Anda di halaman 1dari 3

PENGKAJIAN PASIEN KEJANG DEMAM

A.

Identitas Klien

Nomor RM
:
Nama Klien
:
Nama Panggilan
:
Tempat Tanggal Lahir :
Umur
:
Jenis Kelamin
:
Suku
:
Bahasa yang Dimengerti
Orang Tua/Wali
Nama Ayah/Ibu
Pekerjaan Ayah/Ibu
Pendidikan
Alamat
Tanggal masuk RS
Tanggal Pengkajian
B.

An. RE
An.R
10 bulan.
Perempuan
Jawa
:

Jawa

: Bp. M/Ibu R
: Swasta/Guru
: SLTA/SPG
:
:
:

Keluhan Utama

Panas, suhu tubuh 38,9 C, Kejang


C. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Satu HSMRS anak demam, tidak muntah, tidak batuk, tidak pilek, kemudian diberi
paracetamol sendok teh tetapi demam masih tinggi.
HMRS anak muntah 2 kali seperti yang dimakan tidak muncrat, BAB encer 1 kali, demam
tinggi, tidak ada edema. Anak kejang saat di UGD selam 2 menit, berhenti dengan
diazepam 5 mg rectal dan 2 kali dumin suspensi masuk.

D.

Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
Tingkat kesadaran
:
Nadi: 124 x/m
Suhu: 38,9 C
BB: 8 kg
TB: 77 cm
Selama di ugd pasien kejang 1x
2. Kulit
3. Kepala
4. Mata

:
:
:

5. Telinga
6. Hidung
7. Mulut
8. Leher
9. Dada
10 Paru-paru
11. Jantung

:
:
:
:
:
:
:

12. Abdomen
13. Anus dan rectum
14. Muskuloskeletal

:
:
:

compos mentis
RR: 30 x/m
LK: 45 cm
turgor baik, tidak ada ptechie dan diaperras
bersih, ubun-ubun belum menutup.
tidak ada edema palpebra, konjungtiva tidak pucat,
scelera tidak ikterik.
kebersihan baik, tidak ada pengeluaran cairan.
kebersihan baik.
mukosa lembab, tidak ada iritasi mukosa.
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
Simetris, tidak ada ketinggalan gerak
perkusi sonor, bunyi napas vesikular.
Auskultasi S1 tunggal, S2 split tdk konstan, tidak
ada bising.
bentuk soepel, tidak ada distensi.
tidak ada iritasi pada mukosa.
kekuatan otot baik, pergerakan tidak terbatas.

Penatalaksanaan yang harus dikerjakan pasien kejang


1.Tetap tenang dan tidak panik
2. Berikan oksigen nasal canul 1lt/mnt
3. Kendorkan pakaian yang ketat terutama disekitar leher
4. Bila tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring. Bersihkan muntahan
atau lendir di mulut atau hidung. Beri toung spatel pada mulutnya supaya tidak terjadi
gigitan
5. Ukur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
6. Perawat bersama pasien selama kejang
7. Biasanya kejang demam berlangsung singkat apabila datang dalam keadaan kejang obat
yang di berikan diazepam rectal. Dosis diazepam rektal adalah 0,5-0,75 mg/kg atau
diazepam rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang
dari 10 kg dan 10 mg untuk berat badan lebih dari 10 kg. Atau
diazepam rektal dengan dosis 5 mg untuk anak dibawah usia 3 tahun atau dosis 7,5 mg
untuk anak di atas usia 3 tahun (lihat bagan penatalaksanaan kejang demam). Dan jangan

diberikan bila kejang telah berhenti. Bila setelah pemberian diazepam rektal kejang belum
berhenti, dapat diulang lagi dengan cara dan dosis yang sama dengan interval waktu 5
menit.
8. laporkan pada dr jaga atau dr spesialis anak

obat yang paling cepat untuk menghentikan kejang adalah diazepam yang diberikan secara
intravena. Dosis diazepam intravena adalah 0,3-0,5 mg/kg perlahan-lahan dengan
kecepatan 1-2 mg/menit atau dalam waktu 3-5 menit, dengan dosis maksimal 20 mg.
anti piretik
parasetamol 10-15mg/kgBB/kali diberikan 4xsehari
ibuprofen 5-10mg/kgBB/kali sehari
9. Berikan cairan intra vena sesuai advis dokter
10.Berikan kompres hangat pada pasien terutama pada lipatan ketiak dan leher.
11.Evaluasi kondisi pasien vital sign
12.Dokumentasikan tindakan pada pasien dan perkembangan pasien.
13. Bila kondisi sudah aman pindah pasien ke ruang perawatan.

Anda mungkin juga menyukai