Oral Presentation
Konsep Kehilangan (Loss)
Disusun oleh kelompok 3:
1. Fajar sigit Prihantoro
2. Hizroh Rochmah Tulloh
3. Eva Handayani
4. Nurul Inayati
5. Pramastuti Budi Yuanti
6. Meita Astriati Kusuma Dewi
7. Azkiya Ulki Fadillah
8. Ana Yuliana
9. Nadia Khurotul Aini
10. Rani Musafina
11. Diah Tanjung
(22020114120068)
(22020114130115)
(22020114130071)
(22020114120058)
(22020114130072)
(22020114130073)
(22020114120067)
(22020114120065)
(22020114120064)
(22020114120062)
(22020114130074)
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
1. Kehilangan adalah kenyataan/ situasi yang mungkin terjadi dimana sesuatu yang
dihadapi dinilai terjadi perubahan, tidak lagi memungkinkan ada atau pergi/hilang.
Dapat dikatakan juga sebagai kondisi suatu kondisi dimana seseorang mengalami
suatu kekurangan atau tidak ada sesuatu yang dulunya ada (Wilkinson, 2005).
2. Kehilangan adalah situasi actual atau potensial yang di dalamnya sesuatu yang dinilai
berharga berubah, tidak lagi ada, atau menghilang. Orang dapat mengalami
kehilangan citra tubuh, orang terdekat, rasa kesejahteraan, pekerjaan, barang pribadi,
keyakinan, atau sensasi terhadap diri sendiri. Penyakit dan hospitalisasii sering kali
menimbulkan kehilangan. (Kozier et al, tahun).
3. Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan
(Potter & Perry, 2005).
4. Menurut Iyus yosep dalam buku keperawatan jiwa 2007, kehilangan adalah suatu
keadaan individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi
tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan.
5. Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan
(Lambert dan Lambert,1985,h.35)
B. Tipe dan Sumber Kehilangan
Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:
1. Aktual atau nyata
Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain, misalnya amputasi, kematian
orang yang sangat berarti/di cintai.
2. Persepsi
Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan, misalnya;
seseorang yang berhenti bekerja/PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan
kebebasannya menjadi menurun.
dibayangi oleh masa depan yang suram, biasanya sangat peka terhadap situasi
kehilangan.
d. Pengalaman kehilangan di masa lalu
Kehilangan/perpisahan dengan orang yang bermakna di masa kanak-kanak
akan mempengaruhi kemampuan individu dalam menghadapi kehilangan di masa
dewasa.
2. Faktor presipitasi
Stress yang dapat menimbulkan perasaan kehilnagan dapat berupa stress nyata,
atau imajinasi individu, seperti kehilangan yang bersifat biopsikososial antara lain
kehilangan kesehatan (sakit), kehilangan fungsi seksualitas, kehilangan harga diri,
kehilangan pekerjaan, kehilangan peran dalam keluarga, kehilangan posisi di
masyarakat.
Individu dalam status kehilangan sering menunjukan perilaku seperti menangis,
tidak mampu menangis, marah, putus asa, kadang-kadang ada upaya bunuh diri atau
membunuh orang lain. Mekanisme pertahanan yang sering digunakan oleh individu
sebagi respon terhadap kehilangan antara lain menyangkal, represi, inteletualisasi,
regresi, supresi dan projeksi. Regresi yg dipakai secara berlebihan dan tidak tepat,
sering ditemukan pada pasien depresi.
Diagnosa Keperawatan
Analisa Data
No. Tgl/Jam
1.
5 Mei 2015
/ pukul
11.10
Data Fokus
DS:
Problem
Hopelessness
Klien merasakan
Asa) - 00124
kurangnya keinginan
Perubahan pola tidur
Etiologi
(Putus Stress kronik
TTD
DO:
Klien menunjukkan
isyarat verbal yang
sangat murung
Kurangnya inisiatif,
kurangnya pengungkapan
dengan kata-kata
Tidak adekuatnya
keterlibatan di perawatan
Ketidakpedulian klien
Berpaling dari lawan
bicara
Mengangkat bahu
sebagai respon ke lawan
2.
5 Mei 2015
/ pukul
11.10
bicara
Penderitaan
Insomnia
DS:
Keresahan
Kekhawatiran yang
timbul tentang perubahan
hidup
Kecemasan
Kegelisahan
Ketakutan
Perasaan takut
Penderitaan
Insomnia
DO:
Produktifitas yang
berkurang
Gerak-gerik yang tidak
biasa
Lirikan
Rasa cemas
Hypervigilence
Kontak mata yang
melemah
Membaca perilaku
dengan sekilas
Keadaan yang
menyedihkan
Perasaan yang tidak
adekuat
Peningkatan
kewaspadaan
Mudah marah
Gugup
Kehebohan yang
3.
5 Mei 2015
/ pukul
11.10
berlebihan
Bingung
Penyesalan
Pencurahan diri sendiri
Tidak menentu
Ketegangan wajah
Tremor pada tangan
Peningkatan keringat
Peningkatan ketegangan
Keadaan goncangan
Gemeteran
Suara gemetar
DS:
Merasa ketakutan
Gelisah
Kekhawatiran yang
timbul tentang perubahan
hidup
Perasaan takut
DO:
Penurunan keyakinan diri
Perilaku menghindar
Fear
00148
(Ketakutan)
- Belajar respon
Pemisahan dari
sistem pendukung
Gemetaran
Peningkatan ketegangan
4.
5 Mei 2015
/ pukul
DS :
11.10
Impaired Social
ketidaknyamanan
Interaction (Gangguan
Interaksi Sosial) -
ketidakpuasan
00052
konsep diri
gangguan
yang
gangguan sosial
signifikan
fungsional
dalam
keterlibatan dalam
proses
berhubungan sosial
berpikir
hambatan
lingkungan
laporan keluarga
berubah dalam
interaksi (misalnya
gangguan
mobilitas
gaya,dan pola
hidup )
gangguan
sosial
DO:
hambatan
komunikasi
dengan hubungan
gangguan
isolasi
interaksi
disfungsional
dengan orang lain
5.
5 Mei 2015
/ pukul
11.10
DS:
DO:
Aktifitas menurun
Stres yang berlebih
Peningkatan perilaku
Berlebihan) - 00177
Stres yang
berlebih
Kurangnya
pengetahua
n
Faktor
stres yang
diulang
Faktor
stres
emosi
Timbul efek negatif
dari stres
dx prioritas :
1. Hopelessness (Putus Asa) - 00124
2. Stress Overload (Stress Berlebihan) 00177
3. Fear (Ketakutan) 00148
4. Anxiety (Kecemasan) 00146
5. Impaired Social Interaction (Gangguan Interaksi Sosial) - 00052
Diagnosa
Keperawatan
Keputus-asaan
berhubungan
dengan stress
kronik
Tindakan Keperawatan
Pendidikan Kesehatan:
Ajak pasien dan keluarga untuk
mengidentifikasi letak harapan
dalam kehidupan
Rasional:
Agar klien dapat menemukan
kembali semangat dan harapannya
Pendidikan Kesehatan:
Beritau pasien tentang situasi
yang dialami pasien tersebut
hanya bersifat sementara
Rasional:
Mengartikulasikan tentang situasi
klien saat ini dapat mengurangi
keputusasaan klien
Mandiri:
Demonstrasikan harapan dengan
peningkatan imannya
Klien mampu
mengungkapkan
harapan-harapan
Kecemasan
berhubungan
dengan ketakutan
dari keputusasaan.
Mandiri:
Melakukan komunikasi dan diskusi
(pengkajian) dengan klien tentang
kondisi emosional yang sedang
dialami serta menggali apa
penyebab kecemasan yang dialami
Rasional:
Mengurangi beban pikiran yang
dialami klien
mengalami kecemasan
dapat berkurang
Sikap mudah marah
yang ditunjukkan oleh
Mandiri:
Memberikan empati sebagai bentuk
dorongan dan motivasi kepada
klien
Rasional:
Menunjukkan seberapa cemas
berangsung berkurang
sehingga dapat
mengontrol
manajemen emosi
Mandiri:
Memberikan pengetahuan kepada
dengan keadaannya
Rasional:
Membantu klien mengatasi
3.
Kecemasan
terjadipada klien
Mandiri:
Memberikan teknik relaksasi
(calming teknik, music therapy)
kepada klien
Rasional:
Mengurangi tingkat cemas yang
kecemasan dapat
dipertahankan
Dengan teknik
relaksasi klien mempu
untuk mengurangi
kecemasan yang
dialami
Respon cemas yang
percaya
Rasional:
Mengekspresikan perasaan lega
ditimbulkan klien
dapat terkontrol
4.
Ketakutan
berhubungan
dengan belajar
respon
klien
Mandiri:
Dengan situasi tenang,
menyakinkankan klien dengan
pendekatan
Rasional:
Dengan pendekatan, klien akan
merasa nyaman dan tidak merasa
ketakutan
Mandiri:
Mendengarkan dengan penuh
perhatian
Rasional:
Klien akan merasa dihargai dan
dihormati
Mandiri:
Membangun hubungan terapeutik
5.
Ketakutan
berhubungan
dengan pemisahan
dari sistem
pendukung
pada klien
Kolaborasi:
Mendorong keluarga untuk
tinggal dengan pasien, yang
sesuai
Kolaborasi:
Mendorong keluarga untuk
tinggal dengan pasien
6.
Mandiri :
1. berikan penjelasan tentang
perspektif klien
Rasional :
perawat dapat mengubah cara
pandang pasien agar dapat memiliki
presfektif positif akan dirinya .
2. berikan penjelasan tentang
situasi stres yang sedang
dirasakan pasien.
Rasional :
Perawat dapat menghilangkan
stress pasien .
3. pendekatan pada pasien untuk
meyakinkan pasien
Rasional :
Agar pasien dapat percaya diri
kembali .
Kolaborasi :
4. ajarkan pasien teknik
relaksasi
Rasional :
Perawat dapat bekerjasama dengan
para medis untuk mengajarkan
Stress
Gunakan pendekatan
ketenangan yang
menentramkan hati secara
personal dengan klien
Rasional:
untuk mengetahui penyebab
emosi serta menurunkan tingkat
emosi klien
Bantu pasien dalam
mengidentifikasi sumber
dari peningkatan emosi
yang dialami
Rasional:
klien mampu mencegah atau
mengurangi peningkatan emosi yang
akan terjadi
Diskusikan dan berikan
solusi serta akibat yang
ditimbulkan dari perasaan
emosi
Rasional :
Pasien dan perawat dapat saling
bertukar informasi saat diskusi dan
berdiskusi perawat dapat
memberikan informasi apa yang
sedang dirasakan pasien
Kolaborasi:
Rasional:
untuk membantu klien memperoleh
dukungan dan empati dari keluarga
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan volume 1. Jakarta: EGC.
Suseno, Tutu April. 2004. Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia: Kehilangan, Kematian dan
Berduka dan Proses keperawatan. Jakarta: Sagung Seto.
Townsend, Mary C. 1998. Diagnosa Keperawatan pada Keperawatn Psikiatri, Pedoman
Untuk Pembuatan Rencana Perawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.
Stuart and Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa, ed.3. Jakarta: ECG.
http://fkep.unand.ac.id/images/berduka_kehilangan.ppt