Anda di halaman 1dari 1

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan semakin banyak bukti bahwa virus

Zika menyebabkan dua gangguan neurologis yaitu microcephaly, yang menyebabkan kelainan
otak pada bayi yang baru lahir dan sindrom Guillain-Barre, yang dapat mengakibatkan
kelumpuhan.
Kabar terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan 47 negara melaporkan penularan
virus Zika. Sembilan negara, sebagian besar di Amerika Latin, melaporkan kemungkinan
hubungan antara infeksi virus Zika dan beberapa kasus sindrom Guillain-Barre.
WHO mengatakan Brazil masih satu-satunya negara di mana terbukti perempuan yang terinfeksi
virus Zika telah melahirkan bayi dengan microcephaly. WHO mengatakan hubungan itu
dicurigai dalam 641 kasus.
Bruce Aylward, direktur eksekutif WHO untuk wabah dan keadaan darurat kesehatan,
mengatakan studi di Polinesia Perancis menyajikan bukti terkuat sampai saat ini yang
menghubungkan Sindrom Guillain-Barre dengan virus Zika. Dia mengatakan para ilmuwan telah
mempelajari kasus-kasus yang terjadi pada tahun 2013 dan 2014.
"Apa yang mereka temukan adalah 100 persen penderita Guillain-Barre memiliki bukti infeksi
dan itu adalah bukti terkuat sejauh ini bahwa hubungannya mungkin kausal."
Sindrom Guillain-Barre dapat menyebabkan kelumpuhan, biasanya pada anggota tubuh bagian
bawah, sehingga orang tidak bisa berjalan. Gangguan neurologis ini berlangsung sangat cepat,
namun sebagian besar orang dapat sembuh.
Menurut Aylward, risiko tertular Guillain-Barre sangat rendah, dengan sekitar satu dari 5.000
orang jatuh sakit.
Dia mengatakan laporan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC)
memberikan lebih banyak bukti mengenai kemungkinan hubungan sebab akibat antara Zika dan
mikrosefali. Katanya CDC telah mengikuti kasus sembilan perempuan hamil yang terinfeksi saat
bepergian.
Dia mengatakan tiga dari sembilan ibu itu melahirkan bayi dengan
microcephaly, sehingga menambah bukti yang menghubungkan Zika dengan gangguan otak itu.
[as

Anda mungkin juga menyukai