Anda di halaman 1dari 47

Laporan Kasus Round Table Discussion

Seorang Anak Perempuan dengan Demam


Tifoid dan Anemia Mikrositik Hipokromik

Disusun oleh:
Samdaniel Sutanto

Pembimbing:
dr. Mrr. Bintang Kusumaningtyas, Sp.A
Pendahuluan

Defisiensi nutrisi masih menjadi masalah di negara berkembang

Anemia defisiensi besi (ADB) adalah defisiensi nutrisi yang paling


banyak ditemukan, terutama pada remaja

ADB menyebabkan gangguan imun, gastrointestinal, kinerja


aktivitas, tumbuh kembang, neurologis, dll.

Samdaniel S - 2020 2
LAPORAN KASUS

Samdaniel S - 2020 3
Identitas Pasien
Nama : An. RRF
Umur : 14 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Mengori RT 005/001 Desa Mengori Kec.
Pemalang, Kota Pemalang
No. Rekam Medis : 42-92-75
Tanggal masuk : 21 Desember 2019 Pukul 23.04

Samdaniel S - 2020 4
Identitas Ayah Identitas Ibu
Nama : Tn. MH Nama : Ny. IS
Usia : 42 tahun Usia : 40 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta Pekerjaan : Karyawan swasta
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMA

Samdaniel S - 2020 5
Anamnesis

Keluhan • Demam
Utama • Lemas

Samdaniel S - 2020 6
Anamnesis

Riwayat Demam sejak 7 hari SMRS, hilang timbul, naik


Penyakit terutama ketika sore menjelang malam hari
Sekarang
Mual disertai muntah sebanyak 3 kali tiap kali
makan minum, lendir (-), darah (-), nyeri ulu hati

Sejak 2 minggu SMRS, pasien merasa lemas,


kurang bersemangat, nafsu makan berkurang

Samdaniel S - 2020 7
Anamnesis

• Tidak pernah mengalami keluhan serupa


Riwayat • Tidak memiliki riwayat alergi
• Tidak pernah dirawat di RS sebelumnya
Penyakit Dahulu • Tidak pernah mengalami operasi sebelumnya

Riwayat • Tidak ada anggota keluarga mengalami keluhan serupa


Penyakit • Tidak ada tetangga sekitar yang mengalami keluhan
serupa
Keluarga dan • Tidak berpergian ke daerah endemis malaria
Lingkungan
Samdaniel S - 2020 8
Anamnesis

Riwayat Kehamilan dan Persalinan Ibu


• Rutin ANC ke Puskesmas 4 kali selama hamil
• Ibu mendapatkan suntik TT 2 kali
• Tidak pernah menderita penyakit selama hamil
• Riwayat perdarahan saat hamil dan trauma disangkal
• Riwayat minum obat tanpa resep dokter (-), minum jamu-jamuan (-)

Lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu)


BBL : 3500 gram
PB : 49 cm
Lingkar kepala : 33 cm
Lingkar dada : 32 cm

Samdaniel S - 2020 9
Anamnesis
Riwayat •

ASI sampai usia 6 bulan
Mendapatkan MPASI (pisang, bubur susu, nasi tim)
Kebiasaan • Makanan padat mulai usia 1 tahun hingga saat ini

Makan dan Konsumsi nasi dengan lauk pauk yang bervariasi setiap
hari, frekuensi 3 x / hari
Minum • Kebiasaan jajan makanan di pinggir jalan

Nafsu makan saat ini berkurang


sejak 2 minggu terakhir
Samdaniel S - 2020 10
Anamnesis
Riwayat Tumbuh-Kembang Anak

Pertumbuhan Perkembangan
Lahir Saat ini anak berusia 14 tahun, kelas
Berat badan 3500 gram. 2 SMP. Anak tidak pernah tinggal
Panjang badan 49 cm. kelas dan perkembangannya sesuai
dengan teman sebayanya.
Sekarang
Berat badan 44 kg. Haid pertama (+) saat usia 12 tahun.
Tinggi badan 148 cm. Haid teratur, darah yang keluar
dalam batas normal, nyeri haid (-)

Samdaniel S - 2020 11
Anamnesis

Riwayat Imunisasi Riwayat Sosial Ekonomi


Vaksin I II III IV
Pasien tinggal bersama kedua orang
BCG 1 bulan       tua dan 1 adik perempuannya.
Campak 9 bulan       Kedua orang tua pasien bekerja
DPT 3 bulan 4 bulan 5 bulan   sebagai karyawan swasta di sebuah
Polio Lahir 1 bulan 3 bulan 4 bulan toko. Biaya pengobatan ditanggung
Hepatitis B Lahir 3 bulan 4 bulan   BPJS PBI.

Riwayat imunisasi dasar lengkap dan sesuai umur

Samdaniel S - 2020 12
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik : Tanggal 22 Desember 2019
Jam : 09.05 WIB
Tempat : Bangsal Garuda

Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 101/62 mmHg
Frekuensi nadi : 72 kali/menit, reguler, isi cukup
Frekuensi napas : 22 kali/menit
Suhu : 37,7°C
Samdaniel S - 2020 13
Pemeriksaan Fisik

 
Status Gizi
Data Indeks Massa Tubuh:
Antropometri
• BB: 44 kg
• TB: 148 cm

Kesan: Status gizi baik


Samdaniel S - 2020 14
Pemeriksaan Fisik Kepala : normocephali, rambut hitam
lurus, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis +/+, sklera
Leher
ikterik -/-, mata cekung -/-,
Pembesaran KGB -
pupil isokor, refleks cahaya +/+
Mulut : lidah kotor +
Thoraks : retraksi sela iga -/-, simetris
Cor
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis tak teraba
Perkusi : jantung tidak membesar Abdomen
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur -, Inspeksi : datar, massa -
gallop - Auskultasi : bising usus + normal
Pulmo Palpasi : timpani
Inspeksi : pengembangan hemitoraks Perkusi : supel, nyeri
simetris tekan epigastrium +,
Palpasi : vocal fremitus simetris Hepatosplenomegali -
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara dasar vesikuler +/+,
ronki -/-, wheezing -/-

Samdaniel S - 2020 15
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas Superior Inferior
Tonus normotonus Normotonus
Massa otot eutrofi Eutrofi
Motorik +5 / +5 +5 / +5
Sendi normal Normal
Edema -/- -/-
Sianosis -/- -/-
CRT < 2 detik < 2 detik

Genitalia dan Anus


• Tidak dilakukan pemeriksaan

Samdaniel S - 2020 16
Pemeriksaan Penunjang

Darah Rutin Hasil Nilai Rujukan


Hemoglobin 6,0 g/dL 11,5 – 15,5 g/dL
Leukosit 8.250/uL 4.500 – 13.500/uL
Trombosit 106.000/mm³ 150.000 – 500.000/mm³
Hematokrit 20,3% 35,0 – 45,0 %
Eritrosit 3,62 juta/mm³ 4,00 – 5,20 juta/mm³

Samdaniel S - 2020 17
Pemeriksaan Penunjang
Indeks Eritrosit
MCV 56,10 um3 77,00 – 95,00 um3 Mentzer Index
MCH 16,60 pg 25,00 – 33,00 pg

MCHC 29,60 g/dL 31,00 – 37,00 g/dL

Golongan Darah AB -

Rhesus + -
  𝑀𝐶𝑉 56,10
= =15,497
Diff Count 𝑅𝐵𝐶 3,62
Basofil 0,1 % 0,0 – 2,0 %

Eosinofil 0,1 % 0,0 – 3,0 %


Interpretasi:
Neutrofil 64,4 % 0,0 – 57,0 % > 13 – curiga anemia defisiensi besi
Limfosit 25,1 % 0,0 – 35,0 % < 13 – curiga thalassemia
Monosit 10,3 % 0,0 – 5,0 %

Samdaniel S - 2020 18
Pemeriksaan Penunjang
Seroimunologi (Widal)
S. typhi O (+) 1/320 Negatif

S. paratyphi AO (+) 1/320 Negatif

S. paratyphi BO (+) 1/320 Negatif

S. paratyphi CO (+) 1/320 Negatif

S. typhi H (+) 1/160 Negatif

S. paratyphi AH (+) 1/160 Negatif

S. paratyphi BH (+) 1/80 Negatif

S. paratyphi CH (+) 1/320 Negatif

Samdaniel S - 2020 19
Diagnosis
Diagnosis
• Febris akut ec. Kerja
demam tifoid dd/
• Febris akut ec.
demam dengue
• Anemia demam tifoid
• Anemia
• Trombositopenia
• trombositopenia
Diagnosis
Banding

Samdaniel S - 2020 20
Tatalaksana

Medikamentosa Non Medikamentosa


• Infus ringer lactate 500 cc 20 tpm • Tirah baring
• Ceftriaxone inj 1 gram/12 jam IV (skin test) • Memperbanyak asupan cairan per oral
• Paracetamol inj 500 mg/8 jam jika panas lebih dari • Diet lunak sementara waktu
38°C • Menjaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah
• Ranitidine inj 40 mg/12 jam makan serta sebelum menyiapkan makanan
• Usul: transfusi packed red cell 2 kolf • Edukasi mengenai penyakit demam tifoid dan
anemia
• Memantau keadaan umum dan kondisi pasien
• Kurangi jajan di pinggir jalan
• Makan makanan yang mengandung banyak zat besi
seperti daging merah, sayuran hijau, dsb.

Samdaniel S - 2020 21
Tanggal 22 Desember 2019

S Demam (+), mual-muntah (+), nyeri ulu hati, badan lemas, mimisan (-), BAB hitam (-)
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
TD: 101/62 mmHg
HR: 72 x/menit
RR: 22 x/menit
O T: 37,7 C
 

Follo
Pemeriksaan sistematis:
 Mata: konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
 Abdomen: hepatomegali (-), splenomegali (-)

w Up A Febris akut ec. demam tifoid, anemia, trombositopenia


 IVFD RL 20 tpm.
 Ceftiaxone inj 2 x 1 gr IV
 Ranitidine 40 mg 2x1 IV
 Periksa gambaran darah tepi
Advis dr. Bintang, Sp.A:
 Periksa foto rontgen PA/lateral, tanyakan dalam lembar konsul adanya massa pada mediastinum
P  Rujuk pro BMP ke RSUP Kariadi / RS Mawardi Solo
 Tunda transfusi
 KIE keluarga
 Berikan omeprazole dan ranitidine
 Bisitopenia ec. suspek ALL dd/ AML

Samdaniel S - 2020 22
Tanggal 22 Desember 2019
S Demam (-), mual-muntah (+), nyeri ulu hati, badan lemas
Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
TD: 102/66 mmHg
HR: 98 x/menit
RR: 20 x/menit
T: 36,7 C
 
Pemeriksaan sistematis:
 Mata: konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
O  Abdomen: hepatomegali (-), splenomegali (-)
Gambaran Darah Tepi

Follo
Kesan: anemia mikrositik hipokromik, trombositopenia, monositosis
 
Foto Thoraax PA/Lat:
Kesan:

w Up
Cor: tak membesar
Pulmo: Tak tampak kelainan
Tidak tampak massa pada mediastinum

A Febris akut ec. demam tifoid, anemia, trombositopenia


 IVFD RL 20 tpm.
 Ceftiaxone inj 2 x 1 gr IV
 Ranitidine 40 mg 2x1 IV
 Periksa gambaran darah tepi
Advis dr. Bintang, Sp.A:
P  Periksa foto rontgen PA/lateral, tanyakan dalam lembar konsul adanya massa pada mediastinum
 Rujuk pro BMP ke RSUP Kariadi / RS Mawardi Solo
 Tunda transfusi
 KIE keluarga
 Berikan omeprazole dan ranitidine
 Bisitopenia ec. suspek ALL dd/ AML

Samdaniel S - 2020 23
Tanggal 24 Desember 2019

S Demam (-), badan masih lemas, tidak nafsu makan


Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
TD: 100/70 mmHg
HR: 98 x/menit
RR: 22 x/menit
T: 36,5 C
 
Pemeriksaan sistematis:

Follo O
 Mata: konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
 Abdomen: hepatomegali (-), splenomegali (-)
 

w Up
Pemeriksaan penunjang darah rutin:
Hb: 6,2 g/dL
Leukosit: 10.400/uL
Trombosit: 212.000/mm3
Hematokrit: 21,6%
Eritrosit: 3,71 juta/mm3

A Anemia mikrositik hipokromik ec. suspek defisiensi besi


 Aff infus
Advis dr. Bintang, Sp.A:
 Jika pasien sudah tidak ada demam, pasien diperbolehkan pulang
P
 Obat pulang: Maltofer tablet kunyah 2x1/hari
 Kontrol ke poliklinik anak 2 minggu lagi

Samdaniel S - 2020 24
Prognosis

Quo ad vitam • Dubia ad bonam


Quo ad • Dubia ad bonam
fungsionam
Quo ad • Dubia ad bonam
sanationam
Samdaniel S - 2020 25
TINJAUAN PUSTAKA

Samdaniel S - 2020 26
Definisi Anemia

Anemia → jumlah, ukuran eritrosit, kadar hemoglobin


berkurang di bawah nilai rujukan

Penyebab meliputi defisiensi nutrien, inflamasi akut dan


kronis, infeksi, kelainan bawaan, dll

Anemia defisiensi besi (ADB) adalah bentuk terbanyak

Samdaniel S - 2020 27
Fisiologi Sintesis Hemoglobin
Pembentukan Hemoglobin Kebutuhan Zat Besi Berdasarkan Usia

Usia Kebutuhan
0-6 bulan 0,27 mg/hari
7-12 bulan 11 mg/hari
1-3 tahun 7 mg/hari

Nelson Textbook of Pediatrics 20th edition, 2019


American Academy of Pediatrics, 2010

Samdaniel S - 2020 28
Klasifikasi Anemia
Klasifikasi Berdasarkan Etiologi:
Supresi Sumsum
Defisiensi Perdarahan Hemolitik
Tulang
• Defisiensi • Efek samping • Akut • Kelainan bawaan
nutrien obat • Kronik (defek membran
• Asupan • Bahan kimia sel, hemoglobin,
inadekuat • Infeksi virus defek enzim)
• Diare • Respon imun • Autoimun
kronik/rekuren • Kelainan genetik • Kelainan didapat
• Malabsorbsi • Keganasan
• Pascaoperasi • Dll.
• Dll.

Samdaniel S - 2020 29
Klasifikasi Anemia
Klasifikasi Berdasarkan Morfologi Eritrosit:
Mikrositik Hipokromik Normositik Normokromik Makrositik
• Anemia defisiensi besi • Anemia penyakit kronis • Anemia defisiensi asam folat
• Thalassemia • Anemia aplastik • Anemia defisiensi vitamin B12
• Anemia sideroblastik • Anemia pasca kemoterapi • Anemia Diamond-Blackfan
• Anemia akibat keracunan • Pure red cell aplasia • Anemia Fanconi
timbal • Keganasan • Trisomi 21
• Anemia akibat defisiensi • Gangguan ginjal • Alkoholisme
piridoksin • Perdarahan akut • Myelodysplastic syndrome
• Anemia penyakit kronis • Anemia hemolitik • Dll.
• Gangguan hemoglobin C dan E • Hipersplenisme
• Sferositosis herediter
• Anemia defisiensi G6PD
• Dll.

Samdaniel S - 2020 30
Klasifikasi Anemia
Klasifikasi Berdasarkan Morfologi Eritrosit:

Anemia Mikrositik Hipokromik Anemia Normositik Normokromik Anemia Makrositik

Wintrobe’s Atlas of Clinical Hematology, 2007

Samdaniel S - 2020 31
Nilai Normal Rerata dan Batas Minimal MCV Berdasarkan Usia

Nilai Mean Corpuscular Volume (μM3)


Usia (tahun)
Rerata Batas minimal
0,5 – 1,9 77 70
2-4 79 73
5-7 81 75
8-11 83 76
12-14 (perempuan) 85 78
12-14 (laki-laki) 84 77
15-17 (perempuan) 87 79
15-17 (laki-laki) 86 78
18-49 (perempuan) 90 80
18-49 (laki-laki) 90 80
Nelson Textbook of Pediatrics 20th edition, 2019

Samdaniel S - 2020 32
Etiologi Anemia Defisiensi Besi

Konsumsi susu Asupan Kehilangan


sapi berlebih Obesitas Inadekuat darah

Infeksi cacing Penyakit celiac Giardiasis Demam tifoid

Samdaniel S - 2020 33
Epidemiologi
Sebagian besar dialami anak-anak dan perempuan, terutama
di negara-negara non-industri (30-40%)
Faktor-faktor:
Riskesdas 2013 → 21,7% penduduk Indonesia usia > 1
tahun mengalami anemia
1. Kebutuhan zat besi yang
Ditemukan 28,1% kasus pada anak balita
meningkat (pertumbuhan,
perubahan hormon)
2. Absorpsi inadekuat
Perempuan > laki-laki
3. Infeksi
4. Perdarahan saluran cerna
Pedesaan > perkotaan

Samdaniel S - 2020 34
Patofisiologi
• Stadium deplesi besi
• Balans negatif zat besi (kebutuhan > absorpsi)
• Cadangan zat besi berkurang, kadar besi serum dan hemoglobin masih normal → kadar ferritin serum ↓
Stadium I

• Stadium defisiensi besi


• Kadar zat besi serum mulai mengalami penurunan
• TIBC dan kadar protoporfirin meningkat
Stadium II • Gangguan pada sintesis hemoglobin

• Anemia defisiensi besi


• Terdapat penurunan nilai MCV, MCH, MCHC
• Kadar hemoglobin di bawah rentang normal
Stadium III

Samdaniel S - 2020 35
Manifestasi Klinis
• Letargi
• Iritabilitas
• Anoreksia
Pada ADB dapat ditemukan:
• Pallor
• Iritabel, letargi, pucat, perilaku tidak
• Takipnea lazim (pica)
• Takikardia • Koilonikia
• Murmur
• Atrofi papil lidah
• Gagal jantung
• Stomatitis angularis
• Ikterus
• Hepatosplenomegali

Samdaniel S - 2020 36
Manifestasi Klinis

Wintrobe’s Atlas of Clinical Hematology, 2007

Samdaniel S - 2020 37
Diagnosis
Derajat Anemia Berdasarkan Kadar Hemoglobin (g/dL)

Non- Anemia
Anamnesis Populasi
anemia Ringan Sedang Berat
Anak usia 6-59 bulan ≥ 11 10-10,9 7-9,9 <7
Anak usia 5-11 tahun ≥ 11,5 11-11,4 8-10,9 <8
Pemeriksaan Fisik Anak usia 12-14 tahun ≥ 12 11-11,9 8-10,9 <8
Perempuan tidak hamil
≥ 12 11-11,9 8-10,9 <8
(≥ 15 tahun)
Pemeriksaan Penunjang
• Hemoglobin, kadar ferritin, transferrin, TIBC, Perempuan hamil ≥ 11 10-10,9 7-9,9 <7
dll. Laki-laki (≥ 15 tahun) ≥ 13 11-12,9 8-10,9 <8
Haemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity, WHO, 2011

Samdaniel S - 2020 38
Diagnosis
Pemeriksaan Laboratorium pada Diagnosis Banding Mikrositosis

Diagnosis
Pemeriksaan Anemia Anemia Anemia
Thalassemia
Defisiensi Besi Penyakit Kronis Sideroblastik
Kadar ferritin Normal – Normal –
Menurun Meningkat
serum meningkat meningkat
Red cell
Normal –
distribution width Meningkat Normal Meningkat
meningkat
(RDW)
Normal – Normal – Normal –
Kadar besi serum Menurun
meningkat menurun meningkat
Total kapasitas
pengikat besi Meningkat Normal Sedikit menurun Normal
(TIBC)
Normal – Normal – sedikit Normal –
Saturasi transferrin Menurun
meningkat berkurang meningkat
Am Fam Physician 2010 Nov;82(9):1117-22

Samdaniel S - 2020 39
Diagnosis

Anemia
Mikrositik
Hipokromik

Am Fam Physician 2010


Nov;82(9):1117-22

Samdaniel S - 2020 40
Diagnosis

Anemia
Mikrositik
Hipokromik

Am Fam Physician 2010 Jun;81(12):1462-71

Samdaniel S - 2020 41
Diagnosis

Anemia
Normositik
Normokromik

Am Fam Physician 2010 Jun;81(12):1462-71

Samdaniel S - 2020 42
Diagnosis

Anemia
Makrositik

Am Fam Physician 2010 Jun;81(12):1462-71

Samdaniel S - 2020 43
Tatalaksana
Mencari faktor penyebab
• Riwayat nutrisi, kelahiran, perdarahan, pasca pembedahan,
dll.

Pemberian preparat besi


• Oral atau parenteral
• Preparat: ferrous sulfat, ferrous glukonat, ferrous fumarat
• Dosis besi elemental: 3-6 mg/kg/hari, diberikan 2 – 3 dosis
per hari Respon terapi dengan menilai kenaikan
• Komposisi besi elemental: kadar hemoglobin dan hematokrit satu
• Ferrous sulfat → 20% besi elemental bulan kemudian
• Ferrous fumarate → 33% besi elemental
• Ferrous glukonat → 12% besi elemental

Samdaniel S - 2020 44
Pencegahan
Pemberian suplementasi besi

Menghindari pemberian susu sapi

Pemberian ASI ekslusif dan makanan pendamping ASI setelah usia 6 bulan

Pemberian vitamin C pada waktu makan

Menghindari bahan makanan yang menghambat absorpsi zat besi (teh, fosfat, fitat)

Meningkatkan makan makanan yang mengandung zat besi hewani

Skrining ADB

Samdaniel S - 2020 45
Kesimpulan

Anemia merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh defisiensi nutrisi,


inflamasi akut dan kronik, infeksi parasit, dan kelainan bawaan maupun didapat.
Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang disebabkan oleh rendahnya
cadangan zat besi di dalam tubuh dan paling banyak ditemukan di dunia.
Diagnosis anemia ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang. Tatalaksana anemia didasarkan pada penyebab anemia.
Pada kasus ADB, penting dilakukan koreksi terhadap penyakit dasar dan perlu
dilakukan pencegahan melalui edukasi, pemberian asupan makanan, dan
suplementasi zat besi.

Samdaniel S - 2020 46
TERIMA KASIH

Samdaniel S - 2020 47

Anda mungkin juga menyukai