Anda di halaman 1dari 2

BAB VI

PENUTUP

6.1

Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Dari analisa yang dilakukan menghasilkan :
a. Beban sebesar 90 ton yang bekerja pada front support frame menghasilkan
tegangan maksimum sebesar 131.9 Mpa pada hasil analisa Autodesk Inventor
Professional 2012, 184.2 Mpa pada hasil analisa Abaqus/CAE 6.11, dan 169.5
Mpa dengan menggunakan analisa perhitungan dimana kekuatan luluh dari
material adalah 370 MPa. Dari hasil analisa ini dapat disimpulkan bahwa
penyebab kegagalan bukan karena beban yang berlebih jika bahan yang
digunakan adalah mild steel atau bahan yang mempunyai properti mekanikal
yang lebih baik.
b. Elektroda las yang digunakan untuk perbaikan, yaitu E71T-1, yang
mempunyai kekuatan luluh 400 Mpa, maka dapat disimpulkan juga kegagalan
tidak disebabkan oleh ketidak mampuan filler untuk menahan beban.
c.

Pada daerah sambungan las mempunyai geometri yang dapat menjadi daerah
stress concentration, sehingga tegangan yang bekerja pada daerah tersebut
bisa menjadi jauh lebih besar dan mungkin akan menyebabkan kegagalan pada
struktur front support frame.

2. Kegagalan retak mungkin disebabkan oleh :


a. Kesalahan pabrikasi atau assembly pada pabrikan India, karena frame yang
mengalami kegagalan retak hanya pada produk OHT pabrikan India,
sedangkan porduk dari pabrikan Amerika Serikat yang memiliki spesifikasi
yang sama tidak mengalami kegagalan sama sekali pada bagian tersebut.
b. Prosedur pengelasan pada perbaikan tidak diawali dengan preheat yang
berfungsi untuk mengurangi efek hardening, distorsi, dan terjadinya gradien
temperatur dimana gradien temperatur akan menyebabkan tegangan termal
dan kemungkinan terjadinya retak ketika proses pendinginan.

6.2

Saran
Saransaran yang dapat diberikan untuk mengurangi terjadinya kegagalan retak pada

unit antara lain :


1. Mengurangi beban yang diangkut oleh unit OHT yang diproduksi pabrikan India.
2. Melakukan langkah perbaikan pada front support frame sebelum panjang retak
mencapai 173 mm.
3. Melakukan langkah preheat pada langkah perbaikan.
4. Melakukan penelitian lanjutan pada bahan yang digunakan untuk membuat frame
maupun proses pabrikasinya. Karena dengan penelitian tersebut dapat diketahui
spesifikasi material yang lebih mendetail.

Anda mungkin juga menyukai