TEORI DASAR
Suatu gelombang yang datang pada bidang batas dua media yang sifat
fisiknya berbeda akan dibiaskan, jika sudut datang lebih kecil atau sama dengan
sudut kritisnya dan akan dipantulkan, jika sudut datang lebih besar dari sudut
kritis. Sudut kritis adalah sudut datang yang menyebabkan gelombang dibiaskan
900.
Gambar 3.1 Pemantulan dan pembiasan pada bidang batas dua medium untuk
gelombang P (Priyono, 2000)
16
sin 1
1
sin 1
1
sin 2
2
sin 1
1
sin 2
2
... (3.1)
Dimana:
P
= Parameter gelombang
Vp1
Vp2
Vs1
Vs2
= Sudut pantul P
Litologi
Perbedaan harga kecepatan pada litologi yang berbeda mempunyai harga
yang tumpang tindih, sehingga sulit untuk menganalisis balik dari data
kecepatan untuk membedakan litologi.
Densitas
Variasi densitas memegang peranan penting pada variasi kecepatan
dimana densitas tinggi biasanya berhubungan dengan kecepatan tinggi.
17
Porositas
Faktor porositas dan kecepatan secara umum dianggap linier jika, porositas
besar, maka volume pori besar, sehingga kekompakan batuan berkurang
dan mengakibatkan kecepatan rendah.
Kandungan fluida
Harga kecepatan akan relatif rendah apabila di dalam pori berisi gas.
= impedansi akustik
= densitas (g/cc)
... (3.2)
18
19
+1 +1
+1 +1 +
+1 =
+1
+1 +
1+
1
... (3.3)
... (3.4)
= 1
+1 1+
=1 1
... (3.5)
20
Gambar 3.3 Hubungan Koefisien Refleksi dan amplitudo dan hubungan nilai
Impedansi Akustik terhadap amplitudo (Sukmono, 1999a)
3.4 Wavelet
21
22
23
St = Wt * KR + n(t)
... (3.6)
24
antara informasi sumur (litologi, kedalaman, dan sifat-sifat fisis lainnya) terhadap
penampang seismik guna memperoleh informasi yang lebih lengkap dan
komprehensif.
Gambar 3.5 Seismogram sintetik dihasilkan dari hasil konvolusi wavelet dengan
deret Koefisien Refleksi yang diperoleh dari hasil kali densitas batuan dengan
kecepatan Gelombang P nya (Sukmono, 1999a).
3.6.1 Densitas
Batuan reservoar merupakan tempat dibawah permukaan bumi yang
menampung minyak dan gas bumi, dengan ruang penyimpanan berupa ronggarongga atau pori-pori yang terdapat dalam batuan. Densitas atau nilai kerapatan
matriks merupakan rasio massa persatuan volume. Secara umum besarnya
densitas suatu material dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, banyaknya
mineral atau presentasenya, komposisi kimia dan mineral, suhu dan tekanan,
porositas atau rongga rekahan batuan, serta bentuk cairan atau material yang
mengisi ruang pori.
25
3.6.2 Porositas
Porositas suatu medium adalah perbandingan volume pori terhadap
volume total seluruh batuan yang dinyatakan dalam persen (%). Suatu batuan
dikatakan mempunyai porositas efektif apabila bagian pori dalam batuan saling
berhubungan satu sama lain dan biasanya lebih kecil dari rongga porositas total.
Pada formasi renggang (unconsolidated formation), besarnya porositas tergantung
pada distribusi ukuran butiran, tidak pada ukuran butiran mutlak. Porositas batuan
berkisar antara 10 20 %.
3.6.3 Permeabilitas
Permeabilitas dapat didefinisikan sebagai suatu sifat batuan reservoar
untuk dapat meneruskan cairan melalui pori-pori yang berhubungan tanpa
merusak partikel pembentuk atau kerangka batuan tersebut. Batuan dikatakan
permeabel bila mempunyai porositas yang saling berhubungan, misalnya poripori, kapiler, retakan, dan rekahan. Porositas besar sering memberikan
permeabilitas besar, akan tetapi hal ini tidaklah selalu benar. Parameter yang
berpengaruh terhadap permeabilitas disamping porositas adalah ukuran pori,
bentuk butiran, dan kontinuitas (Harsono, 1997).
26
Gambar 3.6 Diagram Sekuen Stratigrafi (tanpa terganggu oleh adanya Struktur
Sekunder) (Vail dkk, 1987).
27
System Tract adalah sebuah urutan sistem pengendapan yang terjadi pada
interval waktu yang sama dan masing-masing berhubungan dengan segmen
spesifik dari kurva perubahan muka laut relatif. Untuk mengenali system tract
diperlukan pemahaman mengenai empat faktor utama: eustasi, penurunan
cekungan, suplai sedimen, dan iklim. Eustasi adalah siklus perubahan muka air
laut global yang diukur dari pusat bumi dan telah teramati membentuk siklus
sinusoidal. Penurunan cekungan adalah proses turunnya dasar cekungan akibat
proses tektonik dan merupakan faktor yang paling memengaruhi terbentuknya
ruang akomodasi bagi pengendapan sedimen. Suplai sedimen meliputi faktor
kecepatan dan jumlah sedimen yang mengisi cekungan, kecepatan dan jumlah
karbonat biogenik serta endapan evaporit yang diproduksi in situ. Iklim akan
memengaruhi jenis endapan yang terjadi; silisiklastik, karbonat, evaporit, atau
campurannya (Sukmono. 1999b).
28
penambahan
ruang
akan
semakin
menghilang,
dan
29