Anda di halaman 1dari 3

AL-QURAN MENDAHULUI SAIN MODERN

I.

TUJUAN UMUM
Memperkuat tali ikatan dengan kitabullah, dan dasar pemahaman yang benar, penanaman cinta,
penguasaan untuk mengajarinya,merasa terikat dengan taujihnya,mengamalkan kandungannya,
memurnikan sasaran-sasaran dengan menyesuaian ruang dan waktu, dan kembali kepada al-quran ketika
berselisih.
II.

TUJUAN KHUSUS
1. Menjelaskan bahwa Al-Quran merupakan kitab hidayah
2. Menjelaskan bahwa Al-Quran turun dengan ilmu Allah swt
3. Menjelaskan Sesaknya dada pada ketinggian udara telah diungkap melalui Alquran sebelum ilmu
pengetahuan menemukan teori
4. Menjelaskan bahwa Alquran telah mengungkap Informasi tentang Pusat Perasa di Kulit sebelum
ilmu pengetahuan menemukan tentang fungsi kulit
.III. SASARAN APLIKATIF
1.
2.
3.

Termotivasi untuk selalu membaca Alquran dengan tadabbur.


Termotivasi untuk meningkatkan pemahaman terhadap kandungan Alquran
Mengokohkan dirinya dengan pelajaran-pelajaran dibalik surat alquran

IV. TUJUAN PSIKOMOTORIK


1. Rajin mentadabburi Alquran
2. selalu mengaitkan antara Alquran dengan penomena alam
V. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam halaqah adalah :
Kegiatan Pembuka
Mengkomunikasikan tentang urgensi mengkaji tentang Al-Quran Mendahului Sains Moderen
2. Kagiatan Inti:
a. Kajian tentang tariful quran
b. Berdikusi dan tanya jawab seputar pokok bahasan ( lihat tujuan Kognitif, afektif dan
psikomotor
c. Penekanan dari murobbi tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam materi tersebut
Kegiatan Penutup:
Tugas mandiri (lihat kegiatan pendukung)
Evaluasi (dibuat soal sesuai tujuan khusus, afektif dan psikomotor)
1.

a.
b.

.VI. PILIHAN KEGIATAN PENDUKUNG


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mendokumentasikan film yang berbicara tentang kehebatan al-quran.


Merangkum inti-inti surat dan menulisnya pada kertas di dinding agar mudah dihafal .
Mengadakan tafakur alam Rihlah individu untuk merenungi ayat-ayat Allah.
Membahas rahasia-rahasia alam yang ada dalam al-quran
Melengkapi buku-buku , VCD dan kaset Harun Yahya
Menyampaikan Muhadoroh (kultum) tentang tabiat jiwa yang kosong dari iman.
Senantiasa berintropeksi diri setiap harinya dari dosa besar dan kecil
Menulis makalah Islam dan Ilmu pengetahuan
.VII. SARANA EVALUASI DAN MUTABAAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Menyimak penjelasan ayat dan surat yang dihafalkan.


Menguji mutarabi ilmu tajwidnya dalam teori maupun praktek.
Menanyakan adab-adab tilawah dan komitmennya
Menguji kemampuan menafsirkan ayat dan menghubungkan dengan realita yang ada.
Mengontrol akhlak individu dan seberapa jauh komitmennya dengan adab-adab tilawah serta
pengamalan apa yang dihafalkan dan dipelajarinya.
Controling keikutsertaan mereka dalam kegiatan pendukung seiring dengan penjelasan yang
dipelajarinya.
Menerangkan bagaimana Allah swt memberikan karunia dan mengharamkannya bagi manusia.

8.
9.

Menjelaskan akibat orang-orang yang melakukan perusakan di dunia dari kisah-kisah ad, tsamud
dan firaun.
Memaparkan dampak ujian baik dan buruk dan kondisi manusia ketika itu.
.VIII.

1.
2.
3.

6.
7.

SASARAN PEMBELAJARAN

Paruh kedua dari Juz Amma (Al-ala-s/d- An-nas)


Menjelaskan makna dari kosakata dan dilalah yang ada
Menerangkan kesesuian risalah Islam dengan ciptaan Allah.
Menyebutkan tugas-tugas Rasul dari kesimpulan surat tersebut .
4. Menjelaskan kehancuran orang-orang zhalim dan dampaknya dalam kemenangan dakwah dai ,dan
meluasnya dakwah islamiyyah.
5. Menerangkan rahasia dibalik ujian Allah, dan pengaruh ujian tersebut terhadap manusia ,dan
bagaimana sikap seorang mumin menghadapinya.
Menjelaskan fadilah menyegerakan berbuat kebajikan.
Memaparkan peranan dai dalam menyebarluaskan akhlak islami
MUHTAWA
Al-Quran Mendahului Sains Moderen
A. Al-Quran Kitab Hidayah
Tanya: Untuk apa Allah swt menurunkan Al-Quran?
Jawab: Allah swt menurunkan Al-Quran untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Al-Quran adalah kitab
petunjuk, bukan kitab kedokteran atau teknik, bukan kitab astronomi atau kimia yang menghimpun berbagai
informasi ilmiah ilmu-ilmu tersebut. Sekali lagi ia hanya kitab hidayah ilahi bagi perilaku manusia.
B. Al-Quran Turun dengan Ilmu Allah swt
Tanya: Kalau begitu apa maksud ungkapan Al-Quran mendahului sains moderen?
Jawab: Artinya, ketika Al-Quran berbicara tentang manusia, tumbuhan, atau makhluk lain, ia pasti
berbicara tentang hakikatnya. Manusia baru mengetahuinya setelah sains dan peralatan-peralatan canggih
digunakan untuk melakukan berbagai penelitian ilmiah. Itulah makna Al-Quran mendahului sains moderen
sekaligus sebagai bukti baru mukjizat Al-Quran di masa kemajuan teknologi yang semakin menegaskan bahwa
ia adalah kalamullah yang tidak sedikitpun mengandung kesalahan.
C. Sesaknya Dada
Tanya: Apa contoh masalah ini?
Jawab: Contoh-contoh cukup banyak, diantaranya penemuan para pilot tentang semakin sesaknya dada
mereka setiap kali mereka menambah ketinggian di udara sampai-sampai mereka merasa tercekik karena tak
mampu bernafas akibat semakin berkurangnya kadar oksigen. Realita ini belum diketahui sebelumnya, orang
menganggap bahwa udara tersedia sampai ke planet-planet dan bintang-bintang yang ada di langit. Sedangkan
Al-Quran telah mengungkap hakikat ini sejak empat belas abad lebih yang lalu. Allah swt berfirman:





Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya
Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yang
dikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit,
seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orangorang yang tidak beriman. (Al-Anam (6): 125).
Maksudnya: Barangsiapa berhak disesatkan Allah swt karena amal-amalnya yang buruk dan
permusuhannya terhadap Islam, maka Allah swt menjadikan dadanya sempit bila mendengar mauizhah (nasihat)
yang mengingatkannya tentang kebenaran Islam seperti sempitnya dada orang yang naik ke langit. Hal ini tidak

diketahui manusia yang tidak beriman sebelum mereka menggunakan pesawat terbang. Lalu apakah Nabi
Muhammad saw memiliki pesawat khusus untuk menyampaikan informasi ini? Atau apakah yang disampaikan
semata wahyu yang berasal dari ilmu Allah swt?!
D. Informasi tentang Pusat Perasa di Kulit
Tanya: Adakah contoh yang lain?
Jawab: Ya, kita ambil contoh dari susunan tubuh manusia. Dulu orang percaya bahwa saraf perasa
terdapat di seluruh tubuh dengan kepekaan yang sama. Namun ilmu pengetahuan moderen mengungkap
kekeliruan ini, ternyata pusat kepekaan terhadap rasa sakit dan lainnya terletak pada kulit di mana jarum suntik
hanya terasa sakit pada kulit. Al-Quran menyebutkan hakikat ini sebelum penemuan para ahli.



Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit
mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa (4): 56).
Maksudnya: Perasaan sakit menerima azab terpusat pada kulit mereka dan apabila kulit itu telah
hangus matang mereka tidak merasakan azab lagi. Oleh karenanya, Allah swt Yang Maha Mengetahui ciptaanNya menggantinya dengan kulit yang baru agar mereka tetap merasakan azab.
Apakah Muhammad saw memiliki alat-alat bedah khusus untuk mengetahui informasi ini? Atau apakah
ini hanyalah bukti bahwa Al-Quran adalah firman Allah yang diturunkan dengan ilmu-Nya? Maha Benar Allah
swt yang telah berfirman:



Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu
adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala
sesuatu? (Fushilat (41): 53).
Kesimpulan

Al-Quran mengandung informasi yang baru terungkap kebenarannya setelah berabad-abad lamanya
seiring kemajuan ilmu pengetahuan.
Diantaranya informasi Al-Quran tentang sesaknya dada orang yang menjelajah langit, dan pusat rasa
yang ada di kulit. Ilmu pengetahuan abad dua puluh kemudian membenarkan informasi Al-Quran ini.
Kebenaran ini sebagai bukti bahwa Al-Quran semata-mata wahyu Allah swt kepada Rasul-Nya
Muhammad saw.

Anda mungkin juga menyukai