Anda di halaman 1dari 2

PERTEMUAN 1

Masalah 1

: Hubungan gejala dengan riwayat klinis yang dialami oleh penderita

Riwayat

: Batuk berdarah selama 2 bulan, BMI tergolong rendah -> dari sini
mungkin bisa digolongkan sebagai TB. Tetapi kita juga harus melihat
riwayat lainnya serta hasil dari pemeriksaan fisik dan penunjang.

Riwayat lain

: Sering ISPA sejak kecil

Pem. Fisik

: Ditemukan murmur

Pem. Penunjang

: Ditemukan pembesaran jantung -> tidak menunjukkan adanya gambaran


TB pada paru-paru sehingga kemungkinan paru-paru normal. Dan dari
riwayat ini, ada kemungkinan bahwa penderita mengalami demam
rheumatic yang sampai pada penyakit jantung rheuma. Sebab demam
rheumatic terjadi pada usia 5-15 tahun, dan dipicu oleh ISPA berulang
yang disebabkan oleh Streptococcus -Haemoliticus grup A, dengan
manifestasi klinis yang mucul adalah karditis karena adanya proses
autoimun (ditandai dengan adanya murmur dan pelebaran batas jantung).
Sebab memang 50-60% penderita demam rheumatik akut dapat memiliki
prognosis menjadi penyakit jantung rheuma di kemudian hari,

Masalah 2

: Apakah hubungan antara jamsostek ayah pasien dengan penyakit yang


diderita?

Jawaban

: Kemungkinan, sejak kecil pasien yang sering menderita ISPA ini hanya
diobati dengan obat seadanya yang terdapat pada layanan jamsostek.
Selain itu pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan yang disediakan pada
pelayanan tersebut mungkin terbatas dan sampai mendelay adanya
kemungkinan penyakit yang lain sehingga penyakit tersebut muncul saat
sudah sampai pada tahap yang lebih berat. Selain itu, kepatuhan minum
obat pasien juga perlu dianamnesis

SIKLUS JANTUNG

Sistole

Kontraksi Isovolumetrik
Ejeksi Ventrikel

Relaksasi Isovolumetrik
Ventricullar Filling

Siklus Jantung
Diastole

1. Ventricullar Filling
Tekanan atrium > tekanan ventrikel. Katup atrioventrikular (mitral dan tricuspid) terbuka,
Katup semilunar (aorta dan pulmonal) tertutup. Ventrikel terisi 80% dan akan mencapai
100% apabila atrium berkontraksi.
2. Kontraksi Isovolumetrik
Tekanan ventrikel > tekanan atrium, dengan begitu katup mitral dan tricuspid akan
tertutup sehingga menghasilkan suara jantung S1. Tidak dijumpai adanya pemendekan
otot. Selain itu, meskipun ventrikel bertekanan tinggi tetapi volumenya tetap
(isovolumetrik)
3. Ejeksi Ventrikel
Tekanan ventrikel > tekanan aorta dan a. pulmoner sehingga katup aorta dan pulmonal
terbuka dan akhirnya darah dialirkan ke seluruh tubuh. Terjadi pemendekan otot pada
fase ini.
4. Relaksasi Isovolumetrik
Ventrikel mulai relaksasi, tekanan ventrikel menurun dengan cepat sedangkan tekanan
aorta meningkat. Sehingga menyebabkan katup aorta dan pulmonal menutup dan
menghasilkan suara jantung S2. Volume ventrikel tetap (isovolumetrik).

Anda mungkin juga menyukai