2 dari 15
3 dari 15
4.2
Persyaratan dokumentasi
4.2.1 Umum
Dokumentasi sistem manajemen mutu harus mencakup
a. pernyataan terdokumentasi dari kebijakan mutu dan sasaran mutu,
b. pedoman mutu,
c. prosedur dan rekaman yang terdokumen yang disyaratkan standar
internasional ini, dan
d. dokumen, termasuk rekaman, yang ditetapkan oleh organisasi guna
memastikan keefektifan perencanaan, pengoperasian dan pengendalian
proses
Catatan 1: Bila dijumpai istilah prosedur terdokumentasi dalam standar
internasional ini, hal ini berarti bahwa prosedur itu harus ditetapkan,
didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara. Sebuah dokumen dapat memenuhi
persyaratan satu prosedur atau lebih. Persyaratan untuk memenuhi satu
prosedur yang terdokumentasi dapat tercakup oleh lebih dari satu dokumen.
Catatan 2: Jangkauan dokumentasi sistem manajemen mutu dapat berbeda
antara sebuah organisasi dengan organisasi yang lain karena:
a. besarnya organisasi dan jenis kegiatan,
b. kerumitan proses dan interaksi, dan
c. kompetensi personel.
Catatan 3: Dokumentasi dapat dalam bentuk atau jenis medium apa pun.
4.2.2 Pedoman mutu
Organisasi harus menetapkan dan memelihara sebuah pedoman mutu yang
mencakup
a. ruang lingkup sistem manajemen mutu, termasuk penjelasan dan justifikasi
berbagai pengecualian (lihat 1.2),
b. prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk sistem manajemen mutu
atau referensinya, dan
c. penjelasan interaksi antarproses sistem manajemen mutu.
4.2.3 Pengendalian dokumen
Dokumen yang disyaratkan sistem manajemen mutu harus dikendalikan.
Rekaman adalah jenis dokumen khusus dan harus dikendalikan menurut
persyaratan yang ditetapkan dalam 4.2.4.
Harus ditetapkan suatu prosedur terdokumentasi untuk menetapkan
pengendalian yang diperlukan
a. untuk menyetujui dokumen akan kecukupannya sebelum diterbitkan,
b. untuk meninjau dan memutakhirkan seperlunya dan menyetujui ulang
dokumen,
c. untuk memastikan bahwa perubahan dan status revisi dokumen terkini
dapat ditunjukkan,
d. untuk memastikan bahwa versi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia
di tempat pemakaian,
e. untuk memastikan dokumen selalu dapat dibaca dan mudah diidentifikasi,
f. untuk memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar organisasi, yaitu
dokumen penting yang ditentukan oleh organisasi bagi perencanaan dan
E/Materi ISO/@@2009/Persyaratan ISO:2008/Zulkifli Nasution/QualityClub/Darmadi/Mantep/PPPPTK. Pertanian/10
April 2009
4 dari 15
pengoperasian
sistem
manajemen
mutu,
diidentifikasi
dan
pendistribusiannya terkendali, dan
g. untuk mencegah pemakaian tak disengaja dari dokumen kedaluwarsa, dan
memberikan identifikasi yang sesuai bila disimpan untuk suatu maksud.
4.2.4 Pengendalian rekaman
Rekaman yang ditetapkan sebagai bukti kesesuaian persyaratan
pengoperasian sistem manajemen mutu yang efektif harus dikendalikan.
dan
5 dari 15
6 dari 15
7 dari 15
8 dari 15
proses
desain dan
produk.
9 dari 15
10 dari 15
Organisasi harus menetapkan dan menerapkan kegiatan inspeksi atau kegiatan lain yang
diperlukan untuk menjamin produk yang dibeli memenuhi persyaratan pembelian yang
ditentukan.
11 dari 15
12 dari 15
pemantauan,
13 dari 15
14 dari 15
Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai, koreksi dan tindakan koreksi yang
sesuai harus dilakukan.
Catatan : Dalam penentuan metode yang tepat, organisasi disarankan
mempertimbangkan cakupan dan jenis pemantauan atau pengukuran yang tepat
bagi tiap-tiap proses sehubungan dengan dampak kesesuaian persyaratan produk
dan efektivitas sistem manajemen mutu.
8.2.4 Pemantauan dan pengukuran produk
Organisasi harus memantau dan mengukur karakteristik produk untuk dapat
meverifikasi bahwa persyaratan produk telah dipenuhi. Hal ini harus dilakukan
pada tahap-tahap proses realisasi produk yang sesuai mengacu pada pengaturan
yang telah direncanakan (lihat 7.1). Bukti kesesuaian kriteria keberterimaan
harus dipelihara.
Rekaman harus menunjukkan personil yang berwenang melepas pengiriman
produk kepada pelanggan (lihat 4.2.4).
Pelepasan produk atau penyerahan jasa ke pelanggan tidak boleh dilanjutkan
hingga semua pengaturan terencana (lihat 7.1) telah diselesaikan dan
memuaskan, kecuali disetujui oleh pihak yang relevan dan berwenang dan, bila
dapat diterapkan, oleh pelanggan.
8.3 Pengendalian produk tidak sesuai
Organisasi harus memastikan bahwa produk tidak sesuai dengan persyaratan
produk diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah pemakaian atau
penyerahan yang tidak disengaja. Sebuah prosedur terdokumentasi harus
ditetapkan untuk menentukan pengendalian dan penanggung jawab serta
kewewenangan terkait produk tidak sesuai.
Bila memungkinkan, organisasi harus menangani produk tidak sesuai dengan
satu cara atau lebih sebagai berikut:
a. mengambil tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang
ditemukan,
b. memperbolehkan pemakaian, pelepasan atau penerimaan melalui konsesi
oleh orang pihak relevan yang berwenang, bila dapat diterapkan, oleh
pelanggan.
c. mengambil tindakan untuk mencegah pemakaian atau penerapan awal
yang diinginkan.
d. Mengambil tindakan yang sesuai terhadap dampak atau dampak yang
berpotensi bila ketidaksesuaian produk terdeteksi setelah pengiriman atau
setelah digunakan.
Bila produk tidak sesuai dikoreksi, produk tersebut harus diverifikasi ulang untuk
menunjukkan pemenuhan persyaratan.
Rekaman sifat ketidaksesuaian dan berbagai tindakan yang diambil, termasuk
konsesi yang diperoleh, harus dipelihara (lihat 4.2.4).
8.4 Analisa data
Organisasi harus menetapkan, memgumpulkan dan menganalisa data yang
sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan keefektifan sistem manajemen mutu
dan untuk mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan guna perbaikan sistem
E/Materi ISO/@@2009/Persyaratan ISO:2008/Zulkifli Nasution/QualityClub/Darmadi/Mantep/PPPPTK. Pertanian/10
April 2009
15 dari 15
manajemen mutu yang berkelanjutan. Hal ini harus mencakup data dari hasil
pemantauan dan pengukuran dan dari sumber-sumber relevan yang lain.
Analisa data harus menyediakan informasi yang berkaitan dengan
a. kepuasan pelanggan (lihat 8.2.1),
b. kesesuaian persyaratan produk (lihat 8.2.4),
c. karakteristik dan tren proses dan produk, termasuk peluang tindakan
pencegahan (lihat 8.2.3 dan 8.2.4), dan
d. pemasok (lihat 7.4)
8.5 Perbaikan
8.5.1 Perbaikan kontinyu
Organisasi harus meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu secara terusmenerus yang mengacu pada kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit, analisis
data, tindakan koreksi dan pencegahan dan management review.
8.5.2 Tindakan koreksi
Organisasi harus mengambil tindakan untuk menghilangkan seba-sebab
ketidaksesuaian agar tidak berulang. Tindakan koreksi yang diambil harus sesuai
dengan dampak ketidaksesuaian yang dihadapi.
Harus ditetapkan suatu prosedur terdokumentasi untuk menetapkan persyaratan
bagi
a. peninjauan ketidaksesuaian (termasuk keluhan pelanggan),
b. penetapan penyebab ketidaksesuaian,
c. penilaian kebutuhan tindakan untuk menjamin ketidaksesuaian tidak
berulang,
d. penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan,
e. rekaman hasil tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4), dan
f. peninjauan keefektifan tindakan koreksi yang dilakukan.
8.5.3 Tindakan pencegahan
Organisasi harus mengambil tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang berpotensi guna mencegah terjadinya ketidasesuaian.
Tindakan pencegahan yang diambil harus sesuai dengan dampak pada masalah
yang berpotensi itu.
Harus ditetapkan suatu prosedur terdokumentasi untuk menetapkan persyaratan
bagi
a. penetapan
ketidaksesuaian
yang
berpotensi
dan
penyebab
ketidaksesuaian,
b. penilaian kebutuhan tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian,
c. penetapan dan penerapan tindakan yang diperlukan,
d. rekaman hasil tindakan yang dilakukan (lihat 4.2.4), dan
e. peninjauan keefektifan tindakan pencegahan yang dilakukan.