Anda di halaman 1dari 36

Oleh DR. Abidinsyah Siregar, DHSM., M.

Kes
Deputi Bidang Advokasi, Penggerakkan dan Informasi
Disampaikan pada acara

Nangkring bareng kompasiana

Substansi Program :
(1)Pengendalian Penduduk,
(2)Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi,
(3)Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga
(4)Advokasi, Penggerakan dan Informasi

Pengendalian penduduk dan KB adalah kewenangan wajib yang dilaksanakan secara konkruen oleh pemerintah, provinsi dan
kabupaten/kota, meliputi 4 sub-urusan:
(1)Pengendalian Penduduk
(2)Keluarga Berencana
(3)Pembangunan Keluarga
(4)Standarisasi pelayanan KB dan Sertifikasi Penyuluh Keluarga Berencana

TAHAPAN PEMBANGUNAN BIDANG KEPENDUDUKAN


RPJPN 2005-2025 (UU No. 17/2007)
RPJM 4
(2020-2024)

RPJM 3
(2015-2019)
RPJM 1
(2005-2009)
Mengendalikan

jumlah dan laju


pertumbuhan
penduduk

RPJM 2
(2010-2014)
Terkendalinya jumlah
dan laju pertumbuhan
penduduk

Tercapainya kondisi
penduduk tumbuh
seimbang

Bertahannya
kondisi penduduk
tumbuh seimbang

Penyusunan RPJMN 2015-2019 dan


Rencana Strategis (Renstra) BKKBN 2015-2019

VISI DAN MISI BKKBN


Visi BKKBN

Visi

Menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan penduduk tumbuh
seimbang dan keluarga berkualitas

Misi

1. Mengarus-utamakan pembangunan berwawasan kependudukan


2. Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
3. Memfasilitasi pembangunan keluarga
4. Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan kependudukan,
keluarga berencana dan pembangunan keluarga
5. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara konsisten

PERKEMBANGAN
JUMLAH PENDUDUK DUNIA

PERKEMBANGAN
JUMLAH PENDUDUK INDONESIA
JUTA JIWA

330 jt

300

343,96 jt

285 jt

275

305,6 jt

Bila LPP
1,49%

250
225
200

KELAHIRAN
TERCEGAH
80 JUTA

205 JT

Bila LPP
0,62%

237.6 JT

175

150

119,2 jt

125

97,1 jt

100
75
50

40.2 jt

25
0

1900

1961

1971

2000

2010

2035

TAHUN

Penduduk Indonesia Tahun 2010 dan 2014


(Terkait PEMBANGUNAN KELUARGA)
18,0 juta (2010)
20,8 juta (2014)

2010
75+

70-74
65-69

Laki-laki

Perempuan

60-64

55-59
50-54

64,7 juta (2010)


65,7 juta (2014)

45-49

40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19

23 juta (2010)
24 juta (2014)

10-14
5-9
0-4
12

10

6
Jutaan

6
Jutaan

10

12

PERKEMBANGAN ISU GLOBAL


Lebih dari 400 juta anak hidup dalam kemiskinan (Bank Dunia 2013).
Angka kematian bayi mencapai 30 per 1000 kelahiran, sedangkan angka
kematian anak di bawah 5 tahun mencapai 37 per 1000 kelahiran (UNICEF)
17 ribu anak meninggal dunia setiap hari karena penyebab yang
seharusnya dapat dicegah separuhnya disebabkan oleh kekurangan gizi
(UNICEF 2014)
SUN (Scaling Up Nutrition) Movement merupakan upaya global dari
berbagai negara untuk memperkuat komitmen dan rencana aksi
percepatan perbaikan gizi, khususnya penanganan gizi sejak 1000 hari dari
masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun (MDGs).
10

Perkembangan...(Lanjutan)

HASIL PENELITIAN CSIS TAHUN 2014


Jumlah remaja (10-24 thn) sebesar 25% (1.8 miliar) dari
penduduk dunia (CSIS, 2014)
50% pengguna internet di dunia adalah remaja,
50% remaja di dunia tidak memiliki pekerjaan,
85% remaja tinggal pada negara dengan index kesejahteraan
yang relatif rendah,

Perkembangan...(Lanjutan)

PERKEMBANGAN ISU GLOBAL


80% lansia hidup pada negara
berkembang,
Jumlah lansia >60 sebesar 22%
atau 2 miliar jiwa pada tahun
2020,
721 juta jiwa penduduk dunia
masih berada di bawah garis
kemiskinan (data bank dunia)

Penduduk Indonesia Tahun


2010 dan 2015
Terkait Pembangunan
27,9 juta Keluarga (2010)
juta Lansia (2010)
28,0 juta PraKS/KS-I (2014)
Keluarga 18,021,8
juta (2015)

64,7 juta Remaja (2010)


66,0 juta (2015)
23Juta Balita (2010)
24,1 juta (2015)

45,9 juta anak & balita (2010)


47,4 juta (2015)

13

KONDISI NASIONAL
Proyeksi penduduk Indonesia pada tahun 2015 berjumlah 255,5
juta jiwa (Bappenas, 2013)
Proyeksi jumlah balita dan anak pada tahun 2015 adalah 47,4 juta
jiwa (Bappenas, 2013)
Proyeksi jumlah remaja pada tahun 2015 adalah 66 juta jiwa atau
sekitar 27% dati total jumlah penduduk (Bappenas, 2013).
Tingginya proporsi penduduk usia produktif ini berkontribusi
terhadap potensi bonus demografi.
Proyeksi jumlah lansia pada tahun 2015 adalah 21,7 juta jiwa
(Bappenas, 2013)

Perkembangan...(Lanjutan)

KONDISI NASIONAL
Proyeksi jumlah penduduk lansia pada tahun 2010 sebesar 18 juta jiwa,
meningkat tajam sebesar 48,2 juta jiwa atau 167,2% pada tahun 2035
Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah penduduk lansia
terbanyak di dunia sebesar 18,1 juta jiwa (9,6%) pada tahun 2010.
Indonesia sudah mendekati aging population.
Usia harapan hidup naik dari 70,6 (2010) menjadi 72 (2014).
Presentase penduduk miskin Indonesia tahun 2014 mencapai 11,25% atau
28,28 juta jiwa (BPS 2014)

PEMBANGUNAN KELUARGA

7/9/2015

PEMBANGUNAN KELUARGA
MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIKLUS HIDUP
PEMBINAAN
KETAHANAN
LANSIA DAN
RENTAN

PEMBINAAN
KETAHANAN
BALITA DAN
ANAK

PEMBINAAN
KETAHANAN REMAJA

Pelayana
n
KB

PEMBERDAYAAN
EKONOMI KELUARGA

SISTEM YANG MEMPENGARUHI


PROGRAM PEMBANGUNAN KELUARGA
Sistem MAKRO
Sistem EKSO

Sistem MESO
SISTEM
ss
MIKRO

Sumber: Bronfenbrenner,
Making Human Beings Human, 2004

MAKRO : Hukum/regulasi yg kondusif,


Kebudayaan, Norma, Agama, Jaminan sosial,
pembiayaan
EKSO : Lingkungan pelayanan sosial dan
umum peduli anak, remaja, lansia, Tingkat
sosial-ekonomi, Perlindungan dan
pemberdayaan
MESO : Teman sebaya, Tetangga ,
Lingkungan bermasyarakat, Posyandu,
Kelompok bersosialisasi , Tempat
pendidikan/Sekolah, Perlindungan dan
Pemberdayaan
Mikro : Orang tua, Saudara Kandung, 8
Fungsi Keluarga, Anggota keluarga lain di
rumah
18

UU NO 52 TAHUN 2009
TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN
DAN PEMBANGUNAN KELUARGA
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri
dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan
anaknya, atau ibu dan anaknya.

Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam
lingkungan yang sehat.

KELUARGA
Lingkungan pertama & utama dalam pembinaan
tumbuh kembang, menanamkan nilai-nilai moral dan
pembentukan kepribadian

Tempat belajar bagi anak dalam mengenal dirinya


sebagai makluk sosial

Hanya Keluarga yang ber-Ketahanan yang akan mampu


mampu menepis pengaruh negatif yang datang dari luar

Keluarga yang berketahanan dan mampu


melaksanakan fungsi-fungsi keluarga dapat
menjadi landasan dalam mewujudkan keluarga bahagia
sejahtera.

UU NO 52 TAHUN 2009

TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN


DAN PEMBANGUNAN KELUARGA
Pasal 47:
(1) Pemerintah dan pemerintah daerah menetapkan
kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan
dan kesejahteraan keluarga.
(2) Kebijakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dimaksudkan untuk mendukung keluarga agar dapat melaksanakan
fungsi keluarga secara optimal.

Fungsi
Keagamaan

Fungsi
Sosial
Budaya

Fungsi
Pembinaan
Lingkungan

Fungsi
Ekonomi

8 FUNGSI
KELUARGA

Fungsi
Sosialisasi
dan
Pendidikan

Fungsi
Cinta Kasih

Fungsi
Perlindungan

Fungsi
Reproduksi

KERANGKA KONSEP PEMBANGUNAN KELUARGA


INPUT
Masalah Penduduk
Kuantitas
Jumlah
Struktur

PROSES

OUTPUT

Pola Pembinaan Keluarga Masa Depan

Hasil yang Diharapkan

Pemerintah
Balita
Remaja
Lansia

Kualitas :
Pendidikan
Kesehatan/Gizi
Agama
Pengasuhan

Masalah Keluarga:
Nikah Dini/Perceraian
Kemiskinan
Stunting
Narkoba/NAPZA
Sex Bebas
KTD/Aborsi

MISI
Pendidikan Formal/Non Formal
TK/RA, SD/MI, SMP/STAN/SMA/AI/PT

Optimalisasi
Fungsi
Keluarga

Program BKB
Program BKR
dan GenRe

Siklus
Keluarg
a

Pendidikan Berbasis Masyarakat


BKB, PAUD, TPA, BKR, BKL, UPPKS

Masyarakat

Program BKL,
Lansia dan
Rentan
Program
Pemberdayaan
Ekonomi Kel

Meningkat
kan:
Kualitas
anak
Kualitas
remaja
Kualitas
Lansia
Kesejahter
aan
Keluarga

VISI

Keluarga
kecil yang
berketahanan
dan
sejahtera

23

Arah Program GenRe


PIK Remaja/
Mahasisw
a

Remaja/
Mahasisw
a

Kelompok
BKR

Keluarga

GenRe

24

Fokus Kegiatan
Program GenRe

1. Promosi penundaan usia kawin:


utamakan sekolah dan berkarya
2. Penyediaan informasi kesehatan
reproduksi seluas-luasnya
melalui PIK Remaja
3. Promosi merencanakan
kehidupan berkeluarga dengan
sebaik-baiknya (kapan menikah,
kapan mempunyai anak, berapa
jumlah anaknya dsb)

25

26

Bernuansa dan
Bercita Rasa Remaja
Duta Mahasiswa
Seminar Remaja
Gelar Seni Budaya
Pentas Komedi GenRe
Poster GenRe
Eagle Junior Documentary Camp
GenRe Goes to School/ Kampus/
Pesantren
Jambore Kreatifitas
Remaja
Temu Kader BKR

ISU STRATEGIS

ISU-ISU STRATEGIS

Usia Kerja
5

Usia Lanjut

Usia
Sekolah

Nikah

Hamil

Program PEMBANGUNAN KELUARGA

Bayi & Anak

KETAHANAN DAN KESEJAHTERAAN


KELUARGA

JUMLAH PENDUDUK USIA


MUDA/REMAJA

KEHAMILAN REMAJA
(SDKI, 2007-2012)
25
18.6

Sudah pernah melahirkan

20

Hamil anak pertama

16

15
11

10

10

2
1

15

16

17

18

19

5.3

2.3

0.5
1

15

SDKI 2007

GAMBARAN USIA KAWIN PERTAMA DI INDONESIA


(SDKI 1991-2012)

16

17

18

SDKI 2012

19

MENINGKATNYA PENDUDUK LANJUT USIA


(>60 TAHUN)
of old
by age, 1950-2050
1950-2050,Indonesia
LedakanNumber
Penduduk
Usiapopulation
Lanjut, Indonesia
Total 79.8
90,000
80,000

World Population Projection, 2006

11.8

Number ('000)

70,000
60,000

32

50,000
40,000

21.4
80+

30,000
20,000

35.8

4.9

70-79

60-69

10,000
0

Year

Calculated by SM Adioetomo based on UN Population Proection rev 2002.

Apa itu
Revolusi
Mental
31

Bapak Presiden Joko Widodo, membahasakan kegalauan kita dengan menggagasi kembali perlunya
Character and Nation Building, melalui rangkaian upaya yang disebut NAWACITA, yang menjadi ruh Kabinet
Kerja 2014-2019
Character and nation building, bukan hal mudah, namun tidak bisa tidak, harus menjadi kemauan dan tekad bangsa
Indonesia, yang berawal dan menjadi inti dari Keluarga. Untuk dapat melaksanakan fungsi keluarga secara optimal
pemerintah mengeluarkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga. Ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan
serta mengandung kemampuan fisik-materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk
hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir dan batin (UU N0. 52/2009).

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyelenggarakan Focus Group


Discussion tentang Peran Strategis Keluarga dalam Revolusi Mental dengan tema Revolusi
Mental: Transformasi Karakter Bangsa Melalui Keluarga.

Makna Revolusi
Sumber: Yudi Latief . Menjalankan Revolusi Mental, Kompas.com , Kamis, 21 Agustus 2014

Secara denotatif, revolusi berarti "kembali lagi" atau "berulang kembali. Artinya terjadi
Pengulangan secara terus-menerus yang menjadikan akhir sekaligus awal sebagaimana revolusi
planet dalam orbit.
Perubahan dalam susunan keyakinan saintifik atau dalam paradigma (Thomas Kuhn, The
Structure of Scientific Revolution (1962). Sebagai contoh saat Nicolaus Copernicus (1543)
memublikasikan De Revolutionibus Orbium Coelestium, yang merubah pandangan pusat alam
semesta dari geosentrisme (berpusat di Bumi) menjadi heliosentrisme (berpusat di Matahari).
Pengertian revolusi tidak lagi menekankan aspek kesinambungan dalam daur ulang (unbroken
continuity), melainkan justru sebagai keterputusan dalam kesinambungan (break in continuity).

Sejak itu, revolusi berarti suatu perubahan struktur mental dan keyakinan karena
introduksi gagasan dan tatanan baru yang membedakan dirinya dari gagasan dan
tatanan masa lalu (Cohen, 1985).

PERUBAHAN MENTAL
Quran, Surah Ar-Rad (13) Ayat 11

(Pickthals Translation):
Lo! Allah changeth not the condition of a folk until they (first)

change that which is in their hearts;

(Yusuf Alis translation):


Verily never will Allah change the condition of a people until they change it
(Terjemahan Departemen Agama):
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka sendiri.

themselves (with their own souls).

mereka merubah keadaan yang ada pada diri

34

Penyempurnaan Akhlaq
Muhammad SAW:



Sesungguhnya aku hanya diutus untuk menyempurnakan
akhlaq yang mulia
(Kata menyempurnakan)

Hadits shahih lighairihi ini diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal dengan lafadz ini dalam Musnad-nya 2/381, Imam Al
Haakim dalam Mustadrak-nya 2/613, dan Imam Al Bukhari dalam kitabnya Adabul Mufrad no. 273

35

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai