Anda di halaman 1dari 20

MODUL PERKULIAHAN 3

Pasar Modal Global

Fakultas
Ekonomi dan
Bisnis

Pasar modal di negara Maju

Program
Studi

S-1 Manajemeni

Online

03

Kode MK

Disusun Oleh

MK42313

Nur Aisyah F.Pulungan, SE, MM.

Abstract

Kompetensi

Karakteristik utama dari Negara


yang menganut system ekonomi
pasar tercermin dari adanya Bursa
efek dan kegitan ekonomi yang
dimiliki serta digerakkan oleh pihak
swasta

Mahasiswa diharapkan mampu


nuntuk memahami dan
mengerti pasar modal global

Tujuan Umum ; Agar mahasiswa mengerti dan memahami pasar modal Global
Tujuan Khusus ; Agar mahasiswa mampu menjelaskan pasar modal Global

Pada perang dingin decade 1990, tata ekonomi dunia mulai berubah di semula ada dua kubu
ekonomi, yaitu ekonomi komunis dan ekonomi kapitalis, dimana sebagian Negara menganut
system ekonomi pasar dan hanya beberapa Negara yang masih menganut system ekonomi
komunis. Negara-negara yang semula menganut faham ekonomi komunis kemudian berubah
menjadi ekonomi pasar antara lain : Rusia,Cina, Rumania, Hungaria dan Polandia. Sementara
Negara yang masih menganut system ekonomi komunis antara lain Korea utara dan Kuba.
Karakteristik utama dari Negara yang menganut system ekonomi pasar tercermin dari adanya
Bursa efek dan kegitan ekonomi yang dimiliki serta digerakkan oleh pihak swasta.
Karakteristik ekonomi komunis tmpak pada tidak adanya (1) bursa efek, (2) kegiatan
ekonomi dimiliki serta digerakkan oleh Negara (3) tidak ada kegiatan ekonomi yang dimiliki
swasta.
Pasar Modal Negara Maju
Negara maju akan semkin maju karena kebanjiran dana investor internasional. Hal ini
terbukti karena sampai akhir tahun 1998. 93 % dan berada dinegara maju sedangkan 7 %
berada di Negara berkembang.

Dari segi jumlah penduduk, negara maju yang jumlah

penduduknya relatif sedikit menerima dana investasi yang sangat besar, sementara negara
berkembang yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar menerima dana investasi
yang sangat kecil. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa dana investor internasional yang
ditanamkan di negara maju 13 kali lebih besar dari jumlah yang ditanamkan di negara
berkembang. Sementara itu, jumlah penduduk di negara maju hanya 1/5 dari jumlah
penduduk negara berkembang. Oleh karena itu, untuk menjadi negara maju, negara
berkembang harus berani mengubah secara radikal kultur masyarakat yang menghambat
kemajuan serta memahami dan melaksanakan sistem ekonomi pasar, seperti yang telah
berhasil dilakukan oleh negara maju. Pada dasarnya, sistem yang berlaku dan diterima oleh
masyarakat Indonesia sekarang ini adalah sistem kapitalis tradisional. Oleh karena itu,
tidaldah relevan apabila ada pihak yang masih mencari-cari sistem ekonomi alternatif, seperti
yang pernah dilakukan untuk menemukan sistem ekonomi Pancasila, atau ekonomi
Kerakyatan, atau sistem ekonomi Ketuhanan karena tindakan tersebut bagai mencari sesuatu
yang tidak.pernah ada. Langkah yang lebih baik adalah memberi pendidikan kepada

masyarakat luas tentang seluk beluk ekonomi pasar dan cara menanganinya agar menang
dalam persaingan global.
Tabel 1.1 Dana Investor Internasional per Akhir Desember 1998 (US$ miliar)
Negara
Maju

Market
Capitalization
Population (million)

25.553

93

Negara
Berkemban
g
1.908

886.000

17

Number of Issuer

21.111

45

Keterangan

Total

27.461

5.011

83

5.897

26.354

55

47.465

10
0
10
0
10
0

Sumber : International Finance Corporation, Emerging Stock Markets Factbook, 1999 setelah diolah.

Negara yang rakyatnya memiliki pendapatan per kapita yang tinggi, berarti
warganya potensial menjadi investor. Hongkong, Jepang, dan Singapura merupakan 3
negara Asia yang tergolong sebagai negara maju dalam bidang ekonomi. Tabel 1.2 akan
menunjukkan kehebatan negara-negara yang tidak memiliki utang luar negeri, dan
rakyatnya mengalami kemakmuran yang luar biasa. Tabel itu menyajikan sembilan belas
negara yang tidak memiliki utang luar negeri, dan mengalami pertumbuhan ekonomi yang
luar biasa dengan cara menggerakkan perekonomian melalui pasar modal. Pasar modal
telah membuktikan diri dapat memakmurkan rakyat suatu negara, asalkan stabilitas
politik terpenuhi, keadilan dalam pemerataan kemakmuran, tidak ada gejolak sosial,
konsis-tensi penegakan hukum, tidak ada korupsi, stabilitas nilai mata uang lokal terjaga,
dan lembaga pasar uang atau pasar berjangka berjalan dengan baik.
Tabel 1.2 Data Ekonomi Makro untuk Tahun 1998

Negara

GNP/kapita
US$

Growth
%

Inflation

Australia
Austria
Belgia
Hong Kong
Denmark
Finlandia
Perancis
Jerman
Eslandia
Italia

20.640
26.830
25.380
23.660
33.040
24.280
24.210
26.570
27.830
20.090

2,8
1,5
1,6
2,4
2,7
1,8
1,2
0,9
1,5
1,0

1,7
2,5
2,3
6,4
1,6
1,7
1,7
2,2
2,9
4,4

External
Debt
US$
juta
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Jepang
32.350
1,3
0,2
0
Luxemburg
45.100
1,5
2,2
0
Belanda
24.780
2,1
2,1
0
Norwegia
34.310
3,7
1,8
0
Singapura
30.170
6,7
2,1
0
Swedia
25.580
0,6
2,4
0
Swiss
39.980
0,2
1,7
0
Inggris
21.410
2,0
3,0
0
Amerika Serikat
29.240
2,1
1,9
0
Sumber : Standard & Poors. Emerging Stock Markets Fact Book 2000, setelah diolah.
Kemajuan teknologi komunikasi telah membuka mata negara-negara yang
sebelumnya menganut sistem ekonomi komunis. Negara-negara itu melihat bahwa negara
yang menganut sistem kapitalis mengalami kemakmuran yang luar biasa melalui
tayangan-tayangan di televisi. Negara-negara yang menganut sistem ekonomi komunis itu
telah berjuang selama lebih dari 70 tahun sejak revolusi Februari 1917, tetapi gagal
memakmurkan rakyatnya. Kemakmuran nyata yang dialami negara-negara kapitalis telah
mendorong negara yang menganut sistem ekonomi komunis untuk beralih ke sistem
ekonomi terbuka pada dekade 1990-an.

A PASAR MODAL DAN PASAR BERJANGKA AMERIKA SERIKAT


Amerika Serikat sudah merdeka lebih dari 200 tahun yang lalu, dan saat ini
merajai ekonomi dunia. Dengan jumlah penduduk sekitar 280 juta jiwa yang rata-rata
berkualitas telah membawa negara ini menguasai pendapatan dunia (Gross National
Product = GNP) sebesar US$ 7.783 miliar atau 26% dari GNP dunia (1998), atau barada
pada ranking 1. Dengan pendapatan per kapita yang mencapai US$ 29.240 (1998),
masyarakat Amerika Serikat banyak berinvestasi di pasar modal. Enam puluh persen
penduduk Amerika Serikat merupakan investor yang menginvestasikan 70% dananya di
pasar modal dalam negeri dan 30% sisanya diinvestasikan di pasar modal negara lain.
Masyarakat investor Amerika Serikat menginvestasikan uangnya sebanyak
US$14,8 triliun melalui 'financial market' dengan dana sejumlah US$2,74 triliun, melalui
dana pensiun sebesar US$ 4,01 triliun, melalui asuransi sebesar US$0,99 triliun, melalui
rumah tangga dan organisasi nirlaba sebesar US$6,59 triliun, serta melalui bentuk lainnya
sebesar US$ 0,49 triliun. Kondisi keamanan yang relatif stabil, penegakan hukum yang
konsisten, dan kemakmuran masyarakat yang relatif terjamin telah menjadikan negara
Amerika Serikat dianggap sebagai tempat investasi yang aman. Banyak investor dari

negara-negara berkembang menginvestasikan dananya ke pasar modal Amerika Serikat,


yang jumlahnya mencapai US$ 1,17 triliun.
Jumlah mutual fund di Amerika Serikat adalah sekitar 7.800 jenis pada akhir
tahun 1999, yang dikelola oleh 433 management funds yang biasa disebut "fimd
complexes". Total dananya mencapai US$ 6,8 triliun yang rincian investasinya adalah
sebagai berikut: untuk saham US$ 4,0 triliun (59%), obligasi US$ 0,8 triliun (11,8%),
hybrid fund US$ 0,4 triliun (5,6%), dan money market fund US$ 1,6 triliun (23,6%).
Demikian pula, banyak emiten dari negara maju atau negara berkembang menjual
saham perusahaannya ke Amerika Serikat dalam bentuk ADR's (American Depository
Receipts). Contoh-contoh perusahaan Indonesia yang menjual sahamnya ke pasar modal
Amerika Serikat adalah: PT Telkom, PT Indosat, dan PT Tambang Timah. Perusahaan
yang paling banyak menjual saham ke Amerika Serikat berasal dari Negara Jepang dan
Eropa.
Amerika Serikat merupakan negara federasi yang terdiri dari 50 negara bagian
yang memiliki hukum sendiri dan otonomi seluas-luasnya di bidang ekonomi, namun
dengan satu Presiden dan satu angkatan bersenjata. Setiap negara bagian dipimpin oleh
Gubernur yang dipilih langsung oleh rakyat setempat dan memiliki kekuasaan untuk
membangun ekonomi daerahnya, sehingga me-mungkinkan semua negara bagian
rrffemiliki kegiatan pasar modal. Amerika Serikat memiliki 7 bursa efek dengan sistem
order-driven market dan 1 bursa efek yang menggunakan sistem dealer-driven market.
Bursa efek terbesar di dunia berada di Amerika Serikat, yaitu New York Stock
Exchange (NYSE), yang menduduki ranking 1, dan National Association of Securities
Dealers Automated Quotations (NASDAQ) yang menduduki ranking 2. Bursa efek
terbesar berikutnya adalah Tokyo Stock Exchange (TSE) di Jepang yang menduduki
ranking 3, disusul London Stock Exchange (LSE) di Inggris.
Tolok ukur bursa efek terbesar dilihat dari nilai kapitalisasi pasar (market
capitalization), yaitu jumlah agregat nilai kapitalisasi pasar dari seluruh emiten yang
tercatat di bursa efek. Nilai kapitalisasi pasar dari seluruh bursa efek di dunia (59 negara)
pada akhir 2000 adalah US$ 33,5 triliun dan 69% dari jumlah tersebut dikuasai oleh
Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris seperti tampak dalam Tabel 1.3. Tabel 1.4
menyajikan bursa-bursa efek yang ada di Amerika Serikat sesuai dengan rankingnya.
Tabel 1.3 Nilai Kapitalisasi Pasar per Desember 2000 (US$ miliar)

%
dari
Total
Kapitalisasi Pasar
Amerika Serikat
16.431
49%
Jepang
4.087
12%
Inggris
2.276
8%
Sumber: Bodie et al. Investments. (2002: 850), setelah diolah.
Negara

Kapitalisasi Pasar

Amerika Serikat menjadi negara yang menguasai ekonomi dunia bukan secara
kebetulan, tetapi dirancang sedemikian sempurna dan dijalankan oleh manusia yang
berkualitas, energik, dinamis, serta masyarakat yang berbudaya dan saling kontrol. Sedikit
saja terjadi penyimpangan atau penyelewengan akan dengan cepat diketahui karena
masyarakat sudah terbiasa bereaksi spontanitas, sehingga suatu kesalahan yang terjadi tidak
akan terkatung-katung penyelesaiannya. Sistem negara bagian telah menjadikan Amerika
Serikat mencapai kemakmuran yang merata. Setiap negara bagian berlomba untuk
memakmurkan daerahnya dan bursa efek tersebar keseluruh negeri. Dari populasi Amerika
Serikat sebanyak 280 juta jiwa, 60% adalah investor. Dari investasi yang dilakukan oleh
warga Amerika Serikat, sebanyak 70% dilakukan di pasar modal dalam negeri dan 30% di
pasar modal luar negeri. Sebagian besar investasi masyarakat Amerika Serikat dilakukan
melalui perusahaan manajemen investasi. Pada akhir tahun 2000, terdapat sekitar 7.800
perusahaan mutual fund yang menampung kelebihan pendapatan masyarakat Amerika
Serikat.
Tabel 1.4 Bursa Efek di Amerika Serikat
No Nama
Berdiri
1
New York Stock Exchange (NYSE), New York
1790
2
The Nasdaq Stock Market (Nasdaq), Washington
1939
3
American Stock Exchange (AMEX), New York
1921
4
Boston Stock Exchange (BSE), Boston
1834
5
Chicago Stock Exchange (CHX), Chicago
1882
6
Cincinnati Stock Exchange (CSE), Cincinnati
1858
7
Pacific Stock Exchange (PSE), Los Angeles
1973
8
Philadelphia Stock Exchange (PHLX), Philadelphia
1790
Sumber: International Finance Review. Handbook of World Stock and Commodity
Exchanges. 1996, setelah diolah.

New York Stock Exchange (NYSE)


NYSE adalah bursa efek terbesar yang menduduki ranking ke-1 di dunia dan didirikan pada
tahun 1790. Emiten yang tercatat di NYSE hanya yang tergolong perusahaan skala besar.

Nilai kapitalisasi pasar pada tahun 1995 adalah US$ 6 triliun dengan jumlah emiten 3.581
perusahaan sudah termasuk saham asing dari 292 perusahaan, sementara perdagangan
dilaksanakan dalam ruangan lantai perdagangan (floor trading). Sistem perdagangan yang
digunakan adalah sistem pasar lelang (auction market), di mana harga terbentuk langsung dari
harga investor yang ditawarkan melalui anggota bursa dan proses tawaran harga yang berasal
dari para investor ini disebut order driven. Harga terbaik adalah tawaran harga jual terendah
dan tawaran harga beli tertinggi. Pada dasarnya, setiap broker dapat melakukan transaksi jualbeli atas semua jenis saham yang tercatat di bursa. Namun terdapat beberapa broker yang
hanya memperdagangkan sebagian kecil jenis saham yang dikuasainya, dan mereka ini
disebut specialist.
Di antara ke-8 bursa efek yang terdapat dalam Tabel 1.4 telah terjalin hubungan dalam
satu jaringan perdagangan sehingga saling mengetahui tawaran harga jual dan tawaran harga
beli untuk setiap jenis saham dari masing-masing bursa efek. Apabila terjadi selisih harga
untuk tawaran harga jual atas satu jenis saham, maka anggota bursa A dapat memindahkan
ordernya yang dianggap lebih menguntungkan ke bursa efek B, demikian pula untuk order
beli. Sistem ini mulai dilaksanakan pada tahun 1978 dengan nama Intermarket Trading
System (ITS). Kelemahan sistem ITS saat ini adalah bahwa order anggota bursa yang berasal
dari bursa efek yang berbeda tidak otomatis terjadi transaksi walaupun harganya sudah cocok,
sehingga ITS bersifat informasi. Dalam jangka panjang transaksi otomatis ini baru akan
diupayakan terwujud.
National Association of Securities Dealers Automated Quotation (NASDAQ)
Di Amerika Serikat, satu emiten boleh tercatat di dua bursa efek (dual listing) atau
lebih dari dua bursa efek (multiple listing). NASDAQ merupakan bursa efek yang
menampung perusahaan skala kecil, menengah, dan besar. Perusahaan berskala besar yang
tercatat di NASDAQ juga akan mencatatkan sahamnya di NYSE apabila sudah memenuhi
kriteria pencatatan (listing requirements) di NYSE. Perusahaan berskala menengah yang
tercatat di NASDAQ juga boleh mencatatkan sahamnya di AMEX apabila memenuhi kriteria
pencatatannya.
NASDAQ Stock Market adalah bursa efek nomor 2 terbesar di dunia setelah NYSE.
Nilai kapitalisasi pasar pada tahun 1995 adalah US$ 1,13 triliun dan jumlah emiten 5.036
perusahaan sudah termasuk saham asing dari 378 perusahaan. NASDAQ didirikan pada tahun
1939 di Washington. Pada tahun 1970, NASDAQ menerapkan sistem perdagangan secara
elektronik (screen based trading). Perdagangan ini dilaksanakan langsung dari kantor masing-

masing broker melalui komputer perdagangan yang sudah terjalin dalam satu jaringan
perdagangan dengan komputer perdagangan yang ada di Bursa Efek (floorless trading atau
remote trading).
NASDAQ mengikuti sistem cabang, yaitu dengan membuka kantor-kantor cabang di
14 District offices di seluruh Amerika Serikat. NASDAQ beroperasi dengan menggunakan
189.000 terminal komputer di 50 negara bagian, termasuk negara asing. Anggota bursa di
NASDAQ disebut Market-makers yang jumlahnya mencapai 415 perusahaan efek. Harga
pasar saham dibentuk oleh para market-maker (multi-market makers), sementara proses
pembentukan harga saham oleh multi-market makers disebut dealer driven. Di sini tawaran
harga beli dan tawaran harga jual datang dari para market-maker. Satu jenis saham dapat
dipegang oleh beberapa market-maker, sementara jumlah market-maker untuk setiap jenis
saham tidak sama, tergantung pada besar kecil perusahaannya. Pada umumnya, semakin
besar skala emiten semakin banyak jumlah market-maker. Setiap market-maker hanya
memperdagangkan beberapa jenis saham atau sebagian kecil dari total jenis saham yang
tercatat di bursa. Apabila seorang nasabah dari market-maker ingin membeli suatu jenis
saham yang tidak dipegang oleh market-maker itu, maka market-maker tersebut dapat
mencarikan di pasar dan bertindak sebagai perantara (broker). Market-maker dapat membeli
dan menjual saham lain yang bukan merupakan kewajibannya sebagai market-maker di pasar.
Dalam hal ini, ia bertindak sebagai pedagang efek (trader). Perdagangan saham juga dapat
terjadi di antara para market-maker.
Pada tahun 1986, sebanyak 400 jenis sekuritas yang tercatat di NASDAQ dapat
diperdagangkan di LSE, dan 350 jenis saham yang tercatat di LSE dapat diperdagangkan di
NASDAQ. Hubungan antara NASDAQ dan LSE dalam satu jaringan sistem perdagangan
efek ini dilaksanakan setelah jam perdagangan domestik selesai. Dengan demikian,
perdagangan efek memasuki 24 jam perdagangan. Oleh karena itu, di NASDAQ jam
perdagangan dibagi menjadi dua periode, yaitu: NASDAQ dari jam 09.30 sarnpai 16.00 dan
Nasdaq Internationaldari jam 03.30 - 09.00. Pada tahun 1988, Stock Exchange of Singapore
(SES) mengikuti jejak LSE, yaitu memperdagangkan 33 jenis sekuritas yang tercatat di
NASDAQ. Jadi NASDAQ dapat dikatakan sebagai pelopor dalam bidang global investment.
Pola perdagangan yang berlaku di NASDAQ di mana harga saham terbentuk dari
tawaran para market maker atas suatu jenis saham (multi-market makers system) telah ditiru
oleh Singapura, yaitu melalui SESDAQ, dan oleh Jepang melalui JASDAQ (Japan
Association of Securities Dealers Automated Quotation) yang menangani perusahaan
berskala kecil dan menengah. Kekuatan ekonomi Amerika Serikat dapat menjamin kestabilan

nilai mata uang dan harga-harga barang karena 4 institusi pasar yang ada telah berjalan
dengan baik. Ke-4 institusi pasar yang berjalan bersamaan waktunya itu dan merupakan suatu
keharusan bagi sistem ekonomi modern adalah:
1

Pasar Uang, yang tercermin pada perbankan.

Pasar Modal, yang tercermin pada bursa efek.

Pasar Komoditas, yang tercermin pada pedagang partai besar.

Pasar Berjangka, yang tercermin dari produk 3 pasar di atas dengan setelmen
berjangka beberapa bulan ke depan.

Pasar Berjangka
Pasar berjangka atau bursa berjangka memperdagangkan produk-produk yang ada di
pasar uang, pasar modal, dan pasar komoditas dengan syarat penyerahan barang dan
penyelesaian pembayaran dilakukan di masa datang. Harga terbentuk pada saat transaksi
terjadi tetapi penyelesaiannya (settle-ment) dilakukan 1 bulan lagi, 3 bulan lagi, 6 bulan lagi,
dan seterusnya. Dengan persyaratan tersebut berarti sudah ada kepastian tentang harga,
tanggal penyerahan barang, dan tanggal pembayaran.
Produk yang berasal dari pasar uang yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka
mencakup berbagai valuta asing dan berbagai tingkat bunga; produk yang berasal dari pasar
modal adalah opsi saham, opsi obligasi, dan indeks harga saham; dan produk yang berasal
dari pasar komoditi mencakup kacang, kedelai, gula, minyak goreng, bahan bakar, emas,
daging, dan sebagainya. Bagi produsen yang masuk ke dalam bursa berjangka berarti ada
jaminan bahan baku tetap tersedia sehingga kelangsungan produksi tetap terjaga. Bagi debitor
yang memiliki utang valuta asing ada jaminan kurs valuta asing yang harus dibayar bersifat
tetap (fixed rate), dan bagi kreditor yang memiliki piutang valuta asing juga ada jaminan
bahwa kurs yang berlaku adalah fixed rate sepanjang valuta asing tersebut diperdagangkan di
bursa.
Bursa berjangka telah memberi kesempatan kepada banyak pihak untuk memiliki
gudang-gudang penyimpanan valuta asing, tingkat bunga, persediaan barang pertanian,
peternakan, dan pertambangan yang dapat menjamin stabilitas harga barang-barang serta nilai
mata uang secara nasional. Sejarah berdirinya bursa berjangka pada awalnya dilatarbelakangi
oleh keinginan untuk membantu para petani agar harga produknya tidak jatuh pada saat
panen, kemudian berkembang untuk kepentingan produsen agar bahan bakunya dapat
terjamin distribusinya, dan berlanjut untuk kepentingan konsumen agar mendapatkan harga

yang stabil dan selalu tersedia barangnya. Bagi perekonomian nasional, bursa berjangka
sangat penting untuk menjaga stabilitas harga dan stabilitas persediaan.
Tabel 1.5 menunjukkan bahwa bursa berjangka telah ada sejak lebih dari 150 tahun
yang lalu. Keunggulan ekonomi Amerika Serikat saat ini telah dibangun dalam waktu ratusan
tahun, yang merupakan waktu yang cukup lama. Namun, suatu negara yang ingin maju tidak
harus menunggu hingga ratusan tahun seperti yang telah dialami oleh Amerika Serikat
asalkan dapat meniru dan mempelajari pengalaman negara tersebut. Kemajuan ekonomi
dapat dicapai dalam puluhan tahun seperti yang dilakukan oleh negara Jepang dan Cina.
B PASAR MODAL DAN PASAR BERJANGKA Dl JEPANG
Jepang sebagai negara kepulauan dan sebagai negara maju sudah memiliki 3 bursa
efek sebelum perang Dunia Kedua (1940-1945), yaitu di kota Tokyo, Osaka, dan Nagoya.
Kemudian bertambah lagi setelah perang usai.
Setelah perang usai bermunculan bursa efek baru dalam tahun yang hampir
bersamaan sehingga jumlahnya menjadi 9 bursa efek. Jepang, yang kondisi ekonominya
hancur lebur setelah perang Dunia Kedua, dapat cepat pulih kembali dengan memobilisasi
dana masyarakat melalui bursa efek di kota-kota Fukuoka, Hirosima, Kyoto, Niigata, dan
Sapporo. Jepang juga mendirikan pasar ketiga atau over-the-counter (OTC) di kota Tokyo
pada tahun 1941, yang diberi nama Japan Securities Dealers Association (JSDA). Masyarakat
Jepang memiliki etos kerja keras untuk membangun kembali Jepang dengan semangat
Samurai, semangat Kaisar, dan keberanian luar biasa sehingga tidak akan sulit mencapai
pemulihan ekonomi.
Sistem perdagangan bursa efek di kota-kota tersebut mengikuti sistem perdagangan
seperti di Tokyo Stock Exchange (TSE), yaitu investor jual dan investor beli melakukan order
kepada broker efek, dan kemudian broker efek meneruskan order tersebut kepada Saitori,
yaitu petugas bursa yang bertugas mempertemukan order jual dan order beli. Perdagangan
efek dilakukan di Trading Floor bursa efek oleh para broker dan Saitori. Selain itu, investor
juga dapat memesan melalui kantor-kantor broker efek yang terletak di luar gedung bursa,
yang akan meneruskan order investor tersebut kepada floor tradernya yang ada di trading
floor bursa efek.
Sebanyak 13 bursa berjangka yang terdapat dalam Tabel 1.7 dibangun setelah Jepang
mengalami kehancuran akibat Perang Dunia II. Hal ini berarti betapa negara Jepang
menyadari pentingnya pasar berjangka untuk menjamin stabilisasi persediaan dan stabilisasi
harga dalam membangun ekonomi.

Tabel 1.6. Bursa Efek di Jepang


No

Nama

Berdiri

.
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tokyo Stock Exchange (TSE)


Osaka Securities Exchange (OSE)
Nagoya Stock Exchange
Fukuoka Stock Exchange
Hiroshima Stock Exchange
Kyoto Stock Exchange
Niigata Stock Exchange
Sapporo Securities Exchange
Japan Securities Dealers Association

1978
1878
1886
1949
1949
1949
1949
1950
1941

Tabel 1.7 Bursa Berjangka di Jepang


No

Nama

Berdiri

.
1
Tokyo International Financial Futures Exchange (TIFFE)
1989
2
Kanmon Commodity Exchange, di Shimonoseki
1805
3
Kansai Agricultural Commodities Exchange (Kanex), Osaka 1993
4
Kobe Raw Silk Exchange
1928
5
Kobe Rubber Exchange
1952
6
Maebashi Dried Cocoon Exchange
1952
7
Nagoya Grain and Sugar Exchange
1956
8
Nagoya Textile Exchange
1951
9
Osaka Textile Exchange
1984
10 Tokyo Commodity Exchange (TOCOM)
1984
11 Tokyo Grain Exchange
1952
12 Toyobashi Dried Cocoon Exchange
1937
13 Yokohama Raw Silk Exchange
1897
Sumber : International Finance Reviews. Handbook of World Stock and Commodity
Exchanges, 1996, setelah diolah.
C PASAR MODAL Dl NEGARA EKS KOMUNIS
Negara-negara yang dahulu menganut sistem ekonomi komunis telah berubah dan
beralih ke sistem ekonomi kapitalis atau yang pada saat ini lebih disebut sebagai sistem
ekonomi pasar. Negara-negara manran penganut sistem ekonomi komunis ramai-rarnai
membangun pasar modal dan mengundang investor internasional. Pengalaman sekitar 70
tahun di bawah sistem ekonomi komunis yang terbukti gagal telah mendorong masyarakat
komunis beralih ke sistem "ekonomi pasar", walaupun sistem politiknya masih komunis
seperti Cina. Di belakang nama bursa efek yang ada di negara-negara eks komu.nis itu
terdapat tulisan "ex. Tahun xxxx" berarti bursa tersebut pernah ada pada jaman kapitalis

kemudian berubah menjadi komunis, dan pada dekade 1990-an kembali lagi menjadi
kapitalis. Pada abad ke 17, muncul sistem kapitalis yang membuat sebagian kecil orang
menjadi kaya raya sementara sebagian besar hidup miskin, sehingga di sebagian dunia
membenci sistem kapitalis dan mengganti dengan sistem komunis.
Tabel 1.8 Bursa Efek di Negara Eks Komunis
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Negara
Armenia
Bulgaria
China

Nama
Yerevan Stock Exchange (YSE)
First Bulgarian Stock Exchange (FBSE)
Securities Trading Automated Quotation

Berdiri
1993
1991
1988

China
China
China
Hongaria
Lithunia

(STAQ)
Shanghai Stock Exchange (SSE)
Shenzhen Stock Exchange
Wuhan Securities Exchange Center
Budapest Stock Exchange (ex. 1867)
The National Stock Exchange of Lithuania

1990
1990
1992
1990
1993

Latvia
Norwegia
Polandia
Rusia
Rusia
Rusia
Rusia
Rusia
Rusia
Slovakia
Slovenia
Yugoslavia

(NSEL) ex. 1775


The Riga Stock Exchange (RSE)
Oslo Stock Exchange ex. 1819
Warsaw Stock Exchange ex. 1817
Russian Exchange
Moskow International Stock Exchange
Moskow Central Stock Exchange
Siberian Stock Exchange
St. Petersburg Stock Exchange ex. 1703
Vladivostok Stock Exchange
Bratislava Stock Exchange
Ljubljana Stock Exchange ex. 1924
Belgrade Stock Exchange ex. 1894

1995
1991
1991
1990
1990
1990
1991
1991
1992
1991
1990
1990

Sumber : International Finance Review, Handbook of World Stock and Commodity Exchanges, 1996,
setelah diolah.

Tabel 1.8 menyajikan daftar bursa efek di negara yang sebelumnya menganut sistem
ekonomi komunis. Dengan berjalannya waktu, banyak negara yang menganut sistem
ekonomi kapitalis telah berhasil memeratakan kemakmuran rakyatnya, sehingga sistem
tersebut tetap dipakai. Sementara itu, dalam periode yang sama negara yang menganut sistem
ekonomi komunis telah gagal me-makmurkan rakyatnya, sehingga mendorong rakyat untuk
mengubah total sistem ekonomi dari komunis menjadi kapitalis. Namun untuk
menghilangkan kesan bahwa kapitalis itu kejam, digunakan istilah ekonomi pasar. Pada
intinya, penerapan sistem kapitalis atau pasar bebas untuk memakmurkan seluruh masyarakat
sangat tergantung pada para pemimpin di negara masing-masing.

D PASAR MODAL DI NEGARA BERKEMBANG


Sebagian negara berkembang telah siap menghadapi era globalisasi, sebagian lagi
sedang melakukan persiapan, dan sebagian lagi belum siap sama sekali. Persiapan
menghadapi era globalisasi ini meliputi bidang yang sangat luas. Bidang politik, hukum,
ekonomi, dan sosial harus disesuaikan dengan aturan-aturan standar internasional yang
bersifat regional maupun global. Di samping aturan tersebut masih ada satu hal yang sangat
penting, yaitu kesiapan masyarakat luas untuk menerima aturan internasional. Dalam hal ini,
sosialisasi kepada masyarakat luas tentang gambaran praktis pelaksanaan era globalisasi
adalah sangat penting agar masyarakat dapat diajak untuk melakukan persiapan sedini
mungkin. Mungkin saja penyesuaian peraturan domestik terhadap peraturan internasional
dapat merugikan suatu kelompok masyarakat tetapi menguntungkan bagi kolompok
masyarakat lainnya. Namun, apabila masyarakat sudah sejak dini diberi pengetahuan tentang
dampak era globalisasi, maka mereka mempunyai vvaktu untuk bersiap-siap mencari
alternatif lain sebagai ganti mata pencahariannya.
Kebanyakan pemimpin negara berkembang sudah menandatangani perjanjian
persekutuan ekonomi regional maupun dunia, seperti: AFTA, APEC, dan WTO, tetapi belum
semua yang telah berhasil mensosialisasikan kepada masyarakatnya. Akibatnya, sebagian
masyarakat yang cerkena dampak negatif dari era globalisasi menentang keras setiap
kebijakan pemerintah yang didukung oleh sebagian rakyat yang pro dan tekanan dari pihak
internasional untuk mematuhi perjanjian internasional itu.
1

Singapura Negara yang Paling Siap


Singapura adalah salah satu negara di Asia yang paling siap menghadapi era
globalisasi. Singapura, dengan jumlah penduduk sekitar 3 juta orang dan pendapatan
per kapita US$ 30.170 (1998), telah diklasifikasikan sebagai suatu negara maju.
Singapura adalah negara nomor satu yang tingkat korupsi-nya paling kecil (skor 0,5)
menurut versi PERC (Political and Economic Risk Consultancy ) yang berpusat di
Hong Kong (Harian Jawa Pos tanggal 9 Maret 2005). Singapura merupakan satusatunya negara di dunia ini yang masyarakatnya memahami dan menggunakan multicurrency, sehingga memudahkan bagi wisatawan asing untuk melakukan transaksi
langsung dengan masyarakat di Singapura. Singapura juga merupakan negara yang
masyarakatnya menguasai 4 bahasa, yaitu Melayu, Cina, Inggris, dan India. Singapura
juga merupakan negara yang paling tertib lalu lintas, tertib hukum, dan aman bagi

penduduk serta warga asing. Semua keunggulan di atas telah menarik per-hatian
investor internasional untuk berinvestasi di Singapura. Indikasi sistem ekonomi yang
kuat dari suatu negara tercermin oleh 4 institusi pasar yang telah berjalan dengan baik
dan sehat, yaitu: (1) Pasar uang/perbankan yang sehat, (2) Pasar modal yang modern,
(3) Pasar komoditas yang lengkap, dan (4) Pasar berjangka atas produk butir 1, 2, dan
3 di atas.
Dalam hal ini, Singapura telah memenuhi kriteria dimaksud. Singapura
memiliki 4 institusi pasar yang lengkap dan kuat, yaitu:
a

Pasar uang dengan indikator sistem perbankan yang tangguh.

Pasar modal, yang tercermin pada Stock Exchange of Singapore yang modern
(SES).

Pasar berjangka bidang keuangan, yang tercermin pada Singapore International


Monetary Ex-change (SIMEX) yang termashur.

Singapore Commodity Exchange (SICOM).

e
Stock Exchange of Singapore
Perdagangan efek sudah lama ada di Singapura semenjak pemerintahan Pvaffles
(1819). Pada tahun 1960, telah dilakukan kerja sama perdagangan bersama antara Kuala
Lumpur Stock Exchange (KLSE) dan SES. Namun pada tahun 1973, perjanjian kerja sama
perdagangan efek tersebut berakhir. Pada tanggal 24 Mei 1973 SES sudah berdiri sendiri dan
pada tanggal 18 Februari 1987, SES membuka kesempatan kepada perusahaan berskala kecil
dan menengah untuk masuk ke bursa efek, di mana papan itu disebut SESDAQ. Jadi di SES
ada Main-board yang menampung perusahaan besar, dan SESDAQ yang menampung
perusahaan kecil serta menengah. Pada tanggal 2 Januari 1990, SES membuka OTC market
untuk memperdagangkan saham-saham asing yang tercatat di bursa efek luar negeri. Sahamsaham terkenaJ yang tercatat di Hongkong, Malaysia, Filipina, Indonesia, dan lainnya
diperdagangkan di OTC market, atau disebut CLOB International. SES dimiliki oleh 33
pemegang saham, dan memiliki 123 anggota bursa, 823 dealer, dan 2.055 remisier per Juni
1995. Perdagangan dilakukan tanpa penyerahan fisik saham (scripless trading) dan tidak
dilakukan di lantai perdagangan (floorless trading), tetapi di kantor masing-masing anggota
bursa yang sudah terjalin dalam satu jaringan perdagangan dengan bursa efek (remote
trading). Pencatatan pemilikan saham dilakukan oleh Central Depository dan pembayaran
dilakukan melalui Central Clearing House. Remisier adalah kepanjangan tangan dari anggota
bursa untuk menjangkau para investor. Remisier berhubungan langsung dengan para investor,

yang kemudian menyalurkan order investor kepada anggota bursa. Dalam hal ini ada
perjanjian pembagian transaction fee antara anggota bursa dan remisier. Syarat untuk menjadi
remisier adalah harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bursa efek.
Singapore International Monetary Exchange (SIMEX)
Singapura adalah suatu negara yang kecil tetapi memiliki kekuatan ekonomi yang
besar. Jumlah penduduknya hanya sekitar 3 juta, tetapi GNP per kapitanya adalah US$
30.170 pada tahun 1998. Di samping itu, Singapura juga merupakan salah satu negara yang
tidak mempunyai utang luar negeri (per akhir 1998) di antara 19 negara lainnya. Kondisi
politik, hukum, ekonomi, dan sosial yang kondusif di Singapura telah mendorong
didirikannya bursa berjangka di bidang keuangan dan nonkeuangan yang bernama SIMEX
pada tahun 1984. Pada tahun 1986 dimulai perdagangan indeks Nikkei 225 futures, sementara
pada tahun 1988 mulai diperdagangkan Eurodollar futures. Pada tahun 1990 dimulai Euroyen
futures, dan pada tahun 1989 di bidang energi mulai diperdagangkan fuel-oil futures.
Pada tanggal 9 Juni 1995, SIMEX bekerjasama dengan International Petroleum
Exchange (IPE) untuk saling memperdagangkan (mutual offiet system) 'Brent Crude Futures'
selama 18 jam per hari. Pada tanggal 17 Maret 1994, SIMEX melakukan kerjasama
perdagangan (mutual offset system trading link) dengan CME selama jam perdagangan
berlangsung.
Singapore Commodity Exchange (SICOM)
SICOM didirikan pada tahun 1992 untuk memperdagangkan komoditas karet secara
berjangka. Jenis produknya meliputi: One Ribbed Smoked Sheet (RSS 1) Contract, Three
Ribbed Smoked Sheet (RSS 3) Contract, Technically Specified Rubber 20 (TSR 20) Contract,
dan RCS Index Contract. Perdagangan ini berbentuk futures contract.
1

Cina Negara yang Menakjubkan


Cina merupakan negara berkembang nomor 2 yang mengalami kemajuan luar biasa di

bidang pasar modal. Hanya dalam tempo kurang dari 5 tahun Cina telah berhasil mendirikan
4 bursa efek dan 7 bursa berjangka. Pertumbuhan ekonomi Cina pada tahun 1998 sebesar
9,6% telah mengangkat GNP per kapita menjadi US$ 1.055. Pada saat negara-negara Asia
terkena krisis ekonomi, Cina luput dari krisis. Pemerintahannya yang masih menggunakan
sistem satu partai, yaitu komunis, telah berhasil menstabilkan politik dalam negeri dan
terjaminnya rasa aman di masyarakat. Sistem ekonomi yang telah berubah dari sistem

tertutup (sistem ekonomi komunis) menjadi sistem ekonomi terbuka (pasar bebas) telah
membawa Cina ke gerbang emas menuju kemakmuran. Gabungan antara sistem politik
komunis dan sistem ekonomi pasar telah menjadikan Cina sebagai produsen produk dengan
harga yang sangat murah. Cina telah siap bersaing dalam perdagangan internasional di era
globalisasi. Di Cina juga ada pihak yang korupsi, tetapi apabila ketahuan dan diadili, maka
hukumannya adalah hukuman mati. Hal ini dibuktikan dengan telah dihukum tembak mati 3
pejabat yang korup.
Bursa Efek
Sejak beralih dari sistem ekonomi komunis menjadi ekonomi pasar, Cina telah
memiliki 4 Bursa Efek, seperti diperlihatkan pada Tabel 1.9 :
Tabel 1.9 Bursa Efek di Cina
No. Nama
Berdiri
1
Securities Trading Automated System (STAQ)
1988
2
Shanghai Stock Exchange
26-11-1990
3
Shenzhen Stock Exchange
01-12-1990
4
Wuhan Stock Exchange
17-04-1992
Sumber : International Finance Review. Handbook of World Stock and Commodity
Exchange. 1996 setelah diolah.
STAQ merupakan bursa efek nasional yang beroperasi di kota-kota besar di Cina,
mulai dari kota Propinsi, Kotamadya, dan Kabupaten dalam satu jaringan sistem
perdagangan. Hanya dalam waktu 6 tahun sejak didirikan, tepatnya pada tahun 1994, jumlah
seluruh anggota bursa mencapai 350 perusahaan. Pada bulan Juni 1994, STAQ sudah
mendapat sambungan jaringan dengan Shang-hai Stock Exchange dan Shenzhen Stock
Exchange. Antara STAQ, Shanghai Stock Exchange, dan Shenzen Stock Exchange telah
terjadi intermarket trading system. STAQ menggunakan sistem dealer driven , di mana
pembentukan harga saham dilakukan oleh para market maker, yaitu tawaran harga beli dan
tawaran harga jual suatu saham datang dari para anggota bursa yang menjadi market maker
untuk jenis saham tertentu. Satu market maker memperjualbelikan beberapa jenis saham, atau
dengan kata lain, suatu jenis saham dipasarkan oleh beberapa market maker. Seorang investor
yang ingin membeli saham akan memilih market maker yang memberi tawaran harga jual
paling rendah, dan investor yang ingin menjual saham akan memilih market maker yang
memberi tawaran harga beli paling tinggi. Transaksi jual-beli dapat juga terjadi di antara para
market maker itu sendiri (inter dealer market). Shanghai Stock Exchange dan Shenzhen

Stock Exchange menggunakan order driven, di mana proses pembentukan harga saham
dilakukan oleh para investor dengan harga terbaik atau price priority. Price priority adalah
tawaran harga beli tertinggi lebih diutamakan untuk dilakukan transaksi terlebih dahulu,
sedangkan tawaran harga jual terendah akan mendapatkan prioritas untuk dilakukan transaksi
terlebih dahulu, dan tawaran harga tersebut berasal dari para investor secara lelang (berebut
dan bersaing).
Shanghai Stock Exchange mempunyai 554 anggota perusahaan dari semua propinsi,
kotamadya, dan daerah otonom di seluruh Cina. Di samping itu, masih ada 25 broker asing
sebagai pemegang seat. Jumlah total seat mencapai 3.700 seats yang menempati 8 trading
floor. Shanghai Stock Exchange membuka 23 lokasi pusat-pusat perdagangan (exchange
centers) yang tersebar di berbagai propinsi. Produk yang diperdagangkan adalah saham,
obligasi perusahaan, dan obligasi pemerintah. Shanghai Stock Exchange merupakan bursa
efek terbesar di Cina.
Cina, sebagai negara yang baru melaksanakan sistem ekonomi pasar, hanya dalam waktu
sekitar 10 tahun telah melampaui kemajuan negara tetangga yang mengembangkan pasar
modal lebih dari 35 tahun. Keberhasilan Cina tidak lepas dari kestabilan politik dan
pelaksanaan otonomi daerah serta pelaksanaan sistem national trading system di Bursa Efek.
Tabel 1.10 menyajikan perbandingan kemajuan pasar modal antara Cina dan beberapa negara
tetangga.

Tabel 1.10 Kemajuan Pasar Modal Cina dan Negara Tetangga Posisi Akhir
Tahun 2001
No

Bursa Efek Negara

Kapitalisasi

Pasar Jumlah

(dalam jutaan dolar) Emiten


1
Shanghai Stock Exchange, Cina
523.952
1.160
2
Kuala Lumpur Stock Exchange, Malaysia 120.007
809
3
Thailand Stock Exchange, Thailand
36.340
449
4
Stock Exchange of Singapore, Singapura
117.338
386
5
Korean Stock Exchange, Korea
220.046
1.409
6
Philippines Stock Exchange, Filipina
41.523
232
7
Jakarta Stock Exchange, Indonesia
23.003
316
Sumber : Standard & Poors, Emerging Stock Market Factbook 2002 setelah diolah.
Bursa Berjangka

Cina menyadari bahwa suatu sistem ekonomi akan pincang tanpa bursa berjangka,
sehingga di samping bursa efek juga harus ada bursa berjangka. Bagi para investor efek,
bursa berjangka sangat penting sebagai tempat untuk melakukan hedging saham. Hedging
adalah tindakan melindungi aset yang dimiliki dengan cara menutup kontrak jual ataupun
kontrak beli di pasar berjangka untuk mengurangi kemungkinan kerugian yang akan diderita.
Misalnya, ketika seorang investor saham berkeyakinan bahwa harga saham akan turun dalam
3 bulan mendatang, maka ia akan menjual saham tersebut pada saat ini untuk menghindari
kerugian, atau menaham saham itu tetapi melakukan hedging dengan cara mengambil kontrak
jual pada futures market senilai investasi saham tersebut. Apabila dalam 3 bulan kemudian
ternyata dugaannya benar, maka nilai buku saham akan turun karena nilai saham dibukukan
mengikuti harga pasar sehingga menderita kerugian, sedangkan tindakan hedging di futures
market menghasilkan keuntungan karena harga jual saat ini lebih tinggi daripada harga pasar
3 bulan kemudian. Selisih antara keuntungan di futures market dan kerugian di pembukuan
dapat memberikan hasil yang positif atau negatif.
Bagi Cina, bursa berjangka sangat penting sebagai tempat penyimpanan atau gudanggudang bagi valuta asing, tingkat bunga, hasil pertanian, hasil peternakan, hasil
pertambangan, dan bahan bakar yang pemiliknya adalah para investor, para pengusaha, para
produsen, dan para konsumen. Mekanisme kerja bursa berjangka pada dasarnya adalah anti
monopoli karena banyaknya jumlah para pelaku bursa, yang terdiri dari pelaku domestik dan
pelaku asing dengan aturan perdagangan, penyimpanan, dan penyelesaian berstandar baku
internasional. Karena valuta asing, tingkat bunga, dan segala macam persediaan di bursa
berjangka berjumlah sangat besar, maka hal itu dapat menjamin stabilitas nilai mata uang
domestik serta harga-harga barang domestik, dan negara tidak akan kekurangan atau
kelebihan persediaan. Cina menyadari betul bahwa bursa efek dan bursa berjangka tidak
dapat dipisahkan. Bursa berjangka merupakan sarana hedging bagi investor yang
berkecimpung di pasar modal. Selain itu, bursa berjangka dan pasar modal juga didirikan
pada masa yang sama, yaitu antara tahun 1988 sampai dengan 1994. Dalam mendirikan bursa
berjangka dan bursa efek Cina mengikuti pola yang ditempuh Amerika Serikat dan Jepang,
yaitu multibursa efek dan multibursa berjangka dengan intermarket trading system sekaligus.
Cina adalah satu-satunya negara yang paling maju dalam membangun perekonomian sejak
mengadopsi ekonomi pasar dan meninggalkan sistem ekonomi komunis. Cina bertindak
tangkas dan tidak ragu-ragu serta sistematis dalam mengelola sistem ekonomi pasar. Dengan
sangat cepat, yaitu dalam tempo 4 tahun, Cina telah membangun subsistem ekonomi pasar
yang paling fundamental, yaitu subsistem pasar modal dengan multibursa efek (Lihat Tabel

1.9 ) dan subsistem bursa berjangka dengan multibursa berjangka (lihat Tabel 1.11).
Bersamaan dengan pendirian bursa efek dan bursa berjangka serta dijalankannya sistem
desentralisasi ekonomi, otonomi yang luas juga diberikan kepada setiap propinsi.
Pertumbuhan ekonomi rata-rata dalam 12 tahun terakhir adalah 8,6% per tahun, sementara
GNP per kapita adalah US$ 960 untuk tahun 2002.
Tabel 1.11 Bursa Berjangka di Cina
No
1
2
3
4
5

Nama
Shenzhen Mercantile Exchange (open-outcry)
Shanghai Cereals and Oils Exchange (computerized)
Nanjing Petroleum Exchange (open-outcry)
China Commodity Futures Exchange (computerized)
China
Zhengzhou
Commodity
Exchange

(computerized)
6
Beijing Commodity Exchange (computerized)
7
Guangdong United Futures Exchange (computerized)
E PASAR MODAL DI NEGARA ISLAM

Berdiri
1991
1993
1992
1993
1990
1993
1994

Beberapa negara yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam sudah sejak
lama menggunakan sarana pasar modal untuk membangun perekonomiannya. Aturan
pelaksanaan perdagangan di beberapa negara Islam tidaklah sama. Iran mengatur jam
perdagangan hanya antara jam 09.00 sampai 12.00 untuk hari Sabtu sampai Rabu. Kuwait
mengatur perdagangan mulai jam 07.00 sampai 14.30 untuk hari Sabtu, Rabu, Kamis, dan
Jumat. Mesir mengatur jam perdagangan antara jam 11.00-13.00 dari hari Minggu sampai
Kamis. Pengaturan jam dan hari-hari perdagangan ini dimaksudkan untuk mengurangi
ketegangan investor dalam menghadapi fluktuasi harga atau mengurangi risiko yang biasa
dihadapi oleh investor di negara-negara yang tidak menjalankan kaidah Islam

Daftar Pustaka;
1.Sunariyah, 2004, Pengetahuan Pasar Modal
2.M. Samsul, 2006 Pasar Modal dan Manajemen Portofolio

Anda mungkin juga menyukai