Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS

KISTOMA OVARII

Disusun untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik


SMF Obsteri dan Ginekologi
RSD dr. Soebandi Jember

Oleh:
Muhammad Izat Fuadi
112011101059

Pembimbing:
dr. Endang Maruf, Sp.OG

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RSD DR SOEBANDI
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ovarium mempunyai tugas penting terhadap reproduksi. Fungsi ovarium
adalah sebagai penghasil hormon dan penghasil sel telur. Gangguan pada
ovarium tentu dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan, perkembangan,
dan pematangan sel telur. Gangguan tersebut dapat berupa kista ovarium, sindrom
ovarium polikistik, dan kanker ovarium. Kista ovarium merupakan suatu
pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur (ovarium). Cairan ini dapat
terkumpul dan dibungkus oleh semacam kapsul yang terbentuk dari lapisan
terluar ovarium. Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terdapat pada
ovarium.
Angka kejadian kista ovarium di dunia yaitu 7% dari populasi wanita, dan
85% bersifat jinak. Sedangkan angka kejadian di Indonesia tidak diketaui secara
pasti dikarenakan pencatatan kasus yang kurang baik. Namun, diperkirakan
prevalensi kista ovarium sebesar 60% dari seluruh kasus gangguan ovarium.
Kistadenoma ovarii musinosum sebesar 40% dari seluruh kasus neoplasma
ovarium. Frekuensi kistadenoma ovarii musinosum ditemukan Hariadi (1970)
sebesar 27%, Gunawan (1977) menemukan 29,9%, Sapardan (1970) menemukan
37,2%, dan Djaswadi menemukan 15,1%. Frekuensi kistadenoma ovarii serosum
ditemukan Hariadi dan Gunawan di Surabaya sebesar masing-masing 39,8% dan
28,5%. Di Jakarta Sapardan menemukan 20%, dan di Yogyakarta ditemukan
Djaswadi sebesar 361%. Frekuensi kista dermoid ditemukan Sapardan sebesar
16,9%. Djaswadi menemukan 15,1%, Hariadi dan Gunawan masing-masing
menemukan 11,1% dan 13,5% (Wiknjosastro et.al, 2009)
Kista ovarium merupakan tumor baik kecil maupun besar, kistik atau padat,
jinak atau ganas yang berada di ovarium. Kista ovarium umum ditemukan pada
wanita usia reproduktif. Kista menimbulkan angka kematian yang cukup tinggi.

Karena 20-30 % kista dapat berpotensi menjadi ganas terutama pada wanita
diatas 40 tahun. Perjalanan penyakit dianggap berlangsung secara diam-diam
(silent killer), sehingga wanita umumnya tidak menyadari sudah menderita kista
ovarium. Wanita umumnya sadar setelah benjolan teraba dari luar. Sekarang ini
semakin sering ditemukan kista ovarium pada seorang wanita dikarenakan
pemeriksaan fisik dan semakin majunya teknologi. Sebagian besar kista tidak
menimbulakan gejala yang nyata, namun sebagian lagi menimbulkan masalah
seperti rasa sakit dan perdarahan. Bahkan kista ovarium yang maligna tidak
menimbulkan gejala pada sadium awal, sehingga sering ditemukan dalam stadium
lanjut.
Kista dapat berkembang pada wanita pada setiap tahap kehidupan, dari
periode neonatal sampai postmenopause. Kebanyakan kista ovarium,terjadi
selama masa kanak-kanak dan remaja, yang merupakan periode hormon aktif
untuk pertumbuhan. Kebanyakan kista bersifat fungsional dan dapat hilang
dengan pengobatan sederhana.
Komplikasi yang paling sering dan paling serius pada kista ovarium yang
terjadi dalam

kehamilan

adalah

peristiwa

torsio

atau

terpuntir.

Penatalaksanaan kista ovarium sebagian besar memerlukan pembedahan untuk


mengangkat kista tersebut. Penangannya melibatkan keputusan yang sukar dan
dapat mempengaruhi status hormon dan fertilitas seorang wanita

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Ovarium
Ovarium adalah sepasang organ berbentuk buah kenari yang mempunyai
panjang sekitar 1,5 inchi atau 4 cm, lebar 1,5 cm, dan tebal 1 cm, terletak di kiri
dan di kanan, dekat pada dinding pelvis di fossa ovarika. Ovarium melekat pada
lapisan belakang ligamentum latum dengan mesovarium. Selain mesovarium,
ovarium juga mempunyai dua perlekatan lain, ligamentum infundibulopelvikum
(ligamentum suspensorium ovarii), yang merupakan tempat melintasnya
pembuluh darah, pembuluh limfe, dan persarafan ovarium dari dinding pelvis,
dan ligamentum ovarii, yang menghubungkan ovarium dan uterus (Ellis, 2006).
Ovarium menerima aliran darah dari arteri ovarii yang merupakan percabangan
dari aorta. Pada aliran darah balik, vena ovarii kanan menuju ke vena cava
inferior, sedangkan vena ovarii kiri menuju ke vena renal. Pembuluh limfe
ovarium melewati aortic nodes di level yang sama dengan pembuluh ginjal,
mengikuti peraturan umum bahwa aliran pembuluh limfe suatu organ sama
seperti aliran pembuluh vena organ tersebut. Untuk persarafan, ovarium
menerima persarafan dari aortic plexus (T10) (Ellis, 2006).

B. Definisi
Kista adalah suatu jenis tumor, penyebab pastinya sendiri belum
diketahui, diduga seringnya memakai kesuburan. (Soemadi, 2006). Kista adalah
suatu jenis tumor berupa kantong abnormal yang berisi cairan atau benda seperti
bubur (Dewa, 2000). Kista adalah suatu bentukan yang kurang lebih bulat dengan
dinding tipis, berisi cairan atau bahan setengah cair (Sjamsuhidajat, 1998). Kista
adalah pembesaran suatu organ yang di dalam berisi cairan seperti balon yang
berisi air. Pada wanita organ yang paling sering terjadi Kista adalah indung
telur. Tidak ada keterkaitan apakah indung telur kiri atau kanan. Pada
kebanyakan kasus justru tak memerlukan operasi.

C. Sifat kista
1. Kista Fisiologis
Kista yang bersifat fisiologis lazim terjadi dan itu normal normal saja.
Sasuai suklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang,
dan gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 5 cm,
dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan
hilang. Jadi, kista yang bersifat fisiologis tidak perlu operasi, karena tidak
berbahaya dan tidak menyebabkan keganasan, tetapi perlu diamati apakah
1,4

kista tersebut mengalami pembesaran atau tidak.

Kista yang bersifat fisiologis ini dialami oleh orang di usia reproduksi
karena dia masih mengalami menstruasi. Bila seseorang diperiksa ada kista,
jangan takut dulu, karena mungkin kstanya bersifat fisiologis. Biasanya kista
fisiologis tidak menimbuklkan nyeri pada saat haid.

2. Kista Patologis (Kanker Ovarium)


Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium.
Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker
ginekologi. Angka kematian yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya
bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi
metastasis, sehingga 60-70% pasien datang pada stadium lanjut, penyakit ini
disebut juga sebagai silent killer. Angka kematian penyakit ini di Indonesia
belum diketahui dengan pasti.

Pada yang patologis, pembesaran bisa terjadi relative cepat, yang kadang tidak
disadari si penderita. Karena, kista tersebut sering muncul tanpa gejala seperti
penyakit umumnya. Itu sebabnya diagnosa agak sulit dilakukan. Gejala gejala
seperti perut yang agak membuncit serta bagian bawah perut yang terasa tidak
enak biasanya baru dirasakan saat ukuranya sudah cukup besar. Jika sudah
demikian biasanya perlu dilakukan tindakan pengangkatan melalui

proses

laparoskopi, sehingga tidak perlu dilakukan pengirisan di bagian perut


penderita. Setelah di angkat pemeriksaan rutin tetap perlu dilakukan

untuk

mengetahui apakah kista itu akan muncul kembali atau


1,2

tidak.

Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat
jinak dan ganas. Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak
menyebar. Meski jinak kista ini dapat berubah menjadi ganas. Tetapi sampai saat
ini, belum diketahui dengan pasti penyebab perubahan sifat tersebut.

1,2

Kista ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat sekat dan dinding
sel tebal dan tidak teratur. Tidak seperti kista fisiologis yang hanya berisi cairan,
kista abnormal memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid dan dapat
bersifat ganas.

D.Jenis kista
Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam,
yaitu kista non-neoplastik dan kista neoplastik

kista ovarium non neoplastik


a. kista folikel
kista ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi,
namun tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel
primer yang setelah bertumbuh di bawah pengaruh estrogen tidak
mengalami proses atresia yang lazim, melainkan membesar menjadi
kista.bisa di dapati satu kista atau beberapa dan besarnya biasanya
berdiameter 1-1 cm.

1,3

Dalam menangani tumor ovarium timbul persoalan apakah tumor


yang dihadapi itu neoplasma atau kista folikel. Umumnya jika diameter
tumor tidak lebih dari 5 cm, dapat di tunggu dahulu karena kista folikel
1,3

dalam 2 bulan akan hilang sendiri.

Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang
tidak sampai saat menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung
estrogen sebagai respon terhadap hipersekresi FSH ( folikel stimulating
hormon)

dan

LH

(luteinizing

hormone)

normalnya

ditemui

saat

menopause berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran limit 2,5 cm);


berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau gagal
meresorpsi cairan. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik.
b.

kista korpus lutein


Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi
korpus albikans. Kadang-kadan korpus luteum akan mempertahankan diri
(korpus luteum persisten); perdarahan yang terjadi di

dalamnya

akan

menyebabkan kista, berisi cairan berwarna merah coklat karena darah


1,3

tua.

Pada pembelahan ovarium kista korpus luteum member gambaran


yang khas. Dinding kista terdiri atas lapisan berwarna kuning, terdiri atas selsel luteum yang berasal dari sel-sel teka.

1,3

Penanganan kista luteum ini menunggu sampai kista hilang sendiri.


Dalam hal ini dilakukan operasi atas dugaan kehamilan ektopik
terganggu,kista korpus luteum diangkat tanpa mengorbankan ovarium.
c.

1,3

kista teka lutein


Kista biasanya bilateral dan sebesar tinju. Pada pemeriksaan mikroskopik
terlihat luteinisasi sel-sel teka.Tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh
hormone koriogonadrotropin yang berlebihan.

1,3

Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung


telur yang fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan

oleh penimbunan darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus
menstruasi
Kista theka-lutein biasanya bersifat shared dan berisi cairan bening,
berwarna seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari growth
indung telur, serta terapi hormon
d.

kista inklusi germinal


Terjadi karena invaginasi dan isolasi bagianbagian terkecil dari epitel
germinativum pada permukaan ovarium. Biasanya terjadi pada wanita
usia lanjut dan besarnya jarang melebihi 1 cm. Kista terletak di bawah
permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau
torak rendah, dan isinya cairan jernih dan serous.

e.

1,3

kista endometrium
kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium.

neoplasti jinak
1. kistik:
a.

kistoma ovari simpleks


Kista ini mempunyai permukaan yang rata dan halus, biasanya
bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista
tipis dan cairan di dalam kista jernih, serous dan berwarna kuning.pada
1,3

dinding kista tampak lapisan epitel kubik.

Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi ovarium, akan


tetapi jarinngan yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara histologik
untuk mengetahui apakah ada keganasan.
b.

1,3

kistadenoma ovarii serosa


Berasal dari epitel permukaan ovarium, umumnya jenis ini tak mencapai
ukuran yang sangat besar, di bandingkan dengan kistadenoma muscinosum.
Pertumbuhan menjadi ganas apabila di temukan pertumbuhan papilifer,
proliferasi dan stratifikasi epitel, serta anaplasia dan mitosis pada selsel. Secara mikroskopik di golongkan dalam kelompok tumor ganas.

1,3

c.

kistadenoma ovarii musinosum


Asal tumor belum diketahui dengan pasti. Menurut meyer, berasal dari
teratoma dimana di dalam pertumbuhannya

satu

elemen

mengalahkan

elemen-elemen. Penulis lain menyebutkan bahwa tumor ini berasal yang sama
1,3

dengan tumor Brenner.

Umumnya berbentuk multilokuler,ukurannya dapat

mencapai ukuran yang amat besar


d.

1,3

kista endometroid
Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu
haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam
ragim tetapi melekat pada dinding luar indung telur. Akibat peristiwa ini
setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid yang akan terus
menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa 1 pada dua indung
telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama sewaktu haid/ sexsuale
1,3

intercourse.

e. kista dermoid
Terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi kemudian tumbuh
menjadi beberapa jaringan seperti rambut, tulang, lemak. Kista dapat terjadi
pada kedua indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit
bila kista terpuntir/ pecah.

1,3

10

11

2.solid
Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma. Akan tetapi, ini tidak berarti
bawha termasuk suatu neoplasma yang ganas, meskipun semuanya berpotensi
maligna.potensi menjadi ganas sangat berbeda pada berbagai jenis , umpamanya
sangat rendah pada fibroma ovarium dan sangat tinggi pada teratoma embrional
yang padat.

a.

fibroma

b.

leimioma

c.

fibroadenoma

d.

papiloma

e.

angioma

f.

limfangioma

g.

tumor brenner

h.

tumor sisa adrenal

B. Etiologi
Penyebab

terjadinya

kista

ovarium

yaitu

terjadinya

gangguan

pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu


sendiri. Kista indung telur timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus
1

menstruasi.

Faktor resiko terjadinya kista ovarium.


a.

Riwayat kista ovarium sebelumnya

b.

Siklus menstruasi yang tidak teratur

c.

Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas

d.

Menstruasi dini

e.

Tingkat kesuburan

f.

Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang

g.

Terapi tamosifen pada kanker mamma

12

Factor yang menyebabkan gajala kista meliputi. ;


1. Gaya hidup tidak sehat. Diantaranya;
a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat b. Zat tambahan
pada makanan
c. Kurang olah raga
d. Merokok dan konsumsi alcohol
e. Terpapar denga polusi dan agen infeksius
f. Sering stress
2. Faktor genetic.
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu
yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena
makanan yang bersifat karsinogen , polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau
karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen
pemicu kanker.

C. Patofisiologi
Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil
yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan
dengan diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel
yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki
struktur 1,5 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi
pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara
progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar
kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan. Kista ovari yang
berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista
dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein.
Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG.

1,2

Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin


atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik
gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada

13

kehamilan multiple dengan diabetes, hcg menyebabkan kondisi yang disebut


hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan
menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate,
dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan
1,2

pemberian HCG.

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak
terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang
ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini,
keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian
besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah
kistadenoma serosa dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari
area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan
germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel
yang

berisi

elemen

dari

lapisan germinal

embrional;

ektodermal,

endodermal, dan mesodermal. Endometrioma adalah kista berisi darah dari


endometrium ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri
folikel-folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam
1,2

sonogram.

D. Tanda dan gejala


Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulkan gejala
dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat berfariasi dan tidak
spesifik.

Pada stadium awal gejalanya dapat berupa;


a. Gangguan haid
b. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau
sering berkemih.
c.

Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang


menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.

d. Nyeri saat bersenggama.

14

Pada stadium lanjut. ;


a. Asites
b.

Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ- organ di dalam


rongga perut (usus dan hati)

c. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,


d. Gangguan buang air besar dan kecil.
e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.
E. Diagnosa
Pemeriksaan USG masih menjadi pilihan utama untuk mendeteksi adanya
kista. Selain itu, MRI dan CT Scan bisa dipertimbangkan tetapi tidak sering
dilakukan karena pertimbangan biaya.

F. Pemeriksaan penunjang
Pemastian diagnosis untuk kista ovarium dapat dilakukan dengan
pemeriksaan.

1,5

1. Ultrasonografi (USG)
Alat peraba (transducer) digunakan untuk memastikan keberadaan
kista, membantu mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan atau
padat. Kista berisi cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat
5

memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.


5

Dari gambaran USG dapat terlihat :


a. Akan terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang oval) dan
terlihat sangat echolucent dengan dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi
belakang kista nampak bayangan echo yang lebih putih dari dinding
depannya.
b.

Kista ini
multilokuler

dapat

bersifat

unillokuler

(tidak

bersepta)

atau

(bersepta-septa).
c.
Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus (internal
echoes)
di dalam kista yang berasal dari elemen-elemen darah di dalam kista.

15

2. Laparoskopi
Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan
melalui pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium,
menghisap cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.
G. Penatalaksanaan
1.Observasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor
(dipantau) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan
sendirinya setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga
1,2,4

ganas (kanker).
2.Operasi

Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni


dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi.
Biasanya kista yang ganas (kanker) tumbuh dengan cepat dan pasien mengalami
penurunan berat badan yang signifikan. Akan tetapi kepastian suatu kista itu
bersifat jinak atau ganas jika telah dilakukan pemeriksaan Patologi Anatomi
setelah dilakukan pengangkatan kista itu sendiri melalui operasi. Biasanya untuk
laparoskopi Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan
1,2,4

untuk laparotomi Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.

16

H. Prognosis
Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat
tumbuh di jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Kematian
disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan stadium saat
terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering ditemukan
1

sudah dalam stadium akhir.

Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%, bervariasi antara 86.9%
dan 11.1% untuk stadium IV. Tumor sel granuloma memiliki angka bertahan
hidup 82% sedangakan karsinoma sel skuamosa yang berasal dari kista dermoid
1

berkaitan dengan prognosis yang buruk. Sebagian besar tumor sel germinal
yang terdiagnosis pada stadium awal memiliki prognosis yang sangat baik.
Disgerminoma dengan stadium lanjut berkaitan dengan prognosis yang lebih
baik dibandingkan germinal sel tumor nondisgerminoma.

Tumor yang lebih tidak agresif dengan potensi keganasan yang rendah
mempunyai sifat yang lebih jinak tetapi tetap berhubungan dengan angka
kematian yang tinggi. Secara keseluruhan angka bertahan hidup selama 5
tahun adalah 86.2%

17

BAB III
LAPORAN KASUS
1. Identitas pasien
Nama

: Ny. Hatimah

Umur

: 45 tahun

Agama

: islam

Suku

: jawa

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Alamat

: Mulyorejo Silosanen silo 03/02, Mulyorejo

Tanggal MRS : 09 januari 2015


No RM

: 107410

Nama suami : Abdul Muin


Umur

:-

Agama

: Islam

Suku

: jawa

Pendidikan

: SD

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Mulyorejo Silosanen silo 03/02, Mulyorejo

2. Anamnesa
Keluhan utama
Perut membesar dan terdapat benjolan pada perut bagian bawah
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh terdapat benjolan di perut kanan bagian bawah sejak 2 bulan
yang lalu, benjolan dirasa nyeri dan semakin membesar. Awalnya nteri dirasakan
pada perut bagian kirinya 3 bulan namun tidak ada keluhan keputihan dan
tidak keluar darah dari vagina, pasien juga tidak mengeluhkan gangguan
BAK ataupun BAB, lalu pasien memeriksakan keadaannya ke RS Bina

18

Sehat MRS 3 hari, kemudian dirujuk ke RSD dr. Soebandi karena curiga tumor
abdomen.
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan yang sama (-), Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Asma (-),
keputihan (-), perdarahan (-), Benjolan di perut (-)
Riwayat Penyakit keluarga
Keluhan yang sama (-), Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Asma (-),
Riwayat Penggunaan Obat

: disangkal

Riwayat Menarche

: Usia 10 tahun

Riwayat Menstruasi

: teratur/ 2-3hari/ Dismenore (+), 1 bulan terakhir


pasien tidak menstruasi

Riwayat Marital

: 1 kali menikah/ 15 tahun

Riwayat Obstetri

: I.perempuan /usia lupa/spontan/dukun


II. Perempuan/usia lupa/spontan/dukun
III. Laki-laki/usia lupa/ Spontan/ Dukun

Riwayat KB

: Spiral

3. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
o Keadaan umum
o Kesadaran
o Vital Sign

: Cukup
: Kompos mentis
:

Tekanan Darah

: 120/80 mmHg

Nadi

: 96 x/menit

Frekuensi nafas

: 24 x/menit

Suhu axila

o
: 36,5 C

Status Interna Singkat


o Kepala
Mata: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
Hidung: tidak ada sekret, tidak ada darah
Mulut: tidak sianosis

19

Telinga: tidak ada sekret, tidak ada darah

o Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan

kelenjar tyroid
o Thorak
Cor
Inspeksi: iktus kordis tidak tampak
Palpasi: iktus kordis tidak teraba
Perkusi: redup, batas jantung tidak melebar
Auskultasi: S1S2 tunggal, tidak ada ekstrasistole,
gallop maupun murmur
Pulmo
Inspeksi: simetris
Palpasi: fremitus raba positif kedua lapang paru
Perkusi: sonor
Auskultasi: vesikular di kedua lapang paru, tidak ada
wheezing maupun rhonki.
o Ekstremitas: akral hangat di keempat ekstremitas, tidak ada
odem di keempat ekstremitas.
Status Obstetri dan Ginekologi
o Abdomen:

Inspeksi: cembung,bekas operasi (-)


Auskultasi: Bising usus (+) menurun
Perkusi: timpani- redup
Palpasi: distensi, massa (+) lunak, mobile, permukaan
halus, nyeri tekan (+)

Genitalia:
o vulva/vagina: rambut pubis ada, tidak ada laserasi, tidak ada
benjolan/ pembengkakan kelenjar bartolini, tidak ada fluor albus,
tidak ada fluksus, tidak tampak massa pada introitus vagina
o Vaginal Touche:

20

Vagina : himen tidak utuh, dinding vagina licin,

tidak teraba massa, cavum douglas tidak menonjol


Servix : mukosa licin, bentuk silindris, konsistensi
kenyal, ostium uteri interna tertutup, nyeri goyang
portio (-)

o Bimanual
Korpus uteri : tidak teraba
Perabaan adneksa : teraba massa pada adneksa,nyeri (+)
4. Resume
Wanita usia 45 tahun, MRS pada tanggal 9 januari 2016, mengeluh
terdapat benjolan pada perut sejak 2 bulan yang lalu, terasa nyeri dan semakin
membesar. Lalu pasien periksa ke RS Bina Sehat, MRS 3 hari kemudian dirujuk
ke RSD dr. Soebandi karena curiga tumor abdomen.
Dari Pemeriksaan tanda-tanda vital pre operasi didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 96 kali/ menit, pernapasan 24 kali/menit, suhu 36.5C
Pada pemeriksaan palpasi abdomen didapatkan bentukan masa kenyal,
mobile, dan terdapat nyeri tekan.
Dari pemeriksaan vulva/vagina tidak ada laserasi, vaginal touche Portio
teraba licin dan lunak, adneksa teraba massa dan nyeri
5. Diagnosa
Tumor Abdomen DD Meigh Syndrome + Anemia

Diagnosa banding:

6. Planning

Tuba ovarial abses


Ca ovarii
Tumor Padat Ovari
Kistoma Ovari

21

Diagnostik
Pemeriksaan lab (DL), USG, pemeriksaan histopatologi post op, antigen

ca125, pemeriksaan hormon FSH, LH dan gonadotropin.


Monitoring : Observasi tanda vital
Hasil Lab
o
o
o
o
o
o
o

Hemoglobin 8,5
LED 86/123
Leukosit 12,1
Hematokrit 27
Trombosit 667
OT/PT 33/30
Albumin 3,1

o
o
o
o
o
o

Natrium 127,3
Kalium 4,04
Chlorida 97,5
Kr. Serum 1,0
BUN 20
Urea 43

Terapi:
o Ivfd NaCl 500 cc/24 jam
o Injeksi ketolorac 3x1
o Injeksi Ranitidine 3x1
o Injeksi Furosemid 3x1
o Inj. Ceftazidim 3x1
o O2 10 L/menit
o Tranfusi PRC 2 Kolf/ hari
o Pro USG

Follow up H3
S/ KU: nyeri Pinggang terasa panas
O/ KU: Lemah
Kes: CM

TD: 130/90

RR: 20 x/menit

N: 80

Tax: 36.8C

K/L: a/i/c/d: -/-/-/Thorak: Cor: S1S2 tunggal


Pulmo: Ves +/+, Rhonki -/-. Whezzing -/Abdomen:
Inspeksi

: BSC (-). BO (-)

Auskultasi

: Peristaltik usus (+) menurun

Perkusi

: Timpani

Palpasi

: Distensi, Nyeri tekan (+), massa (+)

22

Genitalia

: Fluxus (-)

Ekstremitas

: akral hangat di keempat ekstremitas, tidak


ada odem di keempat ekstremitas.

Hasil USG :

Uterus Sulit di evaluasi

Tampak massa kistik dngan bagian padat

bersepta
Ascites

Kesimpulan : Kista Ovari curiga Ganas


Hasil Laboraturim
o
o
o
o
o
o

Hemoglobin 12,6
LED 31/56
Lekosit 9,7
Hematokrit 38,5
Trombosit 493
Bilirubin direk/total

o
o
o
o

0,28/0,53
OT/PT 25/22
Albumin 2,6
Natrium 131.0
Kalium 3,59

o
o
o
o
o
o
o
o
o

Chlorida 98,9
Calsium 1,86
Mangnesium 0,81
Fosfor 0,99
Kr. Serum 1,3
BUN 27
Urea 58
As. Urat 7,5
Glukosa
Darah
sewaktu 52

23

A/ Kista Ovarii + Ascites DD Meigh Syndrom + elektrolit Imbalance +


gangguan faal ginjal (AKI)
P/ Ivfd RL: D5 2:1/24 jam
Injeksi ketolorac 3x1
Injeksi Ranitidine 3x1
Injeksi Furosemid 3x1
Inj. Ceftazidim 3x1
Tranfusi Albumin 1 kolf
O2 10 L/menit
Konsul penyakit dalam
Follow up H5
S/ KU: pusing
O/ KU: cukup
Kes: CM

TD: 100/70 mmHg

RR: 20 x/menit

N: 80x/menit

Tax: 36.8C

K/L: a/i/c/d: -/-/-/Thorak: Cor: S1S2 tunggal


Pulmo: Ves +/+, Rhonki -/-. Whezzing -/Abdomen:
Inspeksi

: BSC (-).BO (-)

Auskultasi

: Peristaltik usus (-)

Perkusi

: redup, shifting dullness (+)

Palpasi

: Nyeri tekan (+), massa (+) kistus

Genitalia

: Fluxus (-)

Ekstremitas

: akral hangat di keempat ekstremitas, tidak


ada odem di keempat ekstremitas.

A/ Kista Ovarii + Ascites DD Meigh Syndrom


P/ / Ivfd RL: D5 2:1/24 jam
Injeksi ketolorac 3x1
Injeksi Ranitidine 3x1
Injeksi Furosemid 3x1

24

Inj. Ceftazidim 3x1


Inf. Metronidazole 3x500mg
Tranfusi Albumin 1 kolf
O2 10 L/menit

BAB IV
KESIMPULAN
Kista adalah pembesaran suatu organ yang di dalam berisi cairan seperti
balon yang berisi air. Pada wanita organ yang paling sering terjadi Kista
adalah indung telur. Berdasarkan sifat kista dapat bersifat fisiologis dan patolgis.
Berdasarkan tingkat keganasannya, kista dibedakan menjadi dua macam, yaitu
kista non-neoplastik dan kista neoplastik Ada lagi jenis kista abnormal pada
ovarium, jenis ini ada yang bersifat jinak dan ganas. Pemeriksaan untuk kista
dapat di lakukan dengan USG dan dengan Laparoskopi. Prognosis kista jinak
sangat baik untuk kelangsungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosastro H. Buku Ilmu Kandungan Edisi 2., editor: Saifuddin
A.B,dkk.

Jakarta:

Yayasan

Bina

Pustaka

Sarwono

Prawirohardjo.1999: 13-14
Sjamsuhidayat, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, hal 1027;
Jakarta, 1998
Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2.
Jakarta: Media Aesculapius. 2000.
Wikipedia. Ovarian Cysts. [cited 2007 Des. 07] Available from : the
term of the GNU free documents license.co.id
Marrinan G., Ovarian Cysts, Radiology>Obstetric/Gynecologic. [online].
2007.
[cited
2007
Des.
05]
Available
from:
http://www.emedicine./com

Anda mungkin juga menyukai