Anda di halaman 1dari 1

Nama

NIM
No. Hp

: Ernita Nurliani
: 05031281419091
: 081990066202

E-Mail
TTD

: ernita.nurliani@yahoo.co.id
:

THERMAL RESISTANCE OF BACILLUS SUBTILIS VAR. NIGER IN A CLOSED


SYSTEM
J. T. Peeler,* A. L. Reyes, R. G. Crawford, A. J. Wehby, And J. E. Campbell
Mikroorganisme yang tahan panas telah diteliti sejak tahun 1920 dengan menggunakan
dua parameter fisik, yaitu waktu dan suhu. Setelah dua variabel itu diperkenalkan, para ahli
memperkenalkan variabel yang ketiga yaitu aktivitas air. Faktor-faktor lain seperti pH telah
diteliti, akan tetapi tidak terlalu berpengaruh terhadap mikroorganisme tahan panas ini. Tiga
parameter fisik ini telah dipelajari lebih rinci sejak National Aeronautics and Space
Administration merancang kapsul ruang angkasa untuk mendarat di permukaan planet mars.
Genus Bacillus merupakan salah satu strain penting dalam industi yang memproduksi produk
yang termasuk ke dalam makanan fermentasi, industri enzim, bioinsektisida, antibiotic, dan
lainnya. Namun, sporanya yang tahan akan suhu tinggi menjadi masalah utama di industri
farmasi steril dan di industri makanan. Hal inilah yang menyebabkan bakteri ini menjadi
indikator biologis untuk sterilisasi dan mengevaluasi kapasitas tindakan biosida. Genus Bacillus
ditemukan oleh Ferdinand Chon dan diberi nama Vibrio subtilis.Awalnya, klasifikasi genus
tersebut didasarkan pada kemampuannya untuk bersporulasi dan berdasrkan morfologi, sifat
biokimia serta fisiologis. B. subtilis dapat membagi asymmetrically, memproduksi sebuah
endospore yang tahan terhadap faktor lingkungan seperti panas, asam, dan garam, yang dapat
berada di dalam lingkungan dalam jangka waktu yang lama. Endospore adalah yang dibentuk
pada saat gizi stres, memungkinkan organisme untuk terus berada di dalam lingkungan sampai
kondisi menjadi baik. Sebelum proses untuk menghasilkan spora bakteri melalui proses produksi
flagella dan mengambil DNA dari lingkungan. Bacillus subtilis var. niger merupakan salah satu
spesies dari bakteri Bacillus. Bacillus subtilis var. niger merupakan bakteri gram positif, aerobik,
dan merupakan bakteri yang dapat membentuk spora fenotif mirip dengan B. subtillis, kecuali
untuk memproduksi pigmen, serta bakteri ini juga bisa dibudidayakan di media yang
mengandung sumber nitrogen organik. Bakteri Bacillus subtilis var. niger salah satu
penggunaannya adalah sebagai indikator sterilisasi biologis karena ketahananya terhadap suhu
tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Peeler, et.,al. (1977) menunjukkan
bahwa penggunakan % Rh = 100 pada saat sterilisasi adalah kondisi yang paling efektif untuk
menonaktifkan B. subtillis dibandingkan dengan RH < 0,1. Tinggi dan rendahnya kelembapan
selama proses sterilisasi merupakan kondisi yang terbaik untuk mencapai inaktivasi termal
dengan menggunakan input minimum panas. Kondisi RH 100% dan RH < 0,001 % dengan suhu
berkisar antara 850C sampai 1250C. berdasarkan hal ini dapat diketahui waktu untuk mengurangi
populasi 100 per unit dengan kondisi %RH rendah harus menggunakan suhu sterilisasi sekitar
1150C. Penurunan jumlah bakteri sebesar 4-log untuk %RH sekitar 0,1 sampai dnegan sekitar
2,1. Sedangkan, untuk sterilisasi menggunakan %RH yang tinggi yaitu 100 hanya menghabiskan
waktu 0,5 jam. Eksperimen yang dilalukan oleh Peeler, et.,al. (1977) telah mengatur kondisi
untuk %Rh pada kisaran 10 hingga 11 % untuk menurangi populasi 100 per unit, hasil yang
didapatkannya dengan %RH 10 hingga 11 % membutuhkan waktu sekitar 33 jam.
Referensi : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC170573/

Anda mungkin juga menyukai