TINJAUAN PUSTAKA
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
FTIP001656/019
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
FTIP001656/020
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Tani, 2008). Akan tetapi, jumlah tersebut hanya bisa memenuhi 3% dari
kebutuhan edamame di negara Jepang. Karakteristik kualitas edamame yang
dikehendaki pasar internasional utamanya di Jepang (AVRDC, 1991) adalah:
Tabel 2. Karakteristik Kualitas Edamame
No
Kriteria
1
Ukuran polong antara 1,2-1,5 cm (lebar) dan 4,5-5,0 cm (panjang).
2
Polong sehat isi 2-3 biji per polong atau 165 polong per 0,5 kg
3
Polong berwarna hijau segar
4
Polong hasil panen pada stadia R-6 (berbiji penuh)
5
Rasa manis
Tidak tercampur benda lain seperti plastik, daun, tangkai dan benda benda
6
asing lainnya
7
Tidak mengandung bahan-bahan bersifat beracun
8
Tanpa cacat
Tidak mengandung bakteri atau cendawan patogen yang melebihi batas
9
yang dapat ditoleransi berkaitan dengan kesehatan manusia
Sumber: (AVRDC, 1991)
2.1.1.Kadar Air
Kadar air bahan hasil pertanian memegang peranan sangat penting dalam
menjaga kualitas dari bahan hasil pertanian. Terjadinya kerusakan pada bahan
hasil pertanian selepas panen secara biologi, fisiologis, dan kimia disebabkan
karena masih tingginya kadar air bahan.
FTIP001656/021
Sifat kacang kedelai mampu menyerap air cukup banyak dan dapat
menyebabkan beratnya naik menjadi dua kali lipat, dengan sifat biji yang keras
dan daya serap air tergantung ketebalan kulit ari. Kulit ari inilah yang ingin
dikupas secara mekanis dengan semaksimal mungkin tidak membelah kedelai
apalagi merusak kedelai. Sehingga mutu dari kacang kedelai baik dengan bentuk
yang baik dan tetap utuh. Dari permasalahan tersebut maka, diperlukannya mesin
pengupas kulit ari kacang kedelai dengan cara mekanis yang sederhana dan
mudah pengoperasiannya, dimana dapat dioperasikan dengan mudah, sederhana,
menggunakan penggerak tangan sehingga dapat dioperasikan oleh setiap orang
tanpa harus memiliki keterampilan khusus (Annas, 2002). Kandungan kadar air
pasca panen antara 13% - 16% (SNI 01-3922-1995). Selain itu terdapat Syarat
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
mutu kedelai :
a) Bebas hama penyakit
b) Bebas bau busuk, asam, apek, dan bau asing lainnya
c) Bebas dari bahan kimia, seperti : insektisida dan fungisida
d) Memiliki suhu normal
2.1.2. Bentuk dan Ukuran
Bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian merupakan dua karakteristik
yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya diperlukan untuk mengetahui karakteristik
fisik suatu bahan. Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menjelaskan
bentuk dan ukuran bahan hasil pertanian diantaranya dari bentuk acuan,
kebulatan, dimensi sumbu, serta kemiripan bahan hasil pertanian terhadap bendabenda geometri tertentu.
FTIP001656/022
10
Biji kedelai memiliki diameter rata-rata sebesar 7 mm, dan massa rata-rata
15 gram/100 butir, berwarna cokelat muda atau kuning dan terdapat titik
kecambah. Bentuk yang mendekati bundar (roundness) sehingga biji kedelai
relatif memiliki bentuk yang homogen. Hasil dari proses pengupasan kacang
kedelai sendiri diperoleh kulit arinya, kulit ari dari kacang kedelai juga
mengandung cukup banyak protein sekitar 30 persen. Oleh karena itu kulit ari ini
juga digunakan sebagai pakan ternak (Suryawinata, 2006 ).
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
densitas kamba atau kerapatan kamba (bulk density). Kerapatan massa adalah
kerapatan bahan yang diukur tanpa menyertakan ruang-ruang kosong diantara
bahan atau dengan pengertian lain perbandingan antara massa sebuah bahan
dengan volumenya. Sedangkan kerapatan kamba adalah kerapatan bahan yang
diukur degan menyertakan ruang kosong diantara bahan atau dengan pengertian
lain perbandingan antara massa bahan dengan volume bahan beserta ruang-ruang
kosong diantara bahan (Zain dkk., 2005).
Menurut Mohsenin dalam Juliandra (2006), kerapatan kamba dinotasikan
dengan (rho) merupakan salah satu parameter dan karakteristik dari bahan
pertanian berupa butiran atau biji. Pengertian kerapatan kamba adalah
perbandingan bobot bahan dengan volume ruang yang ditempatinya, termasuk
ruangan kosong diantara butiran bahan. setiap bahan pertanian berbentuk butiran
atau biji memiliki kerapatan kamba dalam menempati suatu ruang yang
ditempatinya, nilai kerapatan kamba (bulk density) kedelai 450 kg/m3.
FTIP001656/023
11
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Keterangan :
1. Unit pelecet kedelai
3. Unit bak penampung air
2. Unit Bak Penampung (hopper) 4.Unit saluran pengeluaran
5. Rangka
FTIP001656/024
12
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
FTIP001656/025
13
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
terdapat pada unit pelecet. Sisa air yang sudah di pompa akan masuk lagi kedalam
bak penampung air dan disitu akan terjadi sirkulasi air, sehingga dalam mesin ini
tidak membutuhkan banyak air. Unit bak penampung air ini memiliki dimensi 555
x 525 x 450 mm dengan tebal plat 5 mm. Kapasitas air yang dapat ditampung
pada unit bak penampung air sebesar 131 liter.
berfungsi
2.2.5 Rangka
Rangka berfungsi sebagai tempat melekatnya seluruh komponen yang ada
pada mesin pelecet kedelai edamame. Kerangka ini dibuat lebih kuat agar dapat
menopang beban yang cukup berat. Unit rangka terbuat dari besi siku berukuran
40 x 40 mm dengan ketebalan 4 mm.
FTIP001656/026
14
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Kebutuhan daya yang diperlukan oleh mesin pengupas kulit ari kedelai
merupakan semua daya yang diperlukan oleh mesin dalam menjalankan mesin
dari awal hingga akhir baik penggerak transmisi, putaran silinder dan lain-lain.
Kebutuhan
daya
untuk
menggerakkan
mekanisme
kerja
mesin
FTIP001656/027
15
Ft =
...................................................................................................(3)
Dimana :
Ft = Gaya tangensial (N)
I
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
FTIP001656/028
16
fc
= 9,74 x 10 5
.....(8)
Besarnya deformasi yang disebabkan oleh momen puntir pada poros harus
dibatasi, untuk poros yang dipasang pada mesin umum dalam kondisi kerja
normal, besarnya defleksi puntiran dibatasi sampai 0,25-0,3 derajat (Sularso dan
Suga, 1997). Besarnya defleksi puntiran dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan:
=584
...........................................................................................(9)
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Dimana :
16
( K b xM b ) 2 ( K t xM t ) 2 ............................(10)
xSs
Dimana :
ds
FTIP001656/029
17
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Pada poros dengan putaran tinggi, putaran kritis sangat penting untuk
diperhitungkan. Putaran kritis poros adalah putaran tertinggi yang dapat ditahan
oleh poros. Putaran kritis poros yang dimiliki sebuah benda yang berputar dapat
dihitung dengan menggunakan Persamaan:
c =
g.
.....................................................................................(12)
2
Dimana:
c = Putaran Kritis Poros
Menurut Sularso dan Suga (1997), demi keamanan maka putaran kerja
poros maksimum tidak boleh melebihi 80% dari putaran kritisnya.
P
...............................................................................................(13)
FTIP001656/030
18
Dimana :
T
= Daya (watt)
Gaya tangensial yang bekerja pada pin yang terletak pada komponen
elemen- elemen mesin dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan sebagai
berikut :
F = T / r....................................................................................................(14)
Dimana :
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Dimana :
F
F
...............................................................................(15)
A 1/ 4 .d 2
.
.................................................................................................(16)
FTIP001656/031
19
Fr = w1+w2+w3+ w4 .............................................................................(17)
Beban tersebut merupakan beban radial yang bisa dihitung dengan
menggunakan Persamaan:
Pr = fw x Fr...........................................................................................(18)
Dimana :
Pr = Beban radial yang ditumpu
Fw = Faktor beban, nilainya sebesar 1,1-1,3 untuk kerja biasa
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
33,3
fn =
1/ 3
.....................................................................................(19)
Dimana :
fn
= Faktor kecepatan
= Putaran poros
= Faktor umur
FTIP001656/032
20
n1 D2
...........................................................................................(22)
n2 D1
L 2C
1
(Dp d p )
(Dp d p ) 2 ................................................(23)
2
4C
Dimana :
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Dimana :
m = Massa sabuk per meter (kg)
A = Luas penampang sabuk ( m2)
.d.n
...............................................................................................(25)
60
Dimana :
v
= Diameter puli ( m )
FTIP001656/033
21
Dimana :
1 = Sudut kontak sabuk
R
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Persamaan:
T1 mv 2
. f / sin 2
e
...............................................................................(28)
T2 mv 2
Dimana :
T1 = Tegangan pada sisi kencang ( N )
T2 = Tegangan pada sisi kendor ( N )
m = Massa sabuk ( kg )
v
Persamaan:
P
Dimana :
P = Daya per sabuk (watt )
Jumlah sabuk yang digunakan dapat dihitung dengan menggunakan
Persamaan:
Ns
Pt
..................................................................................................(30)
P
FTIP001656/034
22
P
Dimana :
Ns = Jumlah sabuk
Pt = Daya yang tersedia ( Watt )
P
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
PL3
..........................................................................................(31)
48 EI
Dimana :
= Lendutan (mm)
FTIP001656/035
23
Kemudian lendutan yang terjaddi akibat dari beban yang ditoipang oleh
rangka dibandingkan dengan lendutan izin yaitu:
izin =
1
L1 .....(32)
300
...(33)
Dimana :
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
= Jari-jari girasi
( / )
.(34)
Dimana :
FTIP001656/036
24
beban rangka jika kekuatan las temu lebih besar dari gaya yang bekerja pada
rangka (Singer, 1995) atau,
F x t x l.............................................................................................(35)
Dimana :
F
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
dicapai sebuah mesin. Penilaian kinerja mesin pada dasarnya merupakan faktor
kunci guna mengembangkan suatu mesin secara efektif dan efisien untuk
mendapatkan produksi yang optimal. Jika mesin belum memberikan produksi
yang optimal maka dapat dilakukan penyempurnaan terhadap mesin tersebut
dengan memperhitungkan hasil analisis teknik dan uji kinerja mesin tersebut.
FTIP001656/037
25
Cc
= Koefisien kontraksi
ms
........................................................................ (37)
te
dimana:
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Ka
ms
te
Ka
x 100% ............................................................(38)
Km
dimana:
m
Ka
Km
FTIP001656/038
26
dimana:
Pi
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Es =
tcf Pi
Ka
.....................................................................(40)
dimana:
Pi
Ka
Es
tcf
ms
100% ............................................................(41)
mt
FTIP001656/039
27
dimana:
Rd = rendemen pengupasan (%)
ms = massa polong kacang kedelai edamame hasil pengupasan (kg)
mt = massa bahan yang dikupas (kg)
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
yaitu biji edamame yang terkupas, biji edamame yang utuh, biji edamame yang
rusak, serta kulit buah kacang kedelai edamame. Indeks pengupasan yang
dinyatakan dalam persentase untuk menunjukkan besarnya biji yang terkupas
pada proses pengupasan. Indeks performansi dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
Ip =
....................................................................(42)
Dimana :
Ma = Massa yang keluar pada output biji (kg)
Mb = Massa yang keluar pada output kulit (kg)
Xa = Fraksi biji
Xb = Fraksi kulit
2.5Analisis Ekonomi
Salah satu pendekatan untuk menilai apakah secara ekonomi alat yang
dipergunakan menguntungkan atau tidak adalah dengan menghitung jumlah biaya
yang dikeluarkan untuk mengupas per satuan berat bahan.
Tahap analisis ekonomi mesin pelecet kulit kedelai edamame meliputi
perhitungan biaya pokok pengoperasiannya, besarnya penerimaan, penentuan titik
impas usaha dan analisis kelayakan ekonomi yang menggunakan Metode
FTIP001656/040
28
Ekivalensi Nilai Sekarang (NPV), Metode Rasio Manfaat dan Biaya (BCR),
Metode Tingkat Suku Bunga Pengembalian Modal (IRR) dan Metode
pengembalian modal (PBP).
yang
besarnya
tidak
dipengaruhi
oleh
besar
kecilnya
volume
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
H S
.. (43)
n
dimana :
D
FTIP001656/041
29
c. Bunga Modal
Bunga modal dihitung bila pembelian mesin dilaksanakan dengan
menggunakan dana pinjaman dari bank dengan bunga pinjaman yang harus
dibayarkan setiap bulan atau tahun secara periodik. Perhitungan bunga modal
menggunakan persamaan berikut (Kastaman, 2001) :
i.P( N 1)
(44)
2N
dimana :
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
BT = D + BP + I ...............................................................................................(45)
dimana :
BT
BP
FTIP001656/042
30
3. Biaya Produksi
Menurut Kastaman (2001), Harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang dimulai dari bahan
baku, bahan baku tambahan, yang diproses sampai menjadi barang jadi.
Adapun pengertian dari biaya-biaya tersebut adalah sebagai berikut :
1. Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya bahan yang membentuk
integral dari barang jadi dan dapat dimasukkan langsung ke dalam
kalkulasi biaya produk.
2. Biaya Tenaga Kerja
Biaya yang dikeluarkan untuk operator yang dikerahkan untuk mengubah
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
4. Penerimaan
Penerimaan per tahun yang diterima dalam pengoperasian mesin
pengupasan kulit buah kedelai dihitung menggunakan persamaan berikut :
P = OP x KT x T ................................................................................................ (47)
dimana :
P
= penerimaan (Rp/tahun)
OP
KT
FTIP001656/043
31
BP x KT x Q = BPK .. (48)
dimana :
Q
BP
KT
BPK
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
selama jangka waktu analisis dan suku bunga tertentu. Kriteria kelayakan adalah
apabila NPV > 0 (Kastaman, 2001).
NPV = (PVpendapatan) (PVpengeluaran) ................................................. (49)
..............................................................................(50)
FTIP001656/044
32
Dimana :
( )
i1
i2
...............................................(51)
[1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini
dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis
[2] Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh karya ini tanpa menyebut dan mencantumkan sumber tulisan
[3] Pengutipan hanya diberikan bagi kepentingan akademik, penelitian, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan
Tingkat
pengembalian
investasi
diartikan
sebagai
jangka
waktu
FTIP001656/045