Anda di halaman 1dari 17

BAB I

ABSTRAK

Ilmu

yang

mempelajari

tentang

gempa

disebut

dengan

seismologi. Seismologi berasal dari dua kata dalam bahasa


Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran atau goncangan dan
logos yang berarti risalah atau ilmu pengetahuan. Orang Yunani
menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos tes ges yang
berarti Bumi bergoncang atau bergetar.

Ilmu ini mengkaji

tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi disaat gempa,


bagaimana energi goncangan merambat dari dalam perut bumi
ke permukaan, dan bagaimana energi ini dapat menimbulkan
kerusakan, serta proses tumbukan antar lempeng pada sesar
bumi

yang

menyebabakan

terjadinya

gempa.

Dengan

demikian, secara sederhana seismologi dapat diartikan sebagai


ilmu yang mempelajari fenomena getaran pada bumi, atau
dengan

kata

Seismologi

sederhana,
merupakan

ilmu

mengenai

bagian

dari

gempa

ilmu

bumi.

geofisika.

Gempa bumi adalah sebuah fenomena alam yang terjadi


karena lapisan tanah di bawah permukaan tanah bergeser
secara mendadak. Ketika getaran itu sampai ke permukaan
bumi kita akan merasakan guncangan atau pergerakan tanah
yang

intensitasnya

membuat

kita

beragam

limbung,

mulai

bahkan

dari

hingga

getaran

lunak,

mengakibatkan

hancurnya bangunan kokoh. Kuat atau lemahnya getaran

tergantung kekuatan sumber dan jarak titik fokus gempanya.

Guncangan itu sebenarnya berupa gelombang-gelombang yang


menjalar menjauhi titik focus gempa kesegala arah di bumi.
Ada beberepa gelombang yang terbentuk saat gempa, yang
utama dibedakan menjadi gelombang badan dan gelombang
permukaan. Gelombang badan terbagi dua yaitu gelombang
primer ( Wave-P ) dan gelombang sekunder ( Wave-S ).
Sedangkan

gelombang

gelombang

Love

permukaan
dan

ada

dua

gelombang

jenis,

yaitu

Rayleigh.

Pengetahuan mendalam tentang gelombang sismik ini mutlak


diperlukan untuk memahami data seismik umumnya dan
interpretasi pada khususnya.
Dalam Makalah Ini saya mencoba untuk menjelaskan bahwa
gelombang seismik dapat digunakan dalam pengembangan
dunia perminyakan dunia dalam pencarian sumber cadangan
MIGAS, dimana saat ini seismik merupakan salah satu cabang
dari terapan Geofisika yang masih eksis diaplikasikan diseluruh
belahan dunia.

Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun

1845 oleh Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal


sebagai bapak seismologi instrumentasi. Mallet mengukur
waktu transmisi gelombang seismik, yang dikenal sebagai
gelombang

permukaan,

yang

dibangkitkan

oleh

sebuah

ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah kecil berisi merkuri


pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu
yang diperlukan oleh merkuri untuk be-riak.
Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu
jalar dari sumber gempa bumi untuk eksperimennya dan
menemukan keberadaan bidang batas antara mantel dan kerak
bumi yang sekarang disebut sebagai Moho.

Pemakaian awal observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan


mineral dimulai pada tahun 1920an. Teknik seismik refraksi
digunakan secara intensif di Iran untuk membatasi struktur
yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang seismik refleksi
merupakan metode terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi
minyak bumi. Metode ini pertama kali didemonstrasikan di
Oklahoma pada tahun 1921.

BAB II
PENDAHULUAN

Geofisika adalah

bagian

dari ilmu

mempelajari bumi menggunakan


prinsip fisika.

Di

dalamnya

kaidah

termasuk

bumi yang
atau

juga

prinsip-

meteorologi,

elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer.


Penelitian

geofisika

untuk

mengetahui

kondisi

di

bawah

permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan


bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan
di

dalam

bumi.

Dari

pengukuran

ini

dapat

ditafsirkan

bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi


baik itu secara vertikal maupun horisontal.

Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan


secara global yaitu untuk menentukan struktur bumi, secara
lokal

yaitu

untuk

eksplorasi

mineral

dan

pertambangan

termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk


aplikasi geoteknik (penentuan pondasi bangunan dll).
Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di semua perguruan
tinggi

negeri yang

ada.

Biasanya

geofisika

masuk

ke

dalam fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA),


karena memerlukan dasar-dasar ilmu fisika yang kuat, atau ada
juga yang memasukkannya ke dalam bagian dari Geologi. Saat
ini, baik geofisika maupun geologi hampir menjadi suatu
kesatuan yang tak terpisahkan Ilmu bumi.
Bidang

kajian

ilmu

geofisika

meliputi meteorologi (udara),

geofisika bumi padat dan oseanografi(laut).

Beberapa

contoh

kajian

misalnya seismologi yang


tentang

dari

geofisika

mempelajari

gunungapi
lempeng-lempeng

di

padat

gempabumi,

(Gunung

atau volcanology, geodinamika yang


pergerakan

bumi

Berapi)

mempelajari
bumi,

ilmu

dinamika

dan eksplorasi

seismik yang digunakan dalam pencarian hidrokarbon.


Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori
yaitu metode pasif dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan
mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Metode
aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian
mengukur respons yang dilakukan oleh bumi. Medan alami
yang dimaksud disini misalnya radiasi gelombang gempa bumi,
medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik
dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktivitas bumi.
Medan buatan dapat berupa ledakan dinamit, pemberian arus
listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain
sebagainya.
Secara praktis, metode yang umum digunakan di dalam
geofisika tampak seperti tabel di bawah ini:
Metode

Seismik

Gravitasi

Parameter yang diukur

Sifat-sifat fisika yang


terlibat

Waktu tiba gelombang

Densitas dan modulus

seismik pantul atau bias,

elastisitas yang

amplitudo dan

menentukan

frekuensigelombang

kecepatan rambat

seismik

gelombang seismik

Variasi harga percepatan

Densitas

gravitasi bumi pada posisi

yang berbeda
Variasi harga intensitas
Magnetik

medan magnetik pada


posisi yang berbeda

Resistivitas

Harga resistansi dari bumi

Suseptibilitas atau
remanen magnetik
Konduktivitas listrik

Tegangan polarisasi atau


Polarisasi

resistivitas batuan

terinduksi

sebagai fungsi dari

Kapasitansi listrik

frekuensi
Potensial
diri

Potensial listrik

Konduktivitas listrik

Elektromagn Respon terhadap radiasi

Konduktivitas atau

etik

Induktansi listrik

Radar

elektromagnetik
Waktu tiba perambatan
gelombang radar

Konstanta dielektrik

BAB III
SEISMIK
Merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan untuk
eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah
permukaan bumi dengan bantuan gelombang seismik.

Eksplorasi

seismik

atau

eksplorasi

dengan

menggunakan

metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan


minyak

untuk

melakukan

pemetaan

struktur

di

bawah

permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya


jebakan-jebakan

minyak

berdasarkan

interpretasi

dari

penampang seismiknya.
Dalam

metoda

seismic

pengukuran

dilakukan

dengan

menggunakan sumber seismik (ledakan, vibroseis dll). Setelah


sumber diberikan maka akan terjadi gerakan gelombang di
dalam medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum
elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun
pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan.
Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut
di rekam sebagai fungsi waktu.Berdasar data rekaman inilah
dapat diperkirakan bentuk lapisan/struktur didalam tanah
(batuan).
Secara umum, tujuan utama dari pengukuran seismik adalah
untuk
memperoleh rekaman yang berkualitas baik.
Kualitas rekaman seismik dapat dinilai dari perbandingan sinyal
refleksi terhadap sinyal noise (S/N) yaitu perbandingan antara
banyaknya sinyal refleksi yang direkam dibandingkan dengan
sinyal noisenya dan keakuratan pengukuran waktu tempuh
(travel time).

Eksplorasi seismik refleksi dapat dikelompokan menjadi dua,


yaitu eksplorasi prospek dangkal dan eksplorasi prospek dalam.
Eksplorasi seismik dangkal(shallow seismik reflection) biasanya
diaplikasikan untuk eksplorasi batubara dan bahan tambang
lainnya.
Sedangkan seismik dalam digunakan untuk eksplorasi daerah
prospek hidrokarbon (minyak dan gas bumi). Kedua kelompok
ini tentu saja menuntut resolusi dan akurasi yang berbeda
begitu pula dengan teknik lapangannya.
Menurut SANNY (1998), kualitas data seismik sangat ditentukan
oleh kesesuaian antara parameter pengukuran lapangan yang
digunakan

dengan

kondisi

lapangan

yang

ada.

Kondisi

lapangan yang dimaksud adalah kondisi geologi dan kondisi


( Bidang Dinamika Laut, Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI,
Jakarta)
Daerah survei. Sebagai contoh, parameter lapangan untuk
daerah batugamping masif akan berbeda dengan parameter
untuk daerah dengan litologi selang-seling antara lempung dan
pasir. Di

samping

itu

parameter

lapangan

yang

harus

disesuaikan adalah target eksplorasi yang ingin dicapai.


Secara umum, metode seismik refleksi terbagi atas tiga bagian
penting yaitu pertama adalah akuisisi data seismik yaitu
merupakan kegiatan untukmemperoleh data dari lapangan
yang disurvei, kedua adalah pemrosesan data seismik sehingga
dihasilkan penampang seismik yang mewakili daerah bawah
permukaan yang siap untuk diinterpretasikan, dan yang ketiga

adalah interpretasi data seismik untuk memperkirakan keadaan


geologi

di

bawah

permukaan

dan

bahkan

juga

untuk

memperkirakan material batuan di bawah permukaan.

Gelombang seismik adalah rambatan energi yang disebabkan


karena adanya gangguan di dalam kerak bumi, misalnya
adanya patahan atau
merambat

ke

adanya

seluruh

bagian

ledakan.
bumi

Energi

dan

ini

dapat

akan

terekam

oleh seismometer.
Efek yang ditimbulkan oleh adanya gelombang seismik dari
gangguan alami (seperti: pergerakan

lempeng (tektonik),

bergeraknya patahan, aktivitas gunung api (vulkanik), dsb)


adalah apa yang kita kenal sebagai fenomena gempa bumi.
Gelombang seismik digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu
1. Gelombang Badan (body wave)
2. Gelombang Permukaan (surface wave)

Penampang

seismik adalah

rekaman

data

seismik

(seismogram) yang digambarkan (di plot) sepanjang lintasan


tertentu. Penampang seismik diperoleh dari rekaman di banyak
titik sepanjang lintasan pengukuran. Apabila gambar dihasilkan
langsung dari seismogramnya, maka disebut penampang waktu
(time section) sementara apabila sudah dikonversi menjadi
kedalaman,

maka

disebut

penampang

kedalaman

(depth

section) yang berasosiasi dengan struktur dibawah lintasan


pengukurannya.

Dari penampang seismik ini dapat diduga daerah mana yang


potensial merupakan jebakan minyak dan lebih lanjut dengan
menghitung volume jebakan minyaknya, volume minyak bumi
itu sendiri dapat diduga besarnya.

Seismik refleksi adalah metoda geofisika dengan menggunakan


gelombang elastis yang dipancarkan oleh suatu sumber getar
yang

biasanya

berupa

ledakan

dinamit (pada

umumnya

digunakan di darat, sedangkan di laut menggunakan sumber


getar (pada media air menggunakan sumber getar berupa air
gun, boomer atau sparker).

Gelombang

bunyi

yang

dihasilkan

dari

ledakan

tersebut

menembus sekelompok batuan di bawah permukaan yang


nantinya akan dipantulkan kembali ke atas permukaan melalui

bidang reflektor yang berupa batas lapisan batuan. Gelombang


yang dipantulkan ke permukaan ini diterima dan direkam oleh
alat

perekam

yang

disebut

geophone

(di

darat)

atau

Hydrophone (di laut), (Badley, 1985).


Refleksi dari suatu horison geologi mirip dengan gema pada
suatu muka tebing atau jurang. Metoda seismic repleksi banyak
dimanfaatkan

untuk

keperluan

Explorasi

perminyakan,

penetuan sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan


tanah.
Seismic refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang
datang dari batas-batas formasi geologi. Gelombang pantul ini
dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang yakni: GelombangP, Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love.

Dalam Penggunaannya di dalam pensurveyan seismik dipakai


di darat dan perairan, contoh yang spesifik adalah saat
dilakukan di daerah perairan.

Pengambilan data seismik di daerah perairan secara prosedural


mendekati kesamaan dalam persiapan dan peralatan, tetapi
yang sangat menonjol adalah di perairan saat pengambilan
data seismik kita menggunakan transportasi dan sarana
perkapalan

yang

memadai

serta

peralatan

yang

sedikit

kompleks seperti jaringan peledak serta jaringan geophone


yang disiapkan untuk merekam.

Metode yang dipakai untuk prosedur seismik pada daerah


perairan / Marine Seismic menggunakan peledak udara atau

beberapa macam jenis sumber akustik yang digunakan untuk


memberikan efek pulse dalam pengambilan data seismik.
Pada saat perencanaan, sumber akustik adalah bahan
peledak sebagai pembuat pulse getaran, akan tetapi pada
marine seismik digunakan semacam water gun atau air gun
yang sangat tidak menginginkan efek sekondari dari getaran
ledakan api yang digunakan oleh bahan peledak seperti
dinamit.Dan salah satu keuntungan dari water gun dan air
gun adalah halusnya getasan pulse yang sangat baik saat
pengambilan data, karena aliran pulse vibration dari akustik
terekam

secara

dikarenakan

tenang

kedalaman

walaupun
air

pada

pada

saat

perairan

kompressibilitas air pada perairan sangat membantu.

ombak
dan

BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan pada makalah ini adalah bagaimana kita dapat
menginterpretasikan seismik dalam dunia survey sebagai
cabang dari GEOFISIKA di dunia MIGAS.
Adapun pengaplikasian dari survey ini harus melalui beberapa
bagian proses pre-data received yang harus diambil antara
lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Survey pendahuluan
Pemancangan dalam areal target
Pengukuran lapangan
Pembuatan peta-peta Geofisika
Penarikan garis-garis isoanomali
Penggambaran profile

7. Menginterpretasikan isoanomali
Sedangkan sebelum pengambilan data ada beberapa step
prosedural seismik untuk parameter yang harus diperhatikan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Jumlah susunan geophone


Interval sampling
Jumlah bahan peledak
Kedalam lubang bor untuk bahan peledak
Jarak antar titik bor
Jarak anatara geophone
Geometri penembakan
Filter

Pada Tahapan akhir adalah Prosedur dalam pengambilan data


dilapangan yang harus diperhatikan adalah menyiapkan
setelan pada alat observer log seismic yang sudah dikalibrasi
sesuai dengan keadaan yang diinginkan hingga tidak terjadi
pengambilan data berulang-ulang yang dapat mengakibatkan
efek negatif pada lingkungan sekitar guna meminimalisasikan
kerusakan- kerusakan minor pada area kependudukan sekitar
maupun lapisan dari pada daerah cadangan.

Sumber makalah
1.
2.
3.
4.

http://www.rigzone.com
http://en.wikipedia.org/wiki/geofisika
HAGI (himpunan analis geofisika indonesia)
Sumber-sumber bloger geofisikawan ITB dan UPN

Anda mungkin juga menyukai