Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM TEKNOLOGI BIOPROSES


IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama

: Muhammad Abdul Ghoni

NIM

: 03031381320041

Shift/Kelompok

: Senin Siang/2

I. JUDUL PERCOBAAN

: Pembuatan Cuka Apel

II. TUJUAN PERCOBAAN


1.

Mengetahui cara pembuatan asam cuka dari buah apel.

2.

Mengetahui faktor yang mempengaruhi pembuatan cuka apel.

3.

Mengetahui jenis mikroorganisme yang digunakan pada proses fermentasi


dalam pembuatan cuka apel.

III. DASAR TEORI


III.1. Cuka Apel
Pembuatan cuka apel merupakan usaha sampingan pada industri
pengepakan apel dengan memanfaatkan apel-apel sisa sortiran. Cuka buah atau
cuka organik dapat digunakan sebagai cuka meja atau sebagai bahan untuk
membuat acar, saos tomat, saos cuka apel dan saos yang digunakan dalam
pengalengan ikan. Cuka dapat dibuat dari bahan makanan yang mengandung gula
atau pati dengan cara fermentasi alkohol, diikuti dengan fermentasi asam cuka.
Untuk kesehatan, banyak yang mengatakan apple cider vinegar bisa
membantu program penurunan berat badan, meredakan artritis, menurunkan kadar
kolesterol jahat, melawan kanker, mencegah penuaan, dan beragam manfaat
lainnya. Diduga, kandungan mineral, enzim, serta asam di dalam cuka apel (bisa
didapat dalam bentuk suplemen) bisa membantu menghancurkan lemak, jika kita
meminum beberapa sendok teh sebelum makan.
Konon orang Mesir zaman dahulu memanfaatkan cuka apel untuk
mengatasi masalah berat badan. Cuka apel juga sudah digunakan sejak ratusan

tahun untuk mengurangi nyeri pada artritis, mengobati sakit tenggorokan, jerawat
dan gangguan kulit lainnya, hipertensi, rambut berketombe, kulit terbakar
matahari, peningkatan kadar kolesterol. Walaupun aroma dan rasanya asam, cuka
apel tidak meningkatkan keasaman tubuh. Dengan catatan produk harus dibuat
secara organik dan diambil dari apel yang ditanam secara organik pula (tidak
menggunakan pupuk dan pembasmi hama kimiawi). Produk cuka apel organik
sudah dibuktikan aman dan efektif, termasuk digunakan untuk anak-anak. Cuka
apel organik adalah cuka apel yang dibuat dari bahan baku buah apel segar
Malang dari hasil budidaya perkebunan secara organik, 100 % bebas dari residu
pestisida, fungisida, insektisida dan pupuk kimia. Kemudian diolah melalui proses
fermentasi secara alami sampai pada kondisi titik jenuh, yang akan diikuti dengan
perubahan tingkat keasaman dengan pH akhir yang rendah.
Cuka apel (apple vinegar dan apple cider vinegar) diklaim selama puluhan
tahun mampu mengobati berbagai macam penyakit, antara lain mengencerkan
darah, mengobat arthritis, sampai menurunkan badan dan kadar kolesterol dalam
darah. Namun kebanyakan semua itu hanya faktor kepercayaan atau sugesti,
karena tidak ada data ilmiah atau penelitian yang bisa membuktikan bahwa cuka
apel memiliki berbagai khasiat yang disebutkan. Konsumsi senyawa asam asetat
(asam cuka) tidak disarankan untuk berlebihan, karena bisa mengganggu
kesehatan lambung, apalagi bagi mereka yang memang memiliki gangguan sistem
pencernaan.
Secara ilmiah, masih samar. Menurut Andrew Weil, MD, direktur Program
Pengobatan Integratif di College of Medicine, University of Arizona, pada studi
terhadap manusia, vinegar dilihat bisa menurunkan kadar gula dalam darah.
Sedangkan penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa vinegar bisa
menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Tetapi, lagi-lagi hasilnya masih
tak jelas. Weil menganggap, keasaman dari vinegar bisa memperbaiki kualitas
pencernaan pada sebagian orang. Kandungan potassium didalam apel efektif
memelihara kesehatan tulang. Selain itu, zat sorbitol pada apel membantu
pembuangan zat yang tidak berguna pada tubuh, sehingga memperlancar buang
air besar. Kita juga mengenal adanya cuka apel atau apple cider.

Khasiat cuka apel juga besar karena kandungan maltic acid (suatu
komponen alami dalam apel), membantu menstimulasi proses pencernaan. Karena
bahan ini dibuat lewat proses fermentasi, cuka apel juga kaya kalium, yaitu
mineral yang mampu menciptakan antiseptik dalam sel tubuh yang penuh lemak.
Hal ini menyebabkan ia dapat memperkuat metabolisme alami dan mempercepat
proses oksidasi. Meminum segelas air dicampur cuka apel dan sedikit madu setiap
hari dapat membantu menghancurkan dan melepaskan deposit lemak yang
menumpuk didalam tubuh sehingga cuka apel sangat efektif untuk diet.
Pembuatan cuka apel merupakan usaha sampingan pada industri pengepakan apel
dengan memanfaatkan apel-apel sisa sortiran. Cuka buah atau cuka organik dapat
digunakan sebagai cuka meja atau sebagai bahan untuk membuat acar, saos tomat,
saos cabai dan saos yang digunakan dalam pengalengan ikan. Cuka dapat dibuat
dari bahan makanan yang mengandung gula atau pati dengan cara fermentasi
alcohol, diikuti dengan fermentasi asam cuka. Setiap buah yang mengandung gula
lebih dari 9% dapat dikonversi menjadi cuka yang mengandung lebih dari 4 gram
asam cuka per 100 ml larutan. Minuman khas Amerika Serikat ini cocok diminum
panas ataupun dingin. Dibuat dengan memfermentasikan cairan dari jenis buah
apel dalam dua tahap. Pertama, gula dari cairan apel ini dirubah oleh ragi yang
biasa dipakai untuk membuat sampanye, menjadi minuman beralkohol dengan
kadar kira-kira 5%. Mula-mula rasanya manis, lalu sedikit getir, kemudian aroma
buahnya muncul sempurna. Kadar cider ini dipakai sebagai ganti minuman anggur
dalam berbagai resep.
Cuka apel ini produk serbaguna, biasa dipakai untuk pengawetan makanan,
atau dipakai dalam resep dressing sampai dessert. Gula terlibat dalam pengawetan
dan pembuatan aneka ragam produk-produk makanan. Beberapa diantaranya yang
biasa dijumpai termasuk selai, jeli, marmalade, sari buah pekat, sirup buahbuahan, buah-buahan bergula, umbi dan kulit, buah-buahan beku dalam sirup,
acar manis, chutney, susu kental manis, madu.Kadar gula yang tinggi bersama
dengan kadar asam yang tinggi (pH rendah), perlakuan dengan pasteurisasi secara
pema nasan, penyimpanan pada suhu rendah, dehidrasi dan bahan-bahan

pengawet kimia (seperti belerang dioksida, asam benzoat) merupakan teknikteknik pengawetan pangan yang penting.
Apabila gula ditambahkan ke dalam bahan pangan dalam konsentrasi yang
tinggi (paling sedikit 40 % padatan terlarut) sebagian dari air yang ada menjadi
tidak tersedia untuk pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air (a w) dari bahan
pangan berkurang. Walaupun demikian, pengaruh konsentrasi gula pada a w bukan
merupakan faktor satu-satunya yang mengendalikan pertumbuhan berbagai
mikroorganisme karena bahan-bahan dasar yang mengandung komponen yang
berbeda-beda tetapi dengan nilai aw yang sama dapat menunjukkan ketahanan
yang berbeda-beda terhadap kerusakan karena mikroorganisme.
Pada dasarnya cuka apel adalah suatu zat dibuat dari senyawa-senyawa
yang berada dalam buah apel yang kemudian difermentasi oleh mikroba, dan
beberapa jenis dari mikroba yang bisa merubah sari buah apel menjadi cuka apel
adalah Saccharomyces cereviseae dan Zymomonas mobilis. Bahan makanan yang
difermentasi biasanya menghasilkan suatu produk baru yang lebih mudah dicerna,
aroma yang baik serta rasa yang lebih sedap. Dalam proses mikrobiologi
fermentasi ini dilakukan oleh mikroba tertentu yang menghasilkan atau
mempunyai enzim yang sesuai dengan proses tersebut.
Manfaat cuka apel adalah :
a) Menurunkan obesitas
b) Meningkatkan berat badan
c) Terapi ginjal dan kandung kemih
d) Pencegahan rambut rontok
e) Penyembuhan ambient
f)

Penyembuhan varises

g) Mencegah migrain
h) Perawatan gigi dan pelarut nikotin
i)

Mengembalikan tubuh dari kelelahan kronis

j)

Mengmbalikan tubuh dari kelelahan

k) Pencegahan sakit tenggorokan dan amandel

l)

Minuman sehat pengganti teh atau kopi

m) Mencegah keracunan makanan


n) Mengurangi gangguan asma
o) Menanggulangi kehilangan darah
p) Mencegah gangguan mata
Mengkonsumsi cuka apel yang sesuai takaran atau tidak lebih dari enam
sendok teh dalam sehari masih diperbolehkan. Meski demikian,
mengkonsumsi cuka apel berlebihan yang memiliki senyawa asam asetat
(asam cuka) tidak disarankan, karena bisa mengganggu kesehatan lambung.
Mengkonsumsi cuka apel dapat dilakukan dengan banyak cara, mulai
mencampurnya dengan madu, air putih, atau sebagai campuran salad dan
sebagainya. Mengkonsumsi cuka apel secara rutin akan memberikan
dampak yang baik bagi tubuh manusia.
III.2. Apel
Buah Apel sangat efektif membunuh virus. Kandungan asam klorogenik,
vitamin c, peptin dan sorbitol (zat pencahar) didalamnya dapat menghalangi
pembentukan sel-sel kanker. Kandungan potassium didalam apel efektif
memelihara kesehatan tulang. Selain itu, zat sorbitol pada apel membantu
pembuangan zat yang tidak berguna pada tubuh sehingga memperlancar buang air
besar. Proses pengolahan apel menjadi beberapa produk makanan ataupun
minuman yang dapat meningkatkan kandungan nutrisi yang terdapat didalamnya ,
terutama enzim dan bahkan dapat memberikan khasiat penyembuhan.
Proses fermentasi pulalah yang memberikan khasiat penyembuhan yang
menggagumkan pada cuka apel, sebagai obat rematik, asam urat, pengapuran
sendi, menormalkan tekanan darah, kolestrol, hipertensi, maag, masuk angin,
panas dalam, serta meningkatkan vitabilitas daya tahan tubuh, dan sebagainya .
Apel selain dikonsumsi langsung buahnya juga dikenal lama telah memiliki
banyak khasiat untuk kesehatan dan kecantikan. Apel dapat diolah dengan cara
difermentasi untuk mendapatkan sari buahnya. Masyarakat luas menyebut Cuka
Apel. Apel yang telah difermentasi memiliki manfaat bagi kesehatan. Mulai untuk

mengobati gangguan hipertensi, menurunkan berat badan, mengobati stroke,


menurunkan kadar gula serta kolesterol, melancarkan peredaran darah dan
sebagainya.
Masyarakat ada yang mengkonsumsi secara biasa saat masih segar, ada juga
yang menjadikannya jus apel atau dijadikan sirup dan sebagainya. Cuka Apel
memiliki serat larut yang paling baik. Selain itu cuka apel juga bebas dari
kolesterol, lemak serta natrium. Kandungan peptin (sejenis serat yang larut dalam
air) dalam cuka apel dapat membantu menekan kolesterol jahat (LDL) dalam
pembuluh darah dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Kandungan serat yang tinggi pada cuka apel dapat menstabilkan kadar gula
darah sehingga dapat juga mengendalikan nafsu makan. Cuka apel yang juga
memiliki sifat sebagai antiseptik, dapat membantu menekan bakteri jahat pada
saluran pencernaan dan memperbaiki metabolisme tubuh. Apel yang telah
difermentasi, memiliki manfaat baik bagi kesehatan tubuh manusia.
Kandungan Gizi yang terdapat pada apel adalah provitamin A, vitamin B
dan vitamin C, mineral besi, kalsium, fosfor dan potassium (kalium), zat anti
kanker, peptin dan serat. Buah apel memiliki berbagai macam khasiat bagi tubuh
manusia. Khasiat dari buah apel antara lain untuk menurunkan kadar kolesterol,
menurunkan tekanan darah, menstabilkan gula darah, membunuh virus infeksi,
melancarkan pencernaan, merawat kulit, rambut dan kuku dan mencegah kanker
usus. Secara umum, manfaat dari buah apel yaitu:
a)

Menurunkan kadar kolestrol


Apel dikenal mengandung fitokimia, zat antioksidan yang efektif

melawan kolestrol jahat, selain menurunkan kolesterol jahat, apel juga


meningkatkan kolesterol baik (HDL). Kandungan pektin dan asam D-glucaric
dalam apel untuk membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
b) Mencegah kanker dan menyehatkan paru-paru
Zat flavonid dalam apel terbukti dapat menurunkan resiko kanker paruparu sampai 50%. Penelitian dari Cornell University di AS juga menemukan
bahwa zat fitokimia dalam kulit apel menghambat kanker usus sebesar 43%.

c) Mencegah penyakit jantung dan stroke


Apel terbukti mencegah serangan stroke. Publikasi penelitian di
Finlandia (1996) menunjukkan orang berpola makan kaya flavonoid mengalami
insiden penyakit jantung lebih rendah.
d) Menurunkan berat badan
Sebagai sumber serat yang baik, apel baik untuk pencernaan dan
membantu menurunkan berat badan. Apel merupakan camilan yang sangat baik
untuk orang yang sedang menurunkan berat badan karena kadar seratnya tinggi,
sehingga mencegah rasa lapar datang lebih cepat.
e) Menjaga kesehatan gigi
Apel juga mengandung tanin, zat yang bermanfaat mencegah kerusakan
gigi periodontal. Penyakit gusi ini dapat disebabkan saling menempelnya
bakteri pembentuk plak.
f)

Membuat perempuan tetap cantik


Kandungan

boron

dalam

apel

terbukti

membantu

wanita

mempertahankan kadar hormon estrogen. Mempertahankan estrogen berarti


mengurangi

gangguan

yang

disebabkan

ketidakseimbangan

hormon

dikala manopause, misalnya semburan panas, nyeri, depresi, penyakit jantung,


osteoporosis.
g) Melindungi tubuh dari virus flu
Sari apel sangat baik untuk melawan serangan infeksi virus karena
stamina dan kekebalan tubuh meningkat berkat konsumsi sari apel itu.
Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel
berkembang banyak daerah di dunia yang lebih dingin. Nama ilmiah pohon apel
dalam bahasa latin adalah Malus domestica. Apel budidaya adalah keturunan
dari Malus sieversi asal Asia Tengah, dengan sebagian genus dari Malus
sylvestris (apel hutan atau apel liar). Apel ada yang berkulit kuning, hijau,
kemerahan atau merah dan juga berdaging putih kekuningan, segar serta
mengandung air cukup tinggi. Pada umumnya apel dikonsumsi dalam keadaan
segar, tetapi apel dapat juga diolah menjadi produk bernilai tinggi contohnya
adalah selai, dodol, cuka, penambah rasa pada makanan dan sebagainya. Apel

yang dapat diolah biasanya jenis romebeauty dan ana. Jenis jenis apel antara
lain :
a) Apel Malang
b) Granny Smith
c)

Pink Lady

d)

Golden Delicious

e)

Gala

f)

Red Delicious
Apel hijau mudah dicerna oleh tubuh kita. Mengandung malic dan tartaric

acids (asam tartarat) yang menghambat fermentasi dalam usus. Kandungan serat
yang tinggi menambahkan massal yang membantu proses pencernaan, membuat
eleminasi alami dan nyaman. Mengandung pektin, serat yang larut dan
mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan dalam saluran pencernaan. Apel
hijau bertindak sebagai pembersih hati dan kantong empedu dan pula dapat
membantu dalam melembutkan batu empedu. Dengan kadar airnya yang tinggi
bisa dibuat untuk menyembuhkan demam. Di kukus dengan madu bisa
bermanfaat untuk batuk kering dan menghilangkan lendir dari paru-paru.
Dari praktisi medis mengakui bahwa apel hijau yang berlimpah kuantitas
pektin ini adalah membantu mengurangi kolestrol tinggi serta gula darah. Dan
makanan buat orang-orang yang menderita penyakit arteri koroner dan diabetes.
Buah yang popular di Amerika, Eropa dan Asia ini di katakan memiliki sifat yang
merupakan otot tonik, diuretik, pencahar, anti diarrheal, anti heumatic dan obat
perut. Mengandung sumber vitamin C, potassium dan folic acid, vitamin B, zat
besi, magnesium, seng, belerang, natrium, klor, fosfor, silikon dan zat besi. Buah
ini bisa digunakan untuk obat batuk, penghancur batu ginjal, melancarkan
pencernaan, membersihkan racun dan mengobati peradangan di dalam tubuh
manusia. Hal ini menjadikan apel menjadi salah satu buah yang paling banyak
diminati orang karena khasiatnya sangat banyak. Pada umumnya apel dikonsumsi
dalam keadaan segar, tetapi apel dapat juga diolah menjadi produk bernilai tinggi
contohnya

adalah selai, dodol, cuka, penambah rasa pada makanan dan

sebagainya. Selain itu juga dikonsumsi dalam bentuk minuman.

3.3.

Macam-Macam Pembuatan Cuka

a) Pembuatan cuka dari kulit dan buah pisang


Cuka dapat dibuat dari bahan makanan yang mengandung gula atau pati
dengan cara fermentasi alkohol, diikuti dengan fermentasi asam cuka. Setiap
buah yang mengandung gula lebih dari 9% dapat dikonversi menjadi cuka yang
mengandung lebih dari 4 gram asam cuka per 100 ml larutan. Pembuatan cuka
apel merupakan usaha sampingan pada industri pengepakan apel, dengan
memanfaatkan apel-apel sisa sortiran. Kadar asam cuka tertinggi pada Apple
Cider Vinegar ekspor, diikuti berturut-turut oleh cuka organik yang dibuat
menggunakan kulit pisang ditambah ragi tape, asam sitrai yang menggunakan
perasan jeruk nipis dan cuka dari anggur pisang
b)

Pembuatan cuka organik dari nanas


Ada dua cara umum konversi cairan alkoholik menjadi cuka, yaitu

proses lambat atau spontan dan proses generator atau cepat. Proses spontan
dilakukan dengan cara membiarkan sari buah terfermentasi secara spontan di
dalam tong. Perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dengan menggunakan ragi roti
atau biakan murni S. cerevisiae, sebelum inokulasi sari buah ditambah SO2 125
ppm atau 7.5 oz per 200 gal dan dibiarkan 2 jam, ditambah cuka organik sampai
kadar asam total 2%, fermentasi asam cuka menggunakan wadah yang dangkal,
pembuatan starter dilakukan 4-5 hari, fermentasi alkohol dilakukan sampai
selesai, sedangkan fermentasi asam cuka dilakukan 3-6 bulan.
3.4.

Fungsi Gula
Gula adalah suatu istilah umum yang sering diartikan bagi setiap

karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri pangan


biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa, gula yang diperolah dari bit atau
tebu. Pemanis lain yang digunakan dalam industri pangan antara lain :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

Madu , suatu produk yang dibuat dari madu tanaman oleh lebah madu
Sirup glukosa yang dibuat melalui hidrolisa pati
Glukosa Kristal
Fruktosa
Maltosa yang terdapat dalam sirup glukosa
Gula invert yang dibuat melaui hidrolisa sukrosa
Sorbitol manitol

10

h) Laktosa yang terdapat dalam susu


i) Gliserin
j) Pemanis buatan , siklamat dan sakarin
Meskipun rasa manis adalah ciri gula yang paling banyak dikenal,
penggunaanya yang luas dalam industri pangan juga tergantung pada sifat-sifat
lain. Bagaimanapun juga rasa manis selalu ada pada produk yang mengandung
gula dan akan mempunyai pengaruh yang paling berarti pada penerimaan dari
produk tersebut. Gula banyak digunakan dalam pengawetan buah-buahan dan
sayuran dan sebagai bumbu untuk produk-produk daging. Penggunaannya untuk
tujuan diatas termasuk bahan pangan setengah kering, produk yang dilapisi gula
dan sirup untuk produk-produk dalam kaleng.
Sukrosa, glukosa, gula invert dan madu semuanya dapat dipakai dalam
berbagai teknik pengawetan bahan pangan. Daya larut yang tinggi dari gula,
kemampuan mengurangi keseimbangan kelembaban relatif (ERH) dan mengikat
air adalah sifat-sifat yang menyebabkan gula dipakai dalam pengawetan bahan
pangan. Gula terlibat dalam pengawetan dan pembuatan aneka ragam produkproduk makanan. Beberapa diantaranya yang biasa dijumpai termasuk selai, jeli,
marmalade, sari buah pekat, sirup buah-buahan, buah-buahan bergula , umbi dan
kulit, buah-buahan beku dalam sirup, acar manis, chutney, susu kental manis dan
madu.
Makanan yang rasanya asam tidak selalu memiliki pH asam. Selain cuka
apel, buah-buahan seperti jeruk, nanas, mangga, bahkan jeruk nipis dan jeruk
lemon termasuk makanan pembentuk basa. Sebaliknya, makanan ber-pH asam
tidak selalu rasanya asam. Daging yang dapat meningkatkan keasaman darah,
rasanya sama sekali tidak asam. Faktor yang menentukan makanan termasuk
pembentuk asam atau basa bukan rasa atau baunya, tetapi jenis kandungan
mineralnya, kadar proteinnya, dan kadar airnya. Keasaman dalam darah yang
terlalu tinggi dapat menimbulkan kondisi yang disebut asidosis. Asidosis
menyebabkan gangguan metabolisme, diikuti terjadinya pengentalan atau
penggumpalan darah, salah gizi (malnutrisi), dan munculnya penyakit-penyakit
degeneratif termasuk obesitas (kegemukan).

11

Walaupun gula sendiri mampu memberi stabilitas mikroorganisme pada


suatu produk makanan jika diberikan dalam konsentrasi yang cukup (diatas 70 %
padatan terlarut biasanya dibutuhkan), ini pun umum bagi gula untuk dipakai
sebagai salah satu kombinasi dari teknik pengawetan bahan pangan. Kadar gula
yang tinggi bersama dengan kadar asam yang tinggi (pH rendah), perlakuan
dengan pasteurisasi secara pemanasan, penyimpanan pada suhu rendah, dehidrasi
dan bahan-bahan pengawet kimia (seperti belerang dioksida, asam benzoat)
merupakan teknik-teknik pengawetan pangan yang penting.

IV. ALAT DAN BAHAN


IV.1. Alat

12

1. Pisau
2. Kompor
3. Panci
4. Kain Saring
5. Baskom
6. Talenan
IV.2. Bahan
1. Apel kg
2. Gula 125 gr
3. Air 1,5 liter
4. Yeast (ragi)
1)
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1.
2.
3.

Apel dicuci bersih kemudian diiris tipis-tipis.


Rebus irisan apel tersebut dengan air sampai mendidih.
Kecilkan api kompor kemudian tambahkan gula. Biarkan selama 30 menit

4.

agar aroma buah apel keluar.


Pisahkan sari apel dari buahnya lalu setelah dingin sari apel dimasukkan

5.

kedalam botol.
Masukkan ragi / yeast kedalam sari apel tersebut. Tutup dengan kain
saring. Fermentasi sari apel selama 1-2 minggu akan membentuk alkohol

DAFTAR PUSTAKA
Amelia.

2010.

Bioteknologi.

http://www.artikelbiologi.com/bioteknologi.

(Diakses pada 5 Maret 2016)


Ferry, Alfat.2014. Manfaat Buah Apel.12http://kumpulan.info/sehat/artikel-kesehat
an/101-manfaat-buah-apel.html. (Diakses pada 5 Maret 2016)
Ginanjar, B. 2011. Sejarah cuka Apel. https://www.scribd.com/doc/87892901/S
ejarah-Cuka. (Diakses pada 5 Maret 2016)

13

Lisa, Farase. 2011. Macam macam pembuatan cuak apel. https://agus


krisnoblog.wordpress.com/2011/12/27/macam-pembuatan-cuka-apel.html.(
Di akses pada 5 Maret 2016)
Salam, Rahmat. 2014. Fermentasi Cuka Apel. http://rendysultoni.blogspot.com/20
14/10/fermentasi-cuka-apel.html. (Diakses pada 5 Maret 2016)

Anda mungkin juga menyukai