berhubungan
dengan
keju
dan
proses
pembuatannya.
Dengan
berkembangnya pengetahuan tentang keju baik dari segi biologis maupun
kimiawi, proses pembuatan keju pun menjadi umum di masyarakat. Hasilnya,
perusahaan-perusahaan kecil maupun peternakan-peternakan berlombalomba memproduksi keju mereka sendiri.
Pembuatan keju
Ada lima tahapan utama dalam pembuatan keju. Tahapan-tahapan tersebut
adalah:
Pengasaman
Susu dipanaskan agar bakteri asam laktat, yaitu Streptococcus and
Lactobacillus dapat tumbuh. Bakteri-bakteri ini memakan laktosa pada susu
dan merubahnya menjadi asam laktat. Saat tingkat keasaman meningkat,
zat-zat padat dalam susu (protein kasein, lemak, beberapa vitamin dan
mineral) menggumpal dan membentuk dadih.
Pengentalan
Bakteri rennet ditambahkan ke dalam susu yang dipanaskan yang
kemudian membuat protein menggumpal dan membagi susu menjadi bagian
cair (air dadih) dan padat (dadih). Setelah dipisahkan, air dadih terkadang
dipakai untuk membuat keju seperti Ricotta dan Cypriot hallumi namun
biasanya air dadih tersebut dibuang. Dadih keju dihancurkan menjadi
butiran-butiran dengan bantuan sebuah alat yang berbentuk seperti kecapi,
dan semakin halus dadih tersebut maka semakin banyak air dadih yang
dikeringkan dan nantinya akan menghasilkan keju yang lebih keras.
Rennet mengubah gula dalam susu menjadi asam dan protein yang
ada menjadi dadih. Jumlah bakteri yang dimasukkan dan suhunya sangatlah
penting bagi tingkat kepadatan keju. Proses ini memakan waktu antara 10
menit hingga 2 jam, tergantung kepada banyaknya susu dan juga suhu dari
susu tersebut. Sebagian besar keju menggunakan rennet dalam proses
pembuatannya, namun zaman dahulu ketika keju masih dibuat secara
tradisional, getah daun dan ranting pohon ara digunakan sebagai pengganti
rennet.
Pengolahan dadih
Setelah pemberian rennet, proses selanjutnya berbeda-beda. Beberapa
keju lunak dipindahkan dengan hati-hati ke dalam cetakan. Sebaliknya pada
keju-keju lainnya, dadih diiris dan dicincang menggunakan tangan atau
dengan bantuan mesin supaya mengeluarkan lebih banyak air dadih.
Semakin kecil potongan dadih maka keju yang dihasilkan semakin padat.
Persiapan sebelum pematangan
Sebelum pematangan, dadih akan melalui proses pencetakan,
penekanan, dan pengasinan. Saat dadih mencapai ukuran optimal maka ia
harus dipisahkan dan dicetak. Untuk keju-keju kecil, dadihnya dipisahkan
dengan sendok dan dituang ke dalam cetakan, sedangkan untuk keju yang
lebih besar, pengangkatan dari tangki menggunakan bantuan sehelai kain.
kehilangan air dan membuat keju menjadi lebih keras teksturnya. Proses ini
sering disebut dengan istilah pembakaran (burning). Contoh keju yang
dipanaskan ulang adalah keju Emmental, keju Appenzeller dan Gruyre.
Kandungan gizi
Keju merupakan makanan yang penuh dengan nutrisi. Keju memiliki
banyak elemen yang sama dengan susu, yaitu protein, lemak, kalsium dan
vitamin. Satu pon keju memiliki protein dan lemak yang sama jumlahnya
dengan satu galon susu. Keju dengan tingkat kelembaban yang tinggi
memiliki konsentrasi nutrisi yang lebih rendah dibandingkan dengan keju
yang tingkat kelembabannya rendah.
PEMBUATAN KECAP
. Prosedur pembuatan kecap kedelai
1.
Penyortiran
Menyiapkan biji kedelai hitam yang tua. Bebas dari sisa tanaman batu, kerikil,
tanah, biji kedelai tidak luka, bebas serangan hama dan penykit, tidak memar atau
rusak, kulit biji tidak keriput. Caranya biji kedelai diletekan pada tampah kemudian
di tampi.
2.
Pencucian
Setelah disortir, kedelai dicuci dengan air bersih. Tujuannya agar kotoran kotoran
yang masih melekat atau tercampur dapat hilang.
3.
Perebusan
Perebusan dilakukan selama 2 jam. Caranya biji kedelai dimasukan ke dalam panci
kemudian direbus dengan kompor. Banyaknya air dalam perebusan sampai
terendam atau sekitar 2,5 kali volume bahan. Tujuannya agar mendapatkan biji
kedelai yang lunak dan kulitnya mudah dikupas.
4.
Penirisan
Penirisan dilakukan dengan menggunakan kalo selama 0,5 1 jam sampai kedelai
dingin.
5.
Penjamuran
6.
Penggaraman
Biji kedelai yang telah berjamur dimasukan dalam larutan garam 20 %. Maksudnya
mencampur 200 gram garam kedalam air 1 liter. Sebagai patokan untuk 1 kg bahan
membutuhkan 4 liter larutan garam 20 %.
7.
Penyaringan I
Perebusan II
Sebelum direbus, kedalam filtrat ditambahkan gula kelapa yang dicairkan, bumbubumbu penyedap dan air bersih. Sebagi patokan untuk 1 liter filtrat membutuhkan
2 kg gula kelapa yang telah dicairkan atau larutkan dalam 0,5 liter air.
9.
Penyaringan II
1.Perebusanpertamamatangkuranglebihjamsampai1jam.
Pada tahap awal pembuatan tempe, biji kedelai direbus. Tahap perebusan ini
berfungsisebagaiproseshidrasi,yaituagarbijikedelaimenyerapairsebanyakmungkin.
Perebusan juga dimaksudkan untuk melunakkan biji kedelai supaya nantinya dapat
menyerapasampadatahapperendaman.
2.Pemecahankedelai(penggilingan).
Kulitbijikedelaidikupaspadatahappengupasanagarmiseliumberfungsidapat
menembus biji kedelai selama proses fermentasi. Pengupasan dapat dilakukan dengan
tangan,diinjakinjakdengankaki,ataudenganalatpengupaskulitbiji.
3.Pemisahanantarakulitdanbijikedelaidengancaradilembang.
4.Perendamankuranglebih5jam,gantiair7sampai8jam
Setelah dikupas,biji kedelai direndam. Tujuan tahap perendaman ialah untuk
hidrasi biji kedelai dan membiarkan terjadinyafermentasi asam laktatsecara alami agar
diperoleh keasamanyang dibutuhkan untuk pertumbuhan fungi. Fermentasi asam laktat
terjadidicirikanolehmunculnyabauasamdanbuihpadaairrendamanakibatpertumbuhan
bakteriLactobacillus. Bila pertumbuhan bakteri asam laktat tidak optimum (misalnya di
negaranegarasubtropis,asamperluditambahkanpadaairrendaman.Fermentasiasamlaktat
danpengasamaniniternyatajugabermanfaatmeningkatkannilaigizidanmenghilangkan
bakteribakteriberacun.
5.Pencuciansampaibersihhinggaairterlihatbening.
Prosespencucianakhirdilakukanuntukmenghilangkankotoranyangmungkin
dibentuk oleh bakteri asam laktat dan agar biji kedelai tidak terlalu asam. Bakteri dan
kotorannyadapatmenghambatpertumbuhanfungi.
6.Perebusankeduaminimal4jam.
Perebusan kedua ini dilakukan untuk mematangkan kedelai sehingga siap untuk
diolahmenggunakanragitempe.
7.
Ditiriskan
kurang
lebih
sampai
jam.
Proses ini ditujukan untuk menghilangkan air yang ada dalam kedelai, untuk
memberiragi,karenaragitidakakanmeresapjikakandunganairdalamkedelaiterlalutinggi.
8.Peragian/Inokulasi.
Inokulasi dilakukan dengan penambahan inokulum, yaituragitempe ataularu.
Inokulum dapat berupa kapang yang tumbuh dan dikeringkan pada daunwaruatau
daunjati(disebutusar;digunakansecaratradisional),sporakapangtempedalammedium
tepung (terigu, beras, atautapioka; banyak dijual di pasaran), ataupun kulturR.
oligosporusmurni(umumdigunakanolehpembuattempediluarIndonesia).Inokulasidapat
dilakukan dengan cara, yaitu penebaran inokulum pada permukaan kacang kedelai yang
sudahdingindandikeringkan,laludicampurmeratasebelumpembungkusan.
9.Pencetakan/pengemasan,tunggukuranglebih36jam.
Setelahdiinokulasi,bijibijikedelaidibungkusatauditempatkandalamwadah
untuk fermentasi. Berbagai bahan pembungkus atau wadah dapat digunakan (misalnya
daunpisang,daunwaru,daunjati,plastik,gelas,kayu,danbaja),asalkanmemungkinkan
masuknya udara karena kapang tempe membutuhkan oksigen untuk tumbuh. Bahan
pembungkus dari daun atau plastic biasanya diberi lubanglubang dengan cara ditusuk
tusuk.
Bijibiji kedelai yang sudah dibungkus dibiarkan untuk mengalami
prosesfermentasi.Padaprosesinikapangtumbuhpadapermukaandanmenembusbijibiji
kedelai,menyatukannyamenjaditempe.Fermentasidapatdilakukanpadasuhu20C37C
selama 1836 jam. Waktu fermentasi yang lebih singkat biasanya untuk tempe yang
menggunakanbanyakinokulumdansuhuyanglebihtinggi,sementaraprosestradisional
menggunakanlarudaridaunbiasanyamembutuhkanwaktufermentasisampai36jam.
10.Hasilakhir(Tungguduahari)
BAB2
CARAPEMBUATANTEMPE
Perebusanpertamamatangkuranglebihjam1jam
Padatahapawalpembuatantempe,bijikedelaidirebus.Tahapperebusanini
berfungsisebagaiproseshidrasi,yaituagarbijikedelaimenyerapairsebanyakmungkin.
Perebusan juga dimaksudkan untuk melunakkan biji kedelai supaya nantinya dapat
menyerapairsampaipadatahapperendaman.
Perebusanminimal2jam
Perebusan kedua ini dilakukan untuk mematangkan kedelai sehingga siap untuk diolah
menggunakanragitempedilakukanAzka.
Ditiriskankuranglebih
12
jam
Prosesiniditujukanuntukmenghilangkanairyangadadalamkedelai,untukmember
ragi,karenaragitidakakanmeresapjikakandunganairdalamkedelaiterlalutinggi.
Peragian/Inokulasi
Inokulasi
dilakukan
dengan
penambahan
inokulum,
yaituragitempeataularu.Inokulumdapatberupakapangyangtumbuhdandikeringkanpada
daunwaruataudaunjati(disebutusar;digunakansecaratradisional),sporakapangtempe
dalam medium tepung (terigu, beras, atau tapioka; banyak dijual di pasaran), ataupun
kulturR. oligosporusmurni (umum digunakan oleh pembuat tempe di luar
Indonesia).Inokulasi dapat dilakukan dengan cara, yaitu penebaran inoculums pada
permukaan kacang kedelai yang sudah dingin dan dikeringkan, lalu dicampur merata
sebelum
pembungkusandikejakanolehterry,trikrisna,iqbal
Pencetakan/pengemasan,tunggukuranglebih36jam
Setelahdiinokulasi,bijibijikedelaidibungkusatauditempatkandalamwadah
untukfermentasi.Berbagaibahanpembungkusan atauwadahdapatdigunakan(misalnya
daunpisang,daunwaru,daunjati,plastik,gelas,kayu,danbaja),asalkanmemungkinkan
masuknya udara karena kapang tempe membutuhkan oksigen untuk tumbuh. Bahan
pembungkus dari daun atau plastik biasanya diberi lubanglubang dengan cara ditusuk
tusuk.
Bijibiji kedelai yang sudah dibungkus dibiarkan untuk mengalami
prosesfermentasi.Padaprosesinikapangtumbuhpadapermukaandanmenembusbijibiji
kedelai,menyatukanyang menjaditempe.Fermentasidapatdilakukanpadasuhu20C
37Cselama1836jam.Waktufermentasiyanglebihsingkatbiasanyauntuktempeyang
menggunakanbanyakinoculumsdansuhuyanglebihtinggi,sementaraprosestradisional
menggunakan laru dari daun biasanya membutuhkan waktu fermentasi sampai 36 jam.
Pencetakandilakukanolehchoiriyah,azka.