NIM
: 141710101039
Jurusan
LGBT seperti kita ketahui akronim dari Lesbian Gay, Biseksual dan
Transgender. Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an menggantikan frasa
komunitas gay karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang kelainan
orientasi seksual.
Lesbian merupakan salah satu orientasi seksual terhadap sesama jenis
(wanita), gay, atau homoseks adalah orientasi seksual penyuka sesama jenis (lakilaki). Biseksual, orientasi seksual bisa kedua-duanya kepada wanita , maupun lakilaki serta transgender merupakan seseorang yang ingin berubah bentuk fisiknya
ketika lahir misalnya laki-laki ingin menjadi perempuan atau sebaliknya.
Di negara Indonesia, komunitas LGBT belum bisa diterima masyarakat. Tidak
sedikit masyarakat berpandangan miring dari benci, kotor serta jijik sampai
mengucilkan dan menjauhi mereka. Namun demikian terdapat juga kelompok
masyarakat yang justru pro terhadap komunitas ini. Salah satu bentuk
pengaplikasiannya terbentuknya beberapa LSM seperti Swara Srikandi di Jakarta,
LGBT Gaya Nusantara, LGBT Arus Pelangi, Lentera Sahaja dan Indonesia Gay
Society di Yogyakarta.
Komunitas LGBT semakin terbuka menunjukkan identitas diri di ruang publik
dan gencar memanfaatkan teknologi informasi, termasuk media sosial. Sarana
chatting dan facebook yang dijadikan ruang untuk saling mengetahui, mengenal dan
berbagi cerita menjadi ajang pencarian pasangan. Bukti-bukti diatas merupakan salah
satu contoh berkembangnya komunitas LGBT yang menurut mereka merupakan hak
asasi mereka yang patut dilindungi.
Sejumlah orang terang-terangan mempublikasikan diri sebagai kaum
homoseksual di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Yogyakarta.
Mereka yang termasuk dalam kelompok LGBT berbagai macam profesi dari orang
biasa, artis, perancang busana, dll. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa contoh
orang-orang yang berani mempublikasikan dirinya gay seperti Dede Oetomo yang
merupakan presiden Gay di Indonesia, Samuel Wattimena seorang designer terkenal
Nama
NIM
: 141710101039
Jurusan
memberikan pengakuan sebagai gay di Kompas edisi 18 Maret 2001 dan Jupiter
Fourtissimo merupakan seorang actor yang membuat pernyataan langsung di acara
Silet 24 Januari 2008.
Wasekjen Dewan Pertimbangan MUI, Prof. Nasaruddin Umar mengatakan
kawin sejenis tidak sesuai dengan kepribadian bangsa dan kepribadian ajaran agama
di Indonesia. Apapun alasanannya itu tidak sesuai kepribadian bangsa dan umat
beragama di Indonesia, termasuk penggunaan alasan Hak Asasi Manusia (HAM).
Hak asasi umat beragama untuk menjaga nilai-nilai agama juga wajib dihormati.
HAM itu ada pada setiap orang. Jadi jangan atas HAM minoritas, HAM
mayoritas diinjak-injak. Pemerintah harus menegakkan hukum secara tegas.
Pendekatan pendidikan juga diperlukan untuk mencegah terjadinya perkawinan
sejenis. Kalau sampai ada legalitas perkawinan sejenis akan ada persoalan tersendiri
yang timbul.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir menegaskan bahwa
kelompok LGBT tidak boleh masuk kampus, hal itu tidak sesuai dengan normanorma yang ada dan melarang semua kegiatan LGBT di semua perguruan tinggi yang
berada dikawasan Kemenristek Dikti. Terkait dengan keberadaan SGRC yang
mengatas namakan UI, telah menghubungi Rektor UI ternyata pihak UI pun melarang
dan menyatakan kegiatan tersebut tidak ada izinnya dan bukan merupakan bagian dari
UI.
Anggota Komisi X DPR, Dwita Ria Gunadi mengecam kampus yang
mengizinkan kelompok LGBT melakukan sosialisasi di kampus-kampus. LGBT itu
tidak sesuai baik dari nilai agama maupun adat dan budaya di Indonesia. Selain itu
juga mendapat laporan dari mahasiswa, di Lampung yang disalah satu kampusnya,
termasuk LGBT mengadakan sosialisasi, bahkan salah seorang dosennya dengan
terang-terangan sudah memproklamirkan diri di media sosial untuk terus
mengkampanyekan LGBT.
Mereka itu dalam aksinya, memberikan pemahaman bahwa perilaku seks
menyimpang adalah hak asasi, sehingga masyarakat harus menerima mereka. Padahal
Nama
NIM
: 141710101039
Jurusan
sudah jelas bahwa mereka harus disembuhkan bukan malah mengadakan kegiatankegiatan untuk menggalang dukungan supaya diterima oleh masyarakat.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi mengatakan,
polemik LGBT tidak bisa diselesaikan melalui pendekatan HAM dan demokrasi.
Pendekatan yang benar adalah melalui rehabilitasi.
Pada hakikatnya LGBT merupakan kelainan seksual dalam peri kehidupan
seseorang, sebagaimana juga bisa terjadi dibidang yang lain, maka pendekatan yang
benar adalah prevensi dan rehabilitasi sehingga seseorang bisa kembali normal.
Prevensi dapat dilakukan sejak masa kanak-kanak sebagai penangkal dini apabila
terdapat gejala kelainan seksual dengan cara psikoterapi, penyadaran, dan latihanlatihan agar kelainan seks itu tidak berkembang.
Sedangkan proses rehabilitasi diperlukan untuk mereka yang sudah terlanjur
menjadi bagian dari kelainan tersebut. sesulit apapun proses rehabilitasi ini harus
dilakukan, agar julah LGBT tidak membesar. Yang perlu diperhatikan bahwa
masyarakat umum tidak boleh menjauhi mereka secara diskriminatif karena
sesungguhnya mereka sendiri juga tidak menyukai kelainan tersebut.
Legalisasi yang dilakukan oleh negara-negara barat terhadap LGBT tidak
berangkat dari norma etika dan agama, tapi semata karena pendekatan sekularis
ateistik. Apabila di Indonesia secara sengaja dan terencana ada kampanye
pengembangan LGBT maka hal tersebut merupakan bahaya terhadap budaya dan tata
sosial agamis di Indonesia.
Keberadaan kelompok LGBT dikhawatirkan telah tersebar diberbagai daerah
di Indonesia dan harus diwaspadai oleh pemerintah daerah dan pemangku
kepentingan lainnya. Untuk meminimalisir berkembangnya kelompok tersebut, peran
orang tua sangat penting untuk mengawasi kegiatan khususnya keluarga mereka
sendiri agar tidak terjerumus dalam komunitasnya.
LGBT sebagai gerakan yang diorganisir harus dilarang di negara kita atau
pemerintah tidak boleh melegalkannya. Menjamurnya mereka memberi pengaruh
tidak baik terhadap mental dan moral generasi bangsa yang lambat laun bisa
Nama
NIM
: 141710101039
Jurusan