Anda di halaman 1dari 8

BAB 7

DAFTAR ISIAN DAN


MASUKAN (DIM)

1.1 Latar Belakang


Penyusunan Materi Teknis Revisi Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Pulau Sulawesi dalam penyelenggaraannya memperoleh banyak masukan dari baik dari
konsultasi publik dan sektor. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang
melalui sinkronisasi dan koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah sesuai dengan amanat Undang-
undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 10
Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan, Peninjauan Kembali, dan Revisi Rencana Tata Ruang
Pulau/Kepulauan, Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional, dan Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Perbatasan Negara; serta Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang. Masukan-masukan terkait baik dari hasil Konsultasi Publik dan
masukan Sektor dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.

Tabel 7-1 Daftar Isian dan Masukan (DIM) Konsultasi Publik 18 Oktober 2022 di Makassar
NAMA MASUKAN TANGGAPAN
Pak Pelopor  Perlu melakukan eksplorasi dan integrasi antara  Dalam rencana struktur dan pola
tata ruang darat dengan tata ruang perairan, agar yang mengadopsi bbrp aspek
sumber daya yang ada dapat termanfaatkan dan struktur dan pola perairan spt
terkelola secara optimal dan berkelanjutan Pelabuhan Utama, Pelabuhan
Penyeberangan, Pelabuhan
Perikanan, ALKI, taman wisata alam,
dll

 Penyusunan revisi RTR Pulau Sulawesi perlu  Konektivitas untuk bagian timur
memperhatikan konektivitas, sistem jaringan sudah ada dalam konsep koridor dan
sarana dan prasarana di Pulau Sulawesi terutama rencana struktur ruang
di bagian timur

 Rencana dapat mensinergikan pusat - pusat  Sudah diakomodir terhadap rencana


pertumbuhan perkotaan dengan pusat - pusat pusat kegiatan utama dan
kegiatan ekonomi pendukung
 Kawasan geopark, danau - danau (Danau Tempe,  Sudah diakomodir dalam rencana
Danau Tondano, dan Danau Limboto agar menjadi pola (kawasan perlindungan
concern dalam perencanaan pembangunan di setempat) serta arahan sistem
Pulau Sulawesi zonasi nasional
NAMA MASUKAN TANGGAPAN
 Perlu adanya pengendalian pemanfaatan sumber  Sudah diakomodir dalam rencana
daya air dan peningkatan kualitas sumber daya air struktur dan pola serta arahan
di Pulau Sulawesi, agar daya dukung lingkungan di sistem zonasi nasional
Pulau Sulawesi dapat menjadi optimal

 Perlu merumuskan strategi dalam peningkatan  Sudah dianalisis dan dimasukkan


budidaya komoditas - komoditas unggulan di dalam tujuan, kebijakan, dan strategi
Pulau Sulawesi agar dapat berkelanjutan dan
mendorong perekonomian Pulau Sulawesi
Ibu. Ayu  Potensi utama Provinsi Sulawesi Selatan terdapat  Industri pengolahan hasil
(Dinas PU Energi Baru Terbarukan Provinsi Sulawesi Selatan pertambangan (KI Takalar) sudah
Provinsi sedang mengembangkan industri pengolahan hasil termasuk
Sulawesi pertambangan
Selatan)
 Pengembangan Perkotaan Luwu Timur di Sulawesi  Perkotaan Luwu Timur bukan
Selatan termasuk PKU dan PKP

 Jalan Tol pesisir barat belum terakomodir  Jalan tol pesisir barat sudah
dimasukkan (Mamminasata-Pare-
pare) ke dalam indikasi program

 Terdapat patahan di bagian utara Sulawesi Selatan  Sudah diakomodir dalam analisis,
 Rawan gerakan tanah dan banjir tinggi belum konsep koridor, struktur, dan pola
dibahas dalam RTR Pulau Sulawesi ruang.
 Untuk mengantisipasi IKN perlu dibuat konsep
terkait pelabuhan, distribusi barang produksi, dan
jalan/trase

 Dalam draft perpres Maminasata terdapat rencana  Kota Baru Moncongloe tidak
Kota Baru Moncongloe termasuk dalam SPN sehingga tidak
 Perlu penyesuaian penulisan istilah-istilah dalam diakomodir
legal drafting
 Pengaturan struktur dan pola ruang masih terlalu
umum sehingga bisa ditambahkan 1 ayat klausul
penetapan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
perundangan
 Jaringan Sumber Daya Air yg dimaksud adalah  Jaringan SDA sudah termasuk dalam
Jaringan Irigasi, Jaringan Pengendali Banjir prasarana SDA

 Belum terdapat Kawasan Ketahanan Pangan  Kawasan ketahanan pangan scecara


eksplisit belum termuat karena blm
ada penentuan LSD atau LP2B

 Penggambaran JAP Maminasata belum  JAP Mamminasata sudah diakomodir


terakomodir dalam rencana struktur ruang
 Trase kereta api diakomodir
 Penggambaran trase kereta api masih belum berdasarkan Renduk
definitif  Integrasi dgn RTRW Prov Sulsel
 Penyesuaian dalam rencana struktur dan pola ditambahkan
NAMA MASUKAN TANGGAPAN
ruang sebagai bentuk integrasi dengan RTRW
Provinsi Sulawesi Selatan.
Bpk. Roudo  Revisi RTR Pulau Sulawesi sudah sejalan dengan Sudah diakomodir
(Bappenas) Indonesia 2045, RTRWN, RPJMN, dan Major
Project
 Usulan Rakortek/Rakorgub Peran Sulawesi dalam
pengembangan IKN antara lain: Integrasi
Pariwisata Manado-Likupang-Toraja-Wakatobi,
Integrasi Konektivitas Sulawesi
 Perlu disepakati konfirmasi dan prioritisasi
terhadap isu strategis yang telah dirumuskan
 Perlu melakukan sinkronisasi kembali dengan
rencana tata ruang provinsi dan rencana tata
ruang kawasan strategis nasional;
 Mempertimbangkan pengembangan sumber
energi baru dan terbarukan, termasuk peluang
untuk mendukung Ibu Kota Nusantara;
 Pulau Sulawesi perlu menjadi penyangga dalam
pengembangan Ibu Kota Nusantara;
 RTR Pulau Sulawesi perlu mempertimbangkan
keselarasan dengan dokumen perencanaan
eksisting yang berlaku (jangka pendek, menengah
dan Panjang);
 RTR Pulau Sulawesi diharapkan dapat menjadi
penyeimbang antara kebutuhan manusia dalam
sebuah social system dan mempertimbangkan
daya dukung ekosistem, termasuk isu lingkungan
hidup dan bencana ekosistem;
Ibu. Kartika  Terdapat banyak updating terkait PSN agar dapat • Sudah menyelaraskan dengan
(Kemenko) disesuaikan kembali kebijakan nasional
 Perlu ditetapkan rencana aksi terkait • Konektivitas hulu-hilir sudah
ketidaksesuaian PITTI yang terintegrasi antara RTR diakomodir dalam konsep koridor
Pulau dengan RTRW Provinsi dan konsep klaster ekonomi,
 Dalam penyusunan tujakstra RTR Pulau Sulawesi tujakstra, dan indikasi program
diharapkan memperhatikan beberapa kebijakan
nasional, diantaranya PSN, KEK, KI, serta
pengembangan super-hub Sulawesi
 Pulau Sulawesi merupakan pulau dengan potensi • Konsep Pulau Sulawesi sebagai
sebagai lumbung pangan, baik komoditas padi penyangga IKN sudah dipetakan dan
nasional (bagian selatan Pulau Sulawesi), diakomodir dalam konsep
komoditas jagung nasional (bagian utara Pulau koridor,dan konsep klaster ekonomi,
Sulawesi) serta pusat perkebunan kakao berbasis tujakstra, dan indikasi program
bisnis (bagian tengah Pulau Sulawesi), sehingga
perlu merencanakan konektivitas hulu-hilir
 Pulau Sulawesi akan mendukung kebutuhan
pangan dan logistik pada IKN, sehingga hal
tersebut perlu diperhatikan dan diakomodir
NAMA MASUKAN TANGGAPAN
Bpk.  KSN dapat memberi dampak yang besar untuk • KSN sudah diakomodir dalam konsep
mendukung IKN koridor dan konsep klaster ekonomi
 Perlu adanya pengembangan komoditas rencana sistem pusat kegiatan dan
peternakan rencana kawasan budidaya potensial
dikembangkan
 Perlu prioritisasi program • Prioritisasi program sudah
diakomodir dengan penyusunan
kriteria dan indikatornya

PUTR  Usulan pembangunan bandar udara wisata di Kec. • Tidak ada dalam Kepmen KM
Bukukumba Bontobahari Bontotiro Bulukumba untuk 166/2019 tentang Tatanan
mendukung sektor unggulan pariwisata dan Kebandarudaraan Nasional
pembangunan bendungan kahayadi Kec. kidang
Kab. Bulukumba
 Rencana bandar udara wisata memudahkan para
wisatawan dari Bali atau NTT/NTB untuk langsung
ke kawasan wisata misalnya ke wisata Bira, Wisata
Mandala Ria Dea Lembanna dan Apparalang Desa
Ara
 Jalur kereta api juga dapat dikembangkan untuk • Rencana jalur kereta api sudah ada
memperpendek jarak dan menghindari tingkat dalam rencana struktur dan indikasi
kemacetan yang semakin meningkat dan nyata. program.

Ramadhani  Kawasan budi daya potensial dikembangkan untuk • Sudah diakomodir dalam rencana
(PUPR sektor unggulan kelautan dan perikanan di pola ruang dan indikasi program.
Sulawesi Provinsi Sulawesi Utara ditambahkan Kabupaten
Utara) Minahasa Utara dan Bolaang Mongondow selatan
karena merupakan daerah penghasil komoditas
perikanan potensial dan rencananya akan
dibangun Fish Market bertaraf Internasional di
Minahasa Utara
 Kawasan budi daya potensial dikembangkan untuk
sektor unggulan perkebunan untuk menghapus
Kota Manado dan Bitung dikarenakan kegiatan
sektor perkebunan yang hampir tidak terlihat lagi
diakibatkan bergesernya kegiatan masyarakat ke
ciri masyarakat perkotaan
Tabel 7-2 Daftar Isian dan Masukan (DIM) Masukan Sektor 17-18 November 2022

NAMA MASUKAN TANGGAPAN


Bu Citra, JBH  Tahun 2025 pelaksanaan pembangunan jalan tol  Sudah ditambahkan dalam matriks
PUPR Takalar-Maros indikasi program
 Dokumen pendukung akan dikirimkan, namun  Sudah diterima untuk .shp jalan tol
untuk file SHP Kementerian ATR/BPN harus
bersurat ke Kementerian PUPR
 Baseline Panjang Jalan Tol Pulau Sulawesi 61,46  Sudah diperbaiki ke dalam indikator
Km pada tahun 2022. pencapaian tujuan

Bu Novi, Dit.  Koridor jalan nasional sesuai dengan SK. 430/2022  Sudah disesuaikan dengan SK
Jalan dan 430/2022
Jembatan  Masukan target kemantapan jalan Pulau Sulawesi  Sudah disesuaikan dalam indikator
PUPR 99% target
 Target kemantapan jalan nasional berdasarkan
Renstra PUPR sebesar 97% di tahun 2024 untuk
seluruh Indonesia

Pak  Bendungan Ameroro sudah sesuai, untuk yang lain  Masih menunggu data
Fathurahman akan disampaikan filenya
, Wilayah 3,  Baseline indikator jaringan irigasi menggunakan  Sudah menggunakan indikator dari
PUPR PermenPUPR Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Permen PUPR tsb
Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi.
 Sedang ada pemetaan DI baru
 Perlu melengkapi jaringan irigasi yang belum  Sudah dilengkapi dengan
tertuang dalam materi teknis pengembangan jaringan irigasi
dalam indikasi program

Pak Febrian,  Indikasi Program sudah sesuai • Sudah disesuaikan kembali


DPTJ  Dalam bahan paparan belum ada Terminal Tipe A
Kemenhub Tampoko di Kota Bitung, tetapi di matriks indikasi
program sudah terakomodir
 Pentahapan pembangunan disesuaikan kembali

Pak Febri,  Indikasi program sudah benar dan sesuai


Wilayah 3,
Dit. Air
Tanah dan
Air Baku,
PUPR

Bu Latifah,  Terdapat perubahan hirarki untuk Pelabuhan • Tidak ada Pelabuhan sungai dan
Dit. sungai dan danau danau di Sulawesi
Pelabuhan  Data terbaru akan disampaikan • Masih menunggu data
Sungai dan  Baseline indikator pelabuhan penyeberangan
Danau, masih dikonfirmasi dengan Direktorat
Kemenhub Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan
NAMA MASUKAN TANGGAPAN
Pak Awan,  Daftar bandara sudah sesuai dengan KM 166/2019 • Sudah dimasukan ke dalam IAZSN
Dit. tentang Tatatan Kebandarudaraan Nasional
Kebandaruda  Masukan terhadap IAZN dimana pemanfaatan
raan ruang memperhatikan terhadap adanya hewan liar

Kementerian  Masukan terkait muatan Indikasi Arahan Zonasi • Masukan IAZN dan Pulau-Pulau Kecil
KKP Sistem Nasional untuk kawasan sempadan akan belum diterima
disampaikan secara tertulis oleh Direktorat
Perencanaan Ruang Laut;
 Penetapan garis sempadan pantai mengacu pada • Penetapan garis sempadan pantai
Permen KP 21/2018 tentang Tata Cara sudah merujuk ke Permen KP
Penghitungan Batas Sempadan Pantai; 21/2018
 Masukan terkait muatan pulau-pulau kecil akan •
disampaikan secara tertulis oleh Direktorat
Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

Kementerian
ESDM  Masukan terkait muatan jaringan minyak dan gas • Masih menunggu masukan
bumi akan disampaikan secara tertulis oleh
Direktorat Pembinaan Program Minyak dan Gas
Bumi

Pak Arif,  Informasi bahwa Palapa Ring termasuk Program • Palapa Ring sudah termasuk ke
PMO AI Bakti Bakti dalam rencana jaringan bergerak.

Pak Ridwan,  Masukan terkait muatan jaringan telekomunikasi • Masih menunggu masukan
Kementerian akan disampaikan secara tertulis oleh Direktorat
Kominfo Telekomunikasi. Kedalaman pengaturan jaringan
telekomunikasi diatur dengan skala RTR
Pulau/Kepulauan (1:500.000) dan disesuaikan
dengan karakteristik Pulau Sulawesi.

Pak Ahmad,  Masukan terkait wilayah pulau – pulau kecil Masih menunggu masukan
DIt. P4K, disampaikan secara tertulis
Kementerian 
KKP

KLHK  Peta hutan lindung sudah menggunakan peta • Belum disesuaikan karena masih
terbaru dari KSP periode Desember 2021; menunggu peta terbaru
 Data luasan kawasan hutan di Pulau Sumatera dan
Pulau Sulawesi disesuaikan dengan SK pada
masing-masing provinsi;
 Perlu pertimbangan Peta Indikatif Penundaan
Pemberian Izin Baru (PIPIB) Pada Hutan Alam
Primer dan Lahan Gambut terkait penetapan
kawasan lindung;
 Kriteria hutan lindung mengacu pada PP Nomor 23 • Kriteria hutan lindung sudah
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan; mengacu pada PP No.23/2021.
 Dalam penyusunan Indikasi Arahan Zonasi Sistem
NAMA MASUKAN TANGGAPAN
Nasional (IAZSN), perlu mempertimbangkan PP • Sudah ditambahkan dalam IAZSN
Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Kehutanan, PP 28 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan
Pelestarian Alam jo PP Nomor 108 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan
Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian
Alam;
 Perlu mengakomodasi keberadaan Cagar Biosfer,
World Heritage, Ramsar Site, Asian Heritage, dan • Lokasi sudah ada dalam indipro
Geopark dalam muatan Rperpres RTR Pulau
Sumatera dan Rperpres RTR Pulau Sulawesi sesuai
dengan skala perencanaan;
 Penambahan frasa terkait alokasi ruang yang
cukup bagi satwa liar spesies endemik terancam • Perlu ditambahkan dalam IAZSN
punah di dalam kawasan hutan dan di luar
kawasan hutan (APL) sesuai dengan Instruksi
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
INS.1/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2022 tentang
Perlindungan Satwa Liar atas Ancaman Penjeratan
dan Perburuan Liar di dalam dan di luar Kawasan
Hutan;
 Perlu sinkronisasi delineasi koridor ekosistem yang
terdapat di Rperpres RTR Pulau Sumatera dan
Rperpres RTR Pulau Sulawesi dan di Direktorat
BPPE, Kementerian LHK yang telah ada penetapan
SK (usulan pemerintah daerah);
 Updating terkait daftar Kawasan Industri (KI) baik
eksisting yang sudah memiliki IUKI maupun • Sudah diupdate berdasarkan data
rencana KI; dan Kemenperin
 Perlu adanya pencantuman IGT kawasan hutan
pada sumber peta rencana pola ruang RTR Pulau
Sulawesi;
 Perlu penyesuaian penulisan nomenklatur pada
batang tubuh terkait kawasan konservasi sesuai
Undang-Undang 41 Tahun 1999 tentang • Sudah sesuai
Kehutanan;
 Perlu melakukan sinkronisasi dan perbaikan
urutan pada batang tubuh dan lampiran indikasi
program terkait kawasan konservasi dan • Sudah disinkronkan
kewenangan instansi pelaksana;
 Terdapat koridor ekosistem untuk perlindungan
satwa di Pulau Sulawesi berupa koridor foobula
(anoa) di Kabupaten Buton (sudah terdapat • Sudah dimasukkan dalam indipro
penetapan melalui SK), koridor burung maleo
tanjung binerean di Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan (sudah terdapat penetapan
melalui SK), dan koridor anoa di Kabupaten Luwu
Utara (belum terdapat penetapan melalui SK).
NAMA MASUKAN TANGGAPAN

Anda mungkin juga menyukai