KELOMPOK II :
SAMRIANI
(H311 13 008)
SARIFAH
(H311 13 329)
ROSDIANA
(H311 13 333)
(H311 13 505)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan paper tentang Aspek
Kerusakan Pada Bahan Makanan Karbohidrat ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap paper ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai aspek kerusakan pada bahan makanan karbohidrat. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam paper ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan paper yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga paper sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..
1.2 Rumusan Masalah..
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan.
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kerusakan
Bahan
Makanan
Karbohidrat..
2.2 Sumber-sumber Bahan Makanan Karbohidrat dan Ciri-ciri Kerusakannya
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerusakan Karbohidrat.
2.4 Proses
Kimia
kerusakan
karbohidrat..
BAB III. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
dan madu. Gula ganda contohnya adalah sukrosa, maltosa dan laktosa (karbohidrat yang
terdapat dalam susu). Sukrosa yang kita kenal dalam keseharian dengan nama gula pasir,
terdapat dalam tebu, bit, nira, buah-buahan, sayuran. Karbohidrat komplek terdiri dari pati,
dekstrin dan serat makanan. Pati terdapat di dalam serealia, umbi-umbian, kacang-kacangan
dan sebagian buah-buahan yang belum matang.
Apabila bahan makanan di beri pemanasan maka nilai nutrisi dari bahan tersebut
akan mengalami perubahan antara lain flavor, warna, dan tekstur. Hal ini di sebabkan
perubahan atau kerusakan pada komponen kualitas nutrisi. Perubahan kimia bahan pangan
akan mengakibatkan perubahan fisik pada bahan makanan.
Kerusakan pangan sebagai penyimpangan yang melewati batas yang dapat diterima
secara normal oleh panca indera atau parameter lain yang biasa digunakan oleh manusia.
Beberapa bahan dianggap bila telah menunjukan penyimpangan konsistensi kental menjadi
encer,maka itu menandakan kerusakan. Contohnya adalah pembusukan buah dan sayuran
dari tekstur keras menjadi lunak meskipun masih dalam keadaan segar, penggembungan
makanan kaleng, penggumpalan tepung, ketengikan minyak goreng, roti berjamur, beras
berkutu, gigitan tikus pada karung makanan dan lain-lain.
Penyimpangan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor tergantung pada jenis-jenis
kerusakan bahan pangan yang terjadi. Kerusakan bahan pangan biasanya akan berakhir
dengan proses pembusukan. Tentu saja jika penanganan dengan pengolahan tidak mungkin
di lakukan. Bagian-bagian yang telah rusak seperti pada buah/sayuran akan dibuang.
Sayuran hijau yang telah layu, berlubang-lubang atau daunnya berwarna kekuningan
dianggap telah mengalami kerusakan. Berdasarkan tinjauan di atas, maka di buatlah paper
ini mengenai aspek kerusakan bahan makanan karbohidrat, yang membahas tentang
berbagai macam jenis kerusakan pada bahan makanan yang berkarbohidrat.
3. Sumber bahan makanan apa saja yang mengandung karbohidrat dan cirri-ciri
kerusakannya ?
4. Bagaimana reaksi kimia terhadap kerusakan bahan makanan karbohidrat ?
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat:
1. Mengetahui pengertian kerusakan bahan makanan karbohidrat.
2. Mengetahui sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan bahan makanan
karbohidrat.
4. Mengetahui ciri-ciri bahan makanan karbohidrat yang mengalami kerusakan.
5. Mengetahui reaksi kimia terhadap kerusakan bahan makanan karbohidrat.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai suatu media informasi
bagi mahasiswa dan masyarakat umum mengenai kerusakan bahan makanan yang
mengandung karbohidrat dan segala aspek yang berkaitan dengannya, misalnya
faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan tersebut. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi terjadinya berbagai macam penyakit yang dapat ditimbulkan bila sampai
bahan makanan tersebut dikonsumsi oleh manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kerusakan Bahan Makanan Karbohidrat
Kerusakan bahan makanan adalah perubahan karakteristik fisik dan kimiawi suatu
bahan makanan yang tidak diinginkan atau adanya penyimpangan dari karakteristik normal.
a. Karakteristik fisik meliputi sifat organoleptik seperti warna, bau, tekstur, dan bentuk.
b. Karakteristik kimiawi meliputi komponen penyusunnya seperti kadar air, karbohidrat,
protein, lemak, mineral, vitamin, pigmen dan sebagainya.
Kerusakan pangan juga dapat diartikan sebagai penyimpangan yang melewati batas
yang dapat diterima secara normal oleh panca indera atau parameter lain yang biasa
digunakan oleh manusia. Beberapa bahan dianggap rusak bila telah menunjukan
penyimpangan konsistensi kental menjadi encer. Contohnya adalah pembusukan buah dan
sayuran dari tekstur keras menjadi lunak meskipun masih dalam keadaan segar, terpisahnya
susu segar, penggembungan makanan kaleng, penggumpalan tepung, ketengikan minyak
goreng, roti berjamur, beras berkutu, gigitan tikus pada karung makanan dan lain-lain.
Kerusakan bahan makanan karbohidrat dapat diartikan sebagai kerusakan
kandungan karbohidrat dari bahan makanan yang disebabkan oleh faktor internal dan faktor
eksternal.
2.2 Sumber-sumber Bahan Makanan Karbohidrat dan Ciri-ciri Kerusakannya
Contoh sumber karbohidrat adalah beras, roti, mie, gandum, kentang, jagung,
umbi-umbian, kacang-kacangan dan serealia lainnya.
1. Beras
Kandungan tinggi seratnya yang membuat nasi dianggap sebagai sumber
karbohidrat yang baik dan sehat. Nasi merah juga mengandung magnesium, zat
besi,vitamin B, vitamin B2, vitamin B3 dan vitamin B6. Beras juga bisa mengurangi
kolesterol jahat tanpa mengurangi kolesterol baik. Kerusakan beras terjadi oleh beberapa
faktor, yaitu fisik, biologi, dan mikrobiologi.
2.1 Tabel perbedaan antara beras bagus dan beras rusak
Sifat fisik
Warna
Aroma
Tekstur
Bentuk
Beras bagus
Putih
Normal
Halus
Butir padinya utuh
Beras rusak
Putih kecoklatan
Tengik
Kasar
Butir padinya pecah
2. Kentang rebus
Kandungan pati yang tinggi menyebabkan makanan ini menimbulkan rasa kenyang
dan juga menghasilkan kalori yang cukup besar. Oleh karena itu tak heran jika sebagian
orang dapat menahan lapar hingga siang hanya dengan sarapan kentang. Tetapi yang perlu
kita ketahui bahwa, kentang juga biasa mengalami kerusakan dimana kerusakan pada
kentang ini meliputi kerusakan fisik dan kimia. Kerusakan fisik di sebabkan oleh lama
penyimpanan yang melebihi kemampuan yang dapat ditoleransi oleh kentang itu sendiri.
Sementara kerusakan secara kimia disebabkan oleh faktor pestisida yang terlalu berlebih.
Warna
Kuning
Coklat pucat
Aroma
Tekstur
Normal
Kulitnya halus
Normal
Agak lembek
Bentuk
Bulat
Tidak utuh
Ciri lain
3.
Ubi Jalar
Ubi jalar adalah sumber karbohidrat yang sehat untuk penderita sakit maag,
diabetes, masalah berat badan dan radang sendi. Nutrisi yang terkandung di dalamnya
adalah serat, mangan, tembaga, potasium, zat besi, vitamin A, vitamin C dan vitamin B6.
Ubi jalar juga kaya akan beta-karoten yang merupakan antoiksidan yang banyak ditemukan
pada sayuran berdaun hijau. Perbedaan ubi jalar yang bagus dan yang buruk yaitu :
2.3 Tabel perbedaan antara ubi jalar bagus dan ubi jalar rusak
Ciri Fisik
Warna
Merah
Merah Pucat
Aroma
Tekstur
Bentuk
Normal
Halus
Utuh,Bulat
Normal
Keras
Tidak beraturan, Banyak
lubang, Tidak utuh.
Ciri Lain
Pecah-pecah
4. Jagung
Memiliki kandungan asam folat dan serat yang baik untuk tubuh. Pada daerahdaerah tertentu, jagung dibuat menjadi nasi jagung. Jagung manis yang baik akan memiliki
ciri-ciri yang meliputi : berwarna kuning, telah cukup umur, sisirnya teratur dan rapat, bijibijinya tersusun rapat, dan gemuk banyak airnya yang kalau dipencet keluar memercik
seperti susu.
1.4 Tabel Perbedaan Jagung bagus dan Jagung rusak
Produk
Jagung bagus
Jagung rusak
Warna
Kuning segar
Kuning muda
Aroma
Tekstur
Normal
Rata
Busuk
Tidak rata
Bentuk
Utuh
Tidak utuh
Ciri-ciri lain
Bijinya rapat
5. Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau, buncis, kacang panjang,
kedelai dan polong mengenyangkan perut dengan segera, tapi bisa bertahan dalam waktu
lama. Kacang dan polong kaya akan folic acid, serat, vitamin, protein juga karbohidrat
kompleks. Pastikan Anda menggunakan bahan yang segar dan tanpa pengawet. Bukan yang
sudah diolah dalam kaleng atau kemasan beku. Ciri-ciri kerusakan pada kacang-kacangan
yaitu, warna menjadi pudar, keluar bubuk dan bijinya penuh lubang akibat aktifitas
serangga, tumbuhnya kapang yang menyebabkan bulukan, timbulnya bintik-bintik
berwarna karena pertumbuhan kapang, bentuk jadi lebih keriput, atau menyusut drastis.
Pati sebagai komponen utama karbohidrat pada suhu tinggi dapat mengalami
hidrolisis. Meningkatnya suhu akan meningkatkan kecepatan hidolisis pati. Pada suhu
tinggi pati dapat mengalami pemecahan pemecahan menjadi senyawa-senyawa sederhana
seperti glukosa, maltosa dan dekstrin. Komponen karbohidrat lainnya yaitu sukrosa juga
mengalami hidrolisis pada kadar air rendah.
Hidrolisis pati dapat juga dipengaruhi oleh pH, konfigurasi anomerik dan ukuran
cincin glukosil. Glikosidis lebih mudah terhidrolisis pada kondisi asam daripada kondisi
basa dan cenderung stabil. Karbohidrat cenderung tidak stabil pada suasana asam,
khususnya pada suhu tinggi. Perbedaan nilai anomerik hidrolisis -D-glikosidis adalah
lebih kecil dari pada -D-anomer, perbedaan ini disebabkan variasi structural dan
perbedaan pada derajad gabungan antara oligo dan polisakarida. Cincin furanosa jauh lebih
mudah dihidrolisis daripada cincin firanosa, walaupun hidrolisa pyranosa adalah gabungan
molekul, hidrolisis furanosa dianggap sebagai bimolekuler karena entropy negatifnya
diaktifkan.
dan fungsi oksigen adalah sebagai aseptor hidrogen. Enzim ini juga terdapat dalam kapang
dan beberapa jaringan hewan, tetapi peranannya tidak penting ditinjau dari segi sistem
pangan.
Mekanisme reaksi
Penelitian yang paling banyak dilakukan adalah tentang fenolase pada jamur
merang dan kentang. Fenolase komplek dapat dibagi menjadi 2 tipe rekasi yaitu
fenolhidroksilase atau kresolase dan polifenol oksidase atau katekolase. Kedua tipe enzim
tersebut dapat dijelaskan dengan reaksi oksidasi L-tirosin, yang merupakan senyawa fenol
yang banyak dijumpai pada kentang, dan konsentrasinya merupakan faktor penentu
kecepatan pencoklatan enzimatis.
Untuk reaksi (1) substratnya adalah monofenol, sedangkan untuk reaksi (2)
substratnya adalah difenol. Reaksi (2) diikuti oleh pelepasan hidrogen untuk membentuk
senyawa dopakrom berwarna merah (asam 5,6-quinon indol-2-karboksilat) yang
mempunyai cincin heterosiklik yang berasal dari rantai sisi asam amino karboksilat.
Dopakrom selanjutnya mengalami polimerisasi membentuk melanin berwarna coklat.
Katekol adalah suatu o-difenol yang mudah diserang oleh fenolase, dan hanya
reaksi yang dikatalisa oleh katekolase. Pembentukan quinon ditentukan oleh keberadaan
enzim dan oksigen. Sekali reaksi berlangsung maka reaksi lanjutan berjalan secara spontan,
dan keadaan demikian tergantung pada keberadaan fenolase dan oksigen. Kebanyakan teori
pencoklatan menggunakan dasar reaksi pembentukan melanin berwarna coklat. Reaksi
pertama diduga sebagai hidroksilasi sekunder o-quinon atau karena kelebihan o-difenol.
BAB III
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan pemaparan materi di atas, sebagai
berikut:
1. Kerusakan bahan makanan karbohidrat dapat diartikan sebagai kerusakan
kandungan karbohidrat dari bahan makanan yang disebabkan oleh faktor internal
dan faktor eksternal.
2. Secara umum, faktor kerusakan tersebut dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
a) Faktor Internal
b) Faktor Eksternal
3. Contoh sumber karbohidrat adalah beras, gandum, kentang, jagung, umbi-umbian,
kacang-kacangan dan sereal lainnya. Adapun ciri-ciri kerusakannya adalah sebagai
berikut:
a. Beras apabila rusak maka warnanya putih kecoklatan, memiliki aroma
tengik, teksturnya kasar, dan butirannya pecah.
b. Kentang yang rusak maka akan mengalami perubahan warna dari kuning
menjadi coklat pucat, agak lembek, berlubang-lubang, teksturnya kasar, dan
memiliki bercak-bercak kecil.
c. Ubi Jalar yang rusak warnanya menjadi merah pucat, memiliki banyak
lubang, dan pecah-pecah.
d. Jagung yang rusak memiliki warna kuning muda, berbau busuk, dan pada
tongkol terdapat jamur.
e. Pada kacang-kacangan ciri-ciri kerusakan yaitu, warna menjadi pudar,
keluar bubuk dan bijinya penuh lubang akibat aktifitas serangga, tumbuhnya
kapang yang menyebabkan bulukan, timbulnya bintik-bintik berwarna
karena pertumbuhan kapang, bentuk jadi lebih keriput, atau menyusut
drastis.
4. Pati sebagai komponen utama karbohidrat pada suhu tinggi dapat mengalami
hidrolisis. Meningkatnya suhu akan meningkatkan kecepatan hidolisis pati. Pada
suhu tinggi pati dapat mengalami pemecahan pemecahan menjadi senyawasenyawa sederhana seperti glukosa, maltosa dan dekstrin. Hidrolisis pati dapat juga
dipengaruhi oleh pH, konfigurasi anomerik dan ukuran cincin glukosil. Glikosidis
lebih mudah terhidrolisis pada kondisi asam daripada kondisi basa dan cenderung
stabil. Karbohidrat cenderung tidak stabil pada suasana asam, khususnya pada suhu
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/851-tanda-tanda-kerusakan-pada-bahanpangan