Anda di halaman 1dari 12

1.

ANEMOMETER
Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan
angin, dan merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam sebuah stasiun cuaca.
Istilah ini berasal dari kata Yunani anemos, yang berarti angin. Anemometer pertama
adalah alat pengukur jurusan angin yang ditemukan oleh oleh Leon Battista Alberti.

Prinsip kerja:
Prinsip kerja dari anemometer dapat diringkas sebagai berikut:
1. Angin mengadakan tekanan yang kuat pada bagian baling-baling yang

berbentuk cekung (mangkuk).


2. Bagian yang cekung akan berputar ke satu arah.
3. Poros yang berputar dihubungkan dengan dinamo kecil.
4. Bila baling-baling berputar maka akan terjadi arus listrik yang besarnya

sebanding dengan kecepatan putaran.


5. Besarnya arus listrik dihubungkan dengan galvanometer yang telah ditera

dengan satuan kecepatan dalam knots, m/detik, atau km/jam.


Lamanya pengamatan maupun data hasil pencatatan biasanya disesuaikan dengan
kepentingannya. Untuk kepentingan iklim umumnya dicari rata-rata kecepatan dan arah
angin selama periode 24 jam (nilai harian). Berdasarkan nilai ini kemudian dapat dihitung
nilai mingguan, bulanan dan tahunannya. Bila dinilai perlu dapat dilakukan pengamatan
dengan interval waktu lebih pendek agar dapat diketahui rata-rata kecepatan angin pada
periode pagi, siang, dan malam.

2. PENAKAR HUJAN OTOMATIS TYPE HELLMAN


Penakar hujan jenis Hellman merupakan suatu instrument/alat untuk mengukur
curah hujan. Penakar hujan jenis hellman ini merupakan suatu alat penakar hujan berjenis
recording atau dapat mencatat sendiri. Alat ini dipakai di stasiun-stasiun pengamatan
udara permukaan. Pengamatan dengan menggunakan alat ini dilakukan setiap hari pada
jam-jam tertentu mekipun cuaca dalam keadaan baik/hari sedang cerah. Alat ini mencatat
jumlah curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis vertikal yang tercatat pada kertas
pias.

Prinsip kerja:
Jika hujan turun, air hujan akan masuk kedalam tabung yang berpelampung
melalui corongnya, air yang masuk kedalam tabung mengakibatkan pelampung beserta
tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tangkai pena yang
bergerak mengikuti tangkai pelampung, gerakan pena akan menggores pias yang
diletakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan sendirinya.
Penunjukkan pena pada pias sesuai dengan jumlah volume air yang masuk ke dalam
tabung, apabila pena telah menunjuk angka 10 mm. maka air dalam tabung akan keluar

melalui gelas siphon yang bentuknya melengkung. Seiring dengan keluarnya air maka
pelampung akan turun, dan dengan turunnya pelampung tangkai penapun akan bergerak
turun sambil menggores pias berupa garis lurus vertikal. Setelah airnya keluar semua,
pena akan berhenti dan akan menunjuk pada angka 0, yang kemudian akan naik lagi
apabila hujan turun.
Cara Kalibrasi Alat:
a.

Ambil silinder jam, putar per secukupnya (jangan terlalu pol), pasang pias pada
silinder tersebut dengan menggunakan penjepitnya, kemudian letakkan silinder jam

b.

pada sumbunya dengan hati-hati.


Tuangkan air ke dalam corong secukupnya, sampai air keluar melalui pipa gelas
siphon. Setelah air berhenti mengalir, berarti permukaan air berada tepat pada ujung

c.

bawah saluran gelas siphon yang berada pada tabung.


Pada kedudukan demikian, pena harus menunjuk posisi awal yaitu angka 0 pada pias.
Jika pena menunjuk lebih atau kurang dari 0, maka kedudukannya dapat diatur
dengan jalan mengendurkan sekrup yang menyekrup tangkai pena dengan tangkai
pelampung. Setelah sekrup kendur, kedudukan pena dapat disetel (dinaikkan atau
diturunkan) sehingga pena menunjuk pada angka 0, kemudian sekrup tadi

d.

dikencangkan kembali.
Setelah memperoleh posisi pena pada angka 0, tindakan selanjutnya ialah
menentukan posisi puncak pena yaitu pada angka 10. Caranya tuangkan air sebanyak
10 mm. sesuai takaran pada gelas hujan Hellmann atau sebanyak 200 cc (200 ml)
kedalam corong penakar hujan secara perlahan-lahan, sambil memperhatikan
gerakan pena dan kedudukan air dalam gelas siphon. Bila air telah tertuang semua
dan pena tepat menunjukkan angka 10 pada pias, namun air belum tertumpah keluar
melalui pipa gelas siphon berarti kedudukan gelas siphon terlalu tinggi. Untuk itu
kedudukan pipa gelas siphon harus diturunkan yaitu dengan cara mengedurkan
klem/sekrup yang terdapat pada gelas siphon. Kemudian secara perlahan-lahan
masukkan (turunkan gelas siphon) dengan arah kedalam tabung, sambil
memperhatikan permukaaan air yang terdapat pada lengkungan gelas siphon. Jika
permukaan air telah mencapai pertengahan lengkungan gelas siphon, hentikan
penurunan gelas siphon dan sekerupnya kencangkan kembali. Tambahkan air sedikit

pada penakar hujan, maka air dalam tabung akan tumpah keluar melalui gelas siphon,
dan bersamaan dengan itu. Pena akan bergerak turun secara vertikal sampai menunjuk
e.

angka 0 ketika air berhenti mengalir.


Jika keadaan terjadi sebaliknya, yaitu air sudah tumpah keluar sebelum pena
menunjukkan angka 10, berarti kedudukan pipa gelas siphon terlalo rendah. Untuk
mengatasinya kendurkan sekrup dan tarik keatas pipa gelas siphon secukupnya,
kemudian ulangi lagi perlakuan seperti diatas, sehingga apabila dituangkan air

f.

sebanyak 200ml. Pena akan turun tepat pada posisi angka 10mm pada pias.
Setelah penyetelan posisi pena pada angka 0 dan 10, kemudian lakukan beberapa kali
menuangkan air sebanyak 200 cc dan apabila hasilnya baik, maka alat siap
dioperasikan.

3. EVAPORATION PAN
Penguapan adalah proses perubahan air menjadi uap. Uap air di udara berasal
dari penguapan air di bumi. Kondensasi dan presipitasi ini mengembalikan air ke bumi.
Alat pengukur penguapan ini adalah EVAPORATION PAN (OPEN PAN) alat ini berfungsi
untuk mengetahui besarnya penguapan radiasi langsung dari matahari.
Prinsip kerja :
Panci penguapan diisi air setinggi 20 cm sehingga di atas rongga 5 cm pengukuran
dilaksanakan pada permukaan air dalam keadaan tenang di dalam tabung peredam riak.
Untuk mengukur dan membaca skalanya, maka tabung pengaman didekaatkan ke panci
dengan maksud agar permukaan air tetap tenang dan tidak terlalu bergelombang.
Sesudah itu sekrup patrol diputar sambil melihat ujung panci dari hungging di dalam
tabung pengaman. Skrup pengontrol yaitu berada di atas penyangga hugging berfungsi
untuk menaikkan atau menurunkan skala. Jika sikrup itu diputar kembali ke kanan maka
tiang skala turun angka yang dibaca adalah angka yang terdapat tegak lurus demngan
sekrup pengontrol. Adapun skala yang terrtera pada skala adalah angka (1) sampai (100).

Sedangkan

termometer

yang

berada

di atas permukaan

air

adalah termometer maksimum dan termometer minimum. Termometer ini terletak di atas
pelampung sehingga mempunyai perahu, yang pada kedua termometer ini baik maksimum
maupun minimum berada di tengah atau anntara kedua sisi pengukuran termometer
maksimum.. termometer minimum yang kecil setelah di tengah dan berguna sebagai alat
pengukur suhu atau temmperatur minimum air panci. Sedangkan termometer maksimum
besar berguna untuk mengukur suhu max air dalam panic.

4. TERMOMETER MAKSIMUM MINIMUM


Termometer maksimum-minimum digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan
suhu terendah di suatu tempat. Termometer ini dapat mengukur suhu maksimum dan suhu
minimum sekaligus. Hal ini dapat dilakukan karena termometer maksimum-minimum
terdiri atas raksa dan alkohol (sekarang digunakan minyakcreosote). Raksa digunakan
untuk mengukur suhu maksimum, sedangkan alkohol digunakan untuk mengukur suhu
minimum.

Prinsip Kerja:
Ketika suhu udara turun, alkohol di ruang A (tengah) menyusut. Akibatnya, raksa
di ruang B naik dan mendorong keping baja untuk menunjuk suhu minimum. Sebaliknya,
jika suhu udara naik, alkohol di ruang A memuai dan mendesak raksa di ruang B turun,
sedangkan raksa di ruang C naik untuk mendorong keping baja menunjuk suhu
maksimum. Kedua keping baja tidak dapat turun karena ditahan oleh spiral. Untuk
mengembalikan keping baja ke posisi semula digunakan magnet tetap.
5. PSYCHROMETER ASSMANN
Psychrometer adalah perangkat untuk mengukur kelembaban relatif udara. Pada
psikrometer menggunakan dua buah termometer sebagai komponen utamanya.
Termometer pertama merupakan termometer bola kering yang digunakan untuk
mengukur suhu udara biasa, sedangkan termometer yang kedua merupakan termometer
bola basah yang digunakan untuk mengukur suhu udara jenuh atau lembab.
Psychrometer Assmann merupakan salah satu alat yang digunakan untuk
mengukur kelembaban udara (relative humidity). Psychrometer Assmann terdiridari dua
buah termometer air raksa dengan pelindung logam mengkilat. Kipas angin terletak diatas
tabungyang berada ditengah alat, berfungsi untukmengalirkan udara dari bawah melalui
kedua bola termometer menuju ventilasi. Psychrometer Assmannmemiliki karakteristik
yaitu kecepatan putaran kipas sekitar 3-5 m/s, lama putaran 3-5 menit dan jangkauan

temperatur -30C - +50C. Penanganan, perawatan dan pengkalibrasian Psychrometer


Assmann hampir sama dengan termometer bola basah-bola kering, perbedaannya terletak
pada perawatan dari kipas dan pelindung radiasi yang terdapat pada Psychrometer
Assmann.

Prinsip Kerja:
Psychrometer Assmann terdiri dari 2 termometer yaitu thermometer bola basah dan
termometer bola kering yang diletakkan dalam tabung anti radiasi matahari dan tabung aliran
udara (intake tube). Tabung aliran udara dihubungkan dengan tabung saluran udara utama
yang memiliki sebuah ventilasi diatasnya. Ventilasi berfungsi untuk membuang udara yang
melalui tabung utama dan 2 tabung saluran udara. Udara mengalir pada kedua termometer
dengan kecepatan minimum 2 m/s.

6. CAMPBELL STOKES

Campbell stokes secara khusus dipergunakan untuk mengukur waktu dan


lama matahari bersinar dalam satu hari dimana alat tersebut dipasang. Campbell stokes
terdiri dari beberapa bagian yaitu:
a.
b.

Bola kaca pejal ( umumnya berdiameter 96 mm).


Plat logam berbentuk mangkuk, sisi bagian dalamnya bercelah celah sebagai
tempat kartu pencatat dan penyanggah tempat bola kaca pejal dilengkapi skala

c.
d.
e.

dalam derajat yang sesuai dengan derajat lintang bumi .


Bagian Pendiri (stand).
Bagian dasar terbuat dari logam yang dapat di-leveling.
Kertas pias terdiri dari 3 (tiga) jenis menurut letak matahari.

Prinsip Kerja:
Sinar matahari yang datang menuju permukaan bumi, khususnya yang tepat jatuh
pada sekeliling permukaan bola kaca pejal akan dipokuskan ke atas permukaan kertas
pias yang telah dimasukkan ke celah mangkuk dan meninggalkan jejak bakar sesuai
posisi matahari saat itu. Jumlah kumulatif dari jejak titik bakar inilah yang disebut
sebagai lamanya matahari bersinar dalam satu hari (satuan jam/menit).

7. BAROMETER
Barometer merupakan alat yang dapat mengukur tekanan udara. Hal ini
memungkinkan peramal cuaca atau ilmuwan memprediksi cuaca lebih akurat hingga

cuaca ekstrim. Jika tekanan udara yang terukur tinggi menunjukkan cuaca yang
bersahabat, namun sebaliknya jika yang terukur tekanan rendah, memungkinkan terjadi
badai.

Prinsip Kerja:
Barometer aneroid merupakan instrumen digital yang mengukur tekanan atmosfer
dengan muatan listrik. Barometer aneroid terdiri atas cakram atau kapsul yang terbuat
dari lembaran tipis logam. Logam tersebut memiliki dua strip logam kecil pada kedua sisi
interiornya. Strip logam ini dihubungkan dengan arus listrik. Saat tekanan udara naik atau
turun, logam akan ikut memuai atau menciut. Ketika logam memuai atau menciut, jarak
antara dua strip logam dan waktu kontak dengan arus listrik juga akan bervariasi.
Barometer lantas mengukur panjang muatan listrik dan mengkonversinya menjadi
pembacaan tekanan udara.

8. PYRANOMETER
Pyranometer atau solarmeter digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh
radiasi cahaya pada permukaan bidang dengan satuan W/m2. Cara kerja alat ini adalah

dengan dipasang pada suatu permukaan bidang kemudian dengan adanya hantaman
cahaya tepat pada pyranometer sensor, maka akan diteruskan pada tampilan komputer
dalam bentuk simpangan besarnya fluks yang diberikan cahaya tersebut.

Prinsip Kerja:
Sinar matahari/ radiasi yang datang secara langsung maupun yang dipancarkan
atmosphir (global radiasi solar) dan yang dihamburkan langit akan menembus glass
dome. Radiasi dengan panjang gelombang sampai dengan 3.0 microns akan diteruskan ke
lempeng logam hitam dan putih. Lempeng logam hitam akan mengabsorbsi panas radiasi
sementara lempeng putih akan memantulkan radiasi sehingga terjadi perbedaan
temperatur diantara kedua jenis lempeng logam ini. Perbedaan temperatur dari kedua
lempeng ini dihubungkan ke circuit thermojunctions yang mengubah besaran panas
menjadi perbedaan tegangan potensial diantara kedua ujung lempeng.

9. OMBROMETER
Alat ini bekerja secara manual, alat ini terbuat dari aluminium yang bentuknya
menyerupai sebuah tabunh yang berbentuk corong, alat ini diacat putih atau cat perak
untuk menghindarkan pengaruh radiasi sinar matahari yang menyebabkan penguapan.
Pada mulut corong dibuat menyempit untuk menghindarkan terjadinya penguapan. Alat

ini mempunyai tinggi 120 cm dari permukaaan tanah yang diletakkan pada tempat
terbuaka. Alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah curah huajan yang jatuh pada
permukaan tanah selama 1 hari (24) jam, curah hujan ini dicatat dan diamati pada jam
07.00 pagi.

Prinsip Kerja:
Air hujan yang jauh kepermukaan bumi akan masuk melalui mulut corong dan
diteruskan kedalam bak penampung yang dialirkanmelalui pipa sempit yang ada diujung
corong penakar, air dalam tabung tersebut ditakar dengan cara air yang berada dalam
reservoir dikeluarkan melalui kran dan diamasukkan dalam gelas ukur.Penunjukan
intensitas air dalam gelas ukur menunjukkan jumlah curah hujan dalam 1 hari (24 ajam).

10. GUN BELLANI


Gun bellani digunakan untuk mengukur pemanasan bumi oleh matahari. Semakin
besar selisih nya, maka semakin banyak panas yang diserap oleh bumi. Atau digunakan
untuk mengukur penguapan permukaan.

Prinsip Kerja:
Pada saat pagi hari alat dibalik dan dibalikkan sehingga permukaan air dalam tabung
mendekati 0. Air dalam alat dalam kondisi konstan dan bila terkena cahaya matahari akan
menguap dan berkondensasi sehingga air turun ke bawah.

Anda mungkin juga menyukai