Anda di halaman 1dari 8

Pengembangan E-Module (Electronic Module)...

(Tri Hayati) 1

PENGEMBANGAN E-MODULE (ELECTRONIC MODULE) YANG DILENGKAPI


DENGAN VIDEO MATERI FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SEMESTER II
DEVELOPMENT OF E-MODULE (ELECTRONIC MODULE) EQUIPPED WITH VIDEO TO
IMPROVE MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT OF PHYSICS GRADE 11th
SEMESTER 2nd
Oleh
Tri Hayati1 Sabar Nurohman2
1
2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNY


Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNY

Email : three.hayati@gmail.com,

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui kelayakan e-module (electronic module) yang dilengkapi dengan
video, 2) mengetahui peningkatan motivasi belajar fisika siswa yang pembelajarannya menggunakan e-module
(electronic module) yang dilengkapi dengan video dan 3) mengetahui peningkatan hasil belajar fisika siswa yang
dalam pembelajarannya menggunakan e-module (electronic module) yang dilengkapi dengan video. Penelitian ini
merupakan penelitian pengembangan yang dikembangkan dengan 4-D models yang terdiri dari tahap pendefinisian
(define), tahap perencanaan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (diseminate). Adapun
subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1, 2 dan 3 yang berjumlah 85 orang di MAN Yogyakarta 1.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan 1) kelayakan e-module (electronic module) yang dilengkapi dengan
video didasarkan pada penilaian validator, e-module (electronic module) yang dilengkapi dengan video telah
memenuhi syarat validitas isi dengan experts. Rata-rata respon siswa terhadap e-module (electronic module) yang
dilengkapi dengan video termasuk dalam kategori baik. 2) Rata-rata peningkatan motivasi siswa berada pada
kategori rendah. 3) Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa berada pada kategori sedang.
Kata kunci: e-module (electronic module), video, motivasi, hasil belajar
.
Abstract
This study aims to 1) determine the expediency of e-module (electronic module) equipped with video, 2) to
know the improvement of students motivation on learn physics using e-module (electronic module) equipped with
video and 3) to know the improvement of students learning achievement on learn physics using e-module
(electronic module) equipped with video. This research is using method development (Research and Development).
This development of e-module (electronic module) equipped with video adapt 4-D model by Thiagarajan and
Semmel consist of 1) define 2) design 3) develop and 4) disseminate. The subject of this research for development
test are grade 11th IPA 1, 2 and 3 consist of 85 people in MAN Yogyakarta1. The results of this research include: 1)
the expediency of e-module (electronic module) equipped with video based on assessment expert, e-module
(electronic module) equipped with video has qualified content validity experts. The average score of student
responses to the e-module (electronic module) equipped with a video at good categories. 2) The students
motivation average improvement at low category. 3) The students learning achievement average improvement at
middle category.
Keywords: e-module (electronic module), video, motivation, learning achievement

PENDAHULUAN
Berdasarkan observasi yang dilakukan di
MAN Yogyakarta 1, pembelajaran yang bersifat
teacher centered masih banyak digunakan oleh
para pendidik yang mengakibatkan siswa
cenderung menjadi pasif. Guru akan lebih mudah
melaksanakan pembelajaran melalui bahan ajar
dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam
belajar melalui buku panduan sebagai sumber
belajar. Namun, berdasarkan observasi yang
dilakukan di MAN Yogyakarta 1, siswa hanya
berpegang pada LKS yang ditentukan dari pihak
sekolah. LKS yang digunakan berisi ulasan
materi secara singkat dan lebih banyak latihan
soal.
Salah satu bahan ajar serta sumber
belajar siswa yang tepat dalam pembelajaran
adalah modul. Modul merupakan paket belajar
mandiri yang meliputi serangkaian pengalaman
belajar yang direncanakan dan dirancang secara
sistematis untuk membantu siswa mencapai
tujuan belajar (Mulyasa, 2008: 43). Siswa akan
memiliki sumber belajar yang dapat digunakan
secara mandiri serta dapat berpastisipasi aktif
dalam pembelajaran.
Dunia pendidikan hidup di tengahtengah arus Teknologi
Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang begitu cepat. TIK
memang sudah seharusnya dapat memberikan
pengaruh yang positif bagi pendidikan sekolah.
Teknologi dalam pendidikan mengajak guru
untuk bersikap problematis terhadap proses
belajar mengajar dan memandang setiap metode
mengajar sebagai hipotesisis yang harus diuji
efektivitasnya (Nasution, 2011: 13). Bagi guru,
hal ini merupakan tantangan tersendiri agar lebih
mampu menyesuaikan diri dalam meningkatkan
kompetensi dan profesionalismenya sebagai
tenaga
pendidik.
Untuk
meningkatkan
kompetensi dan profesional seorang guru atau
tenaga pendidik, banyak cara yang dapat
ditempuh. Salah satunya adalah mengembangkan
bahan ajar yang dapat memotivasi siswa agar
lebih aktif dengan menggunakan software

Pengembangan E-Module (Electronic Module)... (Tri Hayati)

tertentu yang dapat menghasilkan suatu bahan


ajar serta media pembelajaran yang dapat
dipelajari secara mandiri dan lebih menarik
seperti e-module (electronic module).
(Dale dan Fillmore; Nelson, et al, 2012:
46-54) merekomendasikan bahwa penggunaan
alat bantu audio-visual dalam pendidikan telah
ditemukan untuk menjadi cara yang efektif untuk
mengkomunikasikan ide-ide dan konsep untuk
siswa. Alat bantu audio-visual salah satu yang
dikenal adalah video.
Berdasarkan uraian di atas, maka diteliti
penelitian yang berjudul Pengembangan
E-Module (Electronic Module) yang Dilengkapi
dengan Video Materi Fluida Statis untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Fisika
Siswa Kelas XI Semester II. Tujuan dari
penelitian ini (1) untuk mengetahui kelayakan
e-module (electronic module) dengan software
kvisoft flipbook maker yang dilengkapi dengan
video, (2) untuk mengetahui peningkatan
motivasi
belajar
fisika
siswa
yang
pembelajarannya
menggunakan
e-module
(electronic module) yang dilengkapi dengan
video, (3) untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar fisika siswa yang pembelajarannya
menggunakan e-module (electronic module)
dengan yang dilengkapi dengan video.
METODE PENELITIAN
Model pengembangan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model 4D (four D
models). Model 4D ada empat langkah utama
dalam prosedur pengembangan yaitu define,
design, develop dan disseminate.
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan (Research and Development).
Penenlitian ini mengembangakan e-module
(electronic module) dengan yang dilengkapi
dengan video.
Waktu dan Tempat Penelitian

Pengembangan E-Module (Electronic Module)... (Tri Hayati) 3

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun


ajaran 2014/2015 di MAN Yogyakarta 1.
Adapun rincian waktu pelaksanaan adalah
sebagai berikut:
1. Tahap define (pendefinisian) dilaksanakan
pada bulan September 2014.
2. Tahap design (perancangan) mencakup tahap
pembuatan
produk
berupa
e-module
(electronic module) yang dilengkapi dengan
video yang dilaksanakan pada bulan Oktober
2014 sampai Desember 2014.
3. Tahap develop (pengembangan) terdiri dari
beberapa tahapan yang menghasilkan sebuah
produk e-module (electronic module) yang
dilengkapi dengan video pada pokok bahasan
fluida statis yang layak digunakan untuk
siswa SMA/MA. Tahap ini dilaksanakan
pada bulan Desember 2014 yaitu validasi dan
bulan Januari 2015 yaitu uji pengembangan
di kelas XI IPA MAN Yogyakarta 1.
Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MAN
Yogyakarta 1 dengan mengambil tiga kelas XI
IPA yaitu XI IPA 1, 2 dan 3. Subjek penelitian
ini berjumlah 85 orang.
Prosedur Penelitian
1. Tahap Pendefinisian (Define)
Pendefinisian
dalam
hal
ini
diantaranya adalah menetapkan dan
mendefinisikan
syarat-syarat
dan
kebutuhan-kebutuhan
di
dalam
pembelajaran. Tahap ini memperoleh hasil:
(1) analisis ujung depan bertujuan untuk
memunculkan dan menetapkan masalah
dasar yang dihadapi dalam pembelajaran
fisika, (2) analisis siswa bertujuan untuk
mengetahui karakteristik siswa, (3) analisis
tugas bertujuan untuk menentukan isi dalam
satuan pembelajaran, (4) analisis konsep
bertujuan untuk menjabarkan konsepkonsep yang terkait dengan materi pokok,
(5) perumusan tujuan pembelajaran.
2. Tahap Perancangan (Design)
Tahap perancangan bertujuan untuk
merancang
perangkat
pembelajaran.

Langkah-langkah yang harus dilakukan


pada tahap ini, yaitu: pemilihan media
(media selection), pemilihan format (format
selection) dan membuat rancangan awal
(initial design).
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Tujuan tahap pengembangan ini
adalah untuk menghasilkan bentuk akhir
perangkat pembelajaran setelah melalui
revisi berdasarkan masukan para pakar
ahli/praktisi
dan
data
hasil
uji
pengembangan.
Tahap
pengembangan
adalah tahap untuk menghasilkan produk
pengembangan yang dilakukan melalui dua
langkah, yakni: (1) validasi model oleh
ahli/pakar (expert appraisal) dan (2) uji
pengembangan (developmental testing).
4. Tahap Penyebarluasan (Disseminate)
Proses penyebaran merupakan suatu
tahap akhir pengembangan. Pada tahap ini
merupakan tahap penggunaan perangkat
yang telah dikembangkan pada skala yang
lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah
lain, oleh guru yang lain.
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian pengembangan ini
digunakan beberapa instrumen penelitian,
diantaranya: instrumen uji kelayakan ahli materi
dan ahli media, angket respon siswa, angket
motivasi dan soal pre-test dan post-test. Lembar
instrumen uji kelayakan ahli materi dan ahli
media berupa angket.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:
1. Teknik Non Tes
Teknik non tes terdiri dari observasi,
teknik angket dan dokumentasi. Melakukan
observasi awal dengan melihat langsung
kondisi sekolah. Teknik angket dalam
validasi e-module (electronic module)
berdasarkan penilaian dari ahli materi dan
ahli media, angket untuk mengetahui respon
siswa serta angket untuk mengetahui

Pengembangan E-Module (Electronic Module)... (Tri Hayati)

motivasi siswa. Melakukan dokumentasi


terhadap aktivitas pembelajaran.

2. Teknik Tes
Pretest dan posttest bagi siswa untuk
mengetahui hasil belajar siswa. Pretest dan
posttest digunakan sebelum dan sesudah
menggunakan e-module (electronic module)
yang dilengkapi dengan video pada saat
proses pembelajarannya.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan
langkah sebagai berikut:
1. Teknik analisis data untuk hasil penilaian uji
kelayakan ahli materi dan ahli media
terhadap e-module (electronic module)
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Data yang telah diperoleh melalui angket
akan diubah menjadi nilai kuantitatif
dengan menggunakan aturan pemberian
skor pada Tabel 1.
Tabel 1. Aturan Pemberian Skor

n = jumlah penilai
2. Teknik analisis data untuk respon siswa
terhadap e-module (electronic module)
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Data yang telah diperoleh melalui angket
akan diubah menjadi nilai kuantitatif
dengan menggunakan aturan pemberian
skor pada tabel 1.
b. Dari data yang telah dikumpulkan, kita
hitung skor rata ratanya dengan rumus :
X
X
(2)
N
Keterangan :
: Skor rata-rata
: Jumlah skor
: Jumlah penilai
c. Selanjutnya skor rata-rata diubah menjadi
nilai kualitatif berdasarkan kriteria
penilaian ideal. Ketentuan kriteria
penilaian ideal ditunjukkan dalam Tabel
2 di bawah ini:
Tabel 2. Kriteria Kategori Penilaian Ideal
Rentang skor kualitatif

Kategori
Kualitatif

Skor

X > X i + 1,8 x sbi

Sangat Baik

SS (Sangat Setuju)

X i + 0,6 x sbi < X X i + 1,8 x sbi

Baik

S (Setuju)

CS (Cukup setuju)

X i - 0,6 x sbi < X X i + 0,6 x sbi

Cukup

TS (Tidak Setuju)

X i - 1,8 x sbi < X X i - 0,6 x sbi

Kurang

STS (Sangat Tidak Setuju)

X X i 1,8 x sbi

Sangat Kurang

Keterangan

(Widoyoko, 2009: 238)


b. Dari data yang telah dikumpulkan,
menghitung
Aikens
V
dengan
menggunakan persamaan Aikens V
(Azwar, 2012: 113), persamaan Aikens
V sebagai berikut :
(1)
V s /nc 1
dengan :
s = r lo
lo = angka penilaian validator yang
terendah
c = angka penilaian validator yang
tertinggi
r = angka yang diberikan oleh seorang
penilai

Keterangan:
X i : rata-rata ideal
X i = x (skor maksimal ideal +

skor minimum ideal)


sbi : simpangan baku ideal
sbi =
(skor maksimal ideal

(3)

(4)
skor minimum ideal)
X : skor akhir rata-rata
Skor maksimal ideal:
butir kriteria x
skor tertinggi (5)
Skor minimum ideal:
butir kriteria x
skor terendah (1)
3. Teknik analisis data untuk peningkatan
motivasi dan hasil belajar dilakukan dengan

Pengembangan E-Module (Electronic Module)... (Tri Hayati) 5

menggunakan perhitungan gain (Hake, 1999:


1) sebagai berikut:

X postetst X

Gain g

pretest

Skormaksimum X

(5)

pretest

Keterangan:

postetst

= nilai rerata postest

X pretest = nilai rerata pretest


Skor maksimum = 100
Hasil
perhitungan
gain
kemudian
dikonversikan ke dalam klasifikasi gain
dengan kriteria yang disajikan pada Tabel 3
(Hake, 1999: 1) sebagai berikut:
Tabel 3. Klasifikasi Interpretasi N-Gain
Besar Persentase

Interpretasi

g > 0,7

Tinggi

0,3 < g < 0,7

Sedang

g < 0,3

Rendah

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Tahap pendefinisian (define) didasarkan
pada hasil observasi di MAN Yogyakarta 1
yaitu kurikulum yang digunakan di kelas XI
SMA/MA
adalah
kurikulum
KTSP,
pembelajaran yang bersifat teacher centered
masih digunakan dalam pembelajaran fisika
mengakibatkan siswa pasif dan siswa tidak
memiliki buku pegangan yang ideal dan hanya
menggunakan LKS yang sudah ditetapkan oleh
sekolah. Oleh karena itu, dikembangkan sebuah
e-module (electronic module) yang dilengkapi
dengan video. E-module (electronic module)
yang dilengkapi dengan video dikembangkan
pada materi fluida statis dengan sub materi
tekanan hidrostatis, Hukum Pascal dan Hukum
Archimedes. Selanjutnya, disusun tujuan
pembelajaran e-module (electronic module)
yang dilengkapi dengan video.
Tahap
berikutnya
adalah
tahap
perancangan (design) ini yaitu melakukan
perancangaan e-modul (electronic module) yang
dilengkapi dengan video materi fluida statis.
Pemilihan media dilakukan berdasarkan pada
tahap define sehingga dibutuhkan bahan ajar
mandiri dan dilengkapi dengan video untuk

dapat
memperjelas
dan
mempermudah
pemahaman siswa. Media yang sesuai dengan
tujuan tersebut yaitu e-module (electronic
module) yang dilengkapi dengan video.
Bagian-bagian e-module (electronic
module) yang dilengkapi dengan video sebagai
berikut: cover depan, cover dalam, kata
pengantar, daftar isi, peta konsep, deskripsi
modul, prasyarat, petunjuk penggunaan modul,
tujuan akhir, uraian materi, video, rangkuman,
contoh soal, ayo berlatih, umpan balik, tindak
lanjut, kunci jawaban, glosarium, daftar pustaka,
profil penulis dan cover belakang. Pada tahap
perancangan (design) menghasilkan rancangan
awal dari e-module (electronic module) yang
dilengkapi dengan video.
Tahap
selanjutnya
adalah
tahap
pengembangan (develop). Tahap pengembangan
terdiri atas dua tahap yaitu validasi dan uji
pengembangan. E-module (electronic module)
yang dilengkapi dengan video melalui tahap
validasi oleh validator yaitu dosen ahli dan guru
fisika SMA/MA selaku sebagai ahli materi dan
ahli media.
Tabel 4. Hasil Analisis Aikens V Berdasarkan
Ahli Materi
Aikens V
0,875

Nomor Butir Indikator Penilaian


1, 2, 3, 4, 5, 7, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19,
20, 21, 24, 25, 29, 31, 32, 33, 34, 40, 41.

6, 8, 9, 10, 11, 17, 22, 23, 26, 27, 28, 30,


35, 36, 37, 38, 39, 42.

Tabel 5. Hasil Analisis Aikens V Berdasarkan


Ahli Media
Aikens V

Nomor Butir Indikator Penilaian

0,75

20.

0,875

1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 13, 14, 16, 17, 18,


19.

2, 10, 12, 15.

Berdasarkan Tabel 4 dan 5 validitas isi dari


semua butir indikator penilaian dapat dikatakan
valid, karena nilai Aikens V masuk pada
rentang nilai Aikens V menurut teori yang ada
yaitu 0,04 hingga 1. Artinya item tersebut
memiliki validitas isi yang baik dan mendukung

Pengembangan E-Module (Electronic Module)... (Tri Hayati)

validitas isi tes. Sehingga e-module (electronic


module) yang dilengkapi dengan video telah
memenuhi syarat validitas isi dengan experts.
Uji pengembangan dilakukan setelah
melakukan revisi draf I yang dilakukan
berdasarkan hasil penilaian, masukan, saran yang
diberikan oleh dosen ahli dan guru fisika
sehingga menghasilkan draf II. Setelah
dihasilkan draf II, selanjutnya dilakukan uji
pengembangan di kelas XI IPA 1, 2 dan 3 MAN
Yogyakarta 1 dengan jumlah siswa 85 orang.
Hasil dari uji pengembangan ini adalah respon
siswa setelah menggunakan e-module (electronic
module) yang dilengkapi dengan video,
peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa
setelah menggunakan e-module (electronic
module) yang dilengkapi dengan video.
Hasil Respon siswa terhadap e-module
(electronic module) yang dilengkapi dengan
video disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Respon Siswa

No.

Komponen

Rata-Rata dari

Kategori

Jumlah Tiap

Kualitatif

Aspek Penilaian

Bahasa

11,9

Baik

Penyajian

26,3

Baik

Isi dan tujuan

18,6

Baik

Instruksional

22

Baik

Teknik

15,4

Baik

Jumlah total

94,2

Baik

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa respon


siswa terhadap e-module (electronic module)
yang dilengkapi dengan video dilihat dari lima
komponen termasuk dalam kategori baik.
Kelayakan e-module (electronic module) yang
dilengkapi dengan video didasarkan pada
penilaian validator dan juga respon siswa,
sehingga e-module (electronic module) yang
dilengkapi dengan video dapat digunakan
sebagai bahan ajar mandiri dalam proses
pembelajaran fisika.
Hasil peningkatan motivasi siswa secara
singkat disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Peningkatan Motivasi Siswa

RataRata

Sebelum

Sesudah

Gain

71,42

73,72

0,08

Kategori
gain
Rendah

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa ratarata peningkatan motivasi siswa berada pada
kategori rendah. Hal tersebut menunjukkan
bahwa e-module (electronic module) yang
dilengkapi dengan video belum dapat membuat
siswa termotivasi dengan baik. Perolehan nilai
standar gain motivasi siswa tentunya karena
dipengaruhi beberapa faktor. Faktor - faktor
tersebut antara lain yaitu 1) belajar mandiri
merupakan hal yang baru bagi siswa sehingga
masih terdapat beberapa yang kurang serius
dalam belajar, 2) beberapa siswa merasa bahwa
fisika itu sulit dan tidak dapat dipelajari secara
mandiri sehingga membutuhkan penjelasan dari
seorang guru 3) pembelajaran menggunakan
e-module (electronic module) yang dilengkapi
dengan video memerlukan laptop ataupun
komputer, namun tidak semua siswa memiliki
laptop ataupun komputer, 4) pada saat
pembelajaran
menggunakan
e-module
(electronic module) yang dilengkapi dengan
video di dalam kelas menggunakan laptop
sehingga kurang efektif, karena tidak semua
siswa memiliki laptop. Faktor-faktor tersebut
sedikit banyak akan berpengaruh pada motivasi
siswa, sehingga jika faktor tersebut dapat
dikontrol dengan baik memungkinkan adanya
kenaikan yang lebih tinggi pada nilai standar
gain yang diperoleh.
Peningkatan hasil belajar siswa setelah
belajar menggunakan e-module (electronic
module) yang dilengkapi dengan video adalah
sebagai berikut :
Tabel 8. Hasil Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Ratarata

Pre-

Post-

test

test

31,47

68,65

Gain
0,54

Kategori
Gain
Sedang

Pengembangan E-Module (Electronic Module)... (Tri Hayati) 7

Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa ratarata peningkatan hasil belajar siswa berada pada
kategori sedang. Namun jika peningkatan hasil
belajar dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) yaitu 75, maka siswa yang memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar
51,76%. Perolehan nilai standar gain hasil
belajar siswa tentunya karena dipengaruhi
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara
lain yaitu 1) tidak semua siswa dapat
menyesuaikan diri dengan metode belajar
mandiri dengan menggunakan e-module
(electronic module) yang dilengkapi dengan
video 2) beberapa siswa merasa bahwa fisika itu
sulit dan tidak dapat dipelajari secara mandiri 3)
belajar mandiri dengan menggunakan e-module
(electronic module) yang dilengkapi dengan
video memerlukan laptop ataupun komputer,
namun tidak semua siswa memiliki laptop
ataupun komputer sehingga e-module (electronic
module) tidak dapat digunakan. Faktor-faktor
tersebut sedikit banyak akan berpengaruh pada
motivasi serta hasil belajar siswa, sehingga jika
faktor tersebut dapat dikontrol dengan baik
memungkinkan adanya kenaikan yang lebih
tinggi pada nilai standar gain yang diperoleh.
Tahap penyebaran (disseminate) tidak
dilakukan karena penelitian dilatarbelakangi dari
situasi dan kondisi pembelajaran fisika yang
terjadi di MAN Yogyakarta 1 yaitu kelas XI IPA
hanya ada 3 kelas dan seluruh kelas XI IPA
tersebut telah digunakan sebagai subjek
penelitian.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat
disimpulkan:
1. E-module
(electronic
module)
yang
dilengkapi dengan video telah memenuhi
syarat validitas isi dengan experts. Rata-rata
respon siswa terhadap e-module (electronic
module) termasuk dalam kategori baik,
sehingga e-module (electronic module) yang
dilengkapi dengan video dapat digunakan

sebagai bahan ajar mandiri dalam proses


pembelajaran fisika.
2. Rata-rata peningkatan motivasi siswa setelah
menggunakan e-module (electronic module)
yang dilengkapi dengan video berdasarkan
perhitungan gain termasuk dalam kategori
rendah.
3. Rata-rata peningkatan hasil belajar siswa
setelah menggunakan e-module (electronic
module) yang dilengkapi dengan video
berdasarkan perhitungan gain termasuk
dalam kategori sedang.
Saran
1. Penelitian
yang
sejenis
dengan
pengembangan e-module (electronic module)
yang dilengkapi dengan video yang
menggunakan software kvisoft flipbook
maker
sebaiknya
ketika
penelitian
menggunakan
fasilitas
laboratorium
komputer.
2. Perlu dilakukan penelitian yang sejenis
dengan subjek penelitian yang lebih banyak
dan rentang waktu yang lebih panjang,
sehingga memperoleh hasil yang lebih
akurat, utamanya pada motivasi dan hasil
belajar siswa.
3. Perlu
dilakukan
penelitian
dan
pengembangan lebih
lanjut
terhadap
e-module
(electronic
module)
yang
dilengkapi dengan video dengan pilihan
materi yang lain.

Pengembangan E-Module (Electronic Module)... (Tri Hayati)

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. (2012). Reliabilitas dan
Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hake,

Richard
R.
(1999).
Analyzing
Change/Gain
Score.
Diakses
dari
http://www.physics.indiana.edu/~sdi/Anal
yzingChange-Gain.pdf pada tanggal 23
Juni 2014, jam 20.30 WIB.

Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Berbasis


Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan
Implementasi.
Cetakan
kesebelas.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (2011). Teknologi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Nelson, R.Q., Buabeng I. & Osafo D.G.K.
(2012). Impact of Audio-Visual Aids on
Senior
High
School
Students
Achievement in Physics. Eurasian Journal
Phys. Chem. Educ. 4(1). Hlm.46-54.
Widoyoko, Eko Putro. (2009). Evaluasi
Program Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.

HALAMAN PERSETUJUAN
Artikel jurnal ini telah di review
Dan disetujui oleh

Penguji Utama

Yogyakarta, April 2015


Ketua Penguji

Dr. Edi Istiyono, M.Si.


NIP. 196803071993031001

Sabar Nurohman, M.Pd.


NIP. 198106212005011001

Anda mungkin juga menyukai