Dosen pengampu:
Saiful Bahri, S.Ag
Disusun oleh :
1. Dwi Ernawati
2. Dwi Jayanti Endriani
3. Elva Mai Liana
(2814133047)
(2814133049)
(2814133055)
TMT - 3B
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG
Oktober 2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa meridhoi kami.Atas
taufik dan hidayah serta ridho-Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang
berjudul Kurikulum guna memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran dengan
baik dan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepangkuan Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman Jahiliyyah menuju zaman Islamiyyah.
Tak lupa penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
:
1. Saiful Bahri, S.Ag selaku dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
2. Admisi IAIN Tulungagung yakni tenaga kerja perpustakaan yang telah memberi ijin
untuk meminjam buku sebagai tambahan referensi.
3. Serta semua pihak yang ikut berpertisipasi untuk menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan yang kami buat dalam pembuatan makalah ini. Saran dan kritik
senantiasa kami harapkan dalam menyempurnakan yang dimuat dalam makalah ini.
Penyusun
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Pengertian Kurikulum........................................................................................................2
B. Landasan Kurikulum..........................................................................................................2
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum....................................................................................4
D. Pendekatan Kurikulum......................................................................................................6
E. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).........................................................................11
F. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.............................................................................17
G. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Kurikulum..............................................................24
BAB III
PENUTUP................................................................................................................................25
A. Kesimpulan......................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan acuan pembelajaran dan pelatihn alam pendidikan
dan/atau pelatihan. Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum melibatkan pemikiranpemikiran secara filsafati, psikologi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Setelah
Indonesia merdeka dalam pendidikan dikenal beberapa masa pemberlakuan kurikulum
yaitu kurikulum sederhana (1947-1964), pembaharuan kurikulum (1968 dan 1975),
kurikulum berbasis keterampilan proses (1984 dan 1994), dan kurikulum berbasis
kompetensi (2004 dan 2006).
Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan
sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan
bernegara.
Sebab,
kurikulum
sebagai
seperangkat
rencana
pendidikan
perlu
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di
masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu
Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan
serta pendekatan dala merealisasikannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kurikulum?
2. Apa saja landasan kurikulum?
3. Apa prinsip pengembangan kurikulum?
4. Bagaimana pendekatan kurikulum?
5. Bagaimana Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)?
6. Bagaimana Kurikulum Tigkat Satuan Pendidikan (KTSP)?
7. Apa saja faktor-faktor penyebab perubahan kurikulum?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kurikulum.
2. Mengetahui landasan kurikulum.
3. Mengetahui prinsip pengembangan kurikulum
4. Mengetahui pendekatan kurikulum.
5. Mengetahui tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
6. Mengetahui tentang Kurikulum Tigkat Satuan Pendidikan (KTSP).
7. Mengetahui faktor-faktor penyebab perubahan kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Macam-macam definisi yang diberikan tentang kurikulum. Lazimnya kurikulum
dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajarmengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan
beserta staf pengajarnya.
Ada sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya
meliputi semua kegiatan yang direncanakan melainkan juga peristiwa-peristiwa yang
terjadi di bawah pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kurikuler yang formal juga
kegiatan yang tak formal.
Kurikulum formal meliputi :
akan tetapi tidak berkaitan langsung dengan pelajaran akademis dan kelas tertentu.
Kurikulum ini dipandang sebagai pelengkap kurikulum formal. Yang termasuk
kurikulum tak-formal ini antara lain: pertunjukan sandiwara, pertandingan antarkelas
atau antarsekolah, perkumpulan berbagai hobby, pramuka, dan lain-lain.1
B. Landasan Kurikulum
1. Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan merupakan aktivitas berpikir tinggi dalam pencarian teori
dan praktik pendidikan. Permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan bukanlah
masalah ketidakjelasan konseptual melainkan pada masalah-masalah nyata dalam
praktik pendidikan terutama yang berkaitan dengan kurikulum dan implementasi
kurikulum. Landasan pengembangan kurikulum perlu mengacu pada falsafah
kehidupan bangsa Indonesia, dalam arti, kurikulum dikembangkan berdasarkan citacita pembangunan bangsa Indonesia, yakni yang dapat berdiri sejajar dengan bangsabangsa lain di dunia.
1Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Bumi Aksara:1989), hlm. 5
2
perbedaan
individu,
tahapan
perkembangan,
setiap
tahap
tampaknya
masih
relevan
untuk
sika. Profil manusia yang diharapkan terbentuk melalui pendidkan dan interaksi
dengan masyarakat. Yurmaini Mainuddin (1994:41) memprioritaskan pembekalan
sifat-sifat kreatif, berprakarsa dan mampu memcahkan masalah yang dihadapi oleh
para lulusan.5
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Selama terjadinya perkembangan dan pengembangan kurikulum sekolah di
Indonesia, masing masing mengikuti prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang
berbeda. Namun sasaran yang hendak dicapai adalah sama, yaitu dalam rangka
mewujudkan cita-cita pembangunan nasional pada umumnya dan tujuan pendidikan
Pancasila dan UUD 45 yang diacukan pada kerangka dasar pembangunan nasional yang
tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara.6
a. Prinsip Relevansi
Relevansi adalah kesesuaian, keserasian pendididkan dengan tuntutan masyarakat.
Pendidikan dikatakan relevan jika hasil pendidikan tersebut berguna secara
fungsional bagi masyarakat.
Masalah relevansi pendidikan dengan masyarakat :
1.Relevansi pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik
Relevansi pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik berarti bahwa
dalam mengembangkan kurikulum atau dalam menetapkan bahwa pengajaran
yang diajarkan hendaknya dipertimbangkan atau disesuaikan dengan kehidupan
nyata di sekitar peserta didik.
2. Relevansi pendidikan dengan kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan
datang
Apa yang diajarkan kepada peserta didik pada saat ini hendaknya bermanfaat
baginya untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Dengan kata
lain, kurikulum hendaknya disesuaikan dengan apa yang terjadi dimasa yang akan
datang.
3. Relevansi pendidikan dengan tuntutan dunia kerja
Disamping relevensi dari isi pendidikan, hal yang dipertimbangkan relevansinya
adalah berkenaan dengan relevansi segi kegiatan belajar. Kurangnya relevansi
segi kegiatan belajar ini sering mengakibatkan sukarnya lulusan dalam
menghadapi tuntutan dari dunia pekerjaan.
4. Relevensi pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan begitu cepat. Oleh karena
itu, pendidikan harus dapat menyesuikan diri dan bahkan dapat memberikan
sumbangan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.
b. Prinsip-Prinsip Efektivitas dan Efesiensi
1. Prinsip Efektivitas
Efektivitas mengajar guru terutama berkenaan dengan sejauh mana kegiatan
belajar-mengajar yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. Efektifitas
guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar akan sangat berpengaruh pada
efektivitas pencapaian tujuan pengajaran (pendidikan) yang telah ditetapkan.
Efektivitas belajar peserta didik terutama berkenaan dengan sejauh mana tujuan
pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar-mengajar.
Kemampuan peserta didik dalam menguasai tujuan yang telah ditetapakan oleh
guru secara optimal sangat bergantung pada kemampuan guru dalam
menyediakan suasana pelajaran yang kondusif.
2. Prinsip Efesiensi
Efesiensi merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dan pengeluaran
(berupa waktu, tenaga, dan biaya) yang diharapkan paling tidak menunjukkan
hasil yang seimbang. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan kurikulum atau proses
belajar-mengajar, maka proses belajar-mengajar dikatakan efesiensi jika usaha,
biaya dan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan program pengajaran
tersebut dapat merealisasikan hasil yang optimal.
c. Prinsip Kesinambungan (kontinuitas)
Kurikulum sebagai wahana belajar yang dinamis perlu dikembangkan teus menerus
dan berkesinambunagn dalam pengembangan kurikulum yang menyangkut saling
hubungan dan saling menjalin antara berbagai tingkat dan jenis program pendidikan
atau bidang studi.
Kesinambungan antara berbagai tingkat sekolah (pendidikan) dan bidang studi ini
menuntut bahwa kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan :
1. Bahan pelajaran yang diperlukan untuk sekolah yang lebih tinggi harus sudah
diajarkan di sekolah sebelumnya.
2. Bahan pelajaran yang sudah diajarkan di sekolah yang lebih rendah tidak perlu
dajarkan lagi di sekolah yang tinggi.
d. Prinsip Fleksibilitas
Prinsin fleksibilitas menunjukkan bahwa kurikulum adalah tidak kaku. Tidak kaku
arti bahwa ada semacam ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan dalam
bertindak. Oleh karena itu, peserta didik harus diberi kebebasan dalam memilih
program
pendidikan
yang
sesuai
lingkungannya.
5
dengan
bakat,
minat,
kebutuhan
dan
7Ibid.,hlm. 70-72
8Ibid., hlm. 43-55
6
lembaga
pendididkan
tentang
ini
menggabungkan
humanisme
dengan
pendidikan
1. Banyak sekolah yang memilki sedikit guru profesional, dan tidak mampu
melakukan proses pembelajaran secara optimal
2. Banyak sekolah yang hanya mengkoleksi sejumlah mata pelajaran dan
pengalaman
3. Peserta didik bukanlah tabung kosong atau kertas putih bersih yang dapat diisi
atau ditulis sekehendak guru
4. Peserta didik memilki potensi yang berbeda dan bervariasi
5. Pendidikan berfungsi mengkondisikan lingkungan untuk membantu peserta
didik mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal
6. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran harus berisi kompetensi-kompetensi
potensial yang tersusun secara sistematis
7. Kurikulum sebagai proses pembelajaran harus menyediakan berbagai
kemungkinan kepada seluruh peserta didik untuk mengembangkan berbagai
potensinya secara optimal9
2. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
a. Tingkat pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi
(KBK)
seperti
tentang
dunia,
termasuk
didalamnya
pandangan
tentang
tiga
langkah
kegiatan,
yaitu
mengidentifikasi
kompetensi,
berbasis
kompetensi
(KBK)
mencakup
didik
terhadap
1. Kepala sekolah
Keberhasilan
KBK
sangat
ditentukan
oleh
kepala
sekolah
dalam
Pendidikan
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan permendiknas no. 22
dan 23.14
4. Karakteristik KTSP
Karakteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan
pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber
belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem penilaian. Berdasarkan
uraian di atas, dapat dikemukakan beberapa karakteristik KTSP sebagai berikut:15
a. Pemberian Otonomi Luas Kepada sekolah dan satuan Pendidikan.
b. Partisipasi Masyarakat dan Orang Tua yang Tinggi.
13Ibid., hlm. 22
14Ibid., hlm. 24
15Ibid., hlm. 29
16
kompetensi
kejuruan
dan
pengembangan
16Ibid., hlm. 46
17Ibid., hlm. 50
17
kemampuan
b. Pengembangan KTSP
Pada tingkat ini dibahas pengembangan kurikulum untuk setiap satuan
pendidikan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
1) Menganalisis dan mengembangkan SKL dan SI.
2) Merumuskan visi dan missi, serta merumuskan tujuan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan.
3) Mengembangkan bidang studi-bidang studi yang akan diberikan utnuk
merealisasikan tujuan tersebut.
4) Mengembangkan dan mengidentifikasi tenaga-tenaga kependidikan.
5) Mengidentifikasi fasilitas pembelajaran yang diperlukan untuk memberi
kemudahan belajar.
c. Pengembangan Silabus
Pada tingkat ini dilakukan pengembangan silabus untuk setiap bidang studi pada
berbagai satuan pendidikan. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar serta tujuan
setiap bidang studi.
2) Mengembangkan kompetensi dasar dan materi standar yang diperlukan
dalam pembelajaran.
3) Mendeskripsikan kompetensi dasar serta mengelompokkannya sesuai
dengan ruang lingkup dan urutannya,
4) Mengembangkan indikator untuk
setiap
kompetensi
serta
kriteria
b.
c.
d.
e.
f.
g.
b. Analisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar.
c. Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.
Terdapat tujuh langkah yang harus dilaksanakan dalam proses penyusunan KTSP.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Silabus
RPP
Menurut Soetopo dan Soemanto, ada sejumlah faktor yang dipandang mendorong
terjadinya perubahan kurikulum pada berbagai Negara dewasa ini. Pertama, bebasnya
sejumlah wilayah tertentu di dunia ini dari kekuasaan kaum kolonialis. Dengan
merdekanya Negara-negara tersebut, mereka menyadari bahwa selama ini mereka telah
dibina dalam suatu sistem pendidikan yang sudah tidak sesuai lagi dengan cita-cita
nasional merdeka. Untuk itu , mereka mulai merencanakan adanya perubahan yang cukup
penting di dalam kurikulum dan sistem pendidikan yang ada.
Kedua, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekali. Di satu
pihak, perkembangan dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah
menghasilkan diketemukannya teori-teori yang lama. Di lain pihak, perkembangan di
dalam ilmu pengetahuan psikologi, komunikasi, dan lain-lainnya menimbulkan
diketemukannya teori dan cara-cara baru di dalam proses belajar mengajar. Kedua
perkembangan di atas, dengan sendirinya mendorong timbulnya perubahan dalam isi
maupun strategi pelaksanaan kurikulum.
Ketiga, pertumbuhan yang pesat dari penduduk dunia. Dengan bertambahnya
penduduk, maka makin bertambah pula jumlah orang yang membutuhkan pendidikan.
Hal ini menyebabkan bahwa cara atau pendekatan yang telah digunakan selama ini dalam
pendidikan perlu ditinjau kembali dan kalau perlu diubah agar dapat memenuhi
kebutuhan akan pendidikan yang semakin besar. Ketiga faktor di atas itulah yang secara
umum banyak mempengaruhi timbulnya perubahan kurikulum yang kita alami dewasa
ini.25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajarmengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan
beserta staf pengajarnya.
2. Landasan kurikulum digunakan
sebagai
acuan
pengembangan
kurikulum,
22
23
DAFTAR PUSTAKA
24