Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN
I.1

Latar Belakang
PT. Philips Indonesia merupakan pabrik yang menghasilkan produk
akhir berupa berbagai jenis lampu. Pabrik ini terdiri dari 3 bagian yaitu :
a. General

Lamp

Service

(GLS)

merupakan

pabrik

yang

menghasilkan berbagai macam ukuran dan jenis Lampu Pijar.


b. Vertical

Tube

Lighting

(VTL)

merupakan

pabrik

yang

menghasilkan produk Lampu TL dengan berbagai macam ukuran.


c. Lamp Component Factory (LCF) merupakan pabrik yang
menghasilkan produk akhir berupa bahan-bahan baku yang
merupakan rakitan bagi pabrik lampu, antara lain : Flare (Tube),
Exhaust Tube, Bulb Type A 60, E 60, TP 45, P 45 dan B 35 Clear.
Dalam proses produksinya memiliki potensi bahaya tinggi apabila
tidak dikelola dengan baik, karena perusahaan ini menggunakan BahanBahan Kimia Yang Berbahaya Dan Beracun (B3), antara lain : Quartz San,
Sodium Ash Dense, Mercury, dan Used Semen. Perusahaan juga memiliki
kecenderungan dalam pemakaian peralatan dan mesin berteknologi tinggi,
antara lain : Stem Mounting, Centering Oven, dan Pumping Machine.
Adapun kejadian kecelakaan yang pernah terjadi di PT. Philips Indonesia
tersebut, salah satunya adalah pada tanggal 20 Juli 2008 terjadi kebakaran
di area Basement Barca GLS karena puntung rokok. (Sumber : PT. Philips
Indonesia, 2008). Berdasarkan hasil inspeksi, ditemukan beberapa temuan
mengenai penempatan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang tidak
sesuai dengan standar yang telah ada, antara lain : adanya penempatan
APAR yang terhalang oleh suatu panel listrik dan penempatan antar APAR
yang saling berjauhan lebih dari 15 meter. Selain itu, berdasarkan hasil
Hazard Identification, Risk Assessment, Risk Control (HIRARC) yang telah
dilakukan, terdapat beberapa aktivitas yang berpotensi untuk menimbulkan
suatu kondisi darurat, antara lain : tumpahan minyak, tumpahan bahan
kimia, dan limbah B3.

Oleh karena itu, mengingat Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)


merupakan suatu upaya berupa tindakan Promotif dan Preventif, bukanlah
tindakan Kuratif dan Rehabilitatif. Dan juga berdasarkan alasan-alasan
yang telah disebutkan di atas, maka pada PT. Philips Indonesia tersebut
diperlukan sebuah evaluasi terhadap Emergency Response Plan (ERP),
dan pemasangan serta penempatan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Sehingga diharapkan terciptanya suatu sistem yang terintegrasi antara
sistem Emergency Response Plan (ERP) dan sistem Alat Pemadam Api
Ringan (APAR), serta meningkatkan kewaspadaan ataupun kesiapsiagaan
dalam menghadapi kondisi darurat agar senantiasa tercipta Budaya
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) pada PT. Philips Indonesia.

I.2

Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam penulisan Tugas Akhir ini,
antara lain :
a. Bagaimana cara melakukan evaluasi terhadap Emergency Response
Plan (ERP), yang meliputi : perhitungan pintu darurat, perhitungan
lebar pintu darurat, perhitungan tangga darurat, penentuan Exit
Route,

penentuan

Exit

Sign,

penentuan

Assembly

Point,

perhitungan Escape Time, dan penentuan prosedur tanggap darurat.


b. Bagaimana cara melakukan perancangan ulang Emergency
Response Plan (ERP) pada PT. Philips Indonesia.
c. Bagaimana cara melakukan evaluasi terhadap Alat Pemadam Api
Ringan (APAR), yang meliputi : perhitungan jumlah APAR,
penentuan penempatan APAR dan penentuan jenis APAR yang
dibutuhkan pada bangunan.
d. Bagaimana cara melakukan perancangan ulang Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) pada PT. Philips Indonesia.

I.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini, antara lain :
a. Melakukan evaluasi terhadap Emergency Response Plan (ERP),
yang meliputi : perhitungan pintu darurat, perhitungan lebar pintu
darurat, perhitungan tangga darurat, penentuan Exit Route,
penentuan Exit Sign, penentuan Assembly Point, perhitungan
Escape Time, dan penentuan prosedur tanggap darurat.
b. Melakukan perancangan ulang Emergency Response Plan (ERP)
pada PT. Philips Indonesia.
c. Melakukan evaluasi terhadap Alat Pemadam Api Ringan (APAR),
yang meliputi : perhitungan jumlah APAR, penentuan penempatan
APAR dan penentuan jenis APAR yang dibutuhkan pada
bangunan.
d. Melakukan perancangan ulang Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
pada PT. Philips Indonesia.

I.4

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini, antara lain :
a. Memberikan sarana untuk mengembangkan kompetensi diri dalam
perancangan penerapan Emergency Response Plan (ERP) dan
pemasangan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
b. Memberikan

kontribusi

sebagai

acuan

tentang

penerapan

Emergency Response Plan (ERP) dan pemasangan Alat Pemadam


Api Ringan (APAR) untuk diimplementasikan pada PT. Philips
Indonesia.
c. Memberikan kontribusi pada ilmu pengetahuan dan teknologi
sebagai referensi tentang cara pengendalian terhadap bahaya
kebakaran dan kemungkinan adanya pengembangan berkelanjutan
ke arah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

I.5

Batasan Masalah
Batasan masalah untuk penelitian Tugas Akhir ini, antara lain :
a. Untuk

evaluasi

sarana

Emergency

Response

Plan

(ERP)

difokuskan pada perancangan sarana evakuasi atau fasilitas


penyelamatan diri (Means Of Escape) pada saat kebakaran atau
keadaan darurat, yaitu : pintu darurat, lebar pintu darurat, tangga
darurat, Exit Route, Exit Sign, Assembly Point, Escape Time, dan
prosedur tanggap darurat.
b. Untuk evaluasi sarana Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
difokuskan pada jumlah, penempatan dan jenis APAR yang
dibutuhkan pada bangunan.
c. Mengenai aspek perhitungan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk
Sarana Evakuasi dan Alat Pemadam Api Ringan tidak dibahas
dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai