masyarakat,
keluarga, dan
pemerintah
desa

Peningkatan
kapasitas anak
keluarga,
masyarakat
dan pemerintah
dalam upaya
perlindungan
anak dan
perempuan

YS3L-layout-PPM

Page 54

Peningkatan
hubungan
kemitraan dan
jejaring dengan
semua KPAPD
untuk tujuan
advokasi

Peningkatan
kualitas
layanan dalam
merespon
kasus
kekerasan pada
anak
perempuan
Program
monitoring dan
pemantauan
kasus

membangun
kerjasama
dengan
Pemerintah
desa, Kecamatan
dan kabupaten
serta lembaga
mitra terkait
Melakukan
pelatihan
tentang
penanganan
masalah dan
penyelesaiannya

Disesuaikan

Plan, YS3L,
Pemerinta
h Dess

KPAPD dan
Pemerintah
Desa

Disesuaikan

Dinsos,
Plan, YS3L

KPAPD,
YS3L dan
Pemerintah
desa

Melakukan
evaluasi tentang
kinerja KPAPD

Disesuaikan

Plan, YS3L,
Pemerinta
h Dess

KPAPD dan
YS3L

MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA BENIHADING


TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O

PROGRAM

AKTIVITAS

KAPAN

SUPPORT

PENANGGUN
G

KETR.

JAWAB
1

Peningkatan
kesadaran
anak, warga
masyarakat,
keluarga, dan
pemerintah
desa

Peningkatan
kapasitas anak
keluarga,
masyarakat dan
pemerintah
dalam upaya
perlindungan
anak dan
perempuan

YS3L-layout-PPM

*Melakukan
sosialisasi
Undang-Undang
Perlindungan
Anak dan
Undang-Undang
PKDRT
*Melakukan
pelatihan Dasar2
Kepemimpinan
kepada
pengurus KPAPD
Membangun
kerjasama
antara KPAPD
dengan
Pemerintah
Desa, para tokoh
masyarakat,
tokoh adat,
pendidik, agama

Disesuaika
n

PLAn,
YS3L,
Pemerintah
desa

KPAPD dan
Pemerintah
Desa

disesuaika
n

Pemerintah
Desa,
P2TP2A

KPAPD dan
Pemerintah
Desa

Page 55

dan kesehatan

Peningkatan
hubungan
kemitraan dan
jejaring dengan
semua KPAPD
untuk tujuan
advokasi
Peningkatan
kualitas layanan
dalam
merespon kasus
kekerasan pada
anak
perempuan
Program
monitoring dan
pemantauan
kasus

Melaksanakan
kegiatan Temu
Anak

Maret
2016

Plan,
BPPKB dan
Pemerintah
desa

KPAPD dan
Pemerintah
Desa

Melakukan syudi
kasus dan
pencatatan
setiap kasus
kekerasan yang
terjadi pada
anak dan
perempuan
Melakaukan
evaluasi kasus
yang ditanganii
menyangkut
kekerasan
terhadap
perempuan dan
anak

disesuaika
n

KPAPD dan
Pemerintah
desa

KPAPD

Disesuaika
n

KPAPD dan
P2TP2A

KPAPD

MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA


TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O

PROGRAM

AKTIVITAS

PANAMA

KAPAN

SUPPORT

Disesuaika
n

Pemerintah
desa,
Instansi
terkait

PENANGGUN
G

KETR.

JAWAB
1

Peningkatan
kesadaran anak,
warga
masyarakat,
keluarga, dan
pemerintah
desa

YS3L-layout-PPM

Melakukan
sosialisasi
tentang KPAPD
kepada
masyarakat
(orangtua,
anak,
Pemerintah)

KPAPD dan
Pemerintah
desa

Page 56

Peningkatan
kapasitas anak
keluarga,
masyarakat dan
pemerintah
dalam upaya
perlindungan
anak dan
perempuan

Peningkatan
hubungan
kemitraan dan
jejaring dengan
semua KPAPD
untuk tujuan
advokasi

Peningkatan
kualitas layanan
dalam
merespon kasus
kekerasan pada
anak
perempuan

Program
monitoring dan
pemantauan
kasus

Memberikan
pemahaman
tentang tugas
dan fungsi
KPAPD kepada
anak, keluarga,
masyarakat dan
Pemerintah,
terutama hak
dan kewajiban
dalam
perlindungan
perempuan dan
anak
Melakukan
kordinasi
dengan pihak
terkait di level
desa,
kecamatan dan
kabupaten
dalam menjalin
kerjasama
perlindungan
perempuan dan
anak
Melayani
pengaduan
dengan lemah
lembut untk
memberikan
rasa aman dan
nyaman bagi
anak maupun
perempuan
korban tindak
kekerasan
Melakukan
kegiatan
evaluasi untuk
mengetahui
sejauh mana
penanganan
kasus
kekerasan
terhadap
perempuan dan
anak

Disesuaika
n

Pemerintah
desa,
KPAPD,
Plan, YS3L

KPAPD,
Pemerintah
Desa, Plan
dan YS3L

Disesuaika
n

Pemerintah
desa,
KPAPD,
Plan, YS3L

KPAPD,
Pemerintah
Desa, Plan,
P2TP2A dan
YS3L

Disesuaika
n

Pemerintah
desa,
KPAPD,
Plan, YS3L

Pemerintah
Desa dan
KPAPD

Disesuaika
n

Pemerintah
desa,
KPAPD,
Plan, YS3L

Pemerintah
Desa dan
KPAPD

MATRIKS PROGRAM KERJA KPAPD

UMALEU

TAHUN 2015-2016

YS3L-layout-PPM

Page 57

N
O

PROGRAM

AKTIVITAS

KAPAN

SUPPORT

PENANGGU
NG

KETR

JAWAB
1

Peningkatan
kesadaran anak,
warga
masyarakat,
keluarga, dan
pemerintah desa
Peningkatan
kapasitas anak
keluarga,
masyarakat dan
pemerintah
dalam upaya
perlindungan
anak dan
perempuan
Peningkatan
hubungan
kemitraan dan
jejaring dengan
semua KPAPD
untuk tujuan
advokasi

Sosialisasi
tentang
pentingnya
KPAPD dii tingkat
desa

Desembe
r 2015

Pemerinta
h Desa,
P2TP2A,
Kepolisian

KPAPD,
Pemdes

Kunjungan dan
pelatihan antara
anggota KPAPD
dan P2TP2A

Disesuaik
an

Pemerinta
h Desa,
P2TP2A

KPAPD,
Pemdes

Membangun
kerjasama antara
KPAPD setiap
desa lingkup
kecamatan
berkaitan dengan
kasus
pelanggaran
terhadap hak
anak dan
perempuan

Disesuaik
an

Pemerinta
h Desa,
P2TP2A

KPAPD,
Pemdes

Peningkatan
kualitas layanan
dalam merespon
kasus kekerasan
pada anak
perempuan

*Menyiapkan
sekretariat
KPAPD,
*Pengadaan
sarana
pendukung,
* Inventarisir mitra
jejaring
*Membuat laporan
kasus,
* Melakukan
monitoring
terhadap korban

Desember
2015

Pemerintah
Desa,
KPAPD

KPAPD

Program monitoring
dan pemantauan
kasus

YS3L-layout-PPM

Disesuaika
n

Pemerintah
Desa,
KPAPD

KPAPD

Page 58

MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA


TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O
1

PROGRAM

AKTIVITAS

Peningkatan

KAPAN
Disesuaikan

SUPPORT

MAHAL
PENANGGUN
G

KETR.

Individu

JAWAB
KPAPD,

Pemanfaa

kesadaran anak,

*Mengundang

dan

Pemerintah

t:

warga

semua

Instansi di

desa

Masyarak

masyarakat,

stakeholders

Desa

keluarga, dan

*Sosialisasi

pemerintah desa
Peningkatan

tentang KPAPD
Sosialisasi tentang

kapasitas anak

perbuatan apa

keluarga,

saja di masyarakat

masyarakat dan

yang melanggr

Perempua

pemerintah dalam

hak perempuan

upaya

dan anak

Disesuaikan

at

Plan

KPAPD,

Pemanfaa

Indonesia

Pemerintah

t: anak

Desa

dan

perlindungan
anak dan
3

perempuan
Peningkatan

Bekerjasama

hubungan

dengan Desa dan

Pemerintah

kemitraan dan

semua

desa

jejaring dengan

stakeholders

Disesuaikan

KPAPD

KPAPD dan

KPAPD

semua KPAPD
untuk tujuan
4

advokasi
Peningkatan

Membuka ruang

kualitas layanan

kepada

dalam merespon

masyarakat untuk

kasus kekerasan

melaporkan kasus

pada anak

pelanggaran hak

perempuan

anak dan

Program

perempuan
Menangani dan

Kalau ada

Individu

KPAPD dan

Pemkanfa

monitoring dan

meantau

masalah

dan

Pemerintah

at:

pemantauan

perkembangan

Instansi di

desa

masyarak

kasus

penangan kasus

Desa

Disesuaikan

Plan

KPAPD,

Pemanfaa

Indonesia

Pemerintah

t:

desa

masyarak
at

at

bila ada laporan

YS3L-layout-PPM

Page 59

MATRIKS RENCANA KERJA KPAPD DESA NORMAL


TAHUN : 2015 S/D 2016
N
O

PROGRAM

AKTIVITAS

KAPAN

SUPPORT

PENANGGUN
G

KETR.

JAWAB

Peningkatan

Sosialisasi

kesadaran anak,

tentang peran

warga
masyarakat,

Januari

Pemdes,

KPAPD,

Plan,

Pemerintah

dan fungsi

P2TP2A,

desas

KPAPD

YS3L

2016

keluarga, dan
pemerintah
2

desa
Peningkatan

Penyuluhan

Maret

Pemdes,

KPAPD,

2016

Plan,

Pemerintah

keluarga,

P2TP2A,

desas

masyarakat dan

YS3L

kapasitas anak

pemerintah
dalam upaya
perlindungan
anak dan
3

perempuan
Peningkatan

Membangun dan

hubungan

Awal 2016

Pemdes,

KPAPD,

meningkatkan

Plan,

Pemerintah

kemitraan dan

kerja sama

P2TP2A,

desas

jejaring dengan

dengan lembaga

YS3L

semua KPAPD

swasta dan

untuk tujuan

pemerintah

advokasi
Peningkatan

membuka

kualitas layanan

Awal 2016

Pemdes,

KPAPD,

hotline service

Plan,

Pemerintah

dalam

kepada

P2TP2A,

desas

merespon kasus

masyarakat

YS3L

kekerasan pada
anak
5

perempuan
Program

Identifikasi

monitoring dan
pemantauan
kasus

YS3L-layout-PPM

Awal 2016

Pemdes,

KPAPD,

kasus dalam

Plan,

Pemerintah

masyarakat

P2TP2A,

desas

YS3L

Page 60

c.3. LEMBAGA JEJARING KPAPD


DAFTAR LEMBAGA JEJARING KPAPD
I. TINGKAT DESA
N
o
1
2
3
4

Lembaga jejaring

Fungsi Layanan

Karang Taruna
Remaja Mesjid
OMK
PUSTU/Bidan Desa

Posyandu

6
7
8
9
10

Lembaga Agama
Lembaga Adat
Pemerintah Desa
BPD
Sekolah/Komite

Membantu kegiatan pencegahan


Membantu kegiatan pencegahan
Membantu kegiatan pencegahan
Rujukan kasus (kusus penanganan
medis)
Membantu kegiatan pencegahan
kekerasan
Pencegahan dan penanganan kasus
Pencegahan dan penanganan kasus
Koordinasi
Koordinasi
Kordinasi

II. TINGKAT KECAMATAN


No
1
2
3
4
5

Lembaga Jejaring
Pemerintah Kec.
Polsek Buyasuri
Puskesmas
PKK Kecamatan
PLKB

Fungsi Layanan
Koordinasi
Rujukan kasus
Rujukan kasus
Koordinasi
Kordinasi

III. TINGKAT KABUPATEN


No
1
2
3
4
5
6
6
6
7

Lembaga Jejaring
P2TP2A
POLRES
RSUD
DINAS SOSIAL
Badan.Pemberdayaan Perempuan
dan KB
Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil
Dinas PPO
Plan Internasional/ LSM
YS3L

YS3L-layout-PPM

Fungsi Layanan
Rujukan kasus
Rujukan kasus
Rujukan kasus (Penanganan Medis)
Koordinasi
Koordinasi
Koordinasi
Koordinasi
Koordinasi
Kordinasi

Page 61

4. ACARA PENUTUP
-

Pemandu Acara mengucapkan terima kasih atas proses yang sudah


dilewati selama dua hari, dan sekaligus mempersilakan Kepala Desa
atau pejabat yang mewakili untuk menyampaikan sambutan dan
menutup kegiatan pelatihan dengan resmi
Sambutan kepala Desa Atulaleng:
Ucapan syukur sepantasnya kepada Allah subhanahuatalah atas berkat
dan rahmatnya sehingga kegiatan penyelenggaraan pelatihan Pengurus
KPAPD Kecamatan Buyasuri dan 2 desa Omesuri di Desa Atulaleng ini
dapat terselenggara dan diselesaikan dengan baik. Terima kasih kepada
Plan dan YS3L sekali lagi, atas penghargaan yang diberikian kepada
Desa Atulaleng sebagai tuan rumah penyelenggaraan pelatihan dan
memohon maaf kalau ada yang kurang berkenan selama kegiatan dua
hari ini.
Pembekalan pengetahuan dan berbagai aspek yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan tugas sudah diberikan Fasilitator bagi para peserta
sehingga diharapkan dapat menerapkannya dalam tugas yang telah
diterima lewat pemilihan.
Salah satu hal yang menjadi penting, dan ini saya serahkan kepada para
Pengurus desa mkasing-masing, adalah bagaimana meyakinkan
Pemerintah Desa, Kepala Desa dan BPD untuk memberikan dukungan
financial kepada Lembaga, melalui APBDes.
Ini menjadi Pekerjaan Rumah Ketua dan Para pengurus KPAPD Desa
masing-masing.
Kepada Plan dan YS3L, kami harapkan untuk selalu mendampingi dan
memberikan penguatan kepada Lembaga ini agar pada saatnya bisa
mandiri.
Akhirnya , dengan memohon ridho Tuhan, dan restu kita semua,
pelatihan pengurus KPAPD dinyatakan ditutup dengan resmi.
Doa syukur dibawakan peserta dari Desa Benihading II
-

BERJABATAN TANGAN

URUSAN ADMINISTRASI

SELESAI DAN SAYONARA

Atulaleng, 02 Desember 2015


Mengetahui:
Notulis
Yayasan Solidaritas Sedon Senaren Lamaholot
Ketua

YS3L-layout-PPM

Page 62

Aloysius Laleng
Ina Bibi Rianghepat

BAGIAN KE TIGA

PELATIHAN PEMBUATAN DOKUMEN KERJA


KPAPD (KELOMPOK PERLINDUNGAN ANAK DAN
PEREMPUAN DESA)

PADA 6 (ENAM) DESA


KECAMATAN ILEAPE
1. KOLONTOBO

4. PALILOLON

2. PETUNTAWA

5. BEUTARAB

3. KOLIPADAN

6. LAMAWARA

YS3L-layout-PPM

Page 63

I.

PENDAHULUAN

Rasionale
Tujuan jangka Panjang Sistem perlindungan Anak Berbasis Masyarakat adalah :
Membangun masyarakat yang aman untuk anak-anak dan orang
dewasa
Membangun sistem jaringan komunikasi, informasi, dan kemitraan
strategis, yang mendukung pelaksanaan aktivitas-aktivitas utama dengan
berbagai sektor dan komponen masyarakat.
Tujuan jangka Menengahnya antara lain:
Mewujudkan peningkatan dan perlindungan hak-hak anak khususnya
yang paling rentan melalui sistem yang berbasis masyarakat yang
melibatkan anak-anak dan stakeholder orang dewasa lainnya secara aktif.
Tujuan Jangka Pendeknya adalah:
Anak-anak yang rentan berpartisipasi, mengakses dan memperoleh
manfaat dari pelayanan-pelayanan yang melindungi, meningkatkan dan
menegakkan hak-hak mereka
Agar memudahkan KPAPD merumuskan kegiatan kegiatannya secara baik
dan terarah, perlu kemampuan untuk menyusun dokumen kerja yang bertalian
sebagai dasar dan pedoman kerja antara lain Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, Program, mekanisme dan prosedur kerja. Kegiatan tanpa
adanya dasar dan program kerja jelas mustahil membuahkan hasil yang
maksimal, terlebih mengingat bahwa tugas KPAPD cukup komplek dan
beraneka ragam karena menyangkut masalah masalah kemasyarakatan.
Untuk itu, para pengurus KPAPD terpilih perlu diberi pembekalan pengetahuan
dan ketrampilan lewat latihan penyusunan Dokumen Kerja, dengan
berpedoman pada Ketentuan yang digariskan dalam Peraturan Menteri Sosial
nomor 77/Huk/2010.

YS3L-layout-PPM

Page 64

II. ALUR PROSES DAN AGENDA KEGIATAN PELATIHAN


1. Alur Proses Pelatihan pembuatan Dokumen Kerja KPAPD

A. Hari Pertama : 4 Desember


2015
1). PEMBUKAAN
Pemandu Acara
Doa
Sambutan Kepala Desa
Kolontobo sekaligus
membuka kegiatan secara
resmi
Istirahat/Snack

2) . Proses Inti Kegiatan


Pengantar
Perkenalan dengan
model Name Crossword
Puzzle
Penjelasan tentang
tujuan dan konsep CBCP
Materi Pendukung:
VISI MISI
Struktur Organisasi KPAPD
Tupoksi (Uraian Tugas) KPAPD
Prinsip kerja, Strategi dan Kode
Etik KPAPD
Pengambilan data
pendukung di desa
masing-masing

B. Hari Kedua : 5 Desember 2015

Review Proses kegiatan hari


ke 1
Materi Pendukung:
Alur Rujukan Kasus
Pembuatan Rencana Kerja KPAPD
Lembaga jejaring KPAPD
Acara Penutupan dan
Administrasi

2. Agenda Kegiatan Pelatihan Pembuatan Dokumen Kerja KPAPD

YS3L-layout-PPM

Page 65

WAKTU
HARI
PERTAMA
4 Desember
2015
09.30-10.00

10.00-10.30

10.30-11.00
11.00-11.30
11.30-13.00
13.00-14.00
14.00-15.30
15.30-17.00
HARI KE DUA
5 Desember
2015
09.30-10.00
10.00-11.15
11.15-13.00
13.00-14.00
14.00-15.30
15.30-16.00
16.00-17.00

KEGIATAN
PEMBUKAAN
- Pemandu Acara
- Doa
- Sambutan kepala Desa Kolontobo
sekaligus membuka kegiatan
dengan resmi
- Istirahat/Snack
PROSES INTI KEGIATAN
C. Pengantar
- Perkenalan
dengan
model
Name Crossword Puzzle
- Penjelasan tentang tujuan dan
konsep CBCP
D. materi Pendukung:
- VISI-MISI KPAPD
- Struktur Organisasi KPAPD
- TUPOKSi Pengurus KPAPD
Makan siang
Prinsip Kerja dan Kode Etik KPAPD
Pengambilan data pendukung di desa
masing-masing

METODE

FASILITATOR

Panitia
Sekretaris
Desa
Panitia

Penjelasan

Penjelasan
Tugas
lapangan

Review Materi
kegiatan Hari
Pertama
Alur Rujukan Kasus dan SOP
Pembuatan Rencana Kerja KPAPD
Makan Siang
- Finalisasi rencana Kerja KPAPD
- Lembaga jejaring Kerja KPAPD
ACARA PENUTUPAN
- Sambutan
Kepala
Desa
sekaligus menutup kegiatan
secara resmi
- Doa
ADMINISTRASI
SAYONARA

Fasilitator &
CoFasilitator
Fasilitator

Sda
Sda
sda
Panitia
Fasilitator
Co
fasilitator

CoFasilitator
Fasilitator
Co
Fasilitator
Panitia
Fasilitator
sda
Kepala
Desa
Peserta
Panitia

III. LAPORAN KEGIATAN LENGKAP/PENJELASAN


a. HARI PERTAMA : 4 DESEMBER 2015

YS3L-layout-PPM

Page 66

1. PEMBUKAAN.
Acara dimulai agak terlambat yakni pukul 10.15, karena Pejabat Desa (Kepala
Desa Kolontobo/Pejabat yang ditunjuk belum berada di tempat pelatihan,
kantor Desa Kolontobo)
Fasilitator memutuskan untuk memulai kegiatan sambil menanti kehadiran
Pejabat dan desa, dan meminta Pemandu Acara memulai acara dengan
menyalami dan mengucapkan selamat datang kepada para peserta pelatihan
serta mengucapkan terima kasih atas kehadiran memenuhi undangan YS3L
dalam kerjasama kemitraan dengan Plan Internasional Indonesia Program
Unit Lembata.
Selanjutnya Pemandu mengundang peserta yang sudah dihubungi (dari
KPAPD Lamawara) untuk membawakan doa pembukaan yang intinya
menyampaikan puji syukur kepada Tuhan. Allah Tritunggal Mahakudus atas
perkenanNya sehingga semua bisa hadir dalam keadaan sehat untuk
mengikuti kegiatan pelatihan ini. Lebih lanjut Pembawa doa memohon berkat
dan rahmat Tuhan bagi semua peserta, sehingga boleh mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan sejak awal hingga akhir dengan sebaik-baiknya.
Pemandu selanjutnya mengundang Fasilitator 1 dari YS3L untuk memulai
Fasilitasi kegiatan
Fasilitator I sekali lagi menyapa semua peserta pelatihan yang hadir dengan
terlebih dahulu mengingatkan bahwa kegiatan Teknis Pelatihan sedang
berjalan, dan manakala dalam proses, Pejabat Desa Kolontobo tiba, maka
kegiatan teknis dihentikan sementara, untuk melaksanakan Acara Seremonial
Pembukaan kegiatan secara resmi oleh Pejabat Tuan Rumah.

2. PROSES INTI KEGIATAN


a. PENGANTAR
a.1. Perkenalan.
- Pemandu menyerahkan pelaksanaan seluruh acara kepada Fasilitator, dan
fasilitator bersama co fasilitator memulai kegiatan ini dengan meminta para
peserta memperkenalkan diri.
- Cara perkenalan diri ialah dengan model Name Crossword Puzzle, yakni:
Setiap peserta diminta membuka lembar pertama block note yang
diterimanya pada saat pendaftaran peserta. Di bagian tengah atas,
peserta diminta menuliskan namanya mendatar dengan huruf besar.
Setelah itu tiap peserta mendatangi temannya dan menanyakan
namanya. NAma itu ditulis sepeti melanjutkan pengisian kolom atau
baris teka-teki silang. Mintakan sebanyak mungin nama yang bisa
dimasukkan menjadi isian teka-teki silang.
Waktu yang diberikan 15 menit.
Selesai waktunya, fasilitator memanggil seorang peserta secara acak,
lalu peserta dimaksud tampil ke depan, memperkenalkan diri dengan
menyebut Nama lengkap, nama panggilan, jabatan di KPAPD dan asal
desa, lalu peserta dimaksud memanggil satu per satu nama yang
berhasil ditulisnya dalam Teka-teki silangnya. Peserta yang dipanggil
tampil ke depan, dan memperkenalkan diri. Kalau tidak ada nama lagi
dalam TTS-nya, peserta terakhir yang disebut, berdiri dan mulai
menyebutkan nama2 yang berhasil ditulisnya. Kalau peserta tersebut
telah dipanggil sebelumnya, pindah ke peserta yang namanya belum
disebut, dsl, hingga semua berhasil memperkenalkan diri. Kalau ada

YS3L-layout-PPM

Page 67

peserta yang namanya tidak ditulis oleh peserta lainnya, silakan ajukan
tangan dan perkenalkan diri.
Makna permainan perkenalan ini bagi organisasi:
e.Kita sering suka bergaul dengan orang tertentu saja
f. Ada orang yang kurang tampil sehingga tidak dikenal, namun bisa
saja dalam dirinya ada potensi yang luarbiasa.
g.Orang yang selalu kita akrabi, mungkin popular, tetapi belum tentu
bisa memberi banyak manfaat
h.Dalam berorganisasi, semua memiliki peran yang perlu dijalankan,
dilimpahkan dan diberdayakan.
ACARA SEREMONIAL PEMBUKAAN KEGIATAN SECARA RESMI
1.Meja Pimpinan ditempati oleh Sekretaris Desa mewakili Kepala Desa
Kolontobo, Ketua BPD Kolontobo dan Ketua Tim YS3L: Payong Pukan Martinus
2.Sambutan Sekretaris Desa Kolontobo mewakili Kepala Desa (untuk sekaligus
membuka kegiatan dengan resmi) isinya antara lain:
a. Menyampaikan mandate dari Kepala Desa baginya untuk membuka
kegiatan Pelatihan Pembuatan Dokumen Kerja ini, karena Kepala Desa
sedang mengikuti kegiatan dinas para Kepala Desa di ibukota Kecamatan,
pada waktu yang bersamaan.
b. Mengucapkan terima kasih kepada Plan yang telah membentuk KPAPD di
Kecamatan Ileape termasuk 6 desa yang sekarang hadir, dan juga kepada
YS#L yang bersama Plan melakkan kegiatan Pelatihan dan memilih desa
Kolontobo sebagai tuan tumah.
c. Menghimbau para peserta pelatihan yang terdiri atas semua pengurus
KPAPD 6 desa ini untuk dengan tekin dan serius mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan pelatihan agar pada saatnya nanti mampu
melaksaanakan tugas pokok dan fungsinya, bermitra dengan Pemerintah
Desa dan institusi lainnya dengan baik.
d. Memohon kiranya pendanpingan baik oleh Plan maupun YS3L terhadap
lembaga dan pengurus KPAPD berlanjut agar kemampuan lembaga dan
pengurusnya meningkat.
e. Dengan memohon berkat Tuhan dan restu leluhur Lewotana serta iji
semua yang hadir, kegiatan Pelatihan Pembuatan Dokumen Kerja KPAPD
dibuka dengan resmi.
Lanjutan:
a.2. Penjelasan tentang Tujuan dan Konsep CBCP (Community-Based
Child Protection)
Penjelasan diberikan oleh Fasilitator Payong Pukan Martinus:
Refreshing awal:
Pada waktu pembentukan KPAPD kali lau, sudah dijelaskan mengapa anak
dan perempuan perlu dilindungi. Coba kita semua masuk ke dalam diri kita
dan bertanya: pernahkah saya melakukan perbuatan atau tindakan yang
membuat anak dan perempuan merasa tidak nyaman? Jika pernah,
merenunglah dan berubahlah. Anak dan perempuan adalah kelompok rentan,
yang dalam sutuasi dan kondisi fisik dan psikis tertentu tidak dapat
melindungi diri sendiri.
Mengapa masyarakat?
Karena jangkauan pemerintah masih sangat terbatas, baik dari segi
sumberdaya manusia, financial, jangkauan maupun ketercapaian. Karena itu,
setiap kita, setiap elemen masyarakat diharapkan berpartisipasi aktif dalam
setiap upaya untuk memberikan perlindungan atau menjamin situasi yang
nyaman, aman, tenteram dan bersahabat bagi anak dan perempuan untuk
hidup, dan supaya anak tumbuh berkembang dan berpartisipasi dalam
pembangunan.

YS3L-layout-PPM

Page 68

Community Based Child Protection atau CBCP: adalah sebuah kerangka kerja
yang melibatkan semua elemen masyarakat secara aktif dan partisipatif
melaksanakan semua paya dan tindakan untuk memberikan perlindungan
kepada anak dan perempuan beserta hak-haknya.
Tujuan Idealnya:
Tujuan Jangka Panjang (Goal)
Membangun masyarakat yang aman untuk kedua-duanya:
orang dewasa

anak-anak dan

Tujuan Jangka Menengah (Purpose)


Mewujudkan peningkatan dan perlindungan hak-hak anak khususnya yang
paling rentan melalui sistem yang berbasis masyarakat yang melibatkan
anak-anak dan stakeholder orang dewasa lainnya secara aktif.
Tujuan Jangka Pendek Strategis (Objective)
1) Anak-anak yang rentan berpartisipasi, mengakses dan memperoleh
manfaat dari pelayanan-pelayanan yang melindungi, meningkatkan dan
menegakkan hak-hak mereka
Output Objective 1 :
Pemetaan dan analisa situasi hak-hak anak telah diselesaikan di
masyarakat
Rencana perlindungan yang berbasis masyarakat berlaku dan
dimonitor di masyarakat.
Menguatnya kapasitas dan pengetahuan dari anak-anak dan orang
dewasa untuk ikut serta didalam upaya promosi hak-hak anak dan
perlindungan hak-hak anak didalam kehidupan masyarakat seharihari.
Replikasi dari sistem perlindungan anak yang berbasis masyarakat
di masyarakat (desa) lainnya dimana Plan beroperasi
2). Instansi pemerintah daerah dan pusat yang utama melakukan tindakan
untuk
mempromosikan
dan
melindungi
anak-anak
dan
mengikutsertakan mereka didalam ketatapemerintahan dari pelayananpelayanan utama yang berkenaan dengan perlindungan anak
Output objective 2 :
a) Menguatnya kapasitas dari sebuah kelompok inti dari instansi
pemerintah daerah daerah yang utama memberikan tanggapan atas
pelanggaran hak-hak anak ditingkat masyarakat
b) Menguatnya kapasitas dari pejabat publik (pemerintah) dari instansi
pemerintah daerah yang utama untuk ikut serta dan mau menerima
anak-anak
dan
stakeholder
masyarakat
lainnya
untuk
merencanakan dan memonitor pelayanan-pelayanan untuk promosi
dan perlindungan hak-hak anak
c)
Terdokumentasikannya model-model untuk pelayanan-pelayanan
pemerintah daerah yang terkoordinasi untuk perlindungan anak
Konsep CBCP: Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat untuk menekan
tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Caranya:
Satu :
Pemerintah dan masyarakat membangun mekanisme perlindungan
anak yang lebih komprehensif menekankan aspek pencegahan.

YS3L-layout-PPM

Page 69

Dua
Tiga

Empat

Aspek penanganan kasus dan rehabilitasi korban merupakan aspek


ikutan, bukan menjadi aspek utama
membangun mekanisme local, yang bertujuan untuk menciptakan
jaringan dan lingkungan yang protektif dengan melibatkan warga
dan juga naka-anak
keterlibatan anak-anak dibutuhkan sebagai salah satu referensi
untuk mendeteksi adanya kasus kekeraan yang mereka alami.
Minimal anak-anak diajarkan untuk mengenali, menolak dan
melaporkan potensi ancaman kekerasan.

Dengan demikian, yang menjadi tujuan praktisnya adalah melibatkan dan


mengkapasitasi masyarakat untuk ikut serta secara aktif melindungi
perempuan dan anak sebagai kelompok rentan, dan perempuan dan anakanak dikapasitasi untuk mampu melindungi dirinya sendiri pada tahap
pertama.
b.

MATERI PENDUKUNG
b.1. VISI MISI
PENGANTAR: Visi, Misi dan Tujuan dari sebuah organisasi:
VISI adalah sebauh pandangan yang jauh ke depan yang akan dicapai.
Harapan masa depan yang diinginkan terjadi bagi organisasi
Contoh VISI KPAPD DUAWUTUNG:
TERBEBASNYA DESA DUAWUTUNG DARI TINDAK KEKERASAN
DAN KEJAHATAN
Atau:
TERCIPTANYA SUASANA DESA DUAWUTUNG YANG RAMAH BAGI
PEREMPUAN DAN ANAK
MISI adalah kegiatan atau kerja-kerja yang dijalankan atau dilakukan untk
mencapai VISI yang sudah dirumuskan bersama. Jadi Misi itu, penjabaran dari
VISI supaya tercapailah harapan yang diinginkan tersebut.
Contoh MISI KPAPD DUAWUTUNG:
- Mengembangkan model penanganan permasalahan anak dan
perempuan secaqra komprehensif dan bertanggung jawab
- Advokasi/penyebarluasan
informasi
yang
berkaitan
dengan
perempuan dan anak secara terus menerus
- Advokasi kebijakan anggaran dalam rangka mendukung program kerja
KPAPD di desa
- Membangun pola relasi yang setara antara laki-laki dan perempuan
dalam pelaksanaan berbagai aktivitas tanpa diskriminasi (kesetaraan
gender dalam pelaksanaan program kerja).
TUJUAN KPAPD adalah capaian yang diinginkan terjadi sehingga bisa
menjawab MISI. Harapan masa depan atau mimpi-mimpi yang mau dicapai
dalam rumusan VISI dan dijabarkan dalam MISI dengan kerja-kkerjanyan itu
harus bisa tercapai. Perumusan Tujuan haruslah SMART, artinya:

YS3L-layout-PPM

Page 70

S
M
A
R
T

SISTEMATIC.
Perumusan
Tujuan
harus
sistematis
sehingga
memudahkanuntk difahami
MEASURABLE. Rumusan Tujuan harus dapat diukur atau terukur,
Misalnya berapa banyak, berapa orang, berapa luas, dll
ACHIEVABLE. Rumusan Tujuan harus mencakup hal-hal yang dapat
dicapai secara nyata
REALISTIC. Rumusan Tujuan harus realistis, nyata dan tidak mulukmuluk.
TIME MANAGEMENT. Rumusan Tujuan harus bisa menjelaskan
kerangka waktu/ukuran waktu yang dipakai secara tepat.

Contoh Tujuan KPAPD Melati:


- Pada akhir tahun 2015, anak-anak dan perempuan di desa Melati,
terutama yang paling rentan, bisa berpartisipasi dan mendapatkan
layanan perlindungan secara baik
- Pada akhir tahun 2015, masyarakat, anak dan perempuan di desa
Melati dapat mengakses system perlindungan anak dan perempuan
yang dibangun oleh KPAPD
- Pada akhir tahun 2015, pemerintahan desa dan seluruh masyarakat
desa Melati menjadi sensitive terhadap isu perlindungan perempuan
dan anak dan menjadikannya sebaai bagian dari agenda
pembangunan desa.
DISKUSI:
a. Diskusi Kelompok
Co fasilitator membagi Peserta ke dalam kelompok per desa, untuk
secara spesifik desa mendiskusikan VISI, MISI, dan TUJUAN KPAPD di
desanya, dan setelah selesai, MEMAJANGNYA DI DALAM RUANG.
b. Tanya Jawab/Usul Saran
KPAPD Lamawara:
Visi, Misi dan Tujuan yang sudah dihasilkan dalam diskusi kelompok per
desa kalau bisa dipresentasikan, agar semua bisa tahu
Jawab: Kalau hanya untuk tahu, bisa dibaca pada pajangan di flipchart
yang ada
KPAPD Kolontobo: Senada dengan KPAPD Lamawara, bahwa Visi-Misi
mesti dipresentasikan
Fasilitator menanyakan kepada semua peserta apakah dipresentasekan
atau dipajang saja: 4 desa menyatakan tidak perlu dipresentasekan
dalam pelatihan ini, karena akan dipresentasekan pengurusnya di rapat
di desa.
HASIL DISKUSI
Hasil diskusi ditulis di flipchart dan dipajang dalam ruang, tanpa
dipresentasikan dengan asumsi bahwa apa yang dituangkan ini sudah
didiskusikan secara spesifik antar pengurus desa bersangkutan, dan bahwa
kondisi tiap desa berbeda, yang menuntut perumusan visi dan misi pun
berbeda.
Setiap pesertadari desa lain dapat membacanya sendiri sebagai referensi
atau pengayaan bagi desanya masing-masing agar pada saat rapat
Pengurus Plenon, dapat dijadikan bahan masukan untuk penyempurnaan
visi misi dan tujuan serta strategi kerjanya masing-masing.
Hasil yang dipajang tersebut adalah sebagai berikut:

YS3L-layout-PPM

Page 71

ILE APE 1 - KPAPD KOLONTOBO


VISI
TERWUJUDNYA SUASANA KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA KOLONTOBO
YANG SADAR AKAN HAK AZASI MANUSIA TERMASUK HAK PEREMPUAN
DAN ANAK..
MISI:
1. Melakukan sosialisasi tentang sikap mental, perilaku dan tindakan yang
responsive terhadap perlindungan perempuan dan anak
2. Menanamkan pendidikan nilai, etika dan persaudaraan dalam masyarakat
3. Mendorong keterlibatan aktif anak dan perempuan dalam tatanan kehidupan
social kemasyarakat
4. Melakukan pendampingan dan advokasi untuk penyelesaian masalahmasalah kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan berpedoman pada
kearifan lokal
TUJUAN
1. Masyarakat memperoleh pemahaman dan kesadaran tentang hak anak dan
perempuan
2. Anak dan perempuan menyadari bahwa hak-hak mereka dilindungi
3. Seluruh masyarakat menyadari bahwa kekerasan itu bertentangan dengan
hukum dan norma yang berlaku di masyarakat
4. Masyarakat, termasuk anak dan perempuan memperoleh ruang untuk
bersosialisasi dan berperan dalam pembangunan dan aktifitas social
kemasyarakatan
5. Menangani aneka permasalahan kekerasan, bekerjasama dengan berbagai
mitra local dan tokoh-tokoh masyarakat terkait.
ILE APE 2 - KPAPD PETUNTAWA
VISI
TERWUJUDNYA KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PETUNTAWA YANG AMAN,
DAMAI DAN TENTERAM
MISI:
1. Meningkatkan kapasitas dan pengetahuan Pengurus KPAPD Desa Petuntawa
2. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang hak anak
dan perempuan
3. Mendorong keterlibatan dan partisipasi semua elemen terkait untuk
mengembangkan KPAPD Desa Petuntawa
4. Mengadvokasi pembentukan Peraturan desa (Perdes) tentang perlindungan
anak dan perempuan
TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Pengurus KPAPD melaksanakan
tugasnya
2. Menciptakan suasan hidup yang saling menhormati tanpa melakukan
pemaksaan kehendak dan kekerasan
3. Mendorong sebanyak mungkin elemen dan individu dalam masyarakat untuk
bersama KPAPD menjalankan upaya perlindungan bagi perempuan dan anak
4. Mewujudkan perlindungan yang komprehensif terhadap anak dan perempuan
serta kepastian akan hak-hak mereka.
ILE APE 3 -- KPAPD PALILOLON
VISI

YS3L-layout-PPM

Page 72

TERCIPTANYA MASYARAKAT DESA LAMAWARA YANG AMAN, TENTERAM


DAN DAMAI
MISI:
1. Meningatkan upaya penghapusan aneka bentuk kekerasan dalam
masyarakat terutama terhadap perempuan dan anak
2. Memperhatikan hak anak akan pendidikan yang ,layak dan berkualitas
3. Meningkatkan derajat kesehatan anak dan perempuan
4. Meningkatkan upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak
5. Mengadvokasi pembentukan Peraturan desa (Perdes) tentang perlindungan
anak dan perempuan
TUJUAN
1. Menciptakan suasana aman dan damai dalam masyarakat
2. Mewujudkan sekolah aman
3. Meningkatkan kualitas fisik anak dan perempuan dalam masyarakat
4. Melindungi dan mengayomi masyarakat, khususnya perempuan dan anak,
dari segala tindak kekerasan.
5. Meningkatkan kapasitas anak, perempuan, dan lembaga KPAPD
ILE APE 4 - KPAPD BEUTARAN
VISI
TERCIPTANYA SUASANA KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA BEUTARAN
CERDAS, MAMPU, MENGHARGAI KAUM PEREMPUAN DAN ANAK SERTA
MENJIWAI KESETARAAN JENDER.
MISI:
1. Menumbuhkan dan mengembangkan rasa cinta kasih antara warga
masyarakat sejak dini
2. Melakukan sosialisasi tentang bahaya dan dampak kekerasan terutama
terhadap perempuan dan anak
3. Mendorong sekolah untuk menciptakan suasana pendidikan yang ramah dan
jauh dari tindak kekerasan
4. Menciptakan lingkungan hidup yang penuh suasana kekeluarga, rukun dan
saling menghargai
TUJUAN
1. Meningkatkan harkat dan martabat manusia dalam masyarakat, terutama
kaum perempuan dan anak-anak
2. Menciptakan suasana hidup yang saling menhormati tanpa melakukan
pemaksaan kehendak dan kekerasan
3. Mewujudkan perlindungan yang komprehensif terhadap anak dan perempuan
serta kepastian akan hak-hak mereka.
ILE APE 5 - KPAPD KOLIPADAN
VISI
TERCIPTANYA KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA LAMAWARA YANG AMAN,
DAMAI DAN BERMARTABAT
MISI:
1. Meningatkan upaya penghapusan aneka bentuk kekerasan dalam
masyarakat terutama terhadap perempuan dan anak
2. Mendorong lembaga pendidikan untuk menciptakan suasana belajar yang
aman dan ramah anak
3. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan yang berkeadilan antara seluruh
warga masyarakat
4. Mengadvokasi pembentukan Peraturan desa (Perdes) tentang perlindungan
anak dan perempuan

YS3L-layout-PPM

Page 73

TUJUAN
Menciptakan suasana aman dan damai dalam masyarakat
Menghindari tindakan sewenang-wenang terhadap perempuan dan anak
Mewujudkan perlindungan yang komprehensif terhadap anak dan perempuan
serta kepastian akan hak-hak mereka.
Meningkatkan rasa persaudaraan dan kekerabatan dalam masyarakat
Melindungi dan mengayomi masyarakat, khususnya perempuan dan anak,
dari segala tindak kekerasan.
ILE APE 6 - KPAPD LAMAWARA
VISI
TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA LAMAWARA YANG BERKESETARAAN
JENDER DAN PEDULI PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK
MISI:
1.
2.
3.
4.

Meningatkan kualitas hidup bersama masyarakat


Meningkatkan upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak
Memenuhi hak tumbuh kembang dan partisipasi anak
Mengurangi aneka tindakan kekerasan dalam masyarakat terutama terhadap
perempuan dan anak-anak
5. Mendorong terwujudnya kebijakan yang responsive gender untuk
peningkatan kualitas hidup

TUJUAN
1. Menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi perempuan dan anak-anak
untuk meraih mimpi dan harapannya dalam pembangunan masyarakat dan
bangsa
2. Melindungi dan mengayomi masyarakat, khususnya perempuan dan anak,
dari segala tindak kekerasan.

b.2. STRUKTUR ORGANISASI KPAPD


(Review)
Fasilitator mengingatkan bahwa bahasan tentang struktur organisasi sudah
diberikaan pada saat pembentukan KPAPD begitu pula dengan bagan
strukturnya. Namun untuk menyegarkan kembali ingatan perlu digambarkan
lagi Model bagan struktur organisasi yang dipakai di Lembata yang akan
dilanjutnya dengan uraian tugas pokok dan fungsi masing-masing koomponen
struktur
Struktur Kelompok Perlindungan Anak dan Perempuan Desa (KPAPD)
menganut pola Minimalis, sehingga kelihatan ramping dan sederhana,
sebagai berikut:
1. Pelindung/Penasehat
2. Ketua
3. Wakil Ketua
4. Sekretaris
5. Bendahara
6. Divisi-Divisi: (Layanan, Advokasi dan Jejaring, Informasi dan
Dokumentasi,dan Divisi Anak/Pendampingan

YS3L-layout-PPM

Page 74

Gambar Struktur Organisasi KPAPD sebagai berikut:

KETUA

PELINDUNG
KADES - BPD

WAKIL KETUA

SEKERTARIS

Divisi/Unit
Jejaring dan
Advokasi

BENDAHARA

Divisi/Unit
Layanan

Divisi/Unit
Informasi dan
Dokumentasi

Divisi/Unit
Pendampinga
n/ Anak

MASYARAKAT

b.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI (TUPOKSI)


(Co-Fasilitator)
Kelompok perlindungan anak dan perempuan desa merupakan kelompok
yang dibentuk secara kolaboratif dengan melibatkan semua unsur yang
berkepentingan dengan perlindungan anak dan perempuan, dalam rangka
menjamin terpenuhinya hak-hak anak dan perempuan, dan terhindarnya
anak-anak dan perempuan dari segala bentuk perlakuan salah.
Ruang Lingkup Tugas KPAPD adalah bekerja dalam lingkup pencegahan dan
penanganan masalah perlindungan anak dan perempuan dari kekerasan,
penelantaran, eksploitasi, marginalisasi dan diskriminasi
TUPOKSI PENGURUS KPAPD
Pelindung:
Melindungi keberadaan KPAPD
Ketua:
Memimpin/memfasilitasi dan mengkoordinasikan semua kegiatan dan
aktivitas KPAPD
Menandatangani surat-surat
Koordinator dan pemberi keputusan akhir
Mengkoordinir seluruh anggota KPAPD
Mengkoordinir dan memimpin rapat rutin KPAPD

YS3L-layout-PPM

Page 75

Wakil ketua:
Mewakili ketua jika ketua berhalangan
Membantu tugas-tugas ketua
Sekretaris:
Membuat notulensi
Mengelola sekretariat
Mencatat sirkulasi surat-surat
Menyimpan dokumen-dokumen KPAPD
Mendata aset KPAPD
Bendahara:
Mengelola keluar masuk keuangan
Mengembangkan sumber keuangan
Membuat laporan keuangan
Divisi

Pelayanan
Menerima pengaduan kasus dan konsultasi tentang perlindungan anak
Melakukan pencatatan kasus
Melakukan pendampingan kasus (dari pelaporan medis psikologi reintegrasi)
Mengantar kasus untuk penyelesaian secara adat
Mengantar kasus ke kepolisian
Berhubungan dengan P2TP2A dan LPA untuk pendampingan hukum
kasus anak (korban dan atau pelaku)
Berhubungan dengan Dinas Sosial (untuk rehabilitasi dan re-integrasi
korban dan atau pelaku anak)

Divisi Informasi dan Dokumentasi


Melakukan sosialisasi tentang perlindungan anak
Mendorong adanya program perlindungan anak pada lembagalembaga di desa
Melakukan sosialisasi tentang fungsi KPAPD kepada masyarakat
Menyimpan data-data kasus dan penanganan kasus
Mendokumentasikan kegiatan-kegiatan KPAPD
Divisi Advokasi dan Jaringan
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait di level desa, kecamatan
dan kabupaten
Mendorong adanya kebijakan dan penganggaran untuk perlindungan
anak di level desa
Berhubungan dengan media massa
Mengupayakan penggalangan dana bagi KPAPD
Divisi Anak/Pendampingan
Memperjuangkan dan mempertahankan Kepentingan dan Hak-Hak
Anak di Desa
Melaksanakan dan mengelola program-program yang disiapkan oleh
berbagai pihak kepada anak-anak.
Membantu Pemerintah Desa Untuk Membuka Ruang Partisipasi Bagi
Anak Dalam Proses Pembangunan

YS3L-layout-PPM

Page 76

Membuat Rencana Strategis Anak Desa Yang Disampaikan Ke BPD,


LPM dan Pemerintah Desa.
Membantu Pemerintah Desa melakukan pendataan situasi anak.
Membantu mengkapasitasi anak-anak Desa untuk pengembangan
minat dan bakatnya.
Bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada di tingkat Desa
dalam menghadapi masalah anak-anak.
Memperhatikan anak-anak yang sering mendapat kekerasan, baik di
lingkungan sekolah, keluarga dan di lingkungan masyarakat.
Bekerjasama dengan aparat Desa untuk melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan hak anak, agar anak dapat lebih mengerti
tentang hak-haknya.
Sebagai narasumber, untuk memberikan informasi kepada sesama
anak di Desa tentang pentingnya perlindungan anak

DISKUSI / TANYA JAWAB


Fasilitator memberikan kesempatan selama 15 menit untuk Tanya
jawab
Ketua KPAPD Kolipadan: Materi tentang uraian tugas Pengurus KPAPD
supaya diperbanyak dan dibagikan ke setiap KPAPD untuk menjadi bahan
referensi.
Jawab: Semua dukungan materi yang dipaparkan ini akan menjadi bagian dari
dokumen kerja yang akan diberkas, dijilid dan diberikan kepada KPAPD, untuk
menjadi bahan sosialisasi oleh Pengurus KPAPD kepada masyarakat di desanya
masing-masing.
Karena tidak ada yang bertanya makan Co Fasilitator meminta kepada semua
KPAPD untuk paling lambat esok paginya mengumpulkan SK Penetapan
Pengurus KPAPD oleh Kepala Desa, serta memberikan data isian Potensi Desa
yang akan dibawa pulang sore nanti, diisi dan esoknya dikembalikan ke
Panitia.
Setelah Tanya jawab, MAKAN SIANG, dan pada jam 13.10 dilanjutkan dengan
Materi Pendukung yang berikutnya pada jam 14.00

b.4. PRINSIP KERJA, STRATEGI DAN KODE ETIK KPAPD


Pengantar oleh Linus Making:
Kali ini Plan telah bermitra dengan LSM local untuk berinteraksi dengan
masyarakat. Kemitraan dengan LSM local, dalam hal ini dengan YS3L untuk
memudahkan masyarakat mengakses informasi dari Pemerintah melalui
lembaga local yang ada.
Para Pengurus KPAPD terpilih dihimbau untuk lebih konsen dan fokus terhadap
isu anak dan juga perempuan sebagai kunci sukses masa depan bangsa. Harus
pula konsen terhadap isu kekerasan terhadap perempuan dan anak. KPAPD
harus berani menyuarakan hal-hal yang berkaitan dengan upaya memberikan
perlindungan kepada perempuan dan anak, serta menghapus kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
Semuanya harus dimulai dari diri sendiri, dan keluarga baru ke masayarakat.
KPAPD harus juga tahu apa yang harus dilakukan apabila terjadi kasus

YS3L-layout-PPM

Page 77

kekerasan terhadap perempuan dan anak. Bagaimana menanganinya,


melibatkan mitra mana saja, termasuk dan terutama Pemerintah Desa, dan
bagaimana melakukan rujukan apabila kasus tersebut harus dirujuk.
PRINSIP KERJA
Prinsip Kerja yang perlu diperhatikan dalam Pengelolaan KPAPD antara lain:
Satu
Kepentingan yang terbaik bagi anak
Semua tindakan yang berhubungan dengan anak akan dilakukan atas
pertimbangan kepentingan terbaik bagi anak. Kesukarelaan menjadi
dasar bagi KPAPD dalam memberikan yang terbaik untuk anak. KPAPD
perlu menjadikan issue anak sebagai pusat perhatian dari pekerjaan
KPAPD
Dua
Non Diskriminasi (Tanpa Pembedaan)
Semua hak-hak berlaku bagi semua anak tanpa pengecualian. KPAPD
memiliki kewajiban untuk melindungi semua anak dengan tanpa
membeda-bedakan latar belakang anak dari bentuk diskriminasi
apapun dan mengambil tindakan positif untuk mendukung hak-hak
mereka.
Tiga
Tanggung jawab dan dapat dipertanggungjawabkan
Seluruh aktifitas KPAPD, harus dapat dipertanggungjawabkan dan
dapat dilaporkan secara periodik ( 3 bulanan, semester dan 1 tahun)
kepada masyarakat dan pemerintah desa.
Empat Kesetaraan Jender
Dalam melaksanakan berbagai aktifitas, tidak membedakan antara
laki-laki dan perempuan.
Semua anak laki laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama
untuk mengkases layanan perlindungan anak
Lima
Partisipasi
Partisipasi adalah penghormatan atas hak-hak anak untuk
berpartisipasi dan menyatakan pendapatnya dalam pengambilan
keputusan terutama jika menyangkut hal-hal yang mempengaruhi
kehidupannya. Partisipasi anak harus menjadi bagian dari kerja
utama KPAPD.
STRATEGI KERJA KPAPD
Program dibuat dari, oleh dan untuk masyarakat yang melibatkan partisipasi
semua
Mendorong akuntabilitas KPAPD dan Pemerintah desa
Advokasi dan Jejaring
Penguatan Kapasitas masyarakat dan pemdes terkait Perlindungan anak

CATATAN:
Satu. Peran utama KPAPD yaitu pencegahan melalui:
o Peningkatan
kesadaran
(anak,
perempuan,
keluarga
dan
masyarakat)
o Peningkatan kapasitas (pemerintah, keluarga, masyarakat, anak,
perempuan)
o Mempengaruhi praktek-praktek local sehingga berperspektif anak
Dua

Penanganan kekerasan melalui:


o Pemberian nasehat-nasehat mengenai perlindungan anak dan
perempuan

YS3L-layout-PPM

Page 78

Tiga

c.

o Menerima pengaduan dari korban/siapapun


o Menindaklanjuti pengaduan yang diterima
o Melakukan kordinasi dan mediasi untuk merespons kasus
o Merujuk kasus ke system layanan yang ada
o Memantau, memonitor dan mengevaluasi kegiatan
Hal penting yang selalu harus diperhatikan KPAPD
o Upaya perlindungan anak di semua lini
o Perlindungan anak dan perempuan merupakan tanggung jawab
semua komponen masyarakat dan pemerintah
o Harus ada langkah proaktif dari pemerintah untuk mengaddress
issue perlindungan anak dan perempuan di desa.

KODE ETIK KPAPD


Berperilaku yang baik sesuai dengan norma dan adat istiadat setempat
Menggunakan kata kata yang sopan untuk membangun rasa percaya dari
korban/pelaku
Tidak memprovokasi baik fisik maupun seksual
Tidak melakukan kekerasan ataupun penyalahgunaan terhadap anak
Tidak berafiliasi dengan suku, agama ataupun ras tertentu
Menjunjung tinggi musyawarah dan mufakat
Mengedepankan kepentingan yang terbaik bagi anak
Menghormati sesama pengurus
Disiplin, konsistensi, dan loyal dalam bekerja
Tidak diskriminatif

PENGAMBILAN DATA PENDUKUNG DI DESA MASING-MASING.


Para peserta dibagikan format potensi desa masing-masing dan kembali ke
desanya untk mengisi data yang perlu dan dikembalikan atau disetor ke
panitia pada kegiatan hari ke dua esoknya. Kemudian format program kerja
KPAPD juga dibagikan bersama dengan format potensi desa. Maksudnya
supaya sesampai di desa masing-masing dapat berdiskusi bersama pengurus
yang lain (yang belum sempat hadir di kegiatan hari pertama) atau
pendukung KPAPD lainnya untuk merumuskan program kerja satu tahun dari
KPAPD. Pada hari ke dua, pada sesi Penyusunan Program Kerja, dilakukan
diskusi kelompok dan presentase.

4.1. HARI KEDUA : TANGGAL 2 DESEMBER 2015


4.1.1.

Review Proses kegiatan hari pertama


- Co fasilitator memulai sesi ini dengan menyampaikan apresiasi kepada
peserta atas peran aktif dalam kegiatan diskusi dan penugasan hari
pertama yang sudah dilewat dengan baik.
- kemudian co fasiltator memberi kesempatan kepada peserta untuk
menyampaikan pokok-pokok materi yang dibicarakan dalam pelatihan
hari pertama.

YS3L-layout-PPM

Page 79

- Metode yang digunakan adalah dengan melontarkan bola kertas kepada


peserta. Peserta yang menangkap bola kertas, langsung menyampaikan
penggalan materi yang diingatnya dari sesi hari pertama.
- Lamawara: Seluruh elemen masyarakat harus berperan aktif dalam setiap
upaya memberikan perlindungan kepada anak dan perempuan.
- Beutaran: Visi adalah mimpi atau sesuatu situasi yang diinginkan terjadi
pada suatu waktu di masa depan, dan Misi adalah apa saja yang
dilakukan untuk mewujudkan visi.
- Petuntawa: Setiap orang, terutama Pengurus KPAPD harus berupaya
mulai dari dirinya sendiri, untuk tidak melakukan kekerasan
- Lamawara: Salah satu prinsip kerja KPAPD adalah non dkstriminasi:
artinya dalam menangani persoalan menyangkut perlinduangan anak dan
perempuan, tidak membeda-bedakan antar suku, status social, agama,
pendidikan, dll.
- Ada beberapa peserta yang mengulangi kembali/mengingat kembali
proses yang sudah dilewati hari pertama antara lain: acara pembukaan,
perkenalan; penenalan konsep CBCP, visi misi KPAPD, struktur dan uraian
tugas serta kode etik.
- Sesi ini diakhiri dengan penegasan-penegasan proses hari pertama oleh
co fasilitator; bahwa untuk bisa melaksanakan tugas memberikan
perlindungan, mencegah tindak kekerasan atau menangani kasus
kekerasan terhadap perempuan dan anak, kita mulai dari diri kita sendiri.
Perubahan perilaku menghentikan atau tidak melakukan kekerasan
dimulai dari diri sendiri, baru ke masyarakat umum.
4.1.2.Materi Pendukung
2.1.

ALUR RUJUKAN KASUS

Hal-hal yang perlu diketahui:


- Pihak-pihak di desa yang terkait dengan upaya penanganan kasus
kekerasan baik terhadap anak maupun terhadap perempuan;
- Kalau ada kasus, apa yang harus dilakukan:
Penerimaan laporan kasus, mendengarkan dan mencatat
Dirujuk atau tidak dirujuk
Butuh dukungan medis atau konseling
Penanganan masalah hokum ke polsek atau ke polres
Reintegrasi social, pemulihan.

2.1.b STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Jika ada laporan tentang masalah anak ke KPAPD, laporan diterima dan
dicatat kan dalam buku LAPORAN KASUS. KPAPD mengisi LEMBAR
LAPORAN KASUS dan dan ditandatangai oleh PELAPOR.
KPAPD akan melakukan identifikasi baik bagi korban atau pun anak
sebagai pelaku berdasarkan Lembar Laporan Kasus. Jika anak baik
sebagai korban maupun pelaku dalam kondisi yang berbahaya, maka
KPAPD perlu mengambil tindakan untuk mengamankan anak di tempat
yang aman dan dirahasiakan atau dirujuk ke layanan kesehatan
terdekat (Puskesmas Kecamatan)
KPAPD membangun komunikasi dengan pihak keluarga anak untuk
mendapatkan informasi lebih lanjut terhadap laporan yang diterima.

YS3L-layout-PPM

Page 80

KPAPD melakukan koordinasi dan komunikasi dengan aparat desa


untuk mendiskusikan kasus anak tersebut untuk mencarikan solusi
dengan mempertimbangkan prinsip KEPENTINGAN YANG TERBAIK BAGI
ANAK
KPAPD melakukan proses mediasi dengan mengundang kedua orang
tua/wali baik korban maupun pelaku untuk penyelesaian kasus. Jika
diperlukan anak yang terlibat dalam kasus tersebut juga bisa
dihadirkan dengan mempertimbangkan prinsip kepentingan yang
terbaik bagi anak baik anak sebagai korban maupun anak sebagai
pelaku. Pertemuan tersebut juga menghadirkan pihak lainnya seperti
Kepala Desa, RT, RW, Bimaspol, Mitra Kerja Polisi (didesa).
Jika dalam proses mediasi tersebut terjadi kesepakatan damai antar
kedua belah pihak, maka perlu dibuatkan surat keputusan bersama
sesuai dengan kesepakatan yang diputuskan. Jika tidak terjadi
kesepakatan damai, maka kasus anak tersebut dirujuk ke Kepolisian
atau proses hukum
KPAD akan membawa surat pengantar dari Pemerintah Desa untuk
merujuk kasus anak tersebut ke Kepolisian atau lembaga yang
menyediakan layakan perlindungan anak baik medis maupun
psikologis.
Selama proses rujukan (Polisi, Psikologis, Medis), KPAPD akan
melakukan monitoring dan pendampingan (jika diperlukan) terhadap
kasus tersebut.

Jika kasus tidak dapat diselesaikan di KPAPD, maka


- Harus dilaporkan ke lembaga yang menyediakan layanan perlindungan
perempuan dan anak
- Jika ada masalah medis, harus ditangani lebih dahulu
- Jika ada masalah psikologis, ditangani kemudian (setelah medis)
- Penanganan masalah hukum atau secara kekeluargaan
- Laporkan ke P2TP2A (LPA dan Dinsos belum berperan)

2.1.c MEKANISME RUJUKAN

KASUS
RINGAN

KPAPD

LAPORA
N/
KORBAN

REMBU
G DESA

KASUS
BERAT

POLSEK

POLRES

PPT
KEC

BIDAN

YS3L-layout-PPM

PUSKESMAS

DISNAKE
R
TRANSOS

P2TP2A

RSU

Page 81

3. Ice Breaking.
Permainan Loyalitas AYAM BEBEK
Semua Peserta diminta berdiri.
Pemateri/Fasilitator memberi petunjuk:
IKUTI APA YANG SAYA KATAKAN.
F : AYAM BEBEK
P: AYAM BEBEK
F: AYAM AYAM BEBEK
P: AYAM AYAM BEBEK
F: AYAM BEBEK AYAM AYAM
P: AYAM BEBEK AYAM AYAM
F: AYAM BEBEK BEBEK BEBEK
P: AYAM BEBEK BEBEK BEBEK
F: BERAPA AYAMNYA:
P: ..NGNGNGHHHH?????
Semua peserta terdiam sejenak kemudian rebut, sibuk menghitung berapa
ayam.
INTISARI PERMAINAN:
Loyalitas buta dan semu sering mengalahkan akal sehat.
Loyalitas yang lama sering membuat kita tidak berfikir dan menyimak
dengan baik..
(Peserta sibuk menghitung ayam, padahal yang diminta hanyalah mengikuti
apa yang fasilitator katakan, sehingga seharusnya merekapun berkata:

BERAPA AYAMNYA?)

4. RENCANA KERJA
Matrix RENCANA KERJA KPAPD
a. Para peserta dibagikan Matriks rencana kerja KPAPD, setelah itu
membentuk kelompok berdasarkan desa untuk mendiskusikan bersamasama 5 (lima) nomor program kerja yang ada dalam matriks dan
menjabarkannya ke dalam aktivitas/kegiatan sesuai dengan situasi
desanya masing-masing, sehingga menjadi program kerja tahunan KPAPD
desa masing-masing yang harus dilaksanakan.
b. Hasil diskusi kelompok per desa dipajang pada dinding depan dan
samping ruang pelatihan, dan pelapor dari setiap kelompok/desa
mempresentasekan hasil diskusi kelompoknya. Tim dari kelompok/Desa
lain diberi kesempatan mengajukan pertanyaan yang sifatnya informative,
meminta penjelasan atau klarifikasi, rekomendatif bagi kelompok yang
mempresentasekan hasil diskusi penyusunannya.
c. Pelapor yang mempresentasekan laporannya dari enam desa: 2 orang
pelapor adalah peempuan, yakni dari desa Beutaran dan Kolipadan.
d. Hasil presentase Program kerja adalah sebagai berikut:

YS3L-layout-PPM

Page 82

YS3L-layout-PPM

Page 83

YS3L-layout-PPM

Page 84

YS3L-layout-PPM

Page 85

YS3L-layout-PPM

Page 86

YS3L-layout-PPM

Page 87

YS3L-layout-PPM

Page 88

c.3. LEMBAGA JEJARING KPAPD


DAFTAR LEMBAGA JEJARING KPAPD
I. TINGKAT DESA
N
o
1
2
3
4

Lembaga jejaring

Fungsi Layanan

Karang Taruna
Remaja Mesjid
OMK
PUSTU/Bidan Desa

Posyandu

6
7
8
9
10

Lembaga Agama
Lembaga Adat
Pemerintah Desa
BPD
Sekolah/Komite

Membantu kegiatan pencegahan


Membantu kegiatan pencegahan
Membantu kegiatan pencegahan
Rujukan kasus (kusus penanganan
medis)
Membantu kegiatan pencegahan
kekerasan
Pencegahan dan penanganan kasus
Pencegahan dan penanganan kasus
Koordinasi
Koordinasi
Kordinasi

II. TINGKAT KECAMATAN


No
1
2
3
4
5

Lembaga Jejaring
Pemerintah Kec.
Polsek Buyasuri
Puskesmas
PKK Kecamatan
PLKB

Fungsi Layanan
Koordinasi
Rujukan kasus
Rujukan kasus
Koordinasi
Kordinasi

III. TINGKAT KABUPATEN


No
1
2
3
4
5
6
6
6
7

Lembaga Jejaring
P2TP2A
POLRES
RSUD
DINAS SOSIAL
Badan.Pemberdayaan Perempuan
dan KB
Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil
Dinas PPO
Plan Internasional/ LSM
YS3L

Fungsi Layanan
Rujukan kasus
Rujukan kasus
Rujukan kasus (Penanganan Medis)
Koordinasi
Koordinasi
Koordinasi
Koordinasi
Koordinasi
Kordinasi

5. ACARA PENUTUP

YS3L-layout-PPM

Page 89

Co - Fasilitator kembali menyampaikan apresiasi kepada peserta atas


keaktifan dalam keseluruhan proses pelatihan selama dua hari,
menyampaikan terima kasih kepada Kepala Desa dan perangkat atas
kesediaan memfasilitasi kegiatan di desa, juga Panitia local yang
membantu mengurus ruang dan konsumsi. Juga kepada Bapak
sekretaris desa dan ketua BPD yang setia hadir bersama para peserta
pelatihan. Co fasilitator sekaligus memandu acara, dan mengundang
Bapak Kepala desa Kolontobo untuk berkenan memberikan sambutan
dan menutup kegiatan dengan resmi.
Sambutan kepala Desa Kolontobo.
Ucapan syukur kpada Tuhan atas berkat dan rahmatnya sehingga
kegiatan pelatihan selama dua hari di kantor desa Kolontobo dapat
terlaksana dan terselesaikan dengan baik.
Memberikan apresiasi kepada Tim atas metode dan strategi pelatihan
yang diberikan, karena sepanjang hari kedua Kepala Desa mengikuti
seluruh proses dari dalam ruang kerjanya.
Diharapkan bahwa selepas pelatihan ini, para pengurus KPAPD akan
mampu
melaksanakan
tugas
perlindungan,
pencegahan
dan
penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan
baik dan konsekuen.
Kepala Desa secara khusus menjelaskan kasus yang melilitnya berkaitan
dengan kekerasan dalam rumah tangga, dan memberikan tantangan
kepada ketua dan anggota KPAPD Kolontobo untuk terus mengupayakan
solusi terbaik dengan pihak-pihak terkait.
Memohon kepada Plan dan YS3L dan Pendamping Desa Plan untuk
memprakarsai pembentukan Perdes tentang Perlindungan anak di desa
Kolontobo. Pemerintah Desa siap bekerja sama untuk mewujudkan hal
ini.
Terima kasih kepada Plan, YS3L, P2TP2A, fasilitator dan semua Panitia
yang telah menyukseskan pelatihan ini.
Dengan memohon rahmat Tuhandan restu leluhur lewotana dan semua
peserta Kegiatan pelatihan Pembuatan DOkumen Kerja KPAPD bagi 6
desa di kecamatan Ileape ditutup secara resmi.
Doa syukur dibawakan peserta dari Lamawara
-

BERJABATAN TANGAN

URUSAN ADMINISTRASI

SELESAI DAN SAYONARA

Mengetahui
Yayasan Solidaritas Sedon Senaren Lamaholot
Ketua

Kolontobo,
05
2015
Notulis

Fredrik

YS3L-layout-PPM

Desember

Florianus

AP

Page 90

Ina Bibi Rianghepat

YS3L-layout-PPM

Page 91

Anda mungkin juga menyukai