PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada September tahun 2000, negara-negara di dunia anggota PBB yang terdiri
dari 189 negara melangsungkan pertemuan di New York dan saat itu sepakat
untuk menjalankan Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development
Goals/MDGs), demi tercapainya tujuan akhir dari MDGs pada tahun 2015 yaitu
kesejahteraan penduduk. MDGs terdiri dari 8 komponen yaitu (1) menanggulangi
kemiskinan dan kelaparan, (2) mencapai pendidikan dasar untuk semua, (3)
mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, (4) menurunkan
angka kematian anak, (5) meningkatkan kesehatan ibu, (6) memerangi HIV/AIDS,
malaria dan penyakit menular lainnya, (7) memastikan kelestarian lingkungan
hidup, dan (8) membangun kemitraan global untuk pembangunan.1
tersebut, segala usaha harus ditingkatkan untuk mencapai target ini seperti
keberadaan fasilitas kesehatan, akses ke fasilitas kesehatan, dan petugas kesehatan
baik dalam jumlah dan kualitas.3
Selain itu, dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak,
United Nation Childrens Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO)
merekomendasikan sebaiknya anak hanya disusui air susu ibu (ASI) selama paling
sedikit enam bulan. ASI eksklusif dianjurkan pada beberapa bulan pertama
kehidupan karena ASI tidak terkontaminasi dan mengandung banyak gizi yang
diperlukan anak pada umur tersebut. Adanya faktor protektif dan nutrien yang
sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik serta kesakitan dan kematian
anak menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI
melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi.4
Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan menurut SDKI 2007
sebesar 32% yang menunjukkan kenaikan bermakna menjadi 42% pada tahun
2012. Pada tahun 2012 diterbitkan Peraturan Pemerintah tentang Pemberian Air
Susu Ibu Eksklusif (PP Nomor 33 tahun 2012) dimana dalam PP tersebut diatur
tugas dan tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah dalam
pengembangan program ASI, diantaranya menetapkan kebijakan nasional dan
daerah, melaksanakan advokasi dan sosialisasi serta melakukan pengawasan
terkait program pemberian ASI eksklusif.4
di
puskesmas.
Melatih kemampuan analisis dan pemecahan masalah program ASI
d.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ASI EKSKLUSIF
2.1.1 Pengertian ASI eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu tanpa disertai makanan dan
minuman lain termasuk air selama 6 bulan setelah lahir, namun diperbolehkan
untuk mendapat Oral Rehydration Salt (ORS), drops, sirup (vitamin, mineral, dan
obat-obatan).5
WHO merekomendasikan ibu di seluruh dunia untuk memberikan ASI
eksklusif kepada bayi dalam 6 bulan pertama sejak lahir untuk mencapai
pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan yang optimal. Setelahnya baru dapat
diberikan makanan pelengkap disertai pemberian ASI sampai usia 2 tahun.6
2.1.2 Faktor kekebalan yang terdapat dalam ASI
1. Imunoglobulin A
Imunoglobulin (Ig) merupakan faktor protektif utama yang telah
diidentifikasi dalam ASI dan tetap yang paling diselidiki secara menyeluruh
sampai saat ini. Secretory IgA (SIgA), Ig yang paling penting dalam ASI,
diproduksi oleh sel plasma ibu dan dilepaskan ke disekresikan ke dalam ASI.
Antibodi mengikat struktur mikroba yang ditemui pada permukaan mukosa ibu,
5
Asupan yang
diterima bayi
ASI
ASI
predominan
Makanan
pelengkap
ASI
ASI disertai
makanan padat atau
lunak tambahan
ASI
ASI disertai
makanan padat atau
lunak tambahan
Bottlefeeding
Minuman apapun
(termasuk ASI) atau
makanan lunak yang
diminum dari dot
bayi
Dapat mengandung
ORS, drops, sirup
(vitamin, mineral, obatobatan)
Minuman tertentu
seperti air, dan jus
buah. ORS, drops, sirup
(vitamin, mineral, obatobatan)
Makanan dan minuman
apapun termasuk susu
yang bukan berasal dari
manusia dan susu
formula
Makanan dan minuman
apapun termasuk susu
yang bukan berasal dari
manusia dan susu
formula
Makanan dan minuman
apapun termasuk susu
yang bukan berasal dari
manusia dan susu
formula
Tidak boleh
mengandung
Makanan atau
minuman apapun
Makanan atau
minuman apapun
(seperti susu yang
bukan berasal dari
manusia dan susu
formula)
-
faktor pengetahuan ibu tetapi ada faktor lainnya, faktor-faktor ini diantaranya
adalah pemberian makanan pralakteal, pekerjaan ibu, faktor psikologis ibu, dan
lainnya.
Faktor pengetahuan ibu dapat mempengaruhi pemberian ASI, dimana ibu
kemungkinan belum memahami pentingnya ASI eksklusif pada bayi dan apa
manfaat dari pemberian ASI eksklusif.
Pemberian makanan prelakteal juga dapat mempengaruhi pemberian ASI.
Pemberian makanan atau minuman pralakteal adalah pemberian makanan atau
minuman kepada bayi baru lahir sebelum ASI keluar, biasanya telah dilakukan
dalam 3 hari pertama. Beberapa studi mengungkap bahwa alasan ibu memberi
makanan prelakteal pada bayi adalah karena ASI belum keluar dan bayi menangis
terus, sehingga ibu berpikir bahwa pemberian ASI tidak cukup lalu bayi diberikan
makanan lainnya.12
Faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi pemberian ASI. Seperti
pengaruh dari lingkungan keluarga, berupa dukungan dari keluarga dan pasangan,
suasana dalam keluarga, dan pekerjaan rumah tangga. Pada ibu yang bekerja,
8
lingkungan pekerjaan juga bisa mempengaruhi, misalkan jam kerja yang padat
sulit untuk menyusui bayi, serta stress dalam pekerjaan.14
BAB III
DATA UMUM DAN KHUSUS PUSKESMAS
9
PELA MAMPANG II
3.1. DATA UMUM
3.1.1 Keadaan Geografi dan Lingkungan
Wilayah Kelurahan Pela Mampang adalah daerah dengan luas wilayah
162,30 Ha yang terdiri dari 12 RW dan 145 RT, dengan batas wilayah
sebagai berikut :
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur
10
Tabel 2. Penduduk Kelurahan Pela Mampang Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Kelompok
Kumulatif
Umur
Laki-Laki
Perempuan
Tahun
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Jumlah
Persentase
04
2078
8,02%
1881
7,57%
3959
7,80%
59
2232
8,62%
2141
8,62%
4373
8,62%
10 14
2260
8,73%
2070
8,33%
4330
8,53%
11
15 19
20 24
25 29
30 34
35 39
40 44
45 49
50 54
55 59
>60
Total
1974
1818
1946
2415
2468
2313
2051
1494
1150
1679
25878
7,62%
7,02%
7,51%
9,33%
9,53%
8,93%
7,92%
5,77%
4,44%
6,48%
100%
1916
1770
1991
2441
2300
2189
1814
1496
1119
1697
24825
7,71%
7,12%
8,02%
9,83%
9,26%
8,81%
7,30%
6,02%
4,50%
6,83%
100%
3890
3588
3937
4856
4768
4502
3865
2990
2269
3376
50703
7,67%
7,07%
7,76%
9,57%
9,40%
8,87%
7,62%
5,89%
4,47%
6,65%
100%
Sex ratio
SR = , - SR
x 100%
=
x 100% = 104%
Pekerjaan
Jumlah
Persentase
12
TNI/POLRI
206
0,4%
PNS
693
1,36%
Karyawan Swasta
14753
29,09%
Pengusaha/Wiraswasta
2794
5,51%
Buruh
1249
2,46%
Pedagang
525
1,03%
Pensiunan
614
1,21%
Jasa
1160
2,28%
Ibu Rumah Tangga
9379
18,49%
Pelajar/Mahasiswa
11475
22,63%
Lain-lain
7855
15,49%
Total
50703
100%
Tabel 3. Penduduk Kelurahan Pela Mampang Berdasarkan Mata Pencaharian
Jumlah
7571
5442
5326
5505
18466
2414
5979
50703
Persentase
14,93%
10,73%
10,50%
10,85%
36,41%
4,76%
11,79%
100%
d. Berdasarkan Agama
Di Kelurahan Pela Mampang terdapat 5 jenis agama yang dianut oleh
penduduknya. Pemeluk agama Islam adalah yang terbanyak yaitu
sebanyak 46.719 orang (92,14%), diikuti oleh Kristen Protestan sebanyak
13
2280 orang (4,49%), Katolik sebanyak 1543 orang (3,04 %), Buddha
sebanyak 53 orang (0,1%), dan Hindu sebanyak 47 orang (0,21%).
Tabel 5. Penduduk Kelurahan Pela Mampang Berdasarkan Agama
Agama
Islam
Kristen
Katolik
Budha
Hindu
Total
Jumlah
46719
2280
1543
53
108
50703
Persentase
92,14%
4,49%
3,04%
0,1%
0,21%
100%
2. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela
Mampang II meliputi 5 buah TK, 3 buah SD, 1 buah SMP, 1 buah SMA, dan 4
buah Madrasah.
Tabel 6. Jumlah sekolah di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
Lokasi RW
Jenis
Jumlah
Fasilitas
01
02
03
05
011
013
TK
1
1
1
1
0
1
5
SD
1
2
0
0
0
0
3
SMP
0
0
1
0
0
0
1
SMA
0
0
0
0
0
0
0
Madrasah
0
1
3
0
0
0
4
Total
2
5
5
1
0
1
14
3. Fasilitas Umum
Fasilitas umum di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
meliputi 6 buah masjid dan 1 buah pasar.
Tabel 7. Jumlah fasilitas umum di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
Jenis
Fasilitas
Masjid
Pasar
Total
01
1
0
1
02
1
0
1
Lokasi RW
03
05
1
1
0
0
1
1
011
1
1
2
013
1
0
1
Jumlah
6
1
7
4. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan
Pela Mampang II meliputi 1 puskesmas, 2 klinik 24 jam, 5 praktek dokter swasta,
14
01
0
0
3
0
2
3
0
0
1
4
02
1
1
0
2
1
0
0
0
1
5
Lokasi RW
03
05
0
0
0
1
2
0
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
7
3
011
0
0
0
1
0
0
0
0
0
5
013
0
0
0
1
0
0
0
0
0
4
Jumlah
1
2
5
8
3
3
0
0
3
28
Sejarah Puskesmas
Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II, yang pada awal Puskesmas Pela
Pelita didirikan pada tahun 1976 dengan biaya dari Anggaran Inpres, diatas tanah
milik Pemerintah DKI Jakarta seluas 422 m2.
Puskesmas telah mengalami perbaikan/renovasi sebanyak 2 (dua) kali yaitu
pada :
Pertama
Kedua
: Tahun 2003
: Tahun 2008
dr. Eni
Tahun 1976 - 1985
dr. Amendi
Tahun 1985 - 1988
dr. Ratnasari
Tahun 1988 - 2005
drg. Susilowati
Tahun 2005 - 2007
drg. Elon
Tahun 2007 2015
dr. Erny Masyitah
Tahun 2015 - sekarang
15
3.2.2
Visi :
Menjadikan Puskesmas sebagai unit Pelayanan Kesehatan yang memuaskan
dan menjadi pilihan bagi masyarakat keluran Pela Mampang II.
Misi :
A.
B.
C.
D.
E.
KEPALA
PUSKESMAS
dr. Erny Masyitah
TATA USAHA
Anita Sukmawati
3.2.3
RUANG
BPU
dr. Erny
Masyitah
Organisasi
RUANG
BPG
drg. Runggu
Corry
Ratnaningrum
RUANG
KIA/KB
Bd. Enen
Suciati
KAMAR
TINDAKAN
Doni Alfian
Sujoko
Sumargianto
KLINIK
MTBS
Bd. Enen
Suciati
16
APOTEK
Dhany
Rezky
Luas Tanah
: + 466 m2
Luas Bangunan
: + 200 m2
Daya Listrik
: 3500 watt
Telepon
: 1 buah
Sumber Air
: Jetpam
Transportasi
Jumlah
1
2
1
1
1
1
1
18
Apotik
Pantry
Kamar Mandi
3.2.6
1
1
2
Ketenagaan Puskesmas
1. Ketenagaan karyawan Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
berdasarkan profesi, sampai dengan Januari 2016 adalah :
Tabel 10. Jumlah Sumber Daya Manusia Berdasarkan Profesi di Puskesmas
Kelurahan Pela Mampang II
Jenis Profesi
Banyaknya
Dokter Umum
1
Dokter Gigi
1
Pelaksana Keperawatan
2
Pelaksana Kebidanan
1
Perawat Gigi
1
Asisten Apoteker
1
Tata Usaha
1
Kebersihan
1
Penjaga
1
Jumlah
9 orang
3.2.7
Rawat Inap
Laboratorium
EKG
Apotek
Radiologi
Klinik Gizi
Klinik sanitasi
Pelayanan Kebersihan Gedung dan Lingkungan
Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas
1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
o Pelayanan KIA dikelola oleh satu orang bidan dan dilakukan setiap
hari Senin-Jumat.
o Pelayanan pemeriksaan kehamilan dilakukan setiap hari Selasa dan
Kamis.
o Pelayanan KB dilakukan hari Senin s/d Jumat.
o Pelayanan imunisasi untuk bayi dilakukan setiap hari Senin dan Rabu.
a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Tujuan dari program ini adalah menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian ibu bersalin, bayi dan anak, meningkatkan jangkauan dan
mutu pelayanan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak prasekolah dan
murid taman kanak-kanak, serta meningkatkan cakupan persalinan oleh
tenaga terlatih khususnya tenaga kesehatan.
Kegiatan yang dilakukan di dalam gedung (Puskesmas) dan di luar
gedung (Posyandu) meliputi :
21
balita
(47,5%).
Sedangkan
program
lainnya
cakupan
Tabel 13. Hasil Kegiatan Pelayanan KIA di Puskesmas Pela Mampang II Bulan OktoberDesember 2016
Cakupan
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Indikator
Bulan
Persen
(%)
1 Tahun
(%)
Kegiatan
Berjalan
(%)
Kunjungan bumil K1
100
477
119
131
110%
110%
Kunjungan bumil K4
96
477
119
126
105,8%
110,2%
Ibu hamil dengan komplikasi
90
95
24
25
104,1%
115,6%
yang ditangani
95
455
114
118
103,5%
109%
Pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan
Kunjungan nifas
95
433
108
118
109,2%
115%
Kunjungan neonatus 1
100
455
114
118
103,5%
103,5%
Kunjungan neonatus
97
433
108
118
109,2%
112,5%
Penanganan komplikasi
80
65
16
16
100%
125%
neonatus
Kunjungan bayi
95
433
108
105
97,2%
102,3%
90
2427
607
260
42,8%
47,5%
Kunjungan balita
22
1)
2)
3)
4)
5)
23
95
85
Bulan
Berjalan
4937
4937
70
4762
4049
85%
121,4%
65
4049
2219
55%
85%
45
4937
2219
45%
100%
(%)
Cakupan program (K/S)
Partisipasi masyarakat (D/S)
Kesinambungan program
UPGK (D/K)
Tren kecenderungan status
gizi (N/D)
Efektivitas program (N/S)
4762
4049
Persen
(%)
96,4%
82%
101.4%
96%
Kegiatan
(%)
b. Pelayanan gizi
Indikatornya adalah :
1.1.1
1.1.2
1.1.3
sebesar 145%
Cakupan bumil yang diberi 90 tablet Fe sebesar 85,7%
Balita usia 0 6 bulan mendapat air susu ibu (ASI)
eksklusif sebesar 70,7%
Jenis Kegiatan:
a. P2 Diare
Indikator :
Cakupan balita dengan diare yang ditemukan dan ditangani
sesuai dengan standar adalah sebesar 70,4%.
Tabel 17. Hasil Kegiatan P2 Diare Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Bulan
Oktober-Desember 2015
Cakupan
Sasaran
Target Sasaran
Pencapaian
Indikator
Bulan
Persen
(%)
1 Tahun
(%)
Kegiatan
Berjalan
(%)
Balita dengan diare
100
1705
426
300
70,4%
70,4%
yang ditangani
b. P2 TB Paru
Indikator :
Penemuan pasien baru TB Paru BTA Positif sebesar 72%.
Tabel 18. Hasil Kegiatan P2 TB BTA Positif Puskesmas Kelurahan Pela II Mampang
Bulan Oktober-Desember 2015
Indikator
Penemuan pasien
baru TB BTA Positif
Cakupan
Target
(%)
Sasaran
1 Tahun
Sasaran
Bulan
Berjalan
Kegiatan
Persen
(%)
100
44
11
72%
Pencapaian
(%)
72%
c. Imunisasi
Indikator :
HB0 cakupannya sebesar 148%
BCG cakupannya sebesar 151%
DPT/HB(1) cakupannya sebesar 146%
DPT/HB(2) cakupannya sebesar 151%
DPT/HB(3) cakupannya sebesar 185%
Polio(1) cakupannya sebesar 151%
Polio(2) cakupannya sebesar 150%
Polio(3) cakupannya sebesar 151%
Polio(4) cakupannya sebesar 199%
Campak cakupannya sebesar 170%
25
26
Desember tahun 2015, didapatkan angka bebas jentik dari pada Oktober sebesar
96,6%, November sebesar 97%, dan Desember sebesar 97,2.
Tabel 20. Hasil Kegiatan PSN Oktober 2015
Jumlah
Jumlah Rumah dan TTU
No
RW
1
01
2
02
3
03
4
05
5
011
6
013
Jumlah
RT
Rumah
TTU
Yang
ada
Diperiksa
%
Diperiksa
14
16
20
444
762
1514
88
38
153
532
800
1667
100
100
100
18,7
12,5
5,9
13
13
76
806
496
4022
90
14
383
896
510
4405
100
100
500
11,16
20,16
68,42%
RW
1
01
2
02
3
03
4
011
5
013
Jumlah
RT
Rumah
TTU
Yang
ada
Diperiksa
%
Diperiksa
14
16
20
13
13
76
444
762
1514
806
496
4022
88
38
153
90
14
383
532
800
1667
896
510
4405
100
100
100
100
100
500
18,7
12,5
5,9
11,16
20,16
68,42%
RW
1
01
2
02
3
03
4
011
5
013
Jumlah
RT
Rumah
TTU
Yang
ada
Diperiksa
%
Diperiksa
14
16
20
13
13
76
444
762
1514
806
496
4022
88
38
153
90
14
383
532
800
1667
896
510
4405
100
100
100
100
100
500
18,7
12,5
5,9
11,16
20,16
68,42%
Hasil Pengamatan
Jumlah
Jumlah
Jentik
Tindakan
+
AS 3M
0 100 0
0
5
95
2
1
5
95
2
1
100%
95%
95%
1
6
17
99%
94%
96,6%
99
94
483
1
3
8
0
1
3
Hasil Pengamatan
Jumlah
Jumlah
Jentik
Tindakan
+
AS 3M
0 100
0
0
9
91
4
2
3
97
1
0
1
99
0
1
2
98
1
0
15 485
6
3
Hasil Pengamatan
Jumlah
Jumlah
Jentik
Tindakan
+
AS 3M
0 100 0
0
3
97
1
0
7
93
2
2
2
98
1
0
2
98
0
1
14 486 4
3
ABJ
%
ABJ
%
100%
91%
97%
99%
98%
97%
ABJ
%
100%
97%
93%
98%
98%
97.2%
27
Tabel 23. Hasil kegiatan Promosi Kesehatan Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II
Oktober-Desember 2015
Kegiatan Penyuluhan
No
Materi Penyuluhan
Dalam Gedung
Luar Gedung
Frekuensi
Frekuensi
1
KIA
4
1
2
KB
4
3
Gizi
4
Imunisasi
4
6
5
Diare
3
1
6
Demam Berdarah
2
7
7
AIDS
1
8
Hepatitis B
9
ISPA
7
1
10 Rokok & Narkotik/Obat
Berbahaya
11 Keganasan/Kanker
12 Penyakit Degeneratif
13 Air & Kes. Lingkungan
1
14 TB
6
2
15 Kusta/Frambusia
16 Kes. Gigi dan Mulut
17 Kesehatan Mata
1
18 Kesehatan Jiwa
19 Kesehatan Kerja
20 Kecacingan
21 Posbindu
1
16
28
Jumlah
34
34
6. Upaya Pengobatan
Upaya pengobatan adalah upaya untuk menghilangkan penyakit dan
gejalanya, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan cara dan teknologi yang
khusus untuk keperluan tersebut. Tujuan dari upaya pengobatan dapat dibagi
menjadi 2 macam, yaitu:
a.
b.
dari pelayanan rawat jalan di poliklinik umum dan poliklinik gigi. Pelayanan
pengobatan dibuka setiap hari Senin-Jumat pukul 07.30-15.00 WIB dan dikelola
oleh 1 orang dokter umum dan 1 orang dokter gigi.
29
BAB IV
METODE DIAGNOSTIK KOMUNITAS
4.1 RANCANGAN DIAGNOSIS KOMUNITAS
Rancangan studi ini akan dilakukan secara kualitatif
4.2 METODE DIAGNOSTIK
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Data yang
dikumpulkan melalui telaah dokumen, wawancara mendalam (indepth
interview) terhadap Kepala Puskesmas, kepala program KIA, gizi, kader dan
pemberian kuesioner kepada ibu yang mempunyai anak balita usia 0 24
bulan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II yang
dilakukan pada Bulan Maret-April2016 di Puskesmas Kelurahan Pela
Mampang II dan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela
Mampang II.
4.2.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer
dan data sekunder. Data Primer berasal dari tanya-jawab mengenai
program yang terkait bersama dengan kepala program, kepala Puskesmas,
dan kuesioner kepada warga yang mempunyai balita berusia 0 24 bulan
30
kesehatan
dari
pemberian
ASI
eksklusif
menurut
Waktu
Penelitian dilakukan pada bulan Maret-April 2016 dengan
mengevaluasi program pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan
pada bulan Oktober - Desember 2015.
4.5 SAMPEL DIAGNOSTIK KOMUNITAS
4.5.1 Sampel Penelitian
Sampel yang diambil berdasarkan jumlah populasi responden yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II pada
31
Kriteria inklusi
1. Bayi berusia 0 24 bulan yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II.
2. Ibu dari bayi berusia 0 24 bulan yang bersedia mengisi
kuesioner dan bersedia diwawancarai.
4.5.3
Kriteria eksklusi
1. Ibu dari bayi berusia 0 24 bulan yang tidak bersedia mengisi
32
BAB V
ANALISIS MASALAH
5.1 ALUR PEMECAHAN MASALAH
melebihi atau kurang dari target merupakan masalah. Data yang diperoleh di
Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II bulan Oktober-Desember 2015
kemudian dihitung didapatkan 28 indikator yang bermasalah.
Setelah dilakukan perhitugan didapatkan indikator yang menjadi
prioritas masalah terbesar adalah cakupan bayi usia 0-6 bulan yang mendapat
ASI eksklusif dengan nilai hanlon sebesar 56.
Setelah didapatkan prioritas masalah maka langkah
selanjutnya adalah melakukan analisa hal-hal apa saja yang
menjadi penyebab tidak tercapainya target cakupan
usia
0-6
bulan
yang
mendapat
ASI
eksklusif
bayi
dengan
prioritas
pemecahan
masalah
dengan
kriteria
matriks
pemecahan
masalah
berupa
maka
didapatkan
penyuluhan
prioritas
mengenai
ASI
34
Proses
Input
Man : SDM Dokter umum, bidan,
perawat, dan kader.
P1 : jadwal
Posyandu dan
program KIA di
Puskesmas
Output
Cakupan bayi usia 0-6
bulan yang mendapat
ASI eksklusif
P2 :pelaksanaan
Posyandu dan KIA
P3 : pemantauan
programoleh tenaga
kesehatan
Lingkungan
Pengetahuan ibu menyusui, kader dan pemegang program gizi.
Material : mediapromosi (poster,
Gambar 5. Kerangka Pemikiran Pendekatan Sistem
leaflet)
35
Pencapaian
(< 100% & >100%)
110%
110,2%
115,6%
109%
115%
112,5%
47,5%
125%
112,3%
108%
121,4%
85%
96%
145%
70,7%
85,7%
70,4%
72%
148%
151%
146%
151%
185%
151%
150%
151%
199%
170%
Pencapaian
(< 100% &
>100%)
110%
Besarnya
masalah
10
37
110,2%
115,6%
10,2
15,6
9
109%
115%
112,5%
47,5%
125%
112,3%
108%
121,4%
85%
96%
145%
70,7%
85,7%
15
12,5
52,5
25
12,3
8
21,4
15
4
45
29,3
14,3
70,4%
72%
148%
151%
146%
151%
185%
151%
150%
151%
199%
170%
29,6
28
48
51
46
51
85
51
50
51
99
70
= 99
=3
k
:
99 4 = 15.8
6
Skala interval
4 19.8
19.9 35.7
35.8 51.6
51.7 67.5
67.6 83.3
83.4 - 99
Nilai
1
2
3
4
5
6
4-19,8
(1)
19,9-35,7
(2)
35,8-51,6
(3)
51,7-67,5
(4)
67,6-83,3
(5)
83,4-99
(6)
Nilai
1
X
X
4
2
1
X
39
Partisipasi
masyarakat
(D/S)
1
X
2
X
X
3
3
3
X
X
X
X
X
X
6
3
3
3
6
5
=5
=4
=3
=2
=1
=5
=4
40
c. Cukup gawat
=3
d. Kurang gawat
=2
e. Tidak gawat
=1
Kecenderungan penyebaran dengan skor :
a. Sangat mudah menyebar
=5
b. Mudah menyebar
=4
c. Cukup mudah menyebar
=3
d. Kurang menyebar
=2
e. Tidak menyebar
=1
Program
Cakupan
kunjungan
bumil K1
Cakupan
kunjungan
bumil K4
Ibu hamil
dengan
komplikasi
yang ditangani
Pertolongan
persalinan yang
dibantu oleh
tenaga
kesehatan
Kunjungan
nifas
Kunjungan
neonates
Kunjungan
balita
Penanganan
komplikasi
neonates
Jumlah peserta
Urgensi
(U)
Kegawatan
(S)
Tingkat
penyebaran
(G)
Sumber
daya
(P)
Nilai
12
11
11
13
11
10
10
12
41
KB aktif
Cakupan
program (K/S)
Kesinambungan
program UPGK
(D/K)
Tren
kecenderungan
status gizi
(N/D)
Partisipasi
masyarakat
(D/S)
12
12
11
12
12
3
3
2
2
3
2
2
2
10
9
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
2
2
2
1
3
2
2
2
2
2
8
8
8
7
9
c. Cukup mudah : 3
d. Sulit : 2
e. Sangat sulit : 1
Tabel 29. Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Berdasarkan Kriteria C
Program
Penanggulangan
4
4
3
2
3
3
3
2
4
2
2
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
5. Kriteria D: PEARL
Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa faktor yang saling
menentukan dapat atau tidaknya suatu program dilaksanakan dengan
skor nilai 1 bila jawaban ya dan 0 jika tidak. Faktor penentu tersebut
adalah:
a. Propriate
(kesesuaian
dengan
program
nasional/kesepakatan
dunia/program daerah)
b. Economic (secara ekonomi murah, kegiatan tersebut untuk
dilaksanakan)
c. Acceptability (dapat diterima oleh masyarakat, pemda)
43
(dasar/landasan
secara
hukum/etika
kedokteran/
kesehatan/ada/ benar)
Tabel 30. Daftar Masalah Puskesmas Kelurahan Pela Mampang II Berdasarkan Kriteria D
Masalah
Cakupan
kunjungan
bumil K1
Cakupan
kunjungan
bumil K4
Ibu hamil
dengan
komplikasi
yang ditangani
Pertolongan
persalinan yang
dibantu oleh
tenaga
kesehatan
Kunjungan
nifas
Kunjungan
neonates
Kunjungan
balita
Penanganan
komplikasi
neonates
Jumlah peserta
KB aktif
Cakupan
program (K/S)
Kesinambungan
program UPGK
(D/K)
Tren
kecenderungan
status gizi
(N/D)
Partisipasi
masyarakat
(D/S)
Propriate
Economic
Aceeptability
Resources
Legality
Hasil kali
1
44
6 bulan
mendapat air
susu ibu (ASI)
eksklusif
Cakupan ibu
hamil diberi
90 tablet Fe
Balita dengan
diare yang
ditangani
Penemuan
pasien baru TB
BTA Positif
HBO*
BCG*
DPT HB Total
(1)*
DPT HB Total
(2)*
DPT HB Total
(3)*
Polio 1*
Polio 2*
Polio 3*
Polio 4*
Campak*
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
NPD
NPT
Urutan
prioritas
12
52
52
II
11
48
48
IV
11
36
36
45
Pertolongan
persalinan yang
dibantu oleh
tenaga
kesehatan
Kunjungan
nifas
Kunjungan
neonates
Kunjungan
balita
Penanganan
komplikasi
neonates
Jumlah peserta
KB aktif
Cakupan
program (K/S)
Kesinambungan
program UPGK
(D/K)
Tren
kecenderungan
status gizi
(N/D)
Partisipasi
masyarakat
(D/S)
13
28
28
XIX
11
36
36
XI
10
33
33
XV
39
39
VIII
10
24
24
XXIII
12
52
52
III
20
20
XXVI
18
18
XXVII
18
18
XXVIII
27
27
XXI
12
45
45
12
56
56
11
36
36
XII
12
42
42
VI
12
42
42
VII
3
3
10
9
3
3
1
1
39
36
39
36
IX
XIII
33
33
XVI
33
33
XVII
36
36
XIV
46
Polio 1*
Polio 2*
Polio 3*
Polio 4*
Campak*
3
3
3
6
5
8
8
8
7
9
3
2
2
2
2
1
1
1
1
1
33
22
22
26
28
33
22
22
26
28
XVIII
XXIV
XXV
XXII
XX
BAB VI
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1
48
7.1.
program ASI eksklusif) mengenai cakupan balita usia 0-6 bulan yang mendapat
ASI eksklusif yang belum mencapai target, dari kemungkinan penyebab masalah
di atas maka didapatkan penyebab masalah yang paling mungkin yaitu :
1. Kurangnya penyuluhan untuk ibu menyusui mengenai pentingnya ASI
eksklusif
2. Media promosi sangat kurang
3. Kurangnya perencanaan pelatihan petugas kader posyandu
4. Pengetahuan dan kesadaran ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif masih
5.
6.
7.
8.
7.2.
kurang
Dukungan suami serta keluarga kurang
Pelayanan konseling yang kurang aktif
Informasi mengenai pemberian ASI yang beredar di masyarakat
Wanita yang bekerja sulit mengatur waktu untuk memberikan ASI Eksklusif
PENENTUAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Setelah diperoleh daftar masalah, maka dapat dilakukan langkah
No
Penyebab Masalah
1. Kurangnya penyuluhan
untuk ibu menyusui
mengenai pentingnya ASI
eksklusif
2 Kader posyandu belum
mendapatkan pembinaan
5
6.
7.
8..
50
PENYEBAB MASALAH
Kurangnya penyuluhan
untuk ibu menyusui
mengenai pentingnya ASI
eksklusif
promosi
ALTERNATIF PEMECAHAN
sangat
51
yang
sedang
bertugas
di
Puskesmas
serta
meluruskan
3.
Bila magnitude makin maka nilai nya makin besar, mendekati 5. Begitu
juga dalam melakukan penilaian pada kriteria I dan V.
2. Efisiensi pogram
Biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan masalah ( cost )
Kriteria cost ( c ) diberi nilai 1-5. Bila cost nya makin kecil, maka
nilainya mendekati 1.
Berikut ini proses penentuan prioritas alternatif pemecahan masalah dengan
menggunakan kriteria matriks :
Tabel 33. Hasil Akhir Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah
Penyelesaian
Masalah
Menyelenggarakan penyuluhan bagi ibu menyusui
mengenai ASI eksklusif serta manfaatnya oleh tenaga
kesehatan maupun dokter muda / dokter internship
yang sedang bertugas di Puskesmas serta meluruskan
kesalahpahaman yang beredar di masyarakat
Menyarankan
Puskesmas
untuk memberikan
pelatihan secara berkala mengenai pemberian ASI
eksklusif bagi kader dan atau petugas kesehatan
Pengadaan poster mengenai informasi ASI eksklusif
di Puskesmas, Posyandu, klinik mandiri.
Pengadaan alat peraga yang digunakan setiap
memberikan penyuluhan
Memberikan konsultasi tentang ASI eksklusif bagi
ibu-ibu yang datang ke Posyandu.
Mengikutsertakan suami dan keluarga dalam
penyuluhan tentang ASI eksklusif
Mengadakan hari khusus konsultasi tentang ASI di
poli KIA
Membuat leaflet mengenai cara pemberian ASI bagi
ibu yang bekerja
Nilai Kriteria
Hasil akhir
(M x I x
V) / C
Uruta
n
40
16
23,3
III
9,6
VIII
18
IV
12
VII
13,5
VI
24
II
53
yang
sedang
bertugas
di
Puskesmas
serta
meluruskan
3.
4.
atau
petugas kesehatan
6.
7.
8.
9.
DAFTAR PUSTAKA
54
55
56