Anda di halaman 1dari 13

DUALISME CAHAYA

Cahaya bersifat dualistis ,yaitu bersifat sebagai


gelombang maupun sebagai foton (partikel energi ).
Sifat ini ditunjang oleh de Broglie (1927) yang
menunjukkan secara experimental bahwa partikel
yang bergerak dapat bertingkah laku sebagai gelombang .
Bahasan dalam pertemuan ini akan meliputi efek
foto listrik , intensitas gelombang , sinar X dan
gelombnang de Broglie .
1. PENDAHULUAN
Cahaya bersifat dualistis , yaitu sebagai gelombang
maupun sebagai partikel energi .

Cahaya sebagai gelombang


Merupakan gelombang EM , yang dapat merambat
di ruang hampa , maka cahaya cahaya mempunyai
panjang gelombang () , frekuensi (f) , perioda (T)
dan kecepatan rambat (C)
Cahaya sebagai partikel , disebut foton (photon) ,
.
yang mepunyai :
- Momentum foton : p = h /
- Energi foton ( = tenaga kuanta cahaya ) :
E = h.f
h = konstanta Plank
= 6,624x10-34 J/s
2. TEORI KUANTUM CAHAYA
Radiasi benda hitam dipancarkan dalam
catuan ( tidak kontinu ) yang disebut kuanta.

Energi kuantum berbanding lurus dengan frekuensi :


E = hf
3. EFEK FOTO LISTRIK
Proses terlepasnya elektron dari permukaan
. logam , ketika permukaan logam disinari dengan
. cahaya . Pelepasan elektron tersebut akan dapat
. menghasilkan aliran arus listrik
Cahaya dengan cukup pendek mengenai permukaan logam ( katoda ) , sehingga beberapa elektron
bebas akan memperoleh energi yang cukup untuk
meninggalkan permukaan logam . Dengan memberi
. beda potensial antara kedua anoda akan terjadi
arus foto elektron yang menuju ke anoda .

Besarnya arus ini dapat diamati pada ammeter .


CAHAYA
ANODA

KATODA

TABUNG VAKUM
V
A

Untuk dapat terjadinya efek fotolistrik,haruslah cahaya


datang mempunyai < kritis ( krit ) .
Setiap logam mempunyai krit tertentu, yang
berhubungan dengan frekuensi ambang ( f0 )

4. ENERGI KUANTUM CAHAYA (ENERGI FOTON)


Menurut Einstein : energi dari suatu berkas cahaya
. adalah terpusat dalam paket-paket kecil ,
yang
. disebut Quanta Cahaya atau Foton
Energi kuanta sama dengan perjumlahan
dari
. energi kinetik maksimum elektron dan
tenaga
. ikat elektron dlam (fungsi kerja logam)
hf = Kmax + hf0
hf = energi kuanta yang mengenai permukaan
logam
hf0 = fungsi kerja = energi minimum yang
diperlukan elektron untuk dapat terlepas
dari permukaan logam
Kmax = energi kinetik foto elektron

f0 = frekuensi ambang (cut 0ff) , frekuensi minimum


.
cahaya agar proses photolistrik dapat terjadi .
Fungsi kerja dari beberapa logam
Logam
Cesium
Kalium
Natrium
Litium
Calsium
Tembaga
Perak
Platinum

Lambang
Ce
K
Na
Li
Ca
Cu
Ag
Pt

Fungsi kerja [eV]


1.9
2.2
2.3
2.5
3.2
4.5
4.7
5.6

Potensial penghenti (V0)


Potensial penghenti adalah tegangan yang diperlu. kan untuk menghetikan arus foto elektrn , dengan
. cara membalikkan tegangan yang diberikan
antara . katoda dan anoda .
Kmax = e V 0
1 eV = 1.6 x 10-19 J
5. INTENSITAS GELOMBANG (I)
- Cahaya sebagai gelombang
I = 0 C E2

0 = konstanta dielektrik dalam hampa


C = kecepatan cahaya
E2 = harga rata-rata dari kuadrat besaran
sesaat dari gelombang elektrik

- Cahaya sebagai partikel


I=Nhf
N = jumlah photon perdetik persatuan luas
f = frekuensi cahaya
Kedua harga Intensitas ( I ) tersebut haruslah sama,
. maka :
N = (0 C E2 ) / (h f)
6. SINAR X
Sinar X merupakan fenomena
terpancarnya
. gelombang ( foton ) akibat
adanya elektron
. berkecepatan tinggi
menumbuk permukaan
. logam , dimana
terjadi eksitasi elektron ke
. tingkat energi
lebih rendah.

Untuk memperoleh elektron berkecepatan tinggi ,


maka elektron dipercepat melalui beda potensial
yang besar.

.
.

- Sifat Sinar X
1. Panjang gelombang ( ) sinar X adalah sangat
.
pendek yaitu : 0,001 - 10 nm
2. Sinar X mempunyai daya tembus yang besar

.
.
.
.

- Rumus Duane - Hunt


Panjang gelombang Sinar X yang berhubungan
dengan potensial pemercepat dimana besarnya
tidak dapat lebih kecil dari suatu harga tertentu
( min ). Menurut Duane-Hunt hubungan tersebut
adalah sebagai berikut :

min = (1.24 x 10-6 m ) / V


V = pemercepat
7. GELOMBANG de BROGLIE
De Broglie mengemukakan bahwa benda dapat
. bersifat sebagai gelombang maupun sebagai
. partikel (tahun 1924 secara teori dan tahun 1927
. secara eksperimen)
Sebuah foton dengan frekuensi f , momentumnya
. adalah :
p = [hf / C] atau p = [h / ]
sehingga panjang gelombang sebuah foton
. terspesifikasi oleh momentumnya :
= [h / p]

Persamaan diatas berlaku baik untuk partikel


maupun untuk foton.
Panjang gelombang de Broglie untuk partikel
bermassa m dan kecepatan v adalah :
= [h / mv]

; p = mv

Makin besar momemtum partikel ,makin pendek


panjang gelombangnya .
Contoh : Carilah de Broglie untuk
a). bola golf m = 46 gr yang bergerak
dengan kecepatan 30 m/det
b). electron yang bergerak dengan
kecepatan 107 m/det

Jawaban :
a). = [h / mv]
= [6.63 x 10-34 J/det / 0.046 kg x 30 m/det]
= 4.8 x 10-34 m
nya sedemikian kecilnya sehingga bila dibandingkan dengan ukuran bendanya tidak memperlihatkan
aspek gelombang
b). v << C m m0 9.1 x 10-31 kg
= [h / mv]
= [6.63 x 10-34 J/det / 9.1 x 10-31 kg x 10-7
m/det]
= 7.3 x 10-11 m
Bila dibandingkan dengan radius atom hidrogen
(= 5.3 x 10-31 m) maka gerakan electron akan
terasosiasi pada gerak gelombang,

Anda mungkin juga menyukai