Gerakan Tanah
Gerakan Tanah
Gerakan tanah : perpidahan massa tanah atau batuan pada arah tegak,
datar, miring dari kedudukan semula, yang terjadi bila ada gangguan
kesetimbangan pada saat itu.
Macam- macam gerakan tanah berdasarkan atas:
1. macam/tipe gerakan
2. macam material yang bergerak
3. kecepatan gerakan
Klasifikasi gerakan tanah oleh Highway Research Board Landslide Commitee
(1958) :
Block glide
Gerakan turun ke bawah dari massa tanah atau batuan yang berupa blok
dengan kecepatan lambat sampai agak cepat (moderat). Block yang turun
dapat disebabkan atau dibatasi oleh sesar atau kekar.
Sand run
Gerakan dari massa pasir secara mengalir dengan kecepatan cepat sampai
sangat cepat dalam keadaan kering.
Debris avalanche
Gerakan bahan rombakan dalam keadaan agak basah dengan kecepatan
sangat cepat sampai ekstrim cepat. Kalau keadaanya basah disebut debris
flow (aliran basah rombakan).
> 10 ft/detik
1 ft/mnt 10 ft/mnt
5 ft/day 1 ft/mnt
5 ft/bln 1 ft/day
1 ft/5 bln 5 ft/thn
1 ft/ 5 bln 5 ft/thn
< 1 ft/5 thn
Amblesan (subsidence)
Adalah gerakan ke arah bawah yang relatif tegak lurus, yang menyangkut
material permukaan tanah atau batuan tanpa gerakan ke arah mendatar dan
tidak ada sisi yang bebas.
Dapat disebabkan karena terlampau berat beban dan daya dukung tanah
kecil, Juga bisa karena pemompaan air tanah jauh melampaui batas,
sehingga pori-pori yang tadinya terisi oleh air tanah akan mampat.
Fungsi vegetasi :
mengurangi energi butir hujan
mengurangi energi aliran permukaan
mengurangi jumlah air hujan yang sampai ke permukaan tanah
(intersepsi)
akar tumbuh-tumbuhan dapat memperkuat tanah
Harus dipilih vegetasi yang cocok/sesuai, karena beberapa vegetasi justru
memperbesar infiltrasi (sawah) vegetasi yang besar dapat memperbesar
pembebanan.
2. Cara mekanis
Ada dua prinsip yaitu : pengurangan tekanan dan memperbesar kekuatan
a. Pengurangan tekanan
Dilakukan dengan cara :
- melandaikan lereng, terasering
mengurangi beban
b. Memperbesar kekuatan
-
Anchor
AIR TANAH
Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah dan terletak
pada zone jenuh air.
3. Tumbuh-tumbuhan
Tumbuh-tumbuhan dapat mengikat air, penguapan akan berkurang
dengan adanya banyak tumbuh-tumbuhan.
4. Derajat kesarangan / porositas tanah atau batuan
Batuan atau tanah poros banyak mengandung air tanah
Berdasarkan perlakuannya terhadap air tanah maka lapisan-lapisan batuan
dapat dibedakan menjadi :
1. Lapisan pembawa air (akuifer)
Yaitu lapisan batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa sehingga
dapat menyimpan dan mengalirkan air tanah dalam jumlah yang besar di
bawah kondisi lapangan, contoh : pasir, kerikil, batupasir, batugamping
yang banyak rekahan, dll.
2. Lapisan kedap air
Yaitu lapisan batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa sehingga
hanya dapat menyimpan air tanah tetapi tidak dapat mengalirkannya
Berdasarkan atas sifatnya maka lapisan pembawa air dapat dibagi menjadi
dua, yaitu :
1. Lapisan pembawa air tanah bebas (unconfined), air tanah dangkal.
Contoh : air tanah pada sumur gali,
2. Lapisan pembawa air tertekan (confined), lapisan pembawa air yang
pada bagian atas ditutupi oleh lapisan kedap air, sehingga mempunyai
tekanan. Contoh : pada sumur-sumur dalam yang artesis baik positif
maupun negatif.
Banyak sedikitnya air yang keluar dari mata air sangat tergantung dari
kapasitas lapisan pembawa airnya.
Hubungan antara air sungai dan air tanah (dangkal) :
1. Muka air tanah dangkal lebih tinggi dari air sungai (effluent)
2. Muka air tanah dangkal lebih rendah daripada air sungai (influent)
a.
b.
Adalah sumur gali dengan garis tengah sangat besar dan di bagian
bawahnya dipasang sejumlah pipa berlubang sepanjang beberapa meter
mendatar ke semua arah. Air tanah akan terkumpul lebih banyak disebabkan
karena melalui pipa-pipa berlubang yang banyak akan masuk air tanah dari
lapisan pembawa airnya.
4. Liang pemgumpul
Pembuatannya dengan menggali untuk dibuat liang dengan ukuran misal
30-50 m, lebar 10 m, kedalaman kurang dari 8 m. Ukuran-ukuran ini
disesuaikan dengan keadaan setempat dan kebutuhannya.
5. Parit pemgumpul
Hampir sama dengan liang pengumpul, biasanya dibuat untuk
mengumpulkan air yang berasal dari rembesan atau dari air tanah dangkal.
Dibuat dengan cara pemboran, baik dengan mesin bor atau dengan
tenaga manusia atau hewan. Bertujuan dapat mengambil air tanah dalam
sehingga tidak mempengaruhi sumur gali di sekitarnya.
Dari pemboran dapat diketahui lapisan-lapisan pembawa air (akuifer)
nya sehingga konstruksi sumur disesuaikan dengan kondisi setempat.
Hanya pada akuifer yang berpotensi dan kualitas airnya baik saja
dipasang pipa saringan. Pada bagian atas dipasang pipa jambang untuk
penempatan pompa. Pada pipa saringan dipasang kerikil pembalut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam pemanfaatan air tanah
Pada pemanfaatan air tanah secara besar harus diperhitungkan akan
kondisi air tanah setempat di samping aspek-aspek sosial ekonominya.
Pemanfaatan air tanah yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan halhal yang merugikan dan sangat sulit memperbaikinya. Misalnya dengan
terlalu besarnya pemompaan air tanah dan tidak sebanding dengan yang
terkandung di dalam akuifernya akan mengakibatkan terganggunya
kesetimbangan dan ini sangat berat efeknya pada kehidupan (lingkungan
hidup). Sumur-sumur gali di sekitarnya akan kering, muka air tanah akan
menjadi lebih dalam maka tumbuh-tumbuhan akan terganggu. Akibat lebih
parah lagi dengan habisnya air tanah maka di dalam lapisan-lapisan
pembawa air terdapat rongga-rongga kosong (tadinya berisi air tanah) dan
lama kelamaan terjadi pemadatan sehingga permukaan tanah akan turun
(ambles). Untuk daerah-daerah dataran pantai akan mengakibatkan intrusi air
laut (masuknya air asin pada akuifer). Disini dituntut bahwa pemanfaatan air
tanah perlu penelitian sebelumnya secara mendalam dan pengawasan yang
ketat pada setiap pemompaan air tanah.