Oleh
Devianda
0710070100180
Rahmi Hayati
1010070100210
Lili Delpiani
1010070100093
Preseptor
dr.Yosse Rizal Sp.KK
KEPANITERAAN KLINIK KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT DR. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
2016
DEFINISI
Sindrom Steven Johnson
sindrom
kulit, selaput lendir di orifisium, dan mata
keadaan umum bervariasi dari ringan
sampai berat. Kelainan kulit berupa
eritema, vesikula/bula, dapat disertai
purpura.
EPIDEMIOLOGI
Etiologi
alergi obat: obat
analgetik/antipiretik
,karbamazepin dan jamu .Kausa
lain oleh amoksisilin,
kotrimoksazol, dilantin, klorokuin,
dan adiktif.
Infeksi
Vaksinasi
penyakit graft-versus-host
neoplasma dan radiasi.
Jenis kelamin
Sistem imunitas
Alergi obat
Dosis
Infeksi dan keganasan
Atopik
Patofisiologi
Hipersensitif tipe
IV
Limfosit T
tersintesisasi
Pengaktifan
sel T
Penghancuran selsel
Melepaskan
enzim
Kerusakan enzim &
menyebabkan kerusakan
jaringan
Gejala klinis
Penyakit akut:
gejala prodromal berupa demam tinggi 39-40 C
Malaise
nyeri kepala
batuk, pilek dan nyeri tenggorok.
Dengan segera gejala tersebut dapat menjadi
berat. Stomatitis (radang mulut) merupakan gejala
awal dan paling mudah terlihat.
Kelainan Kulit
Kelainan selaput lendir di
orifisium
Kelainan Mata
Diagnosa Klinis
Anamnesa :
riwayat penggunaan obat dan infeksi
sebelumnya
Pemeriksaan Fisik : ditemukan trias
kelainan
Kulit
Mukosa
Mata
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan darah :
leukositosis
Pemeriksaan fungsi ginjal dan elektrolit
Kultur darah, urin dan luka
Pemeriksaan histopatologi
perubahan dermal yg ringan sampai
nekrolisis epidermal menyeluruh
Pemeriksaan imunologi
deposit IgM dan C3 di pembuluh
darah yg rusak
Kompleks imun (IgG, IgM, IgA)
Penatalaksanaan
Cairan dan elektrolit
Diet rendah garam dan tinggi protein
Kortikosteroid parenteral :
Deksametason dosis awal 5
mg/kgBB bolus,selanjutnya 0,20,5mg/kgBB tiap 6 jam.
keadaan membaik
prednison
atau metilprednisolon 1-2mg/kgBB
dalam 3 dosis per oral
Antibiotik :
Siprofloksasin 2x400 mg Intravena, klindamisin
yang efektif untuk kuman yang an-aerob
dengan dosis 2x600 mg intravena sehari
ceftriaxon 2 gr intravena sehari 1x1.
setirizin
Perawatan bula di kulit : kompres basah
larutan burowi
Lesi mulut : kenalog in orabase
Lesi kulit erosif : sofratulle, krim sulfodiazin
perak
Komplikasi
Mata : ulserasi kornea, uveitis anterior,
panopthalmitis, kebutaan.
Gastroenterology : striktur esophagus
Genitourinary : renal tubular nekrosis, gagal
ginjal.
Pulmonary : pneumonia
Kulit : pembentukan skar, infeksi sekonder.
Infeksi sistemik : sepsis
Kehilangan cairan tubuh : shock.
Prognosa
Dalam perjalanan penyakitny, SSJ-Net dapat
mengalami penyulit yang mengancam nyawa
berupa sepsis dan multiple organ failure.
Prognosis SSJ-Net dapat diperkirakan
berdasarkan SCORTEN, seperti terlihat pada
tabel 1.
Angka kematian
3,2
12,1
35,8
58,3
90
Pada pasien yang mengalami penyembuhan, reepitelisasi terjadi dalam waktu rerata 3 minggu.
Gejala sisa yang sering terjadiadalah skar pada
mata dan gangguan penglihatan. Kadang-kadang
terjadi skar pada kulit, gangguan pigmentasi dan
gangguan pertumbuhan kuku.
Laporan Kasus
Identitas Pasien
: Ny. H
Nama
: 30 Tahun
Umur
Jenis Kelamin : Perempuan
: Ibu Rumah Tangga
Pekerjaan
: Penyabungan, Sumatra Utara
Alamat
: Minang
Suku
: Islam
Agama
: Menikah
Status
Anamnesa
Seorang pasien perempuan berusia 30 tahun datang ke
poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr.Achmad Mochtar
Bukittinggi pada tanggal 23 februari 2016
Keluhan Utama
Kulit dan bibir melepuh sejak 3 hari sebelum masuk Rumah Sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
Kulit dan bibir melepuh sejak 3 hari sebelum masuk Rumah
Sakit.
Sebelumnya pasien minum obat untuk sakit kepala dan demam
yaitu paracetamol, neurodex, dan amoxicillin, keesokan harinya
timbul gelembung berair di daerah leher, dada, punggung, dan
wajah. Gelembung pecah, kulit mengelupas di ikuti dengan rasa
nyeri.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalisata:
Keadaan Umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Composmentis
cooperative
Status Gizi
: Baik
Pemeriksaan Thorax : Diharapakan dalam
batas normal
Pemeriksaan Abdomen : Diharapakan dalam
batas normal
Status Dermatologikus:
Lokasi
: wajah,leher, dada, punggung.
Distribusi
: Generalisata
Bentuk/susunan : tidak teratur
Ukuran
: Milier-lentikuler-Numular-Plakat
Batas
: Tegas
Efloresensi
: Makula eritema yang bundar
dengan bula pada bagian
tengahnya, krusta coklat
kehitaman dan erosi.
Pemeriksaan Anjuran
Pemeriksaan darah rutin
Hitung jenis
Diagnosa
Sindrom Stevens Johnson (SSJ)
Diagnosa Banding
Nekrolisis Epidermal Toksik (NET)
Penatalaksanaan
Umum :
Mengembalikan keseimbangan cairan dan
elekrolit dengan pemberian cairan intravena
Hentikan pemakaian semua jenis obat-obat
yang sebelumnya dikonsumsi pasien.
Diet tinggi kalori tinggi protein rendah garam
diberikan secara pariteral atau berupa diet
makanan lunak.
Kompres bibi dengan NaCl 0,9% 3 kali sehari
Perawatan mata dengan mengunakan salap
mata
Kompres pada bagian yang basah
Khusus :
Sistemik : Injeksi dexametason 5 mg
Topikal : Tiamcinolon asetonida 0,1%
Salisil talc 2%
Konsultasi ke bagian THT dan mata.
Prognosis
Quo ad vitam
: Bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
Quo ad kosmetikum : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
RESEP
RSUD ACHMAD MOCHTAR
Ruangan Poliklinik : Kulit dan Kelamin
Dokter : dr. M
Sip No. 123/sip/2015
Bukittinggi, 27 Februari 2016
R/ Inj dexametason 5 mg vial No. VI
S Pro Inj
R/ tiamcinolon asetonida 0,1% tube No. I
S2dd Appilc loc dol
R/ salisil talc 2% No. I
Sue
Pro : Ny.H
Umur : 30 Tahun