Anda di halaman 1dari 3

ABSTRAK (TESIS)

Heterogenitas, keragaman, dan pluralitas suku, bahasa, agama dan keyakinan,


menjadi keniscayaan masyarakat dunia dewasa ini. Fenomena tersebut tidak hanya
bersifat natural, alami dan taken for granted, akan tetapi lebih dari itu telah banyak terjadi
invasi dan penjajahan heterogenitas terhadap keragaman tertentu. Artinya telah terjadi
pemaksaan keragaman, karena pelbagai sebab. Sebagai contoh, dampak dari media
informasi yang secara tidak langsung menstimulus ekspansi budaya dan lainnya.
Keragaman agama dan keyakinan menjadi sangat dominan dalam percaturan
peradaban manusia, sebabnya agama dan keyakinan kerap menjadi landasan kemajuan
peradaban, pun menjadi pemicu konflik berkepanjangan. Karenanya upaya sistemik dan
kontinyu dalam meminimalisir konflik melalui pendidikan merupakan kebutuhan yang
mendesak. Adalah multi faith education sebagai gagasan yang menjadi usaha solutif atas
fenomena di atas, yang tujuannya adalah menciptakan kehidupan manusia yang lebih
harmonis, damai dan sejahtera.
Pendidikan yang dimaksud dalam multi faith education, dan dibahas dalam
penelitian ini adalah mencakup tujuan, materi, metode dan evaluasi pendidikannya.
Dikarenakan empat komponen tersebut, merepresentasikan bentuk pendidikan yang akan
diemban sebuah sistem pendidikan.
Pendidikan Islam sebagai sebuah sistem perlu merespons gagasan multi faith
education, karena gagasan tersebut berkenaan dengan hajat manusia dan kehidupan.
Sehingga akan diketahui sejauh mana relevansi antara tujuan. materi, metode dan evaluasi
pendidikan Islam serta multi faith education. Selain itu, penelitian mengenai multi faith
education dalam perspektif pendidikan Islam dapat menstimulasi para pegiat pendidikan
Islam untuk senantiasa meng-up date kajiannya sesuai dengan tuntutan zaman, sebab
Islam shalihun likuli makanin wa zamanin.
Penelitian ini masuk dalam ketegori library research, yang mana sumber datanya
adalah sumber yang relevan dengan gagasan multi faith education dan pendidikan Islam.
Kemudian analisis datanya, dilakukan dengan cara analisis isi dan analisis konsep. Analisis
konsep dijadikan pijakan untuk menguliti konsep atau gagasan multi faith education,
kemudian melalui analisis isi akan jelaskan interpretasi lebih dalam tentang multi faith
education perspektif pendidikan Islam.
Hal yang paling menentukan dalam pendidikan Islam, adalah sifatnya yang leosenlris.
Artinya eksistensi Tuhan diposisikan sebagai the ultimate goal. Sedangkan dalam multi
faith education, tidak jelasnya posisi Tuhankarena sifatnya yang antroposentris
menjadikan gagasan ini sebagai solusi bagi permasalahan manusia sekarang, tidak
selamanya. Materi multi faith education, yakni nilai-nilai universal yang dapat diterima
oleh pelbagai agama dan keyakinan dapat saja diterima oleh pendidikan Islam, akan tetapi
karena nilai-nilai tersebut tidak disandarkan pada Tuhan, maka nampak absurd. Point
yang dapat menjadi benang merah adalah dalam hal metode, karena pendidikan Islam
telah lama mengaplikasikan sebagian metode multi faith education. Mengenai evaluasi
akan terkait erat dengan konstruksi tujuan yang dibuat.

ABSTRAK
Dindin Jamaluddin (067 0120) : Pendidikan Anak (Studi Tentang Perubahan Orientasi
Keluarga Terhadap Tujuan Pendidikan Anak)
Konstruksi tujuan pendidikan anak oleh orang tua dewasa ini, mengalami
perubahan orientasi. Fokus penelitian ini adalah mencari cara untuk mengatasi ekses
negatif dari berubahnya orientasi orang tua terhadap tujuan pendidikan anak tersebut.
Asumsinya, bahwa harus ada metode dan perlakuan yang tepat dari orang tua kepada
anaknya, agar anak dapat mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kemudian hari.
Maka, penelitian ini menemukan momentumnya, yakni untuk mendapatkan hasil
tentang: (1) Faktor-faktor yang menstimulasi perubahan orientasi keluarga terhadap
tujuan pendidikan anak, (2) Peran orang tua dalam pencapaian tujuan pendidikan anak,
dan (3) Aktualisasi peran orang tua dalam pendidikan anak menurut Islam.
Teori medan Kurt Lewin digunakan untuk mengupas faktor pengubah orientasi
keluarga. Lewin menyatakan bahwa perilaku (B) = diri (P) dan lingkungan (E). Kemudian
teori William C Goode tentang sosiologi keluarga, dipakai untuk melihat peran orang tua.
Dan ketiga, teori besar al-Ghazali tentang pendidikan anak, dijadikan sumber utama
untuk melihat teori pendidikan anak menurut Islam.
Prosedur penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana peneliti
sebagai instrumen utamanya. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
literature research. Karena sumber data utama penelitian ini adalah buku, maka
analisisnya menggunakan analisis isi.
Hasil penelitiannya adalah; (1) Faktor internal dan eksternal dalam diri seseorang,
saling berhubungan dan mempengaruhi dalam mengubah orientasi orang tua. (2)
Sepatutnya orang tua berperan sebagai al-mua'allim al-awwal, dan keluarga menjadi almadrasah al-ula bagi anak-anaknya, dan (3) Mendidik anak dalam Islam merupakan
perwujudan dari upaya menshalehkan kembali. Dan metode talqin diketengahkan sebagai
model hipotesis dalam menyelesaikan masalah pendidikan anak.
Istilah talqin yang digunakan bersumber dari khazanah tarekat. Dimana dari
proses talqin tersebut, diadopsi beberapa langkah sebagai metode mendidik anak, yakni;
(a) Memulai dengan niat yang tulus karena Allah, (b) Mencari ruang dan media yang tepat
untuk menyampaikan materi pembelajaran, (c) Menciptakan suasana yang mendorong
konsentrasi dan intensitas pembelajaran, (d) Menyampaikan materi yang berisi, sesuai
dengan kondisi anak -khususnya masalah keimanan-, (e) Memberi teladan baik langsung
maupun tidak, dan (f) Senantiasa menstimulasi anak melakukan hal-hal yang baik
(mendisiplikan anak).

ABSTRACT
Dindin Jamaluddin (067 0120): Children Education (The Study about Family Orientation
Change Concerning Goal of Children Education)
The construction of goal of children education by parents has experienced
orientation changes recently. Focus of the research is to find out solution to solve negative
excess from the parent's orientation change concerning goal of children education. The
assumption is that, there must be appropriate method and treatment from parents to their
children, so that children can get better life in the future. Therefore, this research tries to
discover its momentum, in order to get result regarding: (1) factors that stimulate family
orientation change concerning goal of children education, (2) parents' role in getting goal
of children education, and (3) actualization parent's role in children education according
in Islam.
There are three theories used in this research. First, Field theory of Kurt Lewin is
used to explain changer factors of family orientation: that is, behavior (B) equals to person
(P) plus environment (E) (B=P+E). Second, William C Goode's theory about family
sociology is used to observe parents' role. Third, great theory of al-Ghazali becomes a
prime source to observe children education theory based on Islam.
The procedure of this research used qualitative approach, in which researcher
becomes the main instrument. The major technique of collecting data was literature
research. Book is the prime source, so the analysis is operated by using content analysis.
The results of the research are: (1) Internal and external factors in human being are
connected and related each other to change parent's orientation; (2) Parents should take
part as al-muallim al-awwal, and family is as al-madrasah al-ula for their children in
education context, and (3) To educate the children in Islam is as a realization from how to
re-shaleh. Moreover, talqin method is proposed as hypothetic model to solve children
education problem.
Talqin term is one of tarekat sources. In talqin, we can adopt some steps as a
method to educate children, are: (a) to begin by a pure intention to Allah only, (b) to seek
appropriate spot and media to explain the material, (c) to build a situation which can
endorse concentration and intention, (d) to give a meaningful material according to
children especially about faith-, (e) to present a role model for the children by direct
and indirect way, and (f) to stimulate children doing a good things (to discipline children).

Anda mungkin juga menyukai