Anda di halaman 1dari 7

Satuan Acara

Penyuluhan

Osteoporosis

Pendidikan Kesehatan tentang Osteoporosis


Satuan Acara Penyuluhan
Pokok Bahasan

: Osteoporosis

Sub Pokok Bahasan

:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pengertian Osteoporosis
Penyebab Osteoporosis
Perjalanan Penyakit atau Patofisiologi Osteoporosis
Tanda dan gejala Osteoporosis
Faktor Resiko Osteoporosis
Penatalaksanaan Osteoporosis
Pencegahan Osteoporosis

Sasaran

: Warga Desa Sejahtera

Hari/Tanggal

: 24 Februari 2015

Waktu

: 1 x 30 menit

Tempat

: Balai Desa Sejahtera

A. Tujuan Penyuluhan
1.1 Tujuan Umum
Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan ini, peserta penyuluhan mampu
memahami tentang Osteoporosis.
1.2 Tujuan Khusus
Diharapkan setelah mendapatkan penyuluhan ini, peserta penyuluhan dapat
menjelaskan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pengertian Osteoporosis
Penyebab Osteoporosis
Perjalanan Penyakit atau Patofisiologi Osteoporosis
Tanda dan gejala Osteoporosis
Faktor Resiko Osteoporosis
Penatalaksanaan Osteoporosis
Cara Mencegah Osteoporosis

B. Strategi Pelaksanaan
1. Metode

Universitas Lambung Mangkurat |Banjarbaru

Satuan Acara
Penyuluhan

Osteoporosis

Ceramah dan tanya jawab (diskusi) secara langsung dan terarah sesuai materi
penyuluhan. Dari metode ceramah memiliki beberapa keuntungan, diantaranya :
1) Mudah pengorganisiran tempat duduk peserta/audience;
2) Efisien, karena berfokus pada masalah;
3) Lebih mudah dalam persiapan dan pelaksanaannya;
4) Biaya murah dan penginformasian lebih optimal; dan
5) Metode ini sangat tepat untuk tim penyuluh yang baru memulai mengenalkan
materi.
Dari metode tanya jawab (diskusi) terdapat beberapa keuntungan, diantaranya :
1) Peserta dapat menguji tingkat pengetahuan sendiri;
2) Peserta bisa menggali informasi lebih dalam;
3) Mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah dari peserta.
2. Setting Tempat
B

Keterangan :

C
C

D
D

D
D
E

3. Media
1) Leaflet
2) Poster
4. Kegiatan yang dilakukan
Tahap
Pendahuluan (5 Menit)

Pemberian Materi (20 menit)

A = Penyaji
D

B = Pembawa Acara
C = Audience
D = Fasilitator
E = Observer

Kegiatan
1. Memberi salam
2. Perkenalan perawat
3. Menjelaskan tujuan dari pertemuan
4. Kontrak waktu
5. Mengkaji pengetahuan audience
Materi yang diberikan dengan wawancara
mencakup poin-poin yang sudah ditentukan
dan bertumpu pada 2 (dua) dasar Anamnase.
1. Assessment For Learning/ Pengkajian
Kebutuhan Belajar.
2. Assessing Learning

Penutup (5 menit)

Readiness

Mengkaji Kesiapan Belajar.


Menyimpulkan dan memberikan
Universitas Lambung Mangkurat |Banjarbaru

saran
2

Satuan Acara
Penyuluhan

Osteoporosis

untuk pasien/klien.
5. Garis Besar Materi (Terlampir)
1) Pengertian Osteoporosis
2) Penyebab Osteoporosis
3) Perjalanan Penyakit atau Patofisiologi Osteoporosis
4) Tanda dan gejala Osteoporosis
5) Faktor Resiko Osteoporosis
6) Penatalaksanaan Osteoporosis
7) Pencegahan Osteoporosis
6. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi Struktural
a. Kesiapan Audience
b. Kesiapan tempat
c. Kesiapan Waktu pelaksanaan.
d. Kesiapan tim penyaji
e. Kesiapan materi penyaji
f. Kesiapan Leaflet dan Poster
2) Evaluasi Proses
a. Jumlah peserta sesuai harapan.
b. Peserta terlihat antusias
c. Peserta datang tepat waktu
d. Penyaji menyampaikan materi dengan lancar
3) Evaluasi Hasil
Pada evaluasi belajar, peserta penyuluhan mampu :
a) Menjelaskan Pengertian Osteoporosis
b) Menjelaskan Penyebab Osteoporosis
c) Menjelaskan Perjalanan Penyakit atau Patofisiologi Osteoporosis
d) Menjelaskan Tanda dan gejala Osteoporosis
e) Menjelaskan Faktor Resiko Osteoporosis
f) Menjelaskan Penatalaksanaan Osteoporosis
g) Menjelaskan Pencegahan Osteoporosis

Universitas Lambung Mangkurat |Banjarbaru

Satuan Acara
Penyuluhan

Osteoporosis

Lampiran
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Osteoporosis
Osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang progresif, sehingga
tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti
kalsium dan fosfat, sehingga tulang menjadi keras dan padat.( Brunner &
Suddarth:2002). Penurunan Massa tulang ini sebagai akibat dari berkurangnya
pembentukan, meningkatnya perusakan (destruksi) atau kombinasi dari keduanya
(Corwn elizabeth. 2001.).

2. Penyebab Osteoporosis
1) Pola makan yang salah
2) Gaya hidup santai
3) Kurang vitamin D dan sinar matahari
4) Kebiasaan sikap tubuh
5) Tidak memperhatikan kesehatan tulang
3. Perjalanan Penyakit atau Patofisiologi Osteoporosis
Osteoporosis terjadi karena adanya interaksi yang menahun antara factor genetic
dan factor lingkungan. Factor genetic meliputi: usia jenis kelamin, ras keluarga, bentuk
tubuh, tidak pernah melahirkan. Factor lingkungan meliputi: merokok, Alcohol, Kopi,
Defisiensi vitamin dan gizi, Gaya hidup, Mobilitas, anoreksia nervosa dan pemakaian
obat-obatan. Kedua factor diatas akan menyebabkan melemahnya daya serap sel
terhadap kalsium dari darah ke tulang, peningkatan pengeluaran kalsium bersama urin,
tidak tercapainya masa tulang yang maksimal dengan resobsi tulang menjadi lebih cepat
yang selanjutnya menimbulkan penyerapan tulang lebih banyak dari pada pembentukan
tulang baru sehingga terjadi penurunan massa tulang total yang disebut osteoporosis.
Universitas Lambung Mangkurat |Banjarbaru

Satuan Acara
Penyuluhan

Osteoporosis
Faktor genetic dan factor
lingkungan

4. Tanda dan gejala Osteoporosis


1) Tinggi badan berkurang
2) Bentuk tubuh berubah
3) Tulang rapuh dan patah
4) Osteoporosis mungkin tidak memberikan gejala klinis sampai terjadi patah tulang,
nyeri dan deformitas biasanya menyertai patah tulang. Biasanya nyeri timbul
secara mendadak. Nyeri dirasakan ringan pada pagi hari (bangun tidur). Nyeri akan
bertambah karena melakukan aktifitas atau pekerjaan sehari-hari atau karena
pergerakan yang salah.
5) Rasa sakit karena adanya fraktur pada anggota gerak, rasa sakit akan berkurang
apabila pasien istirahat di tempat tidur.
6) Dengan melemah dan kolapsnya korpus vertebra, tinggi seseorang dapat berkurang
atau timbul kifosis dan individu menjadi bungkuk (kadang-kadang disebut
dowagers hamp).
7) Adanya osteopenia gigi ditandai dengan gejala gigi mudah tanggal yang disertai
reabsorpso gusi atau banyak gusi yang goyah, dapat digunakan sebagai patokan
kemungkinan adany osteoporosis tulang.
5. Faktor Resiko Osteoporosis
1) Faktor usia. Wanita yang menopause lebih berisiko terkna osteoporosis.
2) Memiliki riwayat keluarga yang mengalami patah tulang/retak.
3) Menggunakan obat seperti kortikosteroid dalam jangka panjang.
4) Terlalu kurus dan berat badan rendah.
5) Jenis Kelamin
6) Merokok
7) Banyak konsumsi alcohol dan minuman bersoda
6. Penatalaksanaan Osteoporosis
Universitas Lambung Mangkurat |Banjarbaru

Satuan Acara
Penyuluhan

Osteoporosis

Penatalaksanaan bertujuan untuk meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita,


terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D
dalam jumlah yang mencukupi.
Modifikasi gaya hidup merupakan komponen penting dari terapi. Pola makan sehat
dan kebiasaan olahraga membantu menjaga integritas tulang dan mengurangi keropos
tulang di kemudian hari.
Olah raga secara teratur (setidaknya tiga kali seminggu) meningkatkan kepadatan
mineral tulang-tulang belakang.
Berhenti merokok telah dikaitkan dengan penurunan risiko patah tulang pinggul.
Merokok meningkatkan risiko patah tulang pinggul lebih dari 30 persen pada wanita dan
40 persen pada pria, dan meningkatkan risiko patah tulang belakang.
Obat yang digunakan untuk mengurangi kehilangan tulang termasuk bifosfonat
(misalnya, alendronate, pamidronat, risedronate, dan ibandronate), raloxifene, kalsitonin,
dan estrogen. Obat-obat ini harus diambil dengan jumlah yang cukup kalsium dan
vitamin D.
Penggunaan estrogen memperlambat perkembangan osteoporosis. Namun, manfaat
dari estrogen harus dipertimbangkan terhadap banyak efek samping dari terapi estrogen,
khususnya peningkatan risiko kanker payudara, penyumbatan darah, dan penyakit
jantung.
Obat lain yang dapat digunakan termasuk testosteron, diuretik thiazide (misalnya,
hidroklorotiazida), dan teriparatide

7. Pencegahan Osteoporosis
1) Pencegahan Primer
a. Konsumsi cukup kalsium ( banyak terkandung dalam susu, keju, sayuran hijau,
jeruk, yoghurt, kerang).
b. Konsultasikan ke dokter anda tentang kemungkinan perlunya mengkonsumsi
vitamin D3, terapi pengganti hormone Estrogen, dll. Juga tentang penggunaan
segala obat dalam waktu lama.
c. Berhenti merokok dan mengkonsumsi alcohol.
Universitas Lambung Mangkurat |Banjarbaru

Satuan Acara
Penyuluhan

Osteoporosis

d. Hidup aktif dan latihan jasmani secara rutin. Misalnya Jalan Sehat, senam
pencegahan Osteoporosis ( Rajin berolahraga seperti jogging, bersepeda,
aerobic ).
e. Hindari makanan dan minuman yang sifatnya menghambat penyerapan
kalsium dalam usus. Di antaranya makanan yang mengandung protein tinggi,
soft drink, dan minum kopi.
f. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
yang kaya serat, rendah lemak dan tinggi kalsium.
Referensi
1. A, Roy D. Pencegahan Osteoporosis, Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
2. S, William C. Penyakit Osteoporosis. Medicine Net. 2013.

Universitas Lambung Mangkurat |Banjarbaru

Anda mungkin juga menyukai