Pembimbing :
dr. Hj. Wariyah, Sp.S
Disusun oleh :
Indah Pratwi
(406147034)
Identitas Pasien
Nama lengkap
:Tn. I
Jenis kelamin
: Laki - Laki
Usia
: 57 tahun
Alamat
: Ancol, Tanjung Priok
Agama
: Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan
: tidak bekerja
Anamnesis
sakit serupa
: disangkal
hipertensi
: disangkal
DM
: disangkal
penyakit paru : disangkal
mondok
: disangkal
operasi
: disangkal
trauma / terjatuh / kecelakaan : disangkal
alergi obat
: disangkal
Infeksi otak dan epilpesi
: disangkal
Riwayat kebiasaan
Pasien suka mengkonsumsi kopi 2 cangkir perhari.
Pasien juga merokok. Merokok mulai pasien usia
remaja 3 batang / perhari. Riwayat suka
mengonsumsi alkohol disangkal oleh pasien.
Riwayat pengobatan
Os mengaku belum berobat untuk keluhan yang
dirasaknnya. Os menyangkal sedang menggunakan
obat-obatan tertentu seperti OAT, obat antipsikosis,
obat anti-epilepsi.
Pemeriksaan Fisik
STATUS INTERNIS
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran
: compos mentis / E 4 M6 V5 (15)
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi
: 88 x, reguler, kuat angkat, isi cukup
Pernapasan : 21 x, abdominotorakal, reguler, tidak ada
retraksi
Suhu
: 36.8 C
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 168 cm
Status Gizi
: IMT = 21.25 kg/cm2
Kulit
anemis (-), sianosis (-), ikterik (-), turgor kulit baik, CRT
< 2 detik, tampak kering
Kepala
Normocephale
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Cor
Pulmo
Inspeksi : bentuk dada normal, saat inspirasi dan ekspirasi
simetris, tidak ada sisi yang tertinggal, retraksi otot pernafasan Palpasi : pengembangan dada simetris kanan dan kiri, krepitasi -,
nyeri tekan Perkusi : sonor +/+
Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi : Perut datar
Palpasi : Nyeri tekan(-), hepar lien tidak teraba
Perkusi
: Timpani
Auskultasi : Bising usus (+)
Ekstremitas atas:
akral hangat +/+, sianosis -/-, CRT < 2 detik, atrofi
-/-, edema -/-, tremor +/-
Ekstremitas bawah:
akral hangat +/+, sianosis -/-, CRT< 2 detik, atrofi
-/-, edema -/-, tremor -/-
Pemeriksaan Fisik
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Rangsang Meningeal
Kaku kuduk
Brudzinsky I
Brudzinsky II:
Laseque
:
Kernig
:
: (-)
: (-)
>70o/>70o
>135o / >135o
Pemeriksaan Fisik
NI
normosmia +/+
N II
Visus tidak dilakukan pemeriksaan
RCL +/+
Lapang pandang dbn, sama dengan
pemeriksa,
Tes buta warna tidak dilakukan
Funduskopi tidak dilakukan
Pemeriksaan Fisik
N III, IV, VI
kedudukan bola mata simetris, strabismus -/-,
eksopthalmus -/-,enopthalmus -/-,
ptosis -/pergerakan bola mata dapat, nistagmus -/-,
pupil bulat, isokor, bentuk bulat, di tengah,
ukuran 3mm,
reflek akomodasi dan konvergensi +, bola mata
bergerak ke arah nasal dan pupil miosis
Pemeriksaan Fisik
NV
Sensorik
cabang oftalmik, maksilaris, mandibularis baik,
terasa dan sama kuat
Motorik
membuka mulut dapat, tidak ada deviasi
menggigit dapat, kuat, kontraksi m. Masseter +/+,
kontraksi m. Temporalis +/+
Menggerakkan rahang dapat, sama kuat kanan
dan kiri
Pemeriksaan Fisik
N VII
Raut muka simetris,
fissura palpebra simetris
mengangkat alis dapat dan simetris,
mengerutkan dahi dapat dan simetris,
memejamkan mata dapat dan simetris, lagopthalmus -/-,
menyeringai dapat, sulcus nasolabialis simetris, tidak ada sudut
mulut yang tertinggal,
Mencucukan bibir dapat
Menggembungkan pipi dapat, sama kuat, tidak ada kebocoran
Chvosteks sign -/-
Pemeriksaan Fisik
N VIII
Tes pendengaran tidak dilakukan
Romberg dan romberg dipertajam DBN
N IX dan X
Kualitas suara baik, difonia -, afonia , disatria
Menelan dan mengejan dapat
Kedudukan Pallatum mole, arkus faring, uvula
Saat istirahat : ditengah, simetris
Saat kontraksi : arkus faring, dan uvula terangkat ke
atas, simetris
Pemeriksaan Fisik
N XI
M. Sternocleidomastoideus sama kuat
M. Trapezius sama kuat
N XII
Kedudukan lidah ditengah, simetris (saat di dalam
maupun saat dijulurkan)
Atrofi papil lidah (-)
Tremor lidah (-)
Fasikulasi (-)
Pergerakkan lidah dapat, sama kuat kanan dan kiri
Pemeriksaan Fisik
Motorik
Postur / sikap : kepala dan leher dibungkukkan
ke depan (fleksi), lengan kurang dilegangkan,
tremor di tangan.
Gerakan involunter
Tremor : Eks atas +/-, Eks bawah -/Anggota
badan
Kekuatan Tonus
trof
Atas
5555/5555 rigiditas +,
(cogwheel
phenomenon)
Eutrofi +/+
Bawah
5555/5555 n/n
Eutrofi +/+
Pemeriksaan Fisik
Refleks Fisiologis
Biceps : +/+
Triceps : +/+
Pattela : +/+
Achilles : +/+
Refleks Patologis
Hoffman-tromner : -/Babinski : -/Chaddock : -/Openheim : -/Gordon : -/Schaeffer : -/Klonus paha : -/Klonus kaki : -/-
Resume
Telah diperiksa Tn. I, usia 57 tahun dengan keluhan tangan
kanan terasa gemetar sejak 1 bulan SMRS. Awalnya keluhan
dirasakan sebagai getaran halus, tidak terlalu kencang dan
tidak mengganggu aktivitas, lama kelamaan getaran
dirasakan makin berat sehingga mengganggu aktivitas
pasien. Tangan kanan dirasakan gemetar terus menerus.
Pemeriksaan
Status generalis
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran
: compos mentis / E 4 M6 V5 (15)
TD
: 130/80 mmHg
Nadi
: 88 x
Pernapasan : 21 x
Suhu
: 36.8 C
Berat badan : 60 kg
Tinggi badan : 168 cm
Status
internis : DBN
Status Gizi : IMT = 21.25 kg/cm2
Pemeriksaan neurologis
Tanda rangsang meningeal : Pemeriksaan n. Cranialis : DBN, tidak
terdapat kelainan
Pemeriksaan reflek fisiologis : DBN, tidak
terdapat kelainan
Pemeriksaan reflek patologis : -
Pemeriksaan Motorik
Postur / sikap : kepala dan leher dibungkukkan ke depan
(fleksi), lengan kurang dilegangkan, tremor di tangan.
Gerakan involunter
Gerakan involunter
Tremor : resting tremor : Eks atas +/-, Eks bawah -/Anggota
badan
Kekuatan Tonus
trof
Atas
5555/5555 rigiditas +,
(cogwheel
phenomenon)
Eutrofi +/+
Bawah
5555/5555 n/n
Eutrofi +/+
Kasus
DAFTAR MASALAH
Resting tremor
Rigiditas (cogwheel phenomena)
Postur membungkuk ke depan (fleksi, instability
postural)
DIAGNOSA KERJA
Parkinson disease
CLINICAL REASONING
Resting tremor
rigiditas, (cogwheel phenomena)
Postur membungkuk ke depan ((fleksi, instability
postural)
Kasus
DIAGNOSA BANDING
Parkinsonisme
RENCANA DIAGNOSTIK
CT SCAN dan MRI untuk
menyingkirkan kemungkinan lain.
Kasus
Rencana Terapi
Trihexilfenidil 3 x 2 g
As. Folat 2 x 1
Primipexole 2 x 0,125 mg
Kasus
Fisioterapi melatih pasien untuk
bergerak, mengurangi kaku otot dan sendi
Edukasi :
Informasikan mengenai kondisi penyakit yang
diderita oleh pasien
Motivasi untuk teratur minum obat dan
kontrol.
Informasikan mengenai prognosis penyakit
yang diderita oleh pasien
Prognosis
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : ad malam
Tinjauan Pustaka
BACKGROUND
Penyakit Parkinson penyakit
neurodegeneratif, bersifat kronis progresif
Terbanyak KEDUA setelah Demensia Alzheimer
Mempengaruhi kualitas hidup penderita
Pertama kali ditemukan oleh seorang dokter
inggris James Parkinson pada tahun 1887
Usia penederita rata2 > 50 tahun, laki laki
dibanding wanita 3:2
Parkinsonism ?
Sindroma yang ditandai dengan tremor
saat istirahat, rigiditas, bradikinesia, dan
hilangnya refleks postural akibat
penurunan kadar dopamin bukan karena
neurodegeneratif melaikan karena sebab
lain.
P
A
R
T
PATOFISIOLOGI
Sel-sel substansia nigra menghasilkan neurotransmitter
Tremor
Kekauan (rigiditas)
Patofsiolog
i
Manifesta
si Klinis
Manifesta
si Klinis
KLASIFIKASI
1. Parkinsonismus primer/
idiopatik/paralysis agitans
2. Parkinsonismus sekunder atau
simtomatik
3. Sindrom paraparkinson (Parkinson plus)
KLASIFIKASI
1. Parkinsonismus primer/ idiopatik/paralysis
agitans.
Etiologi Parkinson primer belum diketahui, masih belum
diketahui.
Terdapat beberapa dugaan, di antaranya ialah : infeksi
oleh :
Virus
Pemaparan terhadap zat toksik yang belum diketahui
Terjadinya penuaan yang prematur atau dipercepat.
KLASIFIKASI
2. Parkinsonismus sekunder atau simtomatik
Dapat disebabkan oleh
Pasca ensefalitis virus,
Pasca infeksi lain : tuberkulosis, sifilis
Iatrogenik atau drug induced, misalnya
golongan fenotiazin, reserpin, tetrabenazin
Merupakan Obat-obatan yang menghambat
reseptor dopamin dan menurunkan cadangan
dopamin
KLASIFIKASI
DLL
DIAGNOSIS
BERDASARKAN KRITERIA :
Secara klinis
Didapatkan 2 dari 3 tanda kardinal gangguan
motorik (TRA)
Krieteria Koller
Didapati 2 dari 4 tanda cardinal gangguan
motorik berlangsung 1 tahun atau lebih.
Respons terhadap terapi levodopa yang
diberikan sampai perbaikan sedang, lama
perbaikan 1 tahun atau lebih.
DIAGNOSIS
Kriteria Gelb & Gilman
Gejala kelompok A (khas untuk penyakit Parkinson) terdiri
dari :
Resting tremor, Bradikinesia, Rigiditas, Permulaan
asimetris
Gejala klinis kelompok B (gejala dini tak lazim), diagnosa
DIAGNOSIS
Kriteria Gelb & Gilman
Diagnosis possible : terdapat paling sedikit 2 dari
gejala kelompok A dimana salah satu diantaranya
adalah tremor atau bradikinesia dan tak terdapat
gejala kelompok B, lama gejala kurang dari 3 tahun
disertai respon jelas terhadap levodopa atau
dopamine agonis.
Diagnosis probable : terdapat paling sedikit 3 dari
4 gejala kelompok A, dan tidak terdapat gejala dari
kelompok B, lama penyakit paling sedikit 3 tahun dan
respon jelas terhadap levodopa atau dopamine agonis.
Diagnosis pasti : memenuhi semua kriteria
probable dan pemeriksaan histopatologis yang positif.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EEG (Elektroensefalograf)
perlambatan dari gelombang listrik otak
yang bersifat progresif.
CT Scan kepala
atropi kortikal difus, dengan sulki melebar,
dan hidrosefalus eks vakuo.
PA post mortem
degenerasi ganglia basalis di substansia
nigra pars kompakta dan adanya Lews
Bodies
I.
Dopaminergik
Farmakologik
Levodopa (prekursor dopamin)
converted dopamine.
Helps all the major sign and symptoms in the
majority patients.
Side effects : Nausea, on-off phenomenon,
wearing off reaction.
Combination with Carbidopa blocks the
conversion of levodopa only in intestine and
blood side effects decrease, greater
portion of levodopa to reach brain.
Dopamine Agonist
MAO-B inhibitor
Sellegiline and rasagelline
Interfering with one of the enzymes that
breakdown dopamine
Enhance and prolong the effect of dopamine
May be used as first drug for early treatment,
neuroprotective agent
Side effect : difficulty in sleeping
(sellegeline), dizzines, nausea, headache
(rasagiline)
COMT inhibitors
Tolcapone and entecapone
Prevent the breakdown of levodopa in
intestine more levodopa reach brain
Side effects : Liver injury (tolcapone),
diarrhea, urine dicoloration, increased
dyskinesias (entecapone)
Anticholinergics
The earliest used to treat PD.
Trihexylphenidil, benztropine
Do not act directly on dopamine system but
act to block the effect of ACH (ACH interacts
with dopamine receptors) reduce the
inequality that result from the loss of
dopamine.
Effective against tremor.
Side effects : dry mouth, decrease memory,
confusion, blurred vision, constipation
Amantadine
It has anticholinergic activity, may help
release dopamine, and may even have an
effect on excitatory neurotransmitters in the
basal ganglia.
It is sometimes used early treatment.
It may be added to levodopa, particularly in
patients with tremor that is not entirely
relieved by levodopa
Reduce dyskinesias in patients with motor
fluctuations
Side-effect : livedo reticularis. Ankle swelling,
confusion or hallucinations.
TATA LAKSANA
Non
Farmakologik
TATA LAKSANA
Terapi pembedahan
memperbaiki / mengembalikan seperti semula
bila penderita tidak respon terhadap terapi
Pallidotomi ( Akinesia / bradi kinesia,
Gangguan jalan / postural, Gangguan bicara)
Thalamotomi (Tremor, Rigiditas,Diskinesia
karena obat)
Deep Brain Stimulation (DBS)
( Memperbaiki waktu off dari levodopa dan
mengendalikan diskinesia.)
TATA LAKSANA
NON FARMAKOLOGI
EDUKASI
Pasien serta keluarga diberikan pemahaman
mengenai penyakitnya, misalnya pentingnya
meminum obat teratur, kontrol dan menghindari
jatuh.
Komplikasi
Gangguan motorik
Kerusakan berjalan, keseimbangan dan postur
Gangguan autonom
Demensia
Depresi