Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Pasang surut merupakan fenomena naik turunnya muka air laut yang disertai gerakan
horisontal air laut secara periodik. Gerakan horisontal air laut yang diakibatkan pasut yaitu
dikenal dengan arus pasang surut atau arus pasut. Pasut laut terjadi diakibatkan adanya gaya
tarik benda benda luar angkasa, terutama bulan dan matahari. Adanya gaya tarik bumi dan
benda langit (bulan dan matahari), gaya gravitasi bumi, perputaran bumi pada sumbunya dan
perputaran bumi mengelilingi matahari menimbulkan pergeseran air laut, salah satu akibatnya
adalah terjadinya pasang surut laut.
Fenomena alam tersebut merupakan gerakan periodik, maka pasang surut yang
ditimbulkan dapat dihitung dan diprediksikan. Untuk menghitung tetapan pasang surut
tersebut, ada beberapa metode dipakai misalnya metode Admiralty dan metode kuadrat
terkecil (least square). Metode Admiralty berdasarkan pada data pengamatan selama 15 hari
atau 29 hari. Pada metode ini dilakukan perhitungan yang dibantu dengan tabel dan
menghasilkan tetapan pasang surut untuk 9 komponen atau parameter. Dengan adanya
kemajuan teknologi di bidang elektronika yang sangat pesat, penggunaan komputer mikro
dalam menghitung data pada tetapan pasang surut serta peramalannya akan sangat
memungkinkan untuk memproses data pengamatan pasang surut secara cepat dan tepat
sehingga dapat dicari tetapan pasang surut serta peramalannya dengan cara kerja yang
mudah.
Sedangkan metode kuadrat terkecil (Least Square) merupakan metode analisis
harmonik pasang surut. Dengan metode ini kita bisa menentukan amplitudo (a) dan fasa
konstituen pasang surut dari data time series y(t) (elevasi muka air laut). Dengan
diketahuinya amplitudo dan fase untuk setiap komponen pasang surut kita bisa memprediksi
pasang surut untuk jangka waktu tertentu, serta menentukan elevasi muka air penting
misalnya MSL, LLWL, HHWL, dan sebagainya.

I.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana cara menghitung data pasut dengan metode admiralty dan kuadrat terkecil
(least square)
2. Apa yang membedakan menghitung data pasut dengan menggunakan metode
admiralty dengan metode kuadrat terkecil (least square)
3. Bagaimana hasil yang diperoleh dari kedua metode ? sejauh apakah perbedaannya ?
4. Metode apa yang lebih akurat ?
5. Apa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode yang digunakan ?
I.3 MAKSUD DAN TUJUAN
1. Mengetahui perbedaan cara menghitung data pasut dengan metode admiralty dan
metode kuadrat terkecil (least square)
2. Mengetahui cara mengolah data pasut dengan menggunakan kedua metode
3. Menganalisis perbedaan dari hasil perhitungan data pasut dari kedua metode
4. Dapat menganalisis kelebihan dan kekurangan metode admiralty dan metode kuadrat
terkecil (least square)

Anda mungkin juga menyukai