Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG SEBAGAI NATA DE BANANA UNTUK


MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI DI DESA SEKARAN KECAMATAN
GUNUNGPATI SEMARANG

BIDANG KEGIATAN :

PKM Pengabdian Kepada Masyarakat

Diusulkan oleh :
Arie Yufitasari

5213412011

Angkatan 2012

Siti Nur Afifah

5213412019

Angkatan 2012

Astiara Anis Dewanti

5213413071

Angkatan 2013

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2014

ii

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN KULIT MUKA................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
1.

RINGKASAN...............................................................................................iv

2.

BAB 1. Pendahuluan.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................1
1.3 Tujuan Program................2
1.4 Luaran yang diharapkan ..............................................................3
1.5 Manfaat Program .....................................................................................3

3.

BAB 2. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran.............................................4

4.

BAB 3. Metode Pelaksanaan Program...........................................................4

5.

BAB 4. Biaya dan Jadwal Kegiatan...............................................................6

LAMPIRAN..........................................................................................................8
Lampiran 1.Biodata ketua dan anggota.................................................................8
Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan...........................................................10
Lampiran 3.Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pemberian Tugas.................13
Lampiran 4.Surat Pernyataan ketua pelaksana......................................................14
Lampiran 5.surat pernyataan Kesediaan denganMitra..........................................15
Lampiran 6.Denah Lokasi Pelaksanaan Program..................................................16

iv
RINGKASAN
Kulit pisang dikenal masyarakat hanyalah sebuah limbah yang biasa digunakan untuk
pakan ternak, bahkan dibuang begitu saja, padahal jika limbah tersebut diolah dengan baik dapat
menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual tinggi. Kurang tahunya masyarakat tentang
mengolah limbah kulit pisang menjadi bernilai merupakan faktor utama. Kesadaran akan
kandungan gizi dan manfaat kulit pisang bagi masyarakat Desa Sekaran Gunung Pati tidaklah
cukup tinggi. Seperti yang telah dituliskan diatas bahwa kulit pisang masih mengandung banyak
unsur gizi maupun unsur kimia yang berguna untuk tubuh sehingga berpotensi dimanfaatkan
sebagai bahan pangan salah satunya Nata de Banana. PKM-M yang kami lakukan bertujuan agar
masyarakat tahu keuntungan yang didapat mengolah kulit pisang yang sebelumnya hanya
dianggap sebagai limbah, serta memberi penyuluhan tentang cara mengolah Nata de Banana
sehingga nantinya masyarakat dapat mengembangkannya dengan baik.

BAB 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak
jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang
sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi,
dan kerbau. Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan memiliki nilai jual yang
menguntungkan apabila bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan (Susanti, 2006).
Menurut Basse (2000) jumlah dari kulit pisang cukup banyak, yaitu kira- kira 1/3 dari buah
pisang yang belum dikupas. Kandungan unsur gizi kulit pisang cukup lengkap, seperti
karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C dan air. Unsurunsur gizi inilah yang dapat digunakan sebagai sumber energi dan antibodi bagi tubuh
manusia (Munadjim, 1988). Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit
pisang banyak mengandung air yaitu 68,90 % dan karbohidrat sebesar 18,50 %.
Desa Sekaran di Kecamatan Gunungpati merupakan daerah yang banyak ditumbuhi
pohon pisang. Masyarakat sekitar kebanyakan hanya mengolah daging pisangnya sebagai
pisang goreng, daun pisang untuk pembungkus makanan tetapi membuang limbah kulit
pisang. Kesadaran akan kandungan gizi dan manfaat kulit pisang bagi masyarakat Desa
Sekaran Gunungpati tidaklah cukup tinggi. Seperti yang telah dituliskan diatas bahwa kulit
pisang masih mengandung banyak unsur gizi maupun unsur kimia yang berguna untuk
tubuh sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai bahan pangan salah satunya Nata de
Banana.
Nata de Banana adalah nata yang terbuat dari kulit pisang. Ciri dan teksturnya mirip
dengan nata de coco biasa tetapi berbeda bahan bakunya. Kulit pisang sebagai limbah lebih
mudah didapatkan di sekitar Desa Sekaran. Masyarakat dapat berlatih mengolah kulit
pisang tersebut menjadi nata de banana untuk meningkatkan nilai jual kulit pisang tersebut
dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hasil dari pelatihan pengolahan nata de banana
ini diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat setempat.
1.2 Perumusan Masalah
Masyarakat petani di desa Sekaran Kecamatan Gunungpati tidak dapat memiliki
penghasilan lebih karena terbatasnya pengetahuan sehingga menyebabkan kurangnya
kreativitas mereka dalam membuat produk dari bahan dasar yang sudah ada. Mayoritas
penduduk hanya mengandalkan hasil petikan panen buah pisang untuk kemudian dijual
menjadi aneka jajanan dari pisang seperti pisang goreng, sale pisang, kolak pisang dan
aneka jajanan pasar lainnya disekitar Desa Sekaran. Setelah pisang tersebut diolah menjadi
berbagai macam makanan, limbah kulit pisang dari sisa usaha penjual jajanan pisang
disekitar Desa Sekaran biasanya dibuang begitu saja dan terkadang menjadi pakan ternak.

Padahal Limbah Kulit Pisang (Banana Peel) berpotensi untuk menjadi salah satu produk
olahan industri kecil rumahan bernilai jual tinggi. Masyarakat sekitar khususnya para
petani pisang memerlukan pengetahuan untuk memproduksi sendiri makanan yang dapat
dijadikan sebagai kreasi olahan berbahan baku limbah kulit pisang berbasis nilai jual yang
tinggi dari bahan dasar murah dan mudah diperoleh di sana.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, dapat dirumuskan masalahmasalah sebagai berikut :
1. Bagaimana memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar dapat memanfaatkan
limbah kulit pisang agar dapat dijadikan produk Nata de Banana?
2. Bagaimana cara mengolah limbah kulit pisang menjadi produk olahan makanan yang
bergizi dan tahan lama sehingga menambah nilai jualnya?
3. Bagaimana mengkader masyarakat agar memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi
Nata de Banana untuk menambah variasi produk makanan dan bisa menjadi salah satu
alternatif industri kecil rumahan?
1.3 Tujuan Program
Tujuan pengabdian masyarakat di desa Sekaran KecamatanGunungpati adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan pengetahuan sekaligus pelatihan kepada masyarakat mengenai
pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai produk olahan makanan nata de banana yang
mempunyai kandungan gizi yang tinggi serta bernilai jual tinggi. Hal ini sangat perlu
karena masyarakat yang hidup di daerah kaya akan hasil pertanian pisang dan hampir
setiap rumah pasti memiliki pohon pisang, tetapi tidak mengetahui sesuatu menarik
yang bisa didapat dari limbah kulit pisang tersebut.
2. Mengkader masyarakat dengan memberikan keterampilan bagaimana mengolah
limbah kulit pisang sebagai produk makanan bergizi dan bernilai jual tinggi sehingga
dapat meningkatkan pendapatan mereka dengan memanfaatkan peluang ekonomi di
sekitar mereka.
3. Mengkader masyarakat untuk memanfaatkan peluang usaha baru karena Nata de
Banana juga berpeluang menjadi jajanan pasar ataupun jajanan warung. Apabila Nata
de Banana ini dijadikan sebagai makanan yang dijual di jalur-jalur strategis seperti
dijual dipasar-pasar ataupun warung atau toko-toko disekitar Sekaran, dengan
distribusi yang tersusun baik maka lapangan kerja baru bagi mereka akan terbentuk.
Mereka tidak hanya menjadi petani yang hidupnya bergantung dari hasil petikan
pertanian saja, akan tetapi mampu mengolah sendiri limbah dari hasil pertanian tersebut
khususnya imbah kulit pisang. Keuntungan bagi mereka, dengan bahan dasar murah

dan mudah didapat, mereka dapat memberikan sesuatu yang bisa dijadikan makanan
dengan nilai jual tinggi.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Kontribusi dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat
Desa Sekaran Kecamatan Gunungpati yang memiliki potensi banyak namun karena
terbatasnya pengetahuan masyarakat, mereka hanya bisa melakukan tradisi dari nenek
moyang mereka terdahulu, yaitu sebagai petani murni. Luaran yang diharapkan dari
program ini adalah sebagai berikut :
1. Masyarakat dan petani mampu dan terampil dalam membuat Nata de Banana.
Banyaknya produk pertanian dan bernilai gizi tinggi hanya diolah menjadi makanan
pencuci mulut biasa atau hanya dijual murni ke pelaku pasar pada umumnya setelah itu
limbahnya dibuang atau dijadikan pakan ternak kambing masyarakat sekitar. Salah satu
penyebabnya karena kurangnya pengetahuan masyarakat petani sekitar tentang
pengolahan limbah pertanian bernilai jual tinggi.
2. Terciptanya peluang atau lahan bisnis baru bagi masyarakat setempat sehingga dapat
membantu perekonomian mereka yang mayoritas merupakan golongan ekonomi
menengah ke bawah.
3. Melalui pembuatan Nata de Banana diharapkan dapat memberdayakan para istri petani
maupun remaja desa yang rata-rata belum mempunyai pekerjaan. Dengan program ini
para wanita petani maupun para remaja dapat mengembangkan dirinya untuk berperan
aktif membantu perekonomian keluarga.
1.5 Manfaat Program
1) Sebagai wahana bermanfaat yang dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat
petani bahwa limbah kulit pisang memiliki potensi untuk dijadikan makanan olahan
yang bernilai jual tinggi, dan selama ini yang pengolahannya hanya dijadikan makanan
pencuci mulut biasa atau hanya dijual murni ke pelaku pasar. Limbah kulit pisang dapat
diolah sendiri dengan cara yang mudah dan murah.
2) Masyarakat dapat menciptakan produk makanan baru dari limbah kulit pisang yang
bernilai jual tinggi.
3) Dengan munculnya pemahaman masyarakat tentang potensi ekonomi untuk dijadikan
makanan camilan masyarakat lain, mereka dapat memanfaatkannya untuk berbisnis.

BAB. 2 Gambaran Umum Masyarakat Sasaran


Objek masyarakat dari Program Kreativitas Masyarakat Pengabdian Masyarakat
(PKMM) adalah masyarakat Desa Sekaran Kecamatan Gunungpati. Secara administratif,
Sekaran merupakan sebuah kelurahan yang terletak di Kecamatan Gunungpati Kota
Semarang. Sekaran terletak di bagian selatan Kota Semarang yang didominasi oleh
kawasan pertanian karena terletak di kawasan Semarang atas yang dekat dengan Kabupaten
Semarang. Kelurahan Sekaran memiliki luas wilayah 490.718 ha.yang terbagi atas 26
Rukun Tetangga (RT) dan 7 Rukun Warga (RW). Berdasarkan data pada tahun 2008,
jumlah penduduk Sekaran adalah 6.057 jiwa. Jumlah penduduk ini merupakan jumlah yang
paling banyak di Kecamatan Gunungpati. Desa ini terletak di kawasan perkebunan yang
banyak ditumbuhi berbagai macam tanaman termasuk pohon pisang. Bagian pisang yang
paling sering dimanfaatkan oleh masyarakat setempat adalah daging, dan daunnya,
sebagian besar membuang kulit pisang. Masyarakat tidak mengerti cara mengolah limbah
kulit pisang tersebut dan mengabaikan kandungan gizi dan kimia yang masih cukup besar
terdapat didalamnya. Hal tersebut mendorong kami untuk melakukan pengabdian ke Desa
Sekaran tentang mengolah limbah kulit pisang menjadi makanan olahan yaitu Nata de
Banana.

BAB 3. Metode Pelaksanaan Program


1. Perencanaan
Agar program ini dapat berjalan secara maksimal, maka diperlukan perencanaan secara
tepat, diantaranya :
a. Menyusun proposal kegiatan pelatihan membuat Nata de Banana.
b. Menjelajahi vitamin yang ada pada limbah kulit pisang dan analisis potensi ekonomi
berbasis nilai jual untuk disampaikan kepada masyarakat.
c. Mengamati pentingnya mengadakan program karena latar belakang masyarakat yang
memiliki letak strategis dan potensi wilayah.
d. Menyusun waktu pelaksanaan kegiatan.
e. Meminta izin kepada pihak berwenang dengan menghubungi Kepala desa setenpat
yang telah bersedia menyediakan sarana kegiatan.
f. Mempersiapkan alat dan bahan dalam memberikan pelatihan.
g. Mempersiapkan daftar pihak yang akan dijadikan sebagai penilai (pengevaluasi)
dalam kegiatan.
2. Pelaksanaan
a. Metode Pelaksanaan
1. Mahasiswa menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan Nata de
Banana yang berbasis nilai jual.

2.

Mahasiswa memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai cara pembuatan


Nata de Banana.
3. Mahasiswa melakukan demonstrasi pembuatan Nata de Banana.
4. Masyarakat petani khususnya para petani pisang melalui PKK mempraktikan
pembuatan Nata de Banana yang berbasis nilai jual.
5. Mengevaluasi hasil pembuatan Nata de Banana.
b. Alat-alat dan bahan yang diperlukan
1) Alat :
a. Kompor
b. Panci
c. Freezer
d. Baskom
e. Blender
f. Timbangan
g. Talenan
h. Loyang
i. Pisau
j. Sendok adonan
k. Mixer
l. Saringan
m. Corong
n. Gelas Ukur
o. Koran
p. Rafia
q. Gelas kemasan (cup)
2) Bahan :
a. Kulit Pisang
b. Asam cuka (Asam asetat glasial)
c. Air mineral galon
d. Pupuk ZA
e. Bibit Acetobacter xylinum
f. Gula pasir
c. Proses pembuatan Nata de Banana
1) Menyortir limbah kulit pisang
2) Kerok bagian dalam kulit pisang dengan menggunakan sendok.
3) Hasil kerokan tersebut kemudian diblender sampai halus dan dicampur air
dengan perbandingan 1:2 untuk kulit pisang : air, lalu disaring dan diambil
filtratnya.
4) Tambahkan asam cuka glasial 4-5% dari air perasan.

5) Tambahkan pupuk ZA 0,8 % dari larutan dan gula pasir 10 %.


6) Didihkan dengan menggunakan kompor.
7) Setelah dingin, tambahkan bakteri Acetobacter xylinum 10% dari campuran
kemudian cetakan ditutup dengan kertas koran dan diikat dengan tali rafia.
8) Fermentasi selama kurang lebih 2 minggu.
9) Nata dipotong-potong untuk direndam dan dibersihkan, lalu tiriskan dan
direbus dengan diberi tambahan gula.
10) Dikemas dalam cup (gelas plastik).
11) Selanjutnya kreasi sesuai dengan keinginan masing-masing (diberi tambahan
sirup atau aroma essens).

BAB 4. Biaya dan Jadwal Kegiatan


4.1 Anggaran Biaya
A. Biaya
No Jenis pengeluaran

Biaya

Peralatan penunjang

Rp 1.130.000

Bahan habis pakai

Rp 2.753.000

Perjalanan

Rp 1.275.000

Lain-lain

Rp 1.775.000

Jumlah

Rp 6.933.000

4.2 JadwalKegiatan
No Kegiatan

Bulan ke1

Penyusunan proposal

Persiapan alat dan bahan

Pelaksanaan

Penyusunan laporan akhir

Tim program kreativitas pengabdian masyarakat (PKMM) akan melakukan beberapa


kegiatan pasca pelaksanaan sebagai bentuk rasa tanggung jawab kami dari kegiatan PKMM
ini. Perkembangan pelaksanaan program ini dipantau dengan adanya kunjungan bergilir
dari kelompok kami minimal sekali dalam dua bulan. Selanjutna mahasiswa akan
mengikuti program secara non formal.

d) DOSEN PEMBIMBING
Nama

: Dr. Widi Astuti S.T., M.T

NIDN

: 0017107306

Tempat / Tanggal Lahir

: Semarang, 17 Oktober 1973

Jabatan Struktural

: Ketua Laboratorium Teknik Kimia

Fakultas / Jurusan

: Teknik/ Teknik Kimia

Alamat
Telephone/Handphone

: Jln. Bukit Watuwila II Blok E IV No. 8 Semarang


: 08122871410

Email

:wiwied.unnes@gmail.com

Dosen Pembimbing,

_Dr. Widi Astuti S.T., M.T


NIDN.0017107306

( Dr. Suntoyo, ST, M. Eng)


NIP: 197107231995121001

10

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Dana


1. Peralatan penunjang
Kuantitas
5

Harga
(Satuan)
Rp 40.000

Harga

Rp 35.000

Rp 70.000

Menampungkulitpisang
yang telahdihaluskan
Kain Belancu Menyaring/memerashasil
blender kulitpisang
Saringan
Menyaringhasilperasanku
litpisang
Gelas ukur
Mengukur
volume
asamasetatglasialdanbibit
nata
Blender
Menghaluskankulitpisang

Rp 20.000

Rp 80.000

Rp 10.000

Rp 10.000

Rp 15.000

Rp 30.000

Rp 20.000

Rp 20.000

Rp 400.000

Rp 400.000

Serbet

Rp 10.000

Rp 20.000

Rp 300.000

Rp 300.000

Material
Loyang
Panci

Justifikasi Pemakaian
Sebagaiwadahfermentasi
nata
Memasaklarutannata

Baskom

Kompor

Membersihkankotoransel
amabekerja
Memasaknata

Jumlah

Rp 200.000

Rp 1.130.000

2. Bahan habis pakai


Material
Justifikasi pemakaian
Kuantitas
Asam asetat Sebagainutrisiuntukmikr 2 liter
glasial
oorganismepembentuknat
adanmengasamkan pH
Gula pasir
NutrisiuntukAcetobacterx 15 kg
ylinum

Harga
Harga
(Satuan)
Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

Rp14.000

Rp 210.000

11

Pupuk ZA
Bibit
Acetobacter
xylinum
Air mineral
galon
Indikator
Universal
Tissue
Gelas plastik
Sendok
plastik
Gas
Buku
Panduan
Perizinan
Dan SuratMenyurat
Jumlah

NutrisiuntukAcetobacterx 2 kg
ylinum
Bibitnata
yang 10 botol
akanmenghasilkannata

Rp 3.000

Rp 6.000

Rp 52.000

Rp 520.000

Membuatcampuranlaruta 6 galon
nnata
Menganalisisbesarnya pH 1 buah

Rp 19.000

Rp 114.000

Rp 200.000

Rp 200.000

MembersihkanperalatanL 5
aboratorium
Wadahnata
yang 2 pack
sudahjadi
Peralatanmakan
2 pack

Rp 5.000

Rp 25.000

Rp 8.000

Rp 16.000

Rp 4.000

Rp 8.000

Memasaknata

Rp 18.000

Rp 54.000

Sumber
referensi
pembelajaran
75
Untuk
perizinan
mengenai kegiatan PKMM tersebut
1

Rp 6.000

Rp 150.000

Rp 450.000

Rp 150.000
Rp 2.753.000

3. Perjalanan
Material
Pembelian
bahan-bahan
nata
Perjalanan ke
Desa
Perjalanan
membeli alat

Justifikasi pemakaian
Membeli bahan-bahan
nata

Kuantitas
3 orang

Harga
(Satuan)
Rp 250.000

Perjalanan ke Desa

3 orang

Rp 50.000

Rp 150.000

Membeli alat

3 orang

Rp 125.000

Rp 375.000

Jumlah

Harga
Rp 750.000

Rp 1.275.000

12

4. Lain-lain
Material
Penyewaan
LCD +
Proyektor
Sewa kamera
Konsumsi
Sewa tempat
dan
kebersihan

Justifikasi perjalanan
Presentasi kepada
masyarakat

Kuantitas
1 buah

Dokumentasi

1 buah
75 orang

Tempat pelaksanaan
program
Jumlah

Harga
(satuan)

Harga

Rp 600.000
Rp 300.000
Rp 5.000

Rp 600.000
Rp 300.000
Rp 375.000

Rp 500.000

Rp 500.000
Rp 1.775.000

13

Lampiran 3. Susunan organisasi tim kegiatan dan pembagian Tugas


No Nama/NIM
Program
Bidang ilmu
Alokasi waktu
studi
(jam/minggu)
1
ArieYufitasari Teknik
Teknik Kimia
5 jam/minggu
Kimia

SitiNurAfifah

AstiaraAnisDe
wanti

Teknik
Kimia
Teknik
Kimia

Uraian tugas
Mengkoordina
si seluruh
anggota

Teknik Kimia

5 jam/minggu

Sekretaris

Teknik Kimia

5 jam/ minggu

Bendahara

14

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

15

16
Lampiran 6. Denah lokasi pelaksanaan program

Anda mungkin juga menyukai