Anda di halaman 1dari 5

A.

JUDUL : Penentuan Kadar Fe Total dengan O-Fenantrolin dalam Sampel Air

secara Spektrofotometri Uv-Vis.

B. MAKSUD PERCOBAAN : Untuk menentukan kadar fe total dengan o-

fenantrolin dalam sampel air secara spektrofotometri Uv-Vis.

C. PRINSIP PERCOBAAN : Penentuan kadar Fe total dilakukan dengan

mereduksi Fe (III) menjadi Fe (II) dengan hidroksilamin hidroklorida

kemudian dikomplekskan dengan O-Fenantrolin pada kondisi pH 4,5.

Kompleks yang terbentuk diukur absorbansinya dengan spektrofotometri Uv-

Vis pada panjang gelombang maksimum.

D. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN

Alat yang digunakan :

- Spektrofotometri Uv-Vis
- pH meter
- Labu ukur
- Gelas kimia
- Pipet volume
- Bulb
- Pipet tetes
- Neraca analitk

Bahan yang digunakan :

- Sampel
- NH4Fe(SO4)2.12H2O
- O-Fenantrolin
- Akuades
- Buffer asetat pH 4,5 (CH3COOH dan CH3COONa)
- Aseton
- Hidroksilamin hidroklorida

E. REAKSI
F. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Pembuatan larutan induk Fe (III) 100 ppm


Ditimbang 0,0483 gram menggunakan neraca analitik kemudian
dilarutkan dengan akuades. Dipindahkan ke labu ukur 100 mL lalu
dihimpitkan hingga tanda batas dan dihomogenkan.
2. Pembuatan larutan O-Fenantrolin 1000 ppm
Ditimbang 0,1 gram O-Fenantrolin menggunakan neraca analitik
kemudian dilarutkan dengan akuades. Dipindahkan ke labu ukur 100 mL
lalu dihimpitkan hingga tanda batas dan dihomogenkan.
3. Pembuatan larutan hidroksilamin hidroklorida
Ditimbang 2,5 gram hidroksilamin hidroklorida kemudian dilarutkan
dengan akuades lalu ditambahkan akuades hingga 50 mL.
4. Pembuatan buffer pH 4,5
Ditimbang 2,36 gram CH3COONa kemudian dilarutkan dengan akuades.

Ditambahkan 2,9 mL CH3COOH p.a lalu diencerkan hingga 100 mL.


5. Penentuan kurva kalibrasi 1 ppm. 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm, dan 5 ppm
Dimasukkan larutan induk 100 ppm masing-masing sebanyak 1 mL, 2

mL, 3 mL, 4 mL, dan 5 mL ke dalam labu ukur 100 mL yang berbeda

menggunakan mikroburet. Ditambahkan 1 mL hidroksilamin hidroklorida

lalu ditambahkan 1,5 mL buffer pH 4,5 kemudian ditambahkan O-

Fenantrolin sebanyak 1,5 mL. Dihimpitkan hingga 100 mL kemudian

dihomogenkan. Didiamkan selama 30 menit lalu di ukur absorbansinya

pada maksimum.
6. Penentuan kadar Fe total dalam sampel
Dipipet 25 mL lalu dimasukkan ke labu ukur 100 mL kemudian

ditambahkan 1 mL hidroksilamin hidroklorida. Ditambahkan 1,5 mL

baffer pH 4 lalu ditambahkan O-Fenantrolin 1,5 mL. Dihimpitkan hingga

100 mL kemudian dihomogenkan. Didiamkan selama 30 menit lalu

diukur absorbansinya pada maksimum.


7. Penentuan kadar maksimum
Blanko pada kuvet 1 dipipet kedalam kuvet hingga volume kuvet.

Larutan standar pada kuvet 2 dipipet kedalam kuvet hingga volume

kuvet. Pada spektrofotometer 20 D+ diatur panjang gelombang 480 nm

kemudian kuvet 1 dimasukkan kedalam tempat kuvet lalu diatur nilai

absorban menjadi nol. Diganti kuvet 1 dengan kuvet 2 kemudian dicatat

nilai absorban yang terbaca. Diulangi untuk pengukuran absorban pada

480-560 nm dengan interval 10 nm.


8. Penentuan kadar Fe total dalam sampel dengan spektrofotometer 20 D+
Diatur panjang gelombang spektrofotometer 20 D + sesuai maksimum

yang telah ditetapkan. Dimasukkan kuvet blanko dalam tempat kuvet lalu

diatur hingga nilai absorban menjadi nol. Diganti kuvet blanko dengan
kuvet standar dari terendah hingga tertinggi dan dicatat. Kuvet dengan

standar tertinggi konsentrasinya diganti dengan sampel kemudian dibaca

dan dicatat absorbansinya. Dibuat grafik hubungan antara konsentrasi dari

absorban kemudian ditentukan konsentrasi Fe dalam sampel.

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANALITIK

PENENTUAN KADAR Fe TOTAL

DENGAN O- FENANTROLIN

DALAM SAMPEL AIR SUMUR

SECARA

SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

KELOMPOK 2

SRI MULYANI H311 13 325

SUCI PARAMITA H311 13 330


LABORATORIUM ANALITIK
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

Anda mungkin juga menyukai