Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN

pada Ny. D dengan AKSEPTOR KB AKDR


Di PUSKESMAS DURENAN
TRENGGALEK

Disusun oleh:
HARDIANI WAHYU LESTARI
Bd. DH. 2006. 17

AKADEMI KEBIDANAN DHARMA HUSADA


KEDIRI
2009

LAPORAN PENDAHULUAN
AKDR ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim )
A. DEFINISI
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. AKDR adalah
suatu alkon yang dimasukkan ke dalam rongga rahim perempuan.
B. PROFIL
Sangat Efektif reversibel dan berjangka panjang ( dapat dipakai samai 10 tahun
CUT-380 A)
Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak

Pemasangan dan pencabutan

Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi.

Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terkena IMS

C. JENIS
AKDR CUT-380 A
Kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel, berbentuk huruf T diselubungi oleh
kawat halus yang terbuat dari tembaga (CU), tersedia di Indonesia dan terdapat
dimana-mana.
AKDR lain yang beredar di Indonesia adalah Nova T ( Schering )
D. CARA KERJA
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba Falopii

Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.

AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampan sperma untuk fertilisasi.
Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

E. KEUNTUNGAN :
1. Efektivitas tinggi 0,6 0,8 kehamilan / 100 perempuan (1 kegagalan dalam
125 170 kehamilan).
2. Dapat efektif segera setelah pemasangan
3. Metode jangka panjang
4. Tidak mempengaruhi hubungan sex
5. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
F. KERUGIAN :
1. Efek samping yang umum terjadi :
2. Perubahan siklus haid
3. Haid lebih lama dan banyak
4. Perdarahan antar mens
5. Saat haid lebih sakit

6.
7.
8.
9.

Komplikasi lain
Merasa sakit / kejang 3 5 hari setelah pemasangan
Perdarahan berat waktu haid / di antaranya
Perforasi dinding uterus.

G. Mekanisme Kerja IUD


Mekanisme kerja IUD yang pasti dari IUD belum diketahui
Ada beberapa mekanisme kerja IUD yang telah dianjurkan :
2. Timbulnya reaksi radang lokal yang non spesifik di dalam kavum uteri sehingga
implantasi sel telur yang telah dibuahi terganggu.
3. Prod lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan terganggunya
implantasi.
4. Gangguan / terlepasnya blastocyst yang telah berimplantasi di dalam
endometrium.
5. Pergerakan ovum yang bertambah cepat di dalam tuba falopi.
6. Imobilisasi spermatozoa saat melewati kavum uteri.
H. YANG BOLEH MEMAKAI AKDR:
a. Usia reproduksi
b. Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
c. Gemuk atau kurus
d. Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui
f. Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI eksklusif
g. Pasca keguguran
h. Anemia karena haid berlebihan
i. Nyeri haid hebat
j. Siklus haid tidak teratur
k. Riwayat kehamilan ektopik
l. Kelainan payudara jinak
m. Kencing manis tanpa komplikasi ginjal, pembuluh darah, mata dan syaraf
n. Penyakit thyroid, radang panggul, endometritis atau tumor ovarium jinak
o. Menderita Epilepsi.
p. Varises mata
I. YANG TIDAK BOLEH MEMAKAI AKDR :
1. Sedang hamil
2. perdarahan vagina tidak diketahui penyebabnya
3. sedang menderita infeksi alat genital
4. tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita abortus septic/ PRP
5. kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak yang dapat
mempengaruhi kavum uteri.
6. penyakit trofoblas ganas
7. diketahui penderita TBC Pelvis
8. kanker alat genital
9. ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.

J. PEMANTAUAN :
Klien hendaknya diberikan pendidikan mengenai manfaat dan resiko AKDR. Bila
terjadi ekspulsi AKDR dapat kembali dipasang. Pemeriksaan AKDR dapat
dilakukan setiap tahun apabila terdapat keluhan ( nyeri, perdarahan, demam, dsb )
K. EFEK SAMPING YANG UMUM TERJADI :
1. Amenorea
2. kejang
3. perdarahan vagina hebat dan tidak teratur
4. benang yang hilang
5. adanya pengeluaran cairan dari vagina atau dicurigai adanya PRP
L. WAKTU PENGGUNAAN :
setiap waktu dalam siklus haid yang dipastikan

hari pertama sampai ke 7 siklus haid

segera setelah melahirkan, 48 jam pertama atau setelah 4 minggu pasca persalinan
seetelah 6 bulan apabila menggunakan MAL perlu diingat angka ekspulsi tinggi
pada pemasangan segera/ selama 48 jam pasca persalinan.
Setelah menderita abortus apabila tidak ada gejala infeksi

Selama 1-5 setelah senggama yang dilindungi.

J. PETUNJUK BAGI KLIEN :


Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu Pemasangan AKDR

Selama bulan pertama menggunakan AKDR, Periksalah benang AKDR secara


rutin terutama setelah haid
Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksakan keberadaan
benang, setelah haid apabila mengalami : kram, spoting diantara haid atau setelah
senggama dan nyeri setelah senggama setelah senggama.
Coper T-380 A perlu dilepas 10 tahun pemasangan, tetapi dapat dilakukan lebih
awal apabila diinginkan
Kembali keklinik apabila : tidak dapat meraba benang, merasakan bagian yang
keras dari AKDR, siklus terganggu/ meleset, terjadi pengeluaran cairan dari
vagina yang mencurigakan dan adanya infeksi.

DAFTAR PUSTAKA
1. JNPKKR / POGI, BKKBN, DEPKES dan JHPIEGO. 2003. Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBP-SP.
2. Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
3. Syaifudin, Abdul Bari. 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan KB. Jakarta :
YBP-SP

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB AKDR


Tanggal Masuk Puskesmas

26-03- 2009

Jam

10.00 WIB

Tanggal periksa

26-03- 2009

Jam

10.10 WIB

Dx masuk

Calon akseptor AKDR

I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama

: Ny. Darti

Nama

: Tn. Sugimin

Umur

: 30 tahun

Umur

: 35 tahun

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Suku/bangsa : Jawa / Indonesia

Agama

Agama

: Islam

: Islam

Pendidikan : SMA

Pendidikan : SMA

Pekerjaan

Pekerjaan

: IRT

Penghasilan : Alamat

: Swasta

Penghasilan : + Rp. 750.000,00/Bln

: RT 10 RW 08 Durenan

2. Keluhan utama :
Ibu mengatakan ingin memakai kontrasepsi jangka panjang yang dipasang di
rahimnya dan tidak mengandung hormon. Ibu ingin memakai IUD dan ibu
sekarang sedang menstruasi hari ke-4
3. Riwayat menstruasi :
-

Menarche

: umur 13 tahun

Dismenorhoe: -

Lama haid

: 5-6 hari

Fluor albus : -

Banyaknya

: 2 3 softek/hari

Banyaknya : -

Siklus :

21-28 hari

Warna / bau : -

Teratur / tidak

: teratur

4. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu


Keh.

Perkw.

Tempat

Jenis

Ke
1

Ke
1

pers.
BPS

pers.
Spontan 9 bln

long
Bidan

BPS

Spontan 9 bln

Bidan

UK

Peno

Penyulit
Keh. Pers nifas
-

JK
p

Anak
BB
3000

PB
47

13 th

Lk

3100

48

8 th

Ket

5. Riwayat KB
-

Kontrasepsi yang pernah digunakan : pil KB

Kontrasepsi yang akan digunakan

: AKDR

7. Pola makan / minum


-

Makan :

3 x/hari, porsi cukup ( nasi, sayur dan lauk)

Minum:

5 6 gelas air putih / hari

8. Pola Aktivitas sehari-hari


-

Tidur :

+ 8 jam / hari

Sex

ibu mengatakan 2 x seminggu

Aktivitas

: memasak, mencuci, menyapu dan mengajak anak

B.

Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
-

KU

baik

Kesadaran

Keadaan emosional : stabil.

TD

120 / 70 mmHg

80 x/menit

RR

20 x/menit

: 36, 5 oC

: composmetis

2. Pemeriksaan Khusus
1. Inspeksi
-

Kepala : warna rambut

Mata

dan gigi
-

Rontok

: tidak

Benjolan

: tidak

Ketombe

: tidak ada

: kelopak mata

: tidak odema ka/ki

Konjungtiva

: tidak anemis ka/ki

Sklera

: tidak ikterus ka/ki

Hidung : simetris

Mulut

: hitam

: +/+

Polip

: tidak ada

Sekret

: tidak ada

: lidah

: bersih

Gusi

: tidap epulis, tidak ginggivitis

Gigi

: putih dan tidak karies

Telinga : simetris

: +/+

Serumen
-

Leher

: ka/ki tidak ada serumen

: pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada


Pembesaran kelenjar vena jugolaris : tidak ada

Axila

: Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada ka/ki

Dada

: simetris

: +/+

(payudara) Pembesaran

Benjolan

: tidak ada ka/ki

Simetris

: +/+

Abdomen : linea alba

: tidak ada ka/ki

Linia nigra

: tidak ada ka/ki

Pembesaran

: tidak ada ka/ki

Bekas luka OP

: tidak ada ka/ki

Extrimitas : simetris

: +/+

Varises

: -/-

Odema

: -/-

2. Palpasi
- Payudara

: tidak ada benjolan -/-

- Abdomen

: TFU tidak teraba, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri

tekan, tidak ada bekas operasi, KK kosong.


- Anogenital : tidak ada pembengkakan pada kelenjar skene dan
bertolini, kebersihan cukup, perineum elastis
3. Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan
4. Inspeculo : tidak dilakukan.
5. Pemeriksaan lab

: tidak dilakukan

I. Interpretasi Data
Tgl/Jam
26-03-2009
jam 10.10
WIB

Dx / Msl / Keb
Data Dasar
Dx
:
calon DS : Ibu mengatakan ingin memakai kontrasepsi
akseptor
jangka panjang yang dipasang di rahimnya dan tidak
AKDR
mengandung hormon. Ibu ingin memakai IUD dan
ibu sekarang sedang menstruasi hari ke-4
DO : - KU baik
- Kesadaran composmetis
- TD : 120 /70 x/mnt
- N : 80 x/mnt
- RR : 20 x/mnt
- S : 36, 5 oC

Palpasi
Payudara

: tidak ada benjolan

Abdomen

: TFU tidak teraba, tidak ada

benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada bekas


operasi, KK kosong.
Anogenital

: tidak ada pembengkakan pada

kelenjar skene dan bertolini, kebersihan cukup,


perineum elastis
Pemeriksaan Penunjang : tidak dilakukan

II. Intervensi
Tgl/Jam
26-03-2009
10.15 WIB

Dx / Msl / Keb
Intervensi
Dx : calon Tujuan : pemasangan AKDR
akseptor
berlangsung secara lancar.
AKDR
Kriteria :
- KU baik
- Kesadaran: composmetis
TD : 110/70 120/80
mmHg
N : 70 90 x/mnt
S : 36,50 37,50C
Abdomen : TFU tidak
teraba
Genetalia : tidak ada
ulkus, tidak ada pembengkaan
kel. Bartolini dan skene.
Pmx inspeculo : tidak ada
cairan vagina, tidak ada
serviksitis.
Pmx. Posisi : tidak ada
nyeri goyang serviks, posisi
uterus antefleksi.
Intervensi :
1.
jalin
hub. Baik dengan ibu dan
suami
2.

jelaska
n pada klien apa yang akan

Rasional

1.

dengan menjalin hub.


Baik memudahkan dalam
pemberian asuhan
2.
dengan hal ini klien
menjadi
tenang
dan
memudahkan
dalam
pemasangan.
3.
dengan hal ini akan
membantu klien tenang dan

dilakukan
dan
mempersilahkan
klien
mengajukan pertanyaan
3. pastikan ibu mengosong
kan KK

4.

persia
pkan semua peralatan dan
bahan yang diperlukan.

5.

lakuka
n pmx. Genetalia eksterna
dan inspekulo VT

6.

Lakuk
pemasangan

an prosedur
AKDR

.
7.

Buang
bahan-bahan habis pakai
yang telah terkontaminasi.
8.
lakuka
n dekontaminasi alat dan
sarung
tangan
dengan
segera.
9.
anjurk
an
klien
bagaimana
pemeriksaan benang AKDR
10.

pemeriksaan
menjadi mudah.

panggul

4.

dengan
mempersiapkan
akan
memudahkan dalam proses
pemasangan
5.
dengan melaksanakan
pmx.
Dapat diketahui
kondisi rahim ibu
6.
dengan
mengikuti
prosedur
pemasangan
AKDR dapat terhindar dari
kegagalan.
7.
memperkecil resiko
penularan hepatitis B dan
HIV AIDS
8.
memperkecil resiko
penularan
HIV
dan
Hepatitis B.
9.
mengurangi
resiko
kehamilan akibat benang
AKDR yang hilang
10. dengan penjelasan ibu
menjadi tahu dan tidak
khawatir pada apa yang
terjadi pada dirinya.

Jelask
an kejadian / keluhan setelah
pemasangan.

III. Implementasi
Tgl/Jam
26-03-2009
10.30 WIB

Dx / Mslh /
Keb
Dx : calon
akseptor
AKDR

Penatalaksanaan
1. menjalin hub. baik dengan ibu dan suami
2. menjelaskan pada klien apa yang akan dilakukan dan
mempersilahkan klien mengajukan pertanyaan
3. memastikan ibu mengosong kan KK
4. mempersiapkan semua peralatan dan bahan yang

5.

6.

7.
8.
9.

diperlukan:
- handscoon 2 pasang
- spekulum cocor bebek
- tenakulum
- cunam tampon
- IUD dalam kemasan steril
- Sonde uterus
- Korentang
- Gunting
- Mangkok untuk larutan antiseptik
- Cairan antiseptik
- Bengkok
- Tempat sampah medis dan non medis
melakukan pmx. Genetalia eksterna dan inspekulo VT
pmx. Inspekulo : vagina tidak ada masa dan tidak
ada cairan vagina. Porsio tidak ada erosi dan luka, tidak
ada fluor albus. Serviks tidak ada erosi dan luka, tidak ada
fluor albus.
Pmx. Dalam : vulva tidak oedema, tidak ada varises,
tidak ada pembesaran kel. Skene dan bartolini. Vagina
tidak ada benjolan, tidak ada massa. Serviks tidak ada
nyeri goyang serviks. Bentuk uterus antefleksi.
melakukan prosedur pemasangan AKDR
a.masukkan lengan AKDR Copper T 380 A didalam
kemasan steril
b. masukan spekulum dan usap vagina dan serviks dengan
larutan antiseptik
c.gunakan tenakulum untuk menjepit serviks
d. masukan sonde uterus
e.atur letak leher biru pada tabung inserter sesuai dengan
kedalaman cavum uteri
f. lepaskan lengan AKDR dengan tehnik withdrawl
g. setelah lengan AKDR Lepas dorong secara pelan-pelan
tabung inserter kedalam cavum uteri sampai leher biru
menyentuh serviks.
h. Tarik keluar sebagian tabung inserter, potong benang
AKDR kira kira 3-4 cm
membuang bahan-bahan habis pakai yang telah
terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
melakukan dekontaminasi alat dan sarung tangan dengan
selama 10 menit dengan larutan klorin 0,5 %.
menganjurkan klien bagaimana pemeriksaan benang AKDR

pasien berjongkok kemudian masukkan

jari tangan kedalam vagina.

Jika posisi benang tidak sesuai atau

panjang/pendek segera kontrol.


10. menjelaskan kejadian / keluhan setelah pemasangan

timbul kram diperut bagian bawah

adanya

perdarahan

bercak

antara

haid/sesudah

melakukan senggama

muncul keluhan sakit kepala/sakit makin parah

keluar cairan berlebihan dari kemaluan.

IV. Evaluasi
Tanggal 26-03-2009 jam 11.05 WIB
Dx : Calon akseptor AKDR
S : Ibu mengatakan telah lega dipasang IUD dan ibu mengatakan mengerti
tentang penjelasan bidan dan dapat mengulang penjelasan yang diberikan
bidan dengan benar.
O : -

KU baik

Kesadaran : CM

Ibu dapat mengulangi penjelasan yang diberikan oleh bidan


TD : 120/70 mmHg
RR : 20 x/mnt
S : 36,5 oC

- AKDR CUT 380 A telah terpasang pada serviks terdapat benang IUD
-

Ibu menganggukan kepala tanda mengerti penjelasan bidan

A : Akseptor AKDR
P : - Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu atau jika ada keluhan
- Anjurkan ibu untuk rajin kontrol tiap 6 bulan sekali / sewaktu-waktu jika
ada keluhan.
- Anjurkan ibu untuk melakukan perkerjan terlalu berat
- Anjurkan ibu untuk tidak melakukan sex selama 1 minggu

Anda mungkin juga menyukai