3 EFEK FOTOELEKTRIK
Pada efek fotoelektrik, permukaan sebuah logam disinari dengan seberkas
cahaya, dan sejumlah elektron terpancar dari permukaannya. Dalam studi
eksperimental terhadap efek fotoelektrik, kita mengukur bagaimana laju dan
energi kinetik elektron yang terpancar bergantung pada intensitas dan
panjang gelombang sumber cahaya.Percobaan ini harus dilakukan dalam
ruang hampa, agar elektron tidak kehilangan energinya karena bertumbukan
dengan molekul-molekul udara.
Susunan percobaan ini memperlihatkan pada gambar 3.14. Laju pancaran
elektron diukur sebagai arus listrik pada rangkaian luar dengan
menggunakan sebuah ammeter,sedangkan energi kinetiknya ditentukan
dengan mengenakan suatu potensial perlambatan ( retarding potential) pada
anoda sehingga elektron tidak mempunyai energi yang cukup untuk
memanjati bukti potensial yang terpasang. Secara eksperimen, tegangan
pelambatan terus diperbesar hingga pembacaan arus pada ammeter
menurun ke nol. Tegangan yang bersangkutan ini disebut potensial henti (
stopping potential) Vs . Karena elektron yang berenergi tertinggi tidak dapat
melewati potensial henti ini, maka pengukuran V s merupakan suatu cara
untuk menentukan energi kinetic maksimum elektron K maks :
K maks = eVs
(3.28)
e adalah muatan elektron. Nilai khas Vs adalah dalam orde beberapa volt.
Dari berbagai percobaan seperti ini,kita pelajari fakta-fakta terperinci efek
fotoelektrik berikut :
1. Laju pemancaran elektron bergantung pada intensitas cahaya.
2. Laju pemancaran elektron tidak bergantung pada panjang gelombang
cahaya dibawah suatu panjang gelombang tertentu; diatas nilai itu arus
cahaya berangsur-angsur menurun hingga menjadi nol pada suatu
panjang gelombang pancung
( cutoffwavelenght) c.
Panjang gelombang c ini biasanya terdapat pada spektrumdaerah biru
dan ultraviolet.
3. Nilai c tidak bergantung pada intensitas sumber cahaya, tetapi hanya
bergantung pada jenis logamnya yang digunakan sebagai permukaan
fotosensitif. Dibawah c ,sebarang sumber cahaya, selemah apa pun, akan
menyebabkan terjadinya pemancaran fotoelektron; diatas c tidak satu
pun cahaya, sekuat apa pun, dapat menyebabkan terjadinya pemancaran
fotoelektron.
4. Energi kinetic maksimumelektron yang dipancarkan tidak bergantung
pada intensitas cahaya, tetapi hanyalah bergantung pada panjang
gelombang; energi kinetic ini didapati bertambah secara linear terhadap
frekuensi sumber cahaya.
5. Apabila sumber cahaya dinyatakan, arus segera akan mengalir ( dalam
selang waktu 10-9 s ).
Marilah kita perlihatkan terlebih dahulu bagaimana analisis teori gelombang
cahaya gagal menjelaskan fakta fakta efek fotoelektrik ini. Menurut teori
gelombang cahaya, sebuah atom akan menyerap energi dari gelombang
(3.31)
Teori Einstein segera terbukti dapat menjelaskan semua fakta efekelektrik
yang diamati.Andaikanlah kita menganggap bahwa sebuah elektron terkait
dalam logam dengan energi W , yang dikenal sebagai fungsi kerja ( work
function). Logam yang berbeda memiliki fungsi kerja yang berbeda pula;
salah satucontoh daftarnya diperlihatkan pada tabel 3.1 Untuk mengeluarkan
sebuah elektron dari permukaan suatu logam, kita harus memasok energi
sekurang-kurangnya sebesar W. Jika hv < W , tidak terjadi efek fotoelektrik ;
jika hv < W, maka elektron akan terpental keluar dan kelebihan energi yang
dipasok berubah menjadi energi kinetiknya. Energi kinetik maksimum K maks
yang dimiliki elektron yang kelur dari permukaan logam adalah :
K maks = hv W
(3.32)
Untuk elektron yang berada jauh dibawah permukaan logam, dibutuhkan
energi yang lebih besar dari pada W dan beberapa diantaranya keluar
dengan energi kinetic yang lebih rendah. Sebuah foton yang memasok
energi sebesar W, yang adalah tepat sama dengan energi yang dibutuhkan
untuk melepaskan sebuah elektron, berkaitan dengan cahaya yang panjang
gelombang sama dengan panjang gelombang pancung c .Pada panjang
gelombang ini, tidak akan kelebihan energi yang tersisa bagi energi kinetik
fotoelektron, sehingga Persamaan (3.32) tersederhanakan menjadi
hc
W =hv=
(3.33)
c
dan dengan demikian
c=
hc
W
(3.34)
Karena kita memperoleh satu fotoelektron untuk setiap foton yang terserap,
maka penaikan intensitas sumber cahaya akan berakibat semakin banyak
fotoelektron yang dipancarkan, namun demikian semua fotoelektron itu akan
memiliki energi kinetik yang sama, karena semua foton memiliki energi yang
sama.Terakhir, waktu tunda sebelum terjadi pemancaran fotoelektron
diperkirakan singkat- begitu foton pertama diserap, arus fotoelektrik akan
mulai mengalir. Jadi, semua fakta eksperimen efek fotoelektrik sesuai
dengan perilaku kuantum dari radiasi elektromagnet. Robert Millikan
memberikan bukti yang lebih menyakinkan tentang kesesuaian ini dalam
serangkaian percobaan yang dilakukannya pada tahun 1915.Salah satu
cuplikan dari hasil percobaannya diperlihatkan pada gambar 3.15 . Dari
kemiringan garisnya, yang tidak lain adalah rajahan Persamaan (3.32) ,
diperoleh tetapan Planck :
h = 6,57 x 10-34 J.s
Nilai ini sangat sesuai dengan nilai yang diturunkan dari pengukuran tetapan
Stefan Boltzmann, seperti pada Persamaan (3.27). Kesesuaian yang baik ini,
yang diturunkan dari dua percobaan berbeda, yang satu melibatkan
penyerapan
dan
yang
lainnya
pemancaran
radiasi
elektromagnet,memperlihatkan bahwa tetapan Planck mempunyai arti
penting lebih daripada sekedar untuk menerangkan satu percobaan. Dewasa
ini, tetapan Planck dipandang sebagai salah satu tetapan alam, dan telah
diukur dengan ketelitian yang sangat tinggi dalam berbagai percobaan. Nilai
yang sekarang diterima adalah
h = 6,62618 x 10-34 J.s
3.4 EFEK COMPTON
Cara lain radiasi berinteraksi dengan atom adalah melalui efek Compton,
dalam mana radiasi dihamburkan oleh elektron hamper bebas yang terikat
lemah pada atomnya.sebagian energi radiasi diberikan kepada elektron,
sehingga terlepas dari atom; energi yang sisa diradiasikan kembali sebagai
radiasi elektromagnet. Menurut gambaran gelombang, energi radiasi yang
dipancarkan itu lebih kecil dari pada energi radiasi yang datang ( selisihnya
berubah menjadi energi kinetic elektron), namun panjang gelombang
keduanya tetap sama. Kelak akan kita lihat bahwa konsep foto meramalkan
hal yang berbeda bagi radiasi yang dihamburkan .
Proses hamburan ini dianalisis sebagai suatu interaksi ( tumbukan dalam
pengertian partikel secara klasik) antara sebuah foton dan sebuah elektron,
yang kita anggap diam.Gambar 3.16 memperlihatkan peristiwa tumbukan
ini. Pada keadaan awal, foton memilikienergi E yang diberikan oleh
hc
E=hv=
(3.35)
E
c
dihilangkan dengan
maka kita menghilangkan E
dan
. Sudut
c
= p pcos 0
= p sin 0
( 3.38)
2 4
me c
(3.39 )
' =
h
( 1cos )
me c
( 3.41 )