Sekolah Dasar X yang memiliki semboyan From Zero to hero berdiri sejak tahun
1980 sehingga terhitung sudah 35 tahun sekolah ini berdiri, namun dalam perjalanan
hidupnya yang yang semakin tergerus zaman jumlah siswa di Skolah Dasar X mengalami
penurunan dari tahun ke tahun.
Keadaan tersebut membuat para pemangku kebijkan sekolah tergerak untuk
membangun sekolah tersbut untuk membangun kembali dari berbagai struktur dan elemen
untuk meningkatkan produktifitas dan kejayaan sekolah tersebut. Maka langkah pertama
yang dibuat dalah dalah membentuk tim pengmbangan yaitu terdiri para pemimpin sekolah,
tim akademisi, dan konsultan ahli manajemen pendidikan. Para tim pengembang melakukan
asesmen kebutuhan dalam hal ini menggunakan Model Siklus Sistem Informasi
Manajemen yang diadaptasi dari Witkin 1984.
ABCA
Mengevaluasi hasil
Melaksanakan
rencana
Analisis sebab-akibat
Menetapkan
kebutuhan
proiritas
prioritas
untuk bidang-bidang kebutuhan
Memilih prioritas untuk rencana aksi
Membandingkan data dengan standar
I.
J.
K.
Dalam hal ini yang menjadi prioritas dalam menetukan kualitas sekolah untuk mencapai
tujuan adalah memperbaiaki kualitas kompetendi tenaga pendidik di sekolah dasar x
L. Menyusun rencana aksi
1. Perekrutan guru yang benar berkompeten dan memiliki 4 kompetensi pendidik
2. Mengadakan pelatihan-pelatihan
3. Workshop
4. Lokakarya
M. Melaksanakan rencana
Rencana dilaksanakan
N. Mengevaluasi hasil
Evaluasi dilakukan pada setiap kegiatan, setiap akhir pembelajaran dan setiap akhir
semester
PERENCANAAN
A. Merumuskan Visi dan Misi
Setelah terbentuk tim pengengembang yang terdiri dari pimpinan sekolah, akademisi,
dan konsultan langkah pertama yang dilakukan adalah merumuskan kembali Visi dan Misi
sekolah dasar X. Visi dan Misi yang telah dirumuskan dalah sebagai berikut.
Visi
Menjadi sekolah yang mampu menghasilkan lulusan yang sholeh dan cerdas
Misi
1. Membentuk siswa yang unggul yang memiliki kompetensi IMTAQ
2. Mengembangkan pembelajaran yang inovatif, menyenangkan, dan kreatif
3. Menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan berwawasan global
4. Menumbuh kembangkan nilai-nilai luhur budaya bangasa bagi seluruh warga sekolah
Strategi
1. Megembangkan pendidikan berwawasan intelektual, sosial, dan spiritual
2. Mengoptimalisasikan sumberdaya manusia
3. Pengembangan kepemimpinan, tanggungjawab, disiplin, kepedulian, tolong menolong,
dan tenggangrasa
Program Pengembangan Sekolah
1. Pengembangan teanaga pendidik dan kependidikan
Strengt
kondisi sekolah yang kondusif untuk melakukan pembelajaran
hubungan antara sesama guru baik dan kompak
memiliki guru-guru dan tenaga pendidik yang sesuai dengan kualifikasi
meiliki hubungan yang baik antara komite, orangtua siswa, guru dan masyarakat
sarana dan prasana yang lengkap dan cukup memadai
Weaknes
Keuangan yang kurang memadai
Banyak guru yang kurang memiliki kompetensi sebagai pendidik dengan banyaknya
kurangnya terdiri atas kepala sekolah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, dan tenaga
kebersihan sekolah.
Pendidik pada SD dipersyaratkan memiliki: (1) kualifikasi akademik pendidikan
minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1); (2) latar belakang pendidikan tinggi di
bidang pendidikan SD atau psikologi; dan (3) memiliki sertifikat profesi guru untuk SD.
Pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah dasar minimal terdiri atas kepala sekolah,
pendidik, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, dan tenaga kebersihan sekolah.
Pembinaan dan pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dapat dilakukan
melalui berbagai cara, antara lain: KKG, KKKS, studi lanjut, supervisi, pendidikan dan
pelatihan, lokakarya, rapat sekolah, pertemuan organisasi profesi, diskusi, seminar, studi
banding, magang guru, pertukaran guru antar sekolah, program sister school, sistem
pemberian penghargaan kepada pendidik atau tenaga kependidikan yang berprestasi, dan
penilaian kinerja. ada pun progran rencana dalan satu tahun utuk tenaga pendidik dan
kependidikan adalah sebagai berikut.
a. Sekolah menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.
b. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan:
a. Disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
b. Dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah, termasuk pembagian tugas, mengatasi
bila terjadi kekurangan tenaga, menentukan sistem penghargaan, dan pengembangan
profesi bagi setiap pendidik dan tenaga kependidikan serta menerapkannya secara
profesional, adil, dan terbuka.
c.
Rencana kebutuhan dibuat untuk jangka waktu 1 (satu) tahun anggaran, yang selanjutnya
disusun ke dalam perencanaan biaya yang meliputi biaya-biaya pengadaan, penyimpanan,
pemeliharaan, penyaluran, penginventarisasian, dan penghapusan agan jangan sampai ada
kegiatan yang tertinggal dalam penghitungan biaya yang diperlukan.
3. Pengadaan
Pengadaan perlengkapan/barang sekolah meliputi buku, alat tulis kantor, media
pembelajaran, perabot, bangunan, dan tanah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Penyimpanan
Penyimpanan barang meliputi kegiatan menerima, mencatat, menyimpan, dan
mengeluarkan barang di/atau dari gudang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
Pengeluaran barang dilakukan berdasarkan surat perintah permintaan mengeluarkan barang
(SPMB). Pengeluaran barang dilakukan melalui tahapan kegiatan berikut:
a.
b.
c.
d.
prasarana dan sara baik secra kualitas maupun kuantitas antara lain:
1. Peningkatan dan pengembangan serta inovasi-inovasi media pembelajaran untuk semua
mata pelajaran
2. Peningkatan dan pengembangan peralatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran
3. Pengembangan prasaran (ruang kelas, laboratorium, perpustakaan)
4. Pengembangan dan peningktan peralatan/bahan perawatan sarana dan prasarana
pendidikan
5. Pengembangan peralatan dan inovasi pusat dan sumber belajar.
D. Pembelajaran
pada proses pembalajran dapat menggunakan konsep pembelajaran
PAKEM
4. Refleksi, Merenungkan apa yang dipelajari dan bagaimana ia belajar sangatlah penting
bagi siswa. Hal ini untuk membiasakan mereka melakukan refleksi terhadap apa yang
dilakukannya dalam kehidupannya seharihari untuk kemudian berbuat yang lebih baik
lagi di hari-hari berikutnya.
E. Budaya Sekolah
Budaya sekolah merupakan sesuatu yang dipahami dan diyakini oleh pikiran dan hati
sehingga dapat dijadikan pedoman seseorang ketika berperilaku (individu/kelompok) dalam
satuan pendidikan pada khususnya dan lingkungan sekolah pada umumnya. Budaya sekolah
yang diharapkan dalam konteks ini lebih merujuk pada suatu sistem nilai, kepercayaan dan
norma-norma yang diterima secara bersama, serta dilaksanakan dengan penuh kesadaran
sebagai perilaku alami. adapun budya yang hendaknya di budaya dalam lingkungan sekolah
adalah sebagai berikut.
1. Budaya Religius,
Setiap warga negara Indonesia pastilah bergama, maka dari itu sejak dini siswa diajar
untuk senatiasa bersiifat hubungan antara manusia dan Tuhannya. Menjaga dan melakukan
norma-norma agama. Melakukan perintah agama, menjalankan perintahnya dan menjauhi
larangannya
2. Bersih dan Sehat
Budaya dan lingkungan sekolah antara lain meliputi budaya bersih dan sehat. Dalam
hal ini mengandung pengertian bagaimana warga sekolah menerapkan 7 K ( Kebersihan,
Ketertiban, Kesehatan, Keindahan, Kekeluargaan, Keamanan, Kerindangan)
3. Sopan dan Santun
Dua hal inilah yang menjadi nilai unggulan dari bangsa ini. Menghormati yang lebih tua
dan menyangi yang lebih muda. Kita hisup di negara yang rakyatnya menjunjung tinggi akan
nilai kebersamaan dan saling tolong menolong. Hedaknya dalam pembudayaan di sekolah
dua hal ini perlu dibiasakan dalam pembiasaan sehari-hari
4. Disiplin
Pengembangan disiplin peserta didik sangat terkait dengan penanaman sopan-santun,
penegakan peraturan dan tata tertib sekolah. Dengan adanya lebih banyak kegiatan interaktif
di sekolah, kegiatan tersebut hanya dapat dijalankan dengan baik kalau pesertanya
menunjukkan sikap yang berdisiplin.