Anda di halaman 1dari 10

50

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


KERANGKA ACUAN KERJA

PENDAMPINGAN DALAM MEKANISME PERENCANAAN DAN


PEMROGRAMAN
BIDANG CIPTA KARYA
PENDAHULUAN
1.

Latar
Belakang

Peraturan perundangan yang menjadi acuan utama dalam perencaaan,


pemrograman, dan penanggaran yaitu Undang-Undang N0. 25 tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN) serta UndangUndang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (UU KN). UU SPPN
mengamanatkan agar Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara
sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan. Disisi
lain, dalam hal penganggaran dan pengelolaan keuangan negara, UU KN
mengamanatkan bahwa Keuangan Negara harus dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efesien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
Penyusunan program dan anggaran, sebagai kegiatan hilir dalam penyiapan
pelaksanaan program pembangunan, memegang peranan penting guna
menjamin tercapainya sasaran program pembangunan yang telah ditetapkan.
Guna mewujudkan keberhasilan pelaksanaan anggaran yang efesien, efektif,
akuntabel, dan tepat sasaran diperlukan sinkronisasi antar-pelaku, antar-waktu,
dan antar-komponen kegiatan. Untuk itu dibutuhkan pengaturan yang dapat
menyelaraskan aktivitas-aktifitas penyusunan program dan anggaran sebagai
bagian dari upaya peningkatan manajemen pembangunan infrastruktur
permukiman secara keseluruhan.
Perencanaan anggaran tahunan adalah suatu rangkaian aktivitas penyiapan
pelaksanaan program dan rencana anggaran di Kabupaten/Kota/Provinsi dan
Pusat. Dikarenakan adanya keterbatasan anggaran, sehingga tidak semua
kegiatan dapat diakomodasi untuk didanai. Oleh karena itu diperlukan adanya
menkanisme pemilihan prioritas kegiatan anggaran baik yang dilaksanakan di
Kabupaten/Kota/Provinsi dan di tingkat Pusat.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Umum
(dengan Prakualifikasi)

51

Pra Musrenbangnas &


Musrenbangnas

Penyusunan
Renja KL

RKP Perpres

Trirateral
SEB Pagu Meeting
Indikatif
Konreg

Pra-Konreg

Januari

Juli

Konsolidasi
Usulan
RPI2JM
Kab/Kota

Agustus

September

Identifikasi &
Penyaringan
Usulan Kegiatan
Long List

Oktober

Nopember

Penyiapan
Matriks
Program
Propinsi

Sinkronisasi Tingkat
Propinsi (Verifikasi &
Pemilihan Usulan Prioritas
Berdasarkan Pagu Provinsi

Penyusunan Matriks Program Propinsi

Desember

Legalisasi
Matriks
Program
Propinsi

Januari

SE Pagu
Anggaran

Februari

Februari

Penyusunan
Usulan Konreg
Berdsrkan MP

Maret

April

Maret

April

Penajaman
Usulan
Konreg

Sandingan Usulan
Konreg - MP - RPI2JM

Mei

Juni

Pembahasan Usulan dlm


Musrenbangprop yg belum
Terakomodir dlm Konreg
Membawa Hasil Konreg
Dlm Proses
Musrenbangprop
(Sinkronisasi)

Membawa Hasil
Musrenbangprop dlm
Musrenbangnas

Penyusunan Usulan Konreg

Penyusunan Usulan Musrenbang

Satker Randal sebagai institusi formal memiliki tujuan (goal) untuk mendorong
pembangunan infrastruktur permukiman dalam rangka terwujudnya permukiman
yang layak huni dan berkesinambungan. Satker Randal sebagai SNVT
Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman berperan
sebagai koordinator pembangunan di daerah untuk memfasilitasi stakeholder di
daerah dakam peningkatan pembangunan infratsruktur. Fungsi koordinasi dan
fasilitasi yang dilakukan oleh Satker Randal berjalan sesuai dengan tahapan
dalam mekanisme penyusunan program anggaran yang bersifat bottom up
bersumber dari usulan kegiatan melalui Dokumen RPI2JM Kab/Kota Bidang Cipta
Karya.
Namun demikian, kegiatan perencanaan program dan anggaran tahunan masih
belum berjalan secara optimal, dimana masih terdapat beberapa tahapan proses
proses perencanaan program anggaran yang dilaksanakan oleh Satker randal
Provinsi belum menyesuaikan dengan timeline yang telah ditetapkan pada
Petunjuk Teknis Penyusunan Program dan Anggaran Direktorat Jenderal Cipta
Karya. Kondisi tersebut umumnya akan memberikan implikasi pada pemenuhan
kesiapan program sektoral maupun pemilihan lokasi kegiatan yang kurang tepat
sasaran sehingga dukungan terhadap terwujudnya keterpaduan program
pembangunan infrastruktur permukiman kurang dapat terakomodir.
Berkenaan dengan kondisi tersebut, maka kegiatan Pendampingan dalam
Mekanisme Perencanaan dan Pemrograman Bidang Cipta Karya ini diharapkan
dapat memberikan arahan kepada Satker Randal Provinsi untuk dapat
menjalankan setiap tahapan proses dalam Mekanisme Perencanaan
Pemrograman dengan lebih optimal dan usulan program prioritas yang menjadi
output dalam setiap proses tersebut telah memenuhi kesiapan persyaratan teknis
yang ditentukan dan siap untuk dikonsolidasikan ke tahap berikutnya di tingkat
pusat.

52

2.

Tujuan Tujuan Pendampingan dalam Mekanisme Perencanaan dan Pemrograman Bidang Cipta
Karya adalah meningkatkan kualitas dan kesiapan program pembangunan
infrastruktur permukiman di tingkat provinsi yang akan dilaksanakan pada tahun
berikutnya dalam rangka mendukung capaian pembangunan inffrastruktur
permukiman berkelanjutan 100 0 100.

3.

Sasaran

1.

Terfasilitasinya Satker Randal Provinsi terpilih dalam setiap tahapan


mekanisme perencanaan program anggaran yang bersumber pada
dokumen RPI2JM Kab/Kota Bidang Cipta Karya;

2.

Teridentifikasinya kondisi, potensi dan permasalahan dalam pelaksanaan


perencanaan pemrograman Bidang Cipta Karya di Kab/Kota/Provinsi dan
Pusat.

3.

Terumuskannya kajian efektifitas pelaksanaan perencanaan dan


pemrograman bidang infrastruktur permukiman dari tahap penyusunan
program, perencanaan anggaran, dan penyiapan readiness criteria.

4.

Menyusun rekomendasi peningkatan kualitas


pemrograman bidang infrastruktur permukiman

perencanaan

dan

4.

Lokasi
Kegiatan

Paket kontraktual pekerjaan ini berlokasi di DKI Jakarta

5.

Sumber
Pendanaan

Alokasi biaya untuk kegiatan ini sebesar Rp. 1.100.000.000,- (satu milyar serratus
juta rupiah) termasuk PPN 10% yang bersumber dari APBN Satker Perencanaan
dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman Direktorat Keterpaduan
Infrastruktur Permukiman Tahun Anggaran 2016.

6.

Nama dan
Organisasi

Satker Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman


Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman

DATA PENUNJANG
7.

Data Dasar

Data-data dasar yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah:


1.

Petunjuk Teknis Penyusunan Program dan Anggaran Direktorat Jenderal


Cipta Karya;

2.

Pedoman Pelaksanaan Perencanaan dan Pengendalian;

3.

RPI2JM Kab/Kota Bidang Cipta Karya;

4.

Dokumen Perencanaan Sektor Bidang Cipta Karya (SPPIP, RPKPP, RTBL,


RI SPAM, SSK, Dll);

53

5.

8.

Standar
Teknis

9.

Studi-Studi
Terdahulu

Database pada Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan Penganggaran


(SIPPa).
-

1. Penyusunan Sistem Aplikasi Informasi Perencanaan, Pemprograman, dan


Penganggaran (SIPPa) Bidang Cipta Karya.
2. Peningkatan Kualitas Dokumen RPI2Jm Bidang Cipta Karya.

10.

Referensi
Hukum

1.

Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan


Permukiman;

2.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi


Elektronik

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan


UndangUndang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik

4.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi


dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

5.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 521/KPTS/M/2014 Tahun


2014 tentang Pembentukan Tim Pengelola Simpul Jaringan Data dan
Informasi Geospasial Kementerian Pekerjaan Umum

6.

Surat Edaran Dirjen Cipta Karya No 21/SE/DC/2014 tentang Petunjuk


Pelaksanaan Pengelolaan Teknologi Informasi Komunikasi di lingkungan
Ditjen Cipta Karya
RUANG LINGKUP

11.

Lingkup
Kegiatan

1. Koordinasi dengan Tim Teknis dan Para Pemangku Kepentingan sebagai


stakeholder kunci untuk pelaksanaan kegiatan, penyepakatan rencana kerja,
metodologi pelaksanaan kegiatan, dan output kegiatan.
2. Identifikasi dan analisis capaian outcome per kegiatan yang diusulkan oleh
sektor yang dikoordinasikan oleh Satker Randal Provinsi terpilih dikaitkan
dengan Roadmap 100-0-100 di provinsi tersebut
3. Identifikasi kondisi, kendala dan permasalahan pelaksanaan perencanaan
pemrograman Bidang Cipta Karya di Kab/Kota/Provinsi dan Pusat;
4. Mendampingi dan memberi advis kepada Satker Randal provinsi terpilih dalam
setiap tahapan dalam mekanisme perencanaan program anggaran yang
bersumber pada dokumen RPI2JM Kab/Kota Bidang Cipta Karya sesuai

54

timeline yang telah ditentukan:


a. Pendampingan pelaksanaan kegiatan/workshop/diseminasi di Propinsi;
b. Pendampingan dalam pelaksananaan kegiatan/workshop/diseminasi di
tingkat pusat;
5. Menyusun output pelaksanaan penyusunan program anggaran yang
berkualitas meliputi;
a. Usulan program berdasarkan Dokumen RPI2JM Kab/Kota bidang Cipta
Karya;
b. Usulan program prioritas Keterpaduan Program pada kawasan kawasan
prioritas penanganan keterpaduan bidang Cipta Karya;
c. Capaian target capaian pembangunan infrastruktur permukiman
berkelanjutan 100-0-100 pada tahun berjalan dan kegiatan tahun
berikutnya terkait dengan Roadmap Pembangunan 100-0-100
d. Program pembangunan infrastruktur permukiman yang telah memenuhi
kesiapan Readiness Criteria untuk kegiatan pembangunan pada tahun
berikutnya;
6. Rapat Koordinasi
Penyedia Jasa melakukan rapat koordinasi yang terdiri dari :
a. Koordinasi rutin kepada Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman;
b. Konsultasi dan Diskusi dengan SNVT Perencanaan dan Pengendalian PIP
Propinsi;
c. Koordinasi antar mitra / lintas kementerian terkait data pembangunan
infrastruktur permukiman;
7. Rapat Pembahasan Laporan, yaitu Penyedia Jasa melakukan ekspose dan
pembahasan laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan.
12.

Keluaran

Penyelenggaraan kegiatan ini akan menghasilkan keluaran berupa :


1. Hasil identifikasi Capaian target 100-0-00, Kendala dan Permasalahan
kegiatan perencanaan dan pemrograman bidang cipta karya.
2. Kompilasi Program Prioritas Bidang Cipta Karya provinsi yang sudah
memenuhi readiness criteria
3. Laporan Hasil Pendampingan dan Pelaksanaan kegiatan / workshop /
diseminasi di Propinsi dan Pusat.

13.

Peralatan,
Material,
Personil dan

a. Data.
Pengguna Jasa akan memfasilitasi kebutuhan surat dinas dan data/informasi
yang diperlukan sesuai kewenangan yang berlaku untuk melengkapi

55

Fasilitas dari
Pejabat
Pembuat
Komitmen

penyusunan kegiatan ini.


b. Transportasi.
Pengguna Jasa menyediakan biaya transportasi/perjalanan sesuai yang
tercantum di dalam BoQ.
c. Staf Pengawas.
Pengguna jasa akan membentuk Tim Teknis yang bertindak sebagai
pengawas dan pengarah pelaksanaan kegiatan dalam rangka pelaksanaan
jasa konsultansi oleh Penyedia Jasa.

14.

Peralatan dan a. Akomodasi bagi tenaga profesional harus disediakan oleh penyedia jasa
Material dari
dengan atas biaya sendiri.
Penyedia Jasa b. Penyedia Jasa akan memfasilitasi kegiatan rapat koordinasi, workshop, serta
Konsultansi
diseminasi sebagaimana yang diperlukan oleh Pengguna Jasa.
c.

Penyedia jasa harus menyediakan fasilitas menunjang


kelancaran
pelaksanaan kegiatan dan harus memperhitungkan semua biaya
pengeluaran yang akan dimasukkan dalam biaya penawaran.

d. Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan biaya operasional dan biaya


non-operasional untuk workshop dan diseminasi dalam penawaran.
15. Lingkup
Kewenangan
Penyedia Jasa

Penyedia Jasa dapat meminta bahan/data/dokumen yang diperlukan untuk


pelaksanaan kegiatan.

16. Jangka Waktu


Penyelesaian
Kegiatan

Penyelenggaraan kegiatan ini dilaksanakan selama 6 ( enam ) bulan kalender.

17.

Tenaga Ahli yang diperlukan dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut:

Personil

No
1

1.1

1.2

Personil

Kualifikasi Pendidikan
minimal

Keahlian

Pengalaman
Minimal
(tahun)

Jumlah
(OB)

Tenaga Ahli
Tenaga Ahli
Perencanaan
Wilayah dan Kota
/Team Leader

Tenaga Ahli
Prasarana
Permukiman

SKA Perencanaan
Wilayah dan
Kota /
Planologi/Arsitek
tur
S1 Teknik
SKA Perencanaan
Perencanaan
Wilayah dan
Wilayah
Kota/Sipil/
Kota/Sipil/Arsitektur/ Arsitektur/Planol
Planologi/
ogi
Pengembangan
Wilayah Kota
S-2 Perencanaan
Wilayah dan Kota/
Planologi/ Arsitek

56

Tenaga Ahli Teknik


Penyehatan /
Lingkungan
Tenaga Ahli
Kelembagaan
Tenaga Ahli
Pembiayaan dan
Investasi

1.3
1.4

1.5
2
2.1
2.2

1.

S1 Teknik
Penyehatan/
Lingkungan
S1 Teknik/ Hukum /
Ekonomi

SKA Sanitasi/
Limbah/Teknik
Lingkungan

S1 Ekonomi /
Ekonomi Studi
Pembangunan

Tenaga Penunjang
Operator Komputer
Sekretaris

6
6

Team Leader, Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota adalah konsultan


profesional dengan jenjang pendidikan minimal S2 (Teknik Perencanaan
Wilayah dan Kota / Planologi / Arsitektur) dan mempunyai latar belakang
pengalaman dibidangnya minimal 3 tahun (6 MM).
Team Leader mempunyai tugas dan bertanggung jawab terhadap:

2.

Koordinator pelaksanaan kegiatan dan pelaksanaan tugas seluruh


personil konsultan;

Melakukan penyusunan strategi pelaksanaan kegiatan;

Memastikan pelaksanaan kinerja seluruh konsultan sesuai dengan


grand design dan rencana kerja yang telah ditetapkan;

Koordinasi dengan stakeholder terkait lainnya;

Mengkoordinasi jalannya pendampingan dan menampung aspirasi


untuk menyusun Advisory dalam pelaksanaan kegiatan Perencanaan
Program dan Anggaran;

Penyelesaian pekerjaan secara tepat waktu dan tepat mutu;

Pelaksanaan penyusunan dan substansi laporan hasil pelaksanaan


program mulai dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan
pengelolaannya;

Koordinasi dengan pihak pemberi tugas.

Ahli Prasarana Permukiman adalah konsultan profesional dengan jenjang


pendidikan minimal S1 (Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota/ Planologi /
Arsitektur / Pengembangan Wilayah Kota / Sipil) dan mempunyai latar
belakang pengalaman di bidang pembangunan prasarana permukiman
minimal 2 tahun (6 MM). Ahli Prasarana Permukiman mempunyai tugas dan
bertanggung jawab terhadap:

Pendampingan dalam tahapan penyusunan program anggran Bidang


Cipta Karya;

Bekerja sama dengan tenaga ahli lain dalam menyusun advisory

57

pendampingan;

3.

4.

5.

Analisis program/kegiatan prasarana permukiman prioritas dalam setiap


tahapan perencanaan program anggran;

Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam melakukan tugas dan


tanggung jawabnya.

Ahli Teknik Penyehatan/Lingkungan adalah konsultan profesional dengan


jenjang pendidikan minimal S1 (Teknik Penyehatan Lingkungan / Teknik
Lingkungan) dan mempunyai latar belakang pengalaman dibidangnya
minimal 2 tahun (6 MM). Ahli Prasarana Permukiman mempunyai tugas dan
bertanggung jawab terhadap:

Pendampingan dalam tahapan penyusunan program anggran Bidang


Cipta Karya;

Bekerja sama dengan tenaga ahli lain dalam menyusun advisory


pendampingan;

Analisis program/kegiatan penyehatan lingkungan prioritas dalam setiap


tahapan perencanaan program anggran;

Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam melakukan tugas dan


tanggung jawabnya.

Ahli Kelembagaan adalah konsultan profesional dengan jenjang pendidikan


minimal S1 (Ekonomi / Teknik / Hukum) dan mempunyai latar belakang
pengalaman dibidangnya minimal 2 tahun (5 MM). Ahli Kelembagaan
mempunyai tugas dan bertanggung jawab terhadap:

Pendampingan dalam tahapan penyusunan program anggran Bidang


Cipta Karya;

Bekerja sama dengan tenaga ahli lain dalam menyusun advisory


pendampingan;

Analisis kelembagaan dan sumber daya manusia dalam penyusunan


program/kegiatan prioritas dalam setiap tahapan perencanaan program
anggran;

Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam melakukan tugas dan


tanggung jawabnya.

Ahli Pembiayaan dan Investasi adalah konsultan profesional dengan


jenjang pendidikan minimal S1 (Teknik/ Ekonomi / Studi Pembangunan) dan
mempunyai latar belakang pengalaman di bidang investasi dan pembiayaan
pembangunan infrastruktur minimal 2 tahun (5 MM). Ahli Pembiayaan dan
Investasi mempunyai tugas dan bertanggung jawab terhadap:

58

Pendampingan dalam tahapan penyusunan program anggran Bidang


Cipta Karya;

Bekerja sama dengan tenaga ahli lain dalam menyusun advisory


pendampingan pembiayaan dan investasi infrastruktur

Analisis pembiayaan program/kegiatan kawasan permukiman prioritas


dalam setiap tahapan perencanaan program anggran;

Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam melakukan tugas dan


tanggung jawabnya.

Sedangkan tenaga pendukung untuk menunjang pelaksanaan kegiatan tersebut dapat


dibantu, Operator Komputer 1 (satu) orang sebanyak 6 MM, dan Sekretaris 1
(satu) orang sebanyak 6 MM.
18. Jadwal
Tahapan
Pelaksanaan
Kegiatan

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 6 (enam) bulan kalender atau 180
(seratus delapan puluh) hari kalender. Penyedia harus membuat jadwal
pelaksanaan sesuai kebutuhan untuk kegiatan ini

LAPORAN
19. Laporan
Pendahuluan

Laporan ini diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah dikeluarkan Surat
Perintah Kerja (SPK) sebanyak 10 eksemplar, berisi persiapan pelaksanaan,
metode pelaksanaannya sesuai dengan kerangka acuan pekerjaan, analisa
permasalahan, serta jadwal pelaksanaan pekerjaan.

20.

Laporan
Antara

Berisi hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan mulai dari hasil kajian awal,
temuan-temuan, kompilasi data, dan hasil forum diskusi yang diserahkan
selambat-lambatnya bulan ke 3 (tiga) setelah SPMK diterbitkan. Laporan ini
dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar

21.

Laporan Draft
Final

Laporan ini merupakan konsep akhir dari pekerjaan ini yang memuat keseluruhan
hasil kajian yang menyampaikan hasil forum diskusi, mekanisme penyusunan
program dan penganggaran, kajian capaian target 100-0-100 serta indikasi
program infrsatruktur permukiman provinsi yang memenuhi readiness criteria.
Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar yang diserahkan selambatlambatnya 5 (lima) bulan sejak SPMK diterbitkan.

59

22.

Laporan Final

Laporan ini berisi seluruh hasil kegiatan yang telah didiskusikan dengan tim
teknis, serta diserahkan sesudah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan dari
laporan draft final. Laporan Final diserahkan kepada Pengguna Jasa selambatlambatnya pada saat berakhimya masa kontrak sebanyak 15 (lima belas)
eksemplar. Laporan final juga dibuat dalam bentuk soft copy berupa CD
sebanyak 15 keping.

HAL-HAL LAIN
24.

Produksi
Dalam Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di wilayah
Negara Republik Indonesia.

25.

Alih
Pengetahuan

Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan


dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil Direktorat
Keterpaduan Infrastruktur Permukiman sebagai berikut:
1. Pertemuan dan pembahasan dilakukan pada setiap kali penyedia jasa akan
menyerahkan laporannya, yaitu pada saat akan menyerahkan Laporan
Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Draft Akhir.
2. Sebelum pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa harus
melakukan penjelasan rencana pembahasan kepada Tim Teknis kegiatan
yang bersangkutan.
3. Setelah pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa harus
melakukan konsultasi hasil pertemuan dan pembahasan denganTim Teknis
kegiatan yang bersangkutan.

BAB V. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN


LAMPIRAN A : BENTUK SURAT PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS (File I)
A. BENTUK SURAT PENAWARAN ADMINISTRASI DAN TEKNIS (File I)
CONTOH

[KOP SURAT BADAN USAHA]


______________,_____________20__
Nomor
: _____________________
Lampiran : _____________________
Kepada Yth.:
Pokja Di Lingkungan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman

Anda mungkin juga menyukai