Anda di halaman 1dari 21

Diagnosis dan

Penatalaksanaan pada
Kasus Abses Peritonsil
Samdaniel Sutanto
Kelompok B5
102013382

Gambaran Kasus
Seorang laki-laki berusia 38
tahun datang ke Puskesmas
dengan keluhan sulit menelan
dan sulit membuka mulut sejak
2 hari yang lalu

Identifikasi Istilah yang


Tidak Diketahui
-

Rumusan Masalah
Laki-laki berusia 38 tahun datang
mengeluh sulit menelan dan sulit membuka
mulut sejak 2 hari yang lalu

Analisis Masalah
Epidemiologi

Patofisiologi
Manifestasi
Klinis

Etiologi

Penatalaksanaan

WD, DD

Prognosis

PF, PP

Anamnesis

RM

Komplikasi

Hipotesis
Laki-laki tersebut mengalami
gangguan pada leher dalam

Anamnesis (1)

Identitas Pasien
Pasien laki-laki berusia
38 tahun.

Keluhan Utama
Sulit menelan (disfagia)
dan
sulit
membuka
mulut (trismus) sejak 2
hari yang lalu.

Riwayat Penyakit
Sekarang
Riwayat demam sejak 2
hari yang lalu.
Hipersalivasi
Nyeri tidak dirasakan

Anamnesis (2)
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Pengobatan

Pemeriksaan Fisik (1)


Keadaan umum
tampak sakit sedang
Kesadaran compos
mentis
Tanda-tanda vital:
Suhu: 37,5C
Nadi: 85 kali/menit
Frek. napas: 12
kali/menit

Pemeriksaan Fisik (2)


Pemeriksaan Rongga Mulut dan Faring
Inspeksi: palatum mole bengkak dan
menonjol ke depan, uvula terdorong ke sisi
dextra, tonsil hiperemis dan bengkak.
Pemeriksaan trismus: pasien hanya dapat
memasukkan 2 jari ke dalam mulutnya.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah
Lengkap
Terdapat leukositosis

Pemeriksaan Radiologi
Foto rontgen: TERBATAS
USG: Cincin isoechoic
dengan gambaran sentral
hypoechoic
CT: gambaran hypodense
dengan enhancement di
bagian perifer

Aspirasi Abses

Diagnosis Kerja
Abses peritonsil
sinistra
paling sering pada usia
dewasa muda
Merupakan komplikasi
dari tonsilitis akut
Ada peranan pada
kelenjar Weber

Diagnosis Banding
Abses Parafaring

Tonsilitis Akut

Definisi

Abses yang terbentuk


ruang parafaring

di Inflamasi tonsila faringeal yang


dapat
meluas
ke
tonsila
lingualis

Etiologi

1. Infeksi
langsung
dari 1. Virus
jarum
suntik
yang 2. Bakteri
terkontaminasi kuman
3. Imunologi
2. Supurasi dari berbagai
sumber
3. Penjalaran infeksi dari
ruang
peritonsil,
retrofaring, submandibula

Gejala dan
Tanda

Trismus,
pembengkakan
sekitar angulus mandibula,
demam tinggi, dinding lateral
faring bengkak ke medial.

Demam, nyeri tenggorokan,


napas
berbau,
disfagia,
odinofagia, kelenjar limfa leher
teraba lunak, sleep apnea, dll.

Etiologi
Polimikrobial
Bakteri anaerob dan
aerob
Paling sering: Group A
Beta Hemolytic
Streptococcus
(GABHS)
Streptococcus
pyogenes

Epidemiologi
Insiden di Amerika Serikat mencapai
30/100.000 per tahun 45.000 kasus per
tahun
Usia paling sering adalah antara 10 40
tahun
Paling sering terjadi pada bulan November
Desember dan April Mei

Patofisiologi

Manifestasi Klinis

Nyeri tenggorokan
Demam
Malaise
Disfagia
Odinofagia
Otalgia ipsilateral
Hipersalivasi
Suara gumam
Trismus (patognomonik)

Penatalaksanaan
Antibiotik dosis tinggi dengan obat
simtomatik pada tahap awal Penisilin
Drainase abses peritonsil
Aspirasi jarum
Insisi dan drainase
Tonsilektomi

Prognosis
Resolusi 94% bila ditangani dengan baik
dan tidak menimbulkan komplikasi
Rekurensi di Amerika Serikat: 10%
Rekurensi di seluruh dunia: 15%

Komplikasi

Abses pecah spontan


Pembentukan abses parafaring
Mediastinitis
Trombus sinus cavernosus
Meningitis
Abses otak

Kesimpulan

Hipotesis diterima

Sekian dan Terima


Kasih

Anda mungkin juga menyukai