Anda di halaman 1dari 7

MANUSIA DI BALIK YANG BAIK DAN YANG JAHAT

ADALAH NIHILISME

I. PENDAHULUAN
Keberadaan manusia dimana ia berada dan ada, itu disebabkan oleh kekuatan dan
kemampuannya untuk mengatasi berbagai halangan atau rintangan yang sedang atau di
depannya. Kemampuan dalam berpikir atau bertindak semua adalah hasil usaha sendiri,
tanpa bantuan dari orang lain. Dalam menjalani aktivitas atau pekerjaan, maupun
tanggung jawab yang diberikan pada manusia itu sendiri, manusia mampu melakukan
atau mengerjakannya, yang timbul atas keinginan atau semangat yang ada dalam diri
manusia itu. Sehingga, semua yang menjadi tanggung jawab atau pekerjaan, mampu atau
dapat ia jalankan dan hadapi. Jadi manusia tidak perlu tergantung dengan orang lain, atau
pada yang imanen atau yang suci. Ketergantungan manusia pada yang imanen atau suci
adalah suatu yang hampa atau kosong. Ketergantungan manusia pada yang kosong adalah
suatu yang sia-sia atau membuang waktu yang bisa digunakan untuk melakukan yang
lebih penting dalam mencapai tujuan yang di inginkan.
Kemampuan pada diri sendiri untuk melakukan segala sesuatu adalah hal yang
penting dalam upaya menunjukan bahwa suatu yang hampa dan kosong itu atau yang
imanen yang tidak kelihatan adalah nihil. Dalam tulisan ini, penulis ingin memaparkan
pandangan Friedrich Nietzsche tentang manusia.
II. FRIEDRICH NIETZSCHE
Friedrich Nietzsche adalah seorang penyair, pemikir dan filsuf, seorang yang
tegas dalam mempertimbangkan sesuatu, ia katakana ya bila itu menurutnya benar, dan
tidak bila tidak sesuai menurutnya. Ia adalah seorang yang memiliki semangat hidup,
intelektual yang tinggi. Tlisan-tulisannya sangat kritis, tajam dan menyakitkan. Ia lahir
dari orang tua penganut Lutheran di Rochen dekat Leipzig 15 Oktober 1844.
mendapatkan pendidikan pertama yang berkualitas di Schulpforta, sebagai murid yang
cerdas. Pada tahun 1864, masuk Universitas Bonn dan selanjutnya Lipzig. 1 Umur 24
1 Smith, L. dan Willian R, IDE-IDE (Filsafat dan Agama Dulu dan Sekarang), Yogyakarta : Kanisius 2004.

tahun menjadi professor ilmu klasik di Universitas of Basel, tanpa tesis dan tahun 1870
menjadi professor penuh. Dalam masa hidupnya, Nietzsche menderita dengan penyakit
yang menggerogotinya sampai akhirnya meninggal. Nietzsche seorang pemikir radikal
yang sangat orisinil. Ia bersifat peramal, puitis dan sangat kritis terhadap filsafat ketika ia
menemukannya. Banyak dari filsafatnya sendiri merupakan serangan tajam pada
kenyakinan bahwa terdapat sebuah struktur dunia obyektif yang independent terhadap
pemahaman apa pun dari manusia terhadapnya. Style dan intensitas yang menawan hati
dari tulisannya membuat gagasan-gagasannya menarik dalam cara yang populer dan
terkadang superficial sehingga kualitas intelektual pemikirannya terkadang terabaikan.
Kesehatan Nietzsche selalu buruk, dengan alas an tersebut ia mengundurkan diri dari
posnya di Basel. Kemudian ia menulis sangat banyak buku, yaitu sambil melawan
kesehatannya yang sangat buruk dan ketidakbahagiaan. Tahun 1889, ia menjadi gila dan
diurus oleh Elizabeth adiknya, yang bertanggung jawab atas semua tulisannya. Tahun
1900 reputasinya mulai di akui disaat ia sudah meninggal. Nietzsche adalah citra
seseorang yang mendukung pengejaran penuh nafsu dan keji akan kekuasaa, namun
dalam kehidupan pribadinya, ia lembut, sopan dan penuh perhatian.2

Dalam

pemikirannya, Nietzsche sebagai eksistensi manusia lama yang nihilisme yang mesti
diperbaharui. Nihilisme merupakan paham pemikiran yang menyatakan bahwa makna
hidup manusia berakhir dalam ketanpaartian. Paham ini dipuncakkan dengan menunjukan
nihilisme nilai-nilai yang ada dan ia mewartakan nilai yang baru yang harus dihayati
secara baru dengan moral baru yang bertolak pada manusia eksistensial secara baru pula. 3
Lebih lanjut, Nietzsche mengatakan tentang manusia adalah sebagai Uebermensch
(manusia atas), yang sarat dengan kehendak hidup dan nafsu kekuasaan.4
III. MANUSIA YANG TIDAK BERDAYA
Hidup adalah medan laga tempat seluruh mahluk bertarung agar bisa terus
melangsungkan hidupnya. Dalam pertarungan kehidupan tersebut, kita tidak memerlukan
kebaikan melainkan kekuatan; yang dibutuhkan dalam hidup bukanlah kerendahan hati
126-127
2 Collinson, Diane. Lima Puluh Filsuf Dunia Yang Menggerakkan, Jakarta: Raja Gafindo 2001. 175-176
3 Mudji FX. Sutrisno dkk. Para Filsuf Penemu Gerak Zaman, Yogyakarta: Kanisius 2002. 106-107
4 Bertens K. Filsuf-filsuf Besar Tentang Manusia, Yogyakarta: Kanisius 2000. 126

melainan kebanggaan diri; bukan altruisme, melainkan kecerdasan yang amat tajam.
Hukum kehidupan bukanlah hukum yang dibuat manusia, melainkan hokum yang dibuat
oleh alam: kesamaan dan demokrasi bertentangan dengan kenyataan seleksi alam dan
kelangsungan hidup; keadilan berlawanan dengan kekuasaan, merupakan wasit sejati dari
seluruh perbedaan dan seluruh nasih mahluk hidup. Kesengsaraan bagi manusia dan juga
para pemikir, ibarat tanah subur bagi tanaman. Siapa yang segala tingkah lakunya hanya
mengikuti impuls-impulsnya, mereka adalah manusia-manusia dungu yang lemah, yang
kurang memiliki kekuatan untuk hidup dan bertahan; mereka tidak cukup kuat untuk
mengatakan tidak; orang-orang seperti itu adalah pecundang, hal yang terbaik adalah
mendisiplinkan diri, berbuat keras terhadap diri sendiri.5
a. Nihilisme Nietzsche
Memahami tentang kembalinya yang abdi dalam kenihilannya, Nietzsche
menggunakan itu sebagai sebuah eksperimen pemikiran bagi murid-muridnya;
dan sebagai sebuah mitos, sebuah kebohongan emas yakni untuk mengajarkan
kepada yang naf.6 Dalam nihilismenya, hampir sama dengan usaha meleyapkan
atau memusuhi nilai-nilai yaitu meleyapkan nilai-nilai imanen, fisik, sejarah,
materal dengan cara menegaskan berlakunya nilai-nilai absolute, langgeng.
Nietzsche bertitik tolak dari suatu pandangan revolusioner yaitu nilai-nilai
absolute tau rohani, transenden dan ini merupakan hal yang benar-benar
memalukan, yang melemahkan manusia sejati yang merupakan kumpulan nilai
remeh dan lemah yang diajarkan kaum imam dan penguasa yang mengajak umat
manusia untuk baik, tunduk, rendah hati dan patuh. Baginya hanya ada satu nilai
otentik yang sejati yaitu nilai-nilai material, nilai tubuh, nilai hidup dan nilai dari
bumi ini. Ia ingin meleyapkan nilai-nilai transenden, disamping pemikirannya
menyerang secara sistematis dan garang, ia mempunyai pemikiran yang
membangun dengan konsepsi baru mengenai realitas. Tentang sebuah kekuatan
hidup yang hebat tanpa awal dan akhir, sang keindahan yang membebaskan diri
dari kekuatan cinta dan kebencian, cuka cita dan duka, keberanian dan ketakutan,
kebebasan dan ketertundukan yang menyeruak keluar, yang membebaskan diri
5 Abidin Zainal. FILSAFAT MANUSIA (Memahami Manusia Melalui Filsafat), Bandung: Remaja
Rosdakarya 2003. 101
6 Levine Peter, Nietzsche dan Krisis Manusia Modern, Yogyakarta: IRCiSoD 2002. 207

secara dasyat tanpa aturan dan tanpa control apa pun.7 Bagi Neitzsche,
kepercayaan akan Allah mempermiskin kehidupan manusia. Kepercayaan akan
sorga setelah kematian memerosotkan martabat dan nilai eksistensi manusia
sekarang. Segala sesuatu yang sampai saat ini dianggap kebenaran, dikenal
sebagai bentuk tipuan yang paling merugikan, jahat, paling hina, dalih suci untuk
memperbaiki umat manusia sebagai kelicikan untuk menghisap kehidupan sendiri
dan membuatnya kekurangan darah dan moralitas itu sebagai Vampirisme.8
b. Hidup Bagi Nietzsche
Bagi Nietzsche, manusia hanyalah ini, saya adalah tubuh ini seharusnya
tanpa yang lain, menurut Nietzsche dunia hanya ada satu yaitu yang ada di depan
mata kita. Di dunia tidak ada tempat bagi Tuhan, Tuhan telah mati, sesungguhnya
Tuhan tidak pernah ada, karena tidak mampu ada. Tuhan adalah hasil kreasi
manusia, karena ketidakmampuannyalah menciptakan yang suci di seberang
dunia yang nyata ini. Menurutnya manusia unggul adalah arti dari dunia ini,
karena tahu mengikuti dan nyambung pada irama hidup. Manusia unggul
mempunyai hukum yaitu semua yang ada secara abadi kembali dan kita juga
kembali, kita sudah menyatu dengan semua dan semua ke kita.
Manusia adalah alat atau mesin untuk meningkatkan kekuatan dan
kepribadian individu; dan kelompok bukanlah menjadi tujuan. 9 Manusia unggul
tidak dilahirkan oleh alam, oleh karena itu dia dapat hidup dan bertahan hanya
melalui seleksi manusia, melalui perbaikan kecerdasan dan pendidikan yang
meningkatkan derajat dan keagungan individu. Calon manusia unggul yang baru
lahir membutuhkan peningkatan kecerdasan. Kehidupan yang dimiliki seseorang
sekarang adalah satu-satunya kehidupan yang dimilikinya, dan seseorang
memilikinya selamanya.10 Manusia yang tidak ingin menjadi komponen massa,
berhentilah memanjakan diri sendiri. Kita harus keras pada orang lain, tetapi
terutama pada diri sendiri, kita harus mempunyai tujuan dalam menghendaki apa

7 Mudji FX. Sutrisno dkk. Obcit. 108-109


8 Smith, L. dan Willian R. Obcit. 128
9 Abidin Zainal. Obcit. 100
10 Collinson, Diane. Obcit. 178

saja, kecuali berhianat pada teman sendiri, itulah tanda kemuliaan dari rumusan
akhir Manusia Unggul.11
c. Nietzschelisme Modern
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan atau sains, dimana salah satunya
Kitab Suci sebagai bahan ilmiah untuk dipelajari. Pada abad 19, sebagian besar
manusia percaya kisah penciptaan dalam kitab Kejadian benar secara harfiah
bahwa Allah membuat dunia dan isinya dalam enam hari. Dengan adanya sains,
pernyataan itu mulai goyah dan dipertanyakan. Salah satu tokoh adalah Charles
Robert Darwin dengan teori Evolusinya. Bukunya yang berjudul The Descent Of
Men, Darwin menyimpulkan dasar yang mengikatkan manusia pada skema
evolusioner, Kitab Suci telah kalah; sains menang, sains benar-benar jaya.12
Aliran Ateis yang tidak mengakui akan adanya Tuhan tetapi yang dapat
melakukan perbuatan baik dan malah melebihi dari manusia yang memiliki
Tuhan. Kemudian seorag bernama Dan Brown penulis novel picisan The Da Vinci
Code, ia mengklaim setting novenya adalah sungguh-sungguh menyajikan fakta
sejarah.13 Lebih lanjut, Noorsena katakana, apa yang di ungkapkan oleh Brown itu
adalah tuduhan bodoh yang jelas-jelas bertentangan dengan fakta yang
sebenarnya, salah satunya kebohongan mengenai perkawinan Yesus dengan Maria
Magdalena.
d. Tanggapan Nietzsche dan Nietzschelisme
Siapa yang dapat kita percaya dari berbagai kontraversi mengenai
kenyakinan. Apa yang menjadi pilihan dan sikaf kita akan penyaliban kenyakinan
oleh berbagai media. Apakah usaha yang dilakukan akhir-akhir ini untuk
menjelaskan kembali siapa Yesus hanyalah pendekatan lama dengan wajah baru
atau ini adalah model modern Nietzschelisme maupun Ateisme. Pada akhirnya
setiap orang harus memutuskan siapa Yesus itu, kita masing-masing
mempertaruhkan kehidupan dan masa depan kekal kita berdasarkan keputusan
tersebut.
11 Abidin Zainal. Obcit. 101
12 Smith, L. dan Willian R. Obcit. 175-179
13 Noorsena, Bambang, SH. MA. FENOMENA DAJJAL, Surabaya : institute for Syriac Christian Studies.
2007. 117-118.

DAFTAR PUSTAKA
1. Abidin Zainal. FILSAFAT MANUSIA (Memahami Manusia Melalui Filsafat),
Bandung: Remaja Rosdakarya 2003.
2. Bertens K. FILSUF-FILSUF BESAR TENTANG MANUSIA, Yogyakarta: Kanisius
2000.
3. Collinson, Diane. LIMA PULUH FILSUF DUNIA YANG MENGGERAKKAN,
Jakarta: Raja Gafindo 2001.
4. C. Marvin Pate dan Sheryl Pate, DISALIBKAN OLEH MEDIA, Yogyakarta: Andi
Offset 2007
5. Levine Peter, NIETZSCHE DAN KRISIS MANUSIA MODERN, Yogyakarta:
IRCiSoD 2002
6. Mudji FX. Sutrisno dkk. PARA FILSUF PENEMU GERAK ZAMAN, Yogyakarta:
Kanisius 2002
7. Noorsena, Bambang, SH. MA. FENOMENA DAJJAL, Surabaya : institute for Syriac
Christian Studies. 2007.
8. Smith, L. dan Willian R, IDE-IDE (Filsafat dan Agama Dulu dan Sekarang),
Yogyakarta Kanisius 2004.

FILSAFAT BARAT/TIMUR

MANUSIA DI BALIK YANG BAIK DAN YANG JAHAT


ADALAH NIHILISME

OLEH :

Triotama T Abel

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI


GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS
BANJARMASIN
2007

Anda mungkin juga menyukai