Anda di halaman 1dari 3

STUDI KELAYAKAN TAMBANG

2015

BAB X

INVESTASI DAN ANALISIS KELAYAKAN

Kajian investasi dan analisis kelayakan dilakukan untuk


mengetahui prospek sumberdaya dan cadangan batubara di
daerah eksplorasi PT.NAKETI COAL RESOURCES. Analisis ini
dilaksanakan berdasarkan umur tambang selama 4 tahun sesuai
dengan target produksi yang telah direncanakan.
Beberapa asumsi yang digunakan untuk analisis aspek
keuangan dan keekonomian adalah:
1. Struktur

pembiayaan

adalah

modal

sendiri

dan

pinjaman
2. Harga jual batubara
10.1 INVESTASI
Secara umum, investasi adalah penanaman modal yang
digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan
suatu perusahaan. Menurut Halim (2005: 4) investasi pada
hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini
dengan

harapan

untuk

memperoleh

keuntungan

di

masa

mendatang.
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan sebagai
modal awal untuk melakukan suatu proyek terdiri dari:
Modal tetap yang terdiri dari :
a. Biaya persiapan $ 2,000,000
b. Biaya kontruksi atau rekayasa $ 2,455,372
c. Peralatan (penambangan, pengangkutan, pengolahan
dan lain lain)
Modal kerja

PT. NAKETI COAL RESOURCES

X-

STUDI KELAYAKAN TAMBANG

2015

Berdasarkan hasil perhitungan biaya pengeluaran, total biaya


tambang batubara yang harus dikeluarkan PT. NAKETI COAL
RESOURCES adalah $
20.808.727,79
10.1.1

Modal Tetap

Modal Tetap terdiri dari Depresiasi, bunga pinjaman,


gaji karyawan, biaya umum, amortisasi yang semuanya
berjumlah $ 28.889.430

10.1.2

Sumber Pembiayaan

Sumber

pembiayaan

dibutuhkan

bagi

keperluan

seluruh investasi dan modal kerja yang direncanakan


diperoleh dari :
Modal Perusahaan : $ 10404363,89 (50%)
Pinjaman : $ 10.404.364 (50%)
10.2 ANALISIS KELAYAKAN
a. Biaya Operasi
Biaya tetap terdiri dari gaji karyawan, biaya produksi dan
biaya

perawatan.

Biaya

operasi

PT.

NAKETI

COAL

RESOURCES untuk tahun pertama dan tahun tahun


selanjutnya dapat dilihat di cashflow.
b. Penyusutan (Depresiasi)
Terdiri dari penyusutan peralatan. Penyusutan peralatan
dihitung berdasarkan pertimbangan umur pakai dan nilai
sisa alat tersebut. Peralatan yang mempunyai umur pakai
kurang

dari

setahun

akan

dibebankan

pada

biaya

produksi.
c. Royality
Biaya royality dari hasil penjualan batubaral per tahun.
Royality dibayarkan peda setiap akhir tahun penjualan
sesuai dengan produksi yang dihasilkan.
10.2.1

Perhitungan Break Even Point

PT. NAKETI COAL RESOURCES

X-

STUDI KELAYAKAN TAMBANG

2015

Analisis break even point (BEP) adalah suatu teknis


analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap,
biaya variable, keuntungan dan volume kegiatan. Analisis
ini sering disebut Cost Profit Volume Analysis (CPVA). BEP
sangat berguna untuk mengetahui besar volume produksi
penjualan pada saat penghasilan penjualan dapat menutup
biaya total.
Pada waktu penghasilan sama dengan biaya total maka,
dinamakan BEP. Asumsi dasar yang digunakan dalam analis
BEP adalah sebagai berikut :
1. Biaya dibagi dalam golongan biaya variabel dan biaya
tetap
2. Biaya

variabel

secara

totalitas

berupa

secara

proposional dengan volume produksi atau penjualan,


sehingga biaya variabel per unit tetap sama.
3. Biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada
perubahan volume produksi atau penjualan, hal ini
berarti biaya tetap per unit berubah-ubah karena
adanya perubahan volume kegiatan.
4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang
dianalisis.
5. Produksi perusahaan dianggap sama (satu produk),
yaitu dalam ton.
10.2.2

Waktu Pengembalian Modal

PBP adalah periode waktu yang dibutuhkan untuk


mengembalikan modal atau waktu yang diperlukan untuk
menutup kembali pengeluaran investasi yang dihitung
sejak modal ditanamkan.
Waktu pengembalian modal PT. NAKETI COAL RESOURCES
adalah 1 tahun.

PT. NAKETI COAL RESOURCES

X-

Anda mungkin juga menyukai