Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kardiomiopati kadang-kadang menyerang wanita dalam waktu satu bulan setelah
melahirkan.

Yang

disebut

kardiomiopati peripartum ini

adalah

hasil

dari

kardiomiopati yang terjadi tanpa diketahui penyebabnya dan berhubungan dengan


kelahiran anak. Ketika banyak wanita yang menderita ini dapat sehat kembali, ada
beberapa yang penyakitnya berkembang cepat menjadi kardiomiopati yang berat.
Peripartum kardiomiopati adalah salah satu bentuk kardiomiopati dilatasi. Jantung
yang bekerja berat adalah penyebab lain dari kardiomiopati dilatasi. Setiap kondisi
yang menyebabkan otot jantung bekerja pada beban yang tinggi untuk waktu yang
lama (minggu atau bulan) akhirnya dapat menyebabkan pembesaran jantung dan
pelemahan otot jantung.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah definisi, epidemiologi, etiologi, diagnosis, komplikasi, tata
laksana dan prognosis dari peripartum kardiomiopati?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum penulisan referat ini ialah memahami salah satu penyakit interna yaitu
kardiomiopati peripartum.
1.3.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus penulisan referat ini adalah untuk mengetahui segala hal yang
berkaitan dengan kardiomiopati peripartum. Mulai dari definisi, insidens dan
epidemiologi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis kerja, diagnosis banding,
penatalaksanaan, prognosis, dan pencegahannya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
European Society of Cardiology on the classification of cardiomyopathies
menyatakan bahwa PPCM adalah suatu bentuk non-familial, non-genetik dari dilated
cardiomyopathy yang berhubungan dengan kehamilan.1
American Heart Association mendefinisikan PPCM sebagai penyakit langka
dan adanya DCM primer yang didapat berhubungan dengan disfungsi ventrikel kiri
dan gagal jantung.2
National Heart Lung and Blood Institute and the Office of Rare Diseases
menyatakan PPCM jika (1) gagal jantung timbul pada bulan terakhir kehamilan atau
pada 5 bulan post-partum, (2) tidak ada penyebab pasti timbulnya gagal jantung (3)
tidak ada penyakit jantung yang ditemukan sebelum kehamilan (4) disfungsi sistolik
yang dapat dipastikan oleh echocardiography dengan kriteria fraksi ejeksi ventrikel
kiri <45%, pemendekan fractional <30% atau keduanya, dengan atau tanpa dimensi
end diastolicventrikel kiri >2.7cm/m2 body surface area.3
Definisi terkini dibuat oleh Heart Failure Association of the European
Society of Cardiology Working Group on PPCM pada tahun 2010 yang menyatakan
bahwa PPCM adalah suatu keadaan kardiomiopati idiopatik, berhubungan dengan
kehamilan, bermanifestasi sebagai gagal jantung karena disfungsi sistolik ventrikel
kiri, biasanya terjadi pada 1 bulan terakhir kehamilan sampai 5 bulan masa
postpartum; adalah diagnosis eksklusi, terjadi pada wanita tanpa penyakit
kardiovaskular lain, tidak harus disertai dengan dilatasi ventrikel kiri, namun fraksi
ejeksi biasanya selalu <45%.3
2.2 Epidemiologi
Tidak banyak yang diketahui tentang PPCM, dari berbagai literatur, kejadian PPCM
sekitar 1:2200-4000 (USA), 1:1000 (Afrika Selatan), dan 1:300 (Haiti). Di Asia
didapati 1:1374 (Rumah Sakit Tersier di India), 1:1000 (Jepang), 1:837 (Pakistan),
34:100000 (Malaysia). Analisis retrospektif di pusat kesehatan tersier di Singapura
mendapatkan insiden 0.89:1000 kelahiran hidup. Kasus tertinggi dilaporkan di
Nigeria, sebesar 1% dari semua kelahiran hidup. Hal ini karena budaya orang Nigeria
yang mengharuskan setiap ibu postpartum memakan kanwa (garam danau yang

sudah dikeringkan) sembari tidur di atas tempat tidur lempung yang dipanaskan 2
hari sekali selama 40 hari setelah melahirkan. Tingginya masukan garam
menyebabkan overload cairan. Kardiomiopati peripartum unik untuk wanita hamil
usia reproduktif. Di Amerika didapatkan umur rerata penderita 31 6 tahun,
sedangkan di India 31,81 3,7 tahun. Sebagai acuan, umur rerata kejadian PPCM
adalah wanita antara 19-38 tahun.1,2
2.3

Faktor Risiko

Secara garis besar, faktor risiko PPCM diidentifikasi berupa penyakit yang
menyebabkan gangguan kardiovaskuler, seperti hipertensi (tekanan darah >140/90
mmHg setelah kehamilan minggu ke-20), diabetes melitus, dan merokok. Sedangkan
faktor risiko yang berhubungan dengan kehamilan antara lain, umur saat hamil >32
tahun, multipara (>3 kali hamil), kehamilan multifetal, preeclampsia, penggunaan
obat-obatan untuk membantu proses melahirkan, dan malnutrisi terutama obesitas
(BMI >30). Ras yang merupakan faktor risiko adalah Afrika-Amerika. Masih belum
jelas apakah ras merepresentasikan faktor risiko independen atau suatu interaksi dari
kebudayaan dan hipertensi yang meningkatkan risiko PPCM.4

2.4 Gambaran Klinis


Gejala
Dispnea saat aktivitas, ortopnea, batuk, dan dispnea paroksismal nokturnal
biasanya terlihat pada pasien dengan PPCM dan sering mirip dengan gejala
kegagalan ventrikel kiri (LVF). Terjadi pembentukan trombus jantung dan mungkin
muncul gejala emboli seperti nyeri dada, hemoptisis dan hemiplegia. Meskipun
sangat jarang, emboli koroner tunggal atau multiple (dan infark miokard) sering
terjadi pada pasien dengan PPCM. Gejala nonspesifik seperti palpitasi, kelelahan,
malaise, dan nyeri abdomen ditemukan pada 50% kasus.1-3,5-7
Kebanyakan pasien PPCM berada pada kelas NYHA III atau IV, tetapi
penggunaan klasifikasi NYHA mungkin tidak secara akurat mencerminkan beratnya
penyakit karena gambaran normal ditemukan pada kehamilan lanjut.1,2
Tanda
Tekanan darah mungkin normal, tinggi atau rendah. Takikardia, irama Gallop,
vena leher membesar dan edema pedis biasanya ditemukan. Secara klinis, jantung
bisa normal atau mungkin ada regurgitasi mitral dan atau trikuspid dengan krepitasi
paru dan hepatomegali. Pasien bahkan mungkin datang dengan kejang yang
berhubungan dengan edema serebri dan herniasi serebelum.1,2

1.

Bhakta P, Biswas BK and Banerjee B. Peripartum Cardiomyopathy : Review of the

2.

Literature. Yonsei Med J. Vol 48, No. 4. 2007; 731-747.


Colombo BM and Ferrero S. Peripartum Cardiomyopathy. Orphanet encyclopedia.

3.

2004.
Pearson GD et all. Peripartum Cardiomyopathy : National Heart, Lung, and Blood
Institute and Office of Rare Diseases (National Institutes of Health) Workshop

4.

Recommendations and Review. JAMA, March 1, 2000Vol 283, No. 9.


Lok SI et all. Peripartum cardiomyopathy: the need for a national database. Neth

5.

Heart J (2011) 19:126133.


Ramaraj R and Sorrel VL. Peripartum cardiomyopathy: Causes, diagnosis, and
treatment. Cleveland clinic journal of medicine volume 76, number 5 may 2009;

6.

289-296.
Wells GL and Twomley KM. Peripartum Cardiomyopathy: A Current Review.

7.

Journal of Pregnancy. Volume 2010, Article ID 149127, 5 pages.


Cunningham C, Rivera J and Spence D. Severe Preeclampsia, Pulmonary Edema,
and Peripartum Cardiomyopathy in a Primigravida Patient. AANA Journal. Vol 79,
No.3. California, 2011.

Anda mungkin juga menyukai